1 HARI BERSAMA TSUCHIDA SATOSHI
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Genre (s) :
Comedy
NO PAIRING
.
DON'T LIKE DON'T READ DON'T FLAME
Tombol back selalu setia menunggu keputusan anda
.
.
.
Saat ini, Tsuchida Satoshi, yang lahir tanggal 1 Mei, umur 17 tahun, tinggi badan 176 cm, berat badan 70 kg, berbintang Taurus, keahlian dalam basket adalah Rebound, yaitu aku, sedang bergalau ria... *backsound : Simple Plan-Perfect*
Sejak debut pertamaku di anime Kuroko no Basuke—disingkat Kurobasu—aku mulai meragukan 'kepopuleranku'. Bisa dibilang hawa keberadaanku ini saaangat tipis. Lebih tipis daripada pemain bayangan andalan kami, Kuroko Tetsuya. Bahkan penulis fanfiction ini pun sampai lupa jika diriku pernah ada... *maafkan aku, Tsuchida-kun!*
Yaah...wajar saja sih jika saat voting mengenai 'siapa yang paling terpopuler di tim basket Seirin' itu dipegang oleh pemeran utama. Lagipula aku hanyalah pemeran figuran yang muncul untuk menambah suasana saja. Bukan karakter penting yang diharuskan untuk disorot lampu panggung.
Tapi! Rinnosuke Mitobe dan Koganei Shinji itu juga pemeran figuran! Kenapa voting suara mereka bisa begitu banyak? Apalagi si Furihata Kouki, pemeran figuran lainnya! Kepopulerannya meroket drastis semenjak dirinya bertemu dengan Akashi Seijuuro—salah satu anggota Kiseki no Sedai—di episode 13 season 2! Hanya di satu episode itu saja! Voting suaranya bahkan melebihi milik Koganei!
Kenyataan 'pahit' ini membuat hatiku terkoyak dan kegalauanku makin menjadi... *pundung di pojokan toilet*
Karena itulah!—bangkit kembali—aku sudah memutuskan! Mulai hari ini, mulai menit ini dan mulai detik ini, aku akan membuktikan pada seluruh dunia bahwa diriku ini 'eksis'!
Hari ini adalah awal liburan musim panas. Matahari bersinar sangat terik, membakar bumi. Dedaunan di pohon terlihat kering, menandakan mereka membutuhkan air secepat mungkin. Meskipun begitu, panasnya matahari tak bisa disamakan dengan panasnya semangatku untuk menjadi terkenal!
"Aku pasti akan melancarkan 'debut musim panas'-ku!"
.
Penjelasan : Debut musim panas adalah saat dimana seorang yang sebelumnya cupu, berubah drastis 180 derajat sesudah liburan musim panas
.
Yaah... Semangat sih boleh saja. Tapi sejak beberapa jam ini tak ada hal menarik yang melintas dihadapanku. Mau berapa kali aku berlari keliling persegi empat—karena berlari keliling lingkaran itu sudah terlalu mainstream—tetap saja tak ada yang terjadi.
Aaah...apakah Tadatoshi Fujimaki sensei mengutukku agar aku tak pernah eksis? Jangan-jangan dia pergi ke tukang santet Eyang S*bur yang terkenal itu?
Memikirkannya, membuat semangat juangku meredup layaknya lampu philips yang mulai habis garansi dan harus segera diganti. Tidak, tidak! Aku tak boleh menyerah! Bahkan lampu philips itupun masih bisa bertahan selama beberapa jam sebelum aku punya uang untuk membeli lampu yang baru!
Ya! Aku harus menghidupkan api semangatku dan membuatnya berkobar dengan liar di dalam jiwa dan ragaku!
.
"KEBAKARAN! KEBAKARAN!"
.
Tapi bukan 'api' yang kayak gini juga kaliii!
Tepat setelah aku kembali dari dunia khayalan gaje anak kelas 2 SMP yang terkena Chuunibyou, aku sampai pada sebuah mansion 3 tingkat yang tengah dilalap api. Petugas pemadam kebakaran telah berada di sana dan berusaha menghentikan amukan jago merah itu. Sementara para penghuni mansion yang berhasil lolos masih mengelilingi di tempat kejadian perkara.
"Tolong! Tolong aku!"
Oi...oi...serius nih? Teriakan pilu seperti itu bukanlah hal yang ingin kami dengar di tengah kepanikan massa seperti ini. Fanfiction ini menceritakan kisah keseharian seorang anak SMA yang ingin menjadi terkenal , bukan kisah action seperti Cicakman yang diperankan oleh Tob*y Maguire.
Seperti dugaanku, semua pandangan mata langsung tertuju pada sesosok figur anak perempuan manis dengan rambutnya yang dikuncir dua—mungkin masih kelas 5 SD—yang terjebak di lantai 3.
"Mia!" ibu paruh baya yang masih mengenakan celemek bermotif bunga muncul dari keramaian dan mencoba masuk ke dalam mansion. Namun petugas pemadam kebakaran menghentikannya.
