Disclaimer :Om saya :D, Kishi-jii (digetok M. Kishimoto)
Title : Gara-Gara Inspeksi
Main Pair : Kurama X Shion
Rate : T-Aman
Genre : Sebenarnya masih di pertanyakan T.T tapi, ya sutralah Romance aja
Warning : standart warning applied,AU, tanda baca nyasar, marrysue, cerita ga jelas, sangat OOC,typos bertebaran,melenceng dari EYD yang berlaku, alur kecepetan,dll
Ini fic saya dengan pair ter-ekstrim, KuraShi. Sebagai bentuk 'peresmian' adanya pair ini.
.
.
Summary: Inspeksi Bulanan menjadi ajang unjuk kecantikan antar siswi. Tapi tidak bagi Shion yang malah berubah jadi siswi SD culun era 90-an jika hari itu tiba agar tak menarik perhatian. Sementara Kurama tiba-tiba mengangkat Shion yang anti Osis jadi Sekertaris sementara. Gara-gara inspeksi itu pula Shion dan Kurama terlibat CinLok?
.
.
Terinspirasi dari komik yang saya lupa judul ama pengarangnya T.T
Gomen ne
.
.
Happy Reading :)
XXXXXXXXXXXXXXXX
Seorang gadis manis bersurai rambut blonde menatap gadis bersurai indigo yang ada disampingnya yang menjabat sebagai sepupu jauhnya dengan tatapan bosan.
"Hei, Hinata! Kenapa kau berdandan seperti itu? Kau seperti gadis culun"
Hinata –gadis bersurai indigo itu- menatap gadis yang beriris warna mata yang hampir mirip dengannya dengan pandangan kesal.
"Shion-san! Hari ini adalah hari pertama dalam bulan ini, dengan kata lain hari ini adalah hari inspeksi rutin bulanan"
Shion –gadis bersurai blonde itu- melotot. Hingga mungkin bola matanya akan terdorong keluar.
"Dan parahnya lagi, Ketua Osis juga akan ikut turun tangan dalam inspeksi kali ini"
"Darimana kau mendapat informasi sepenting itu?"
"Naruto-kun"
Hinata membetulkan letak kacamata berframe tebalnya yang bergeser sedikit dari tempatnya semula.
"Kuso! Kenapa aku bisa lupa!"
Shion menjambak rambutnya sendiri frustasi.
"Hinata, pinjam semua aksesoris yang kau bawa sekarang"
Shion menarik tangan Hinata panik.
"Tapi.."
Hinata terlihat menimbang semua kemungkinan serta dampak yang akan berimbas padanya dengan keras.
"Pacarmu kan anggota Osis. Terlebih lagi dia adik si Ketua Osis menyebalkan itu. Jadi, kau pasti bisa lolos. Ayolah Hinata-chan!"
Hinata manyun. Begini kalau ada maunya. Sok panggil dengan Nama yang sangat disukai oleh telinga Hinata.
Shion mengeluarkan jurus andalannya yang paling mutakhir jika sesuatu yang sangat diinginkannya tak bisa didapatkannya dengan cara yang mudah.
Puppy eyes no jutsu
-Gara-gara Inspeksi-
Setiap kelas saat menjelang hari pertama dalam setiap bulan selalu menanti dengan antusiasme tinggi. Pada hari itu para siswi akan unjuk kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Bukan, bukan karna suatu event atau pun ajang khusus. Tapi, karna hari itu adalah hari rutinan inspeksi tiap bulan.
Aneh?
Mungkin itu hal pertama yang terlintas di otak para siswa dan para pengajar dengan gender pria.
Yang menjadi pokok inti dari acara itu adalah sang Penginspeksi yang kesemua anggotanya adalah para Osis inti.
Mereka bagai dewa yang turun dari langit.
Itu menurut pendapat para siswi.
Lihat saja Gaara, si Wakil Ketua Osis yang ugh …so very handsome. Naruto, Si adik Ketua Osis yang menjabat sebagai anggota inti yang sangat ramah. Sasuke yang Keren abis. Sai yang misterius dan suka tersenyum ramah. Sasori yang Imut dan unyu-unyu. Deidara yang 'cantik' dan ceria. Kiba yang sangat perhatian. Dan terakhir, sekaligus yang paling diminati karna masih lajang, Sang Ketua Osis Kurama.
Tapi, tidak semua siswi berpikir seperti itu, lihat saja Shion yang malah menggerutu tak jelas dan tiba-tiba menjadi gadis yang mengalami PMS tingkat akut jika hari –laknat- itu datang.
'Memangnya apanya yang hebat dari mereka? Cuma catat poin, terus pamer muka. Siapa yang tak bisa?'
"Hinata-chan! Kau melanggar aturan nomor 21"
Hinata menunduk.
"Gomen ne"
Memainkan ujung telunjuk tangannya jika sindrom gugup to the gagapnya kumat.
"A-ano..e-e-tto..novelku, terba-bawa te-temanku"
Terpaksa Hinata mengeluarkan jurus rahasianya, kitty eyes no jutsu yang dikombinasikan dengan air mata buaya yang selalu sukses meloloskannya dari hampir setiap masalahnya.
"Ya sudah. Ikut baka-otouto sana"
Tuh kan!
