Disclaimer : M. Kishimoto
Title : Magic
Main Pair : Sasuke U. & Hinata H.
Genre : Romance –nggak yakin- & Fantasy –yang kelewatan.
Rate : T – aman XD.
Warning: AU, tanda baca nyasar, marrysue, cerita ga jelas, sangat OOC,typos bertebaran,melenceng dari EYD yang berlaku, alur kecepetan,dll
Dont like Dont Read!
.
.
Summary: Hinata Hyuuga. Sasuke Uchiha adalah dua penyihir yang akan mengikuti ujian sihir tahap terakhir. Saling membenci namun disisi lain saling melengkapi. Apakah keduanya juga akan lulus dari ujian itu. Atau malah gagal?
Dan seperti apa ujian sihir tahap terakhir itu?
.
.
Dedicated For Aisanoyuri-Nee dan Kirana-san :)
.
.
Terinspirasi dari sebuah komik yang Akemi lupa judul ama pengarangnya T.T
Gomenasai
Happy Reading :)
.
.
Dalam ilmu sihir seorang penyihir pria maupun wanita memiliki perbedaan dalam berbagai aspek.
Sihir seorang penyihir pria berupa mantra. Sedangkan sihir seorang penyihir wanita berupa ramuan. Perbedaan lain berupa tingkat kekuatan. Banyak penyihir pria yang lebih unggul daripada penyihir wanita. Namun, tingkat kekuatan sihir seorang penyihir berbeda. Ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Tapi, tingkat kekuatan itu dipengaruhi oleh keakuratan dan ketepatan sihir itu sendiri. Jadi, ada pula beberapa penyihir wanita yang tak mau kalah dan lebih memilih untuk terus mengasah kemampuan sihirnya agar dapat mengungguli para penyihir pria sekaligus dapat diterima di Departemen Sihir.
Departemen yang khusus mengatur seluruh lingkup aspek dalam dunia sihir. Hanya penyihir terpilih dari pertimbangan berbagai seleksi dan lulus dalam semua seleksi itu yang akan diterima disana. Departemen itu pula yang menjadi pusat dari seluruh dunia sihir. Jelas, seorang yang telah menjadi anggota dalam departemen tersebut memiliki beberapa hak istimewa. Salah satunya bebas untuk keluar masuk ke dunia manusia. Tapi tak diijinkan untuk melewati batas waktu yang telah ditetapkan dan diputuskan oleh Kepala Departemen yang telah di setujui oleh seluruh anggota.
Berbeda dengan dunia dalam film. Penggunaan sihir seorang penyihir tak sepraktis itu. Tinggal acungkan tongkat, baca mantra dan Voilaa…. Biarkanlah sihir yang mengambil bagian.
Bukan, bukan seperti itu.
Penyihir pria menggunakan mantra setelah terlebih dulu menggambar sebuah symbol rumit yang digambar pada sebuah media. Biasanya kertas sihir dengan menggunakan tinta. Sedangkan penyihir wanita menggunakan campuran bahan yang diramu menjadi ramuan dan dalam perhitungan yang tepat. Tak boleh melebihi dari kadar yang telah ditentukan. Ramuan seorang penyihir wanita haruslah tak berasa jika tidak, maka mantra tak bekerja.
Dan sama seperti dunia manusia, dunia penyihir juga memiliki sekolah sihir yang bertujuan untuk melatih, membina dan mengembangkan bakat sihir seorang penyihir cilik. Jika seorang penyihir sudah melewati ujian dari sekolah sihir dan mendapat nilai sempurna, barulah ia boleh memilih antara hidup di dunia sihir atau menetap di dunia manusia.
"Hinata Hyuuga, tahukah kau mengapa kau kupanggil kesini?"
Gadis beriris sewarna amethyst itu menggeleng.
"Hanya kau satu-satunya murid yang kurekomendasikan untuk mengikuti ujian sihir lebih awal dari teman sekelasmu. Karna kau adalah murid terpintar di kelas. Yah… setelah si Nara pemalas itu yang baru menyelesaikan ujiannya tempo hari. Ternyata rekomendasiku diterima. Jadi, kau secepatnya akan mendapat ujian langsung tahap akhir. Karna aku yakin kau akan mendapat nilai sempurna di ujian sebelumnya"
Seorang wanita yang berumur kira-kira dua puluh tahun-an yang menjabat sebagai pemegang asrama putri induk terlihat sedang berbicara serius dengan seorang gadis yang bernama Hyuuga Hinata yang dalam perawakannya terlihat seperti masih menempuh jenjang pendidikan menengah pertama. Walau dalam hakikatnya dia sudah berusia Sembilan belas tahun.