"Jangan, bu. Terlalu berbahaya!"
"Tapi Mia, anakku!" wajahnya yang keriput semakin terlihat keriput saking pasrahnya, "Siapa saja, kumohon! Selamatkan anakku!"
Bagi seorang pemeran figuran sepertiku, biasanya aku hanya akan duduk diam dan menjadi penonton yang kalem tanpa mengganggu jalannya pertunjukkan. Tapi entah mengapa, saat itu tubuhku bergerak sendiri.
BYUUR
Aku langsung membasahi sekujur tubuhku dengan air bekas cucian baju tetangga sebelah dan berlari menerobos api, tanpa memperdulikan larangan demi larangan yang dilontarkan para petugas pemadam kebakaran. Ukh! Api di dalam rumah lebih parah daripada kelihatannya! Asapnya hitam membumbung dan begitu banyak, sampai-sampai aku kesulitan membuka mata, apalagi bernapas.
Tapi aku tak boleh menyerah! Walaupun celanaku terbakar sekalipun, aku harus menyelamatkannya!
###
Entah bagaimana kejadiannya—atau lebih tepatnya, sang penulis malas untuk menjelaskannya—aku sudah berhasil keluar dari mansion terbakar itu sembari menggendong sang gadis dengan gendongan ala princess.
Sang ibu berterima kasih kepadaku sebesar-besarnya. Petugas pemadam kebakaran memujiku habis-habisan. Dan banyak wartawan langsung mewawancaraiku.
"B-Berhasil. Aku berhasil!" suara hatiku berseru, "'Debut musim panas'-ku akhirnya berhasil!"
Mulai sekarang, aku akan menjadi terkenal!
.
Itulah...pikirku.
.
Keesokan harinya...
Saat aku masuk kelas, kulihat teman-temanku sedang berkumpul mengelilingi sebuah koran sambil tertawa-tawa. Begitu Koganei melihatku, ia langsung menghampiriku dan menarikku masuk ke tengah kerumunan, lalu berkata, "Yaah...kau hebat, Tsuchida! Aku benar-benar salut dengan keberanianmu! Mulai sekarang, kami akan memanggilmu 'Sang pahlawan, Bebek-kun'!"
"Ha? Bebek?"
Mitobe menunjukkan koran hari ini kepadaku, yang menampilkan sebuah berita dengan headline yang dicetak besar dan tebal serta foto kebakaran kemarin dengan aku sebagai sorotan utamanya. Disana tertulis :
SEORANG ANAK SMA TELAH BERJASA
—Kita harus bangga akan keberaniannya! Dan juga celana pendek bebeknya!—
Apa-apaan artikel iniii?!
Aku jadi ingat. Saat aku pergi menyelamatkan gadis itu, celana panjangku terbakar karena terkena kobaran api. Tanpa pikir panjang, aku langsung melepasnya begitu saja. Dan aku lupa...kalau hari itu aku mengenakan celana pendek dengan motif bebek...
Tapi tetap saja! Kenapa harus ditulis terang-terangan seperti ini sih?! Jadi headline berita utama lagi! Siapa yang menulis artikel ini?! Kenapa sang editor memperbolehkan penulis itu mencetak berita dengan judul aneh seperti ini?! Apa mereka sebegitu inginnya mempermalukanku?!
"Yo, Bebek-senpai!"
"Ohayou Gozaimasu, Bebek-senpai"
Bahkan Kagami dan Kuroko juga memanggilku seperti ituuu!
Kenapa kalian ada disini? Kalian kan kelas 1! Sengaja datang ke lantai 2 hanya untuk mengejekku, ya? Dan kau, Kuroko! Jangan memanggilku 'Bebek-senpai' dengan muka polos tanpa dosamu itu! Aku malah tambah sakit hati, tahu!
Mendengar panggilan itu, tawa Koganei meledak. Mitobe—yang memang sudah dari anime-nya tidak memiliki seiyuu, jadi dia tak pernah bicara—memukul-mukul meja, menandakan bahwa ia sedang menahan tawa. Seketika itu juga, wajahku berubah merah padam, semerah tomat yang sudah masak, karena malu.
Argh! Kumohon kalian semua! Lupakan!
Aku tak ingin 'eksis' dalam hal seperti ini!
.
~END~
.
Jangan akhiri begitu sajaaa! Tsuchida Satoshi berseru.
.
.
.
It's really END!
(A/N):
Ini kali pertamanya saya buat cerita dengan genre comedy
Jadi kalau nggak lucu, tolong maafkan saya, ya?
Kenapa saya memikirkan Satoshi sebagai karakter utamanya? Ya seperti di dalam ceritanya.
Semuanya bermula saat aku dan saudaraku membicarakan seseorang yang pintar dalam hal Rebound, tapi kami lupa siapa namanya. dan muncullah ide cerita ini. Hehe
Don't forget to leave your review
Best regards
Akabane Kazama