Xxxxxxx
"Seragam, cek"
"Aksesoris, cek"
"Peralatan sekolah, cek"
"Make up, cek"
"Novel literatur, cek"
"Shion-san! Kau lolos inspeksi untuk bulan ini dan untuk para siswi yang melanggar, silahkan ikut Kiba. Dia yang akan memberikan pelajaran dan pengarahan"
Seorang siswa tampan dengan surai rambut orange ngejreng tersenyum pada gadis beriris mirip amethyst itu dengan senyuman yang mampu meluluhkan hati setiap gadis normal yang melihatnya –minus Shion.
"Dan karna kau telah menjadi siswi teladan, karna selalu lolos dalam inspeksi lebih dari setengah tahun lebih yang lalu. Maka sebagai imbalannya kau akan menggantikan posisi Tayuya sebagai sekertaris Osis untuk sementara waktu hingga Tayuya sembuh"
Shion melongo. Apa telinganya tadi tidak salah dengar?
'Aku? Menjadi sekertaris Osis sementara? Yang benar saja!'
Padahal Shion berdandan necis ala siswi Sekolah Dasar culun era tahun Sembilan puluhan demi terbebas dari inspeksi rutin bulanan itu. Tapi, malah mendapat ujian yang lebih berat lagi.
Bukannya Shion terlepas dari mulut harimau, malah tersandung batu dan masuk dalam mulut buaya.
Para siswi menatap Shion dengan deathglare maut ala Kurama FC. Andai tatapan bisa membunuh, mungkin sudah dapat dipastikan bahwa saat ini Shion sudah tergeletak tak bernyawa ditanah err.. di lantai kelas 11-4.
xxxxxxxxxxxx
Shion memperbaiki dandanannya sedemikian rupa hingga terlihat mencolok. Seragam dengan size dibawah nomor bajunya hingga membuat lekuk tubuh bagian atasnya tercetak sempurna. Rok yang dilipat di bagian atasnya sehingga tertarik ke atas menyebabkan paha mulusnya terekspos. Model rambut harajuku terpopuler dan dengan make up minimalis yang terlihat cantik.
KRIIIEEET
Pintu ruang Osis terbuka pelan
"Ohayou, Namikaze-san! Bagaimana penampilanku hari ini?"
Namikaze Kurama, sulung dari Namikaze bersaudara hanya memandang pemandangan yang tersuguh dihadapannya dengan ekspresi janggal.
"Biasa saja"
Shion cemberut. Bukan reaksi ini yang ingin Shion dapatkan. Reaksi yang sangat ingin didapatnya adalah kemarahan sang Ketua Osis yang membuat Shion dipecat dari jabatannya sebagai Sekertaris pengganti Tayuya.
Oh, ternyata ada yang kurang.
Itulah penjelasan terlogis dari reaksi Kurama saat ini. Kan mata Kurama bermasalah, jadi dia tak bisa memandang dengan jelas jika tak memakai kacamata.
Shion berinisiatif mengambil sesuatu yang tersampir di saku Kurama dan dengan perlahan memakaikannya.
DEG
'Kenapa aku merasa jantungku berdetak lebih cepat? Dan perasaan aneh apa ini?'
"B-bagaimana se-sekarang?"
Shion berpose se-seksi mungkin, berlenggak lenggok di depan sang Ketua Osis bagai berjalan di atas catwalk guna mengundang kemurkaan si Ketua Osis menyebalkan itu. Sekaligus menormalkan detak jantungnya yang berdetak kian cepat.
"Cantik. Tapi, ada yang kurang"
Kurama membenarkan sehelai surai 'nakal' si gadis blonde dengan lembut. Melesakkannya ke bawah telinga Shion.
"Begini lebih baik"
Shion cengo di tempat. Masa iya dia gagal?
"Nah, sekarang kerjakan tugasmu, gadis kecil. Sortir data dalam map di meja Tayuya dulu, Bersihkan kotak kardus ke gudang, Ketikkan semua data di map yang sudah disortir dan rapikan kembali semuanya setelah selesai"
ternyata benar, rumor yang beredar di kalangan siswi di kelasnya.
Osis kekurangan relawan –sebutan Shion bagi orang bodoh yang mau masuk Osis karna ingin dekat dengan para anggota Osis cowok.
Padahal dandanan Shion saat ini seandainya di total sudah cukup untuk selembar buku catatan poin dan seharusnya dia sudah di pecat secara tidak terhormat.
Itu seharusnya. Nyatanya?
"Ayo!"
Kurama mendelik pada Shion. Shion sontak kaget dan buru-buru keluar dari neraka sekolah itu.
Xxxxxxxxxxxx
"Ugh.. ini berat!"
Shion menggerutu tak jelas. Padahal dirinya hanya mengangkat sebuah kardus berukuran sedang. Tapi kenapa seberat ini?
Shion yang penasaran membuka kotak kardus itu.
Dan jreng ..jreng ..jreng
Sebuah stereo.
'Pantas berat!'
"Hei, mau aku bantu?"
TBC
Bagaimana? Jelek? Abal? Gaje?
Ya sutralah saya juga emang kagak bakat bikin yang beginian T.T
(pundung)
Terima kasih
With loph
Akemi M.R