Yah, inilah salah satunya kelebihan menetap di dunia sihir. Usiamu tersamarkan. Contohnya saja Kepala Sekolah TsunadeSenjuu. Wanita cantik itu masih terlihat sangat muda dengan usia seribu tahunnya. Jika dalam dunia manusia mungkin usia Tsunade saat ini masih menginjak awal tiga puluh tahun-an.
Contoh lain: Kurenai Yuuhi. Guru cantik yang sedang berbicara serius dengan si gadis mungil itu, yang usia aslinya menurut kalender dunia manusia harusnya sudah menjadi nenek-nenek atau bahkan sudah mati. Dua ratus lima puluh tahun itu tergolong masih muda dalam dunia sihir.
Jadilah banyak penyihir yang lebih memilih untuk menetap di dunia sihir karna beberapa kelebihan itu. Namun, tak sedikit pula yang lebih memilih tinggal di dunia manusia oleh karna berbagai sebab.
Ruangan tempat mereka berbicara empat mata itu terkesan luas namun suram. Dengan hanya ber-penerangan obor dan lilin.
"Apa yang harus saya lakukan agar lulus ujian itu, Kurenai-sensei?"
Si gadis mungil Hyuuga menatap Kurenai-sensei dengan berbinar-binar seolah sebentar lagi dirinya akan mendapat suatu tantangan baru yang menyenangkan dan sulit untuk dipecahkan.
Ya, Hinata Hyuuga sangat menyukai sebuah tantangan. Apalagi jika tantangan itu menyangkut suatu ramuan rumit yang membutuhkan perhatian ekstra dan ketelitian yang akurat.
Sensei cantik yang sekaligus menjabat sebagai varioust pemegang asrama putra induk hanya tersenyum misterius.
"Aku rasa tugas ini terlalu mudah bagimu. Tapi, mau bagaimana lagi. Ini ujian"
Kurenai-sensei menghembuskan nafas pelan. Mencoba untuk membuat tingkat penasaran si gadis Hyuuga mencapai level 'berbahaya'.
"Hyuuga Hinata, sebagai tugas terakhirmu. Kau harus membuat ramuan cinta dan targetnya adalah seorang Uchiha"
Bola mata Hinata kian berbinar antusias. Dalam sejarah sihir, keluarga Uchiha adalah keluarga yang cukup terkenal dengan tingkat sihir yang tinggi dalam mantra. Keluarga itu pula terkenal sangat susah untuk menjadi varioust seorang penyihir.
Sepertinya Hinata telah mendapat tantangan baru kali ini.
"Apa targetku adalah… Uchiha Itachi?"
Hinata sangat mengagumi Itachi karna Itachi adalah salah satu alumnus terbaik di angkatannya. Namun, sayang. Ternyata Uchiha Itachi lebih memilih tinggal di dunia manusia dan bekerja sebagai seorang pengusaha menengah karna hatinya telah tertambat pada targetnya sendiri.
Uchiha –dulunya Haruno- Sakura.
Yang telah resmi menjadi varioust-nya meski dirinya sekarang ini bukanlah penyihir.
"Tidak. Tidak boleh. Itu menyalahi aturan sihir nomor 1260 pasal satu. 'Para penyihir dilarang menggunakan sihir macam apapun yang membuat terputusnya tali abadi yang menghubungkan penyihir dengan varioust-nya'. Jadi itu tidak bisa"
Varioust adalah sebutan bagi pasangan seorang peyihir yang sudah terikat dengan percampuran darah. Darah penyihir mempunyai beberapa khasiat yang salah satunya dapat mengobati luka parah.
Tentunya para penyihir enggan memberikan darahnya karna bisa jadi nantinya si penerima darah itu akan menjadi varioust si penyihir. Ikatan suci yang diawali dengan holly kiss –ciuman sacral- itu bukanlah sesuatu yang main-main. Itu sangat berarti bagi seorang penyihir. Karna nyawanya akan otomatis menjadi satu jiwa dalam dua tubuh.
"Targetmu adalah Uchiha Sasuke. Sekarang kemasi barang-barangmu dan berangkatlah menuju dunia manusia. Kau hanya mempunyai waktu hingga bulan baru berikutnya dan jika dihitung dalam perhitungan kalender manusia itu berarti kurang lebih tiga bulan"
Ada sedikit perasaan kecewa yang tersempil dalam hatinya. Tapi, tak apalah toh itu hanya tugas dan setelah tugas itu selesai, dia akan mendaftarkan diri ke Departeman Sihir. Tujuannya hanya satu untuk membahagiakan ayah-nya, Hyuuga Hiashi.
"Baik!"
-MAGIC-
TOK TOK TOