Sandal yang tertukar

By Nona Hitam Manis

Gintama hanyalah milik Sorachi sensei seorang. Author hanya meminjam karakter tetapi cerita ini tetap milik author. Dilarang keras copas dan plagiat tanpa seizin author!

Typo, ooc, absurb, dan lain-lain

Don't like? Don't read!


"Sandalku!" Tangis Kagura, tangannya memegang sebuah sandal jepit butut merek Swall*w. "Sialan! Sandalku yang baru, bagus, mahal dan wangi telah hilang digantikan sendal butut!"

Akibat tidak ada sendal, Kagura terpaksa pulang dengan kaki telanjang dari toilet kampus menuju rumah sewaannya bersama sahabatnya. kerikil di jalan membuat kaki Kagura luka-luka dan lecet. "Kusupahin yang ngambil sandalku giginya tonggos! Biar lima meter juga nggak papa!" Gumam Kagura, setelah mendekati rumahnya kebetulan ada paku dan tertinjaklah paku itu oleh Kagura.

"Arggggg! Paku! Ban*sat! An*ing! Kepa*at!" Teriak Kagura dengan marah. Soyo yang mendengar cacian kasar itu kaget dan bergegas keluar menemui si pelaku ucapan kasar itu. Kagura masih berdiri sambil memaki-maki.

"Kagura-chan! Kenapa kakimu berdarah?" Tanya Soyo sambil membantu Kagura masuk ke dalam rumah dengan susah payah. Soyo mendudukan Kagura ke sofa dan mengambil kotak obat yang selalu tersedia di dalam tasnya. Beruntung Soyo jurusan kedokteran.

"Untung aku ini mahasiswa kedokteran. Kalau tidak bisa jadi kau terkena tetanus akibat paku berkarat itu." Kata Soyo, dengan lihat tangannya menarik paku berkarat itu dari kaki Kagura hingga yang di obati mengerang kesakitan. Soyo pun membersihkan kaki Kagura yang menyuntikkan obat tetanus lalu memperbannya.

"Sandalku...Sandalku!"

"Sandalmu kenapa?"

"Sandalku hilang! Kena curi! Digantikan oleh sandal butut Swall*w!"

"Tunggu dulu! Bukankah tadi pagi kau ke kampus menggunakan sandal dapur ya? Kan sandalmu ada di dapur!" Seketika Kagura berhenti menangis, ia melihat ke arah pintu dapur dan melihat sandalnya yang sudah di letakkan di depan pintu dapur.

"makanya jangan nggak fokus. Minum Aqua sana!." Soyo merapikan kotak obatnya dan berjalan kembali ke kamarnya, meninggalkan Kagura yang salting sendiri.

Tamat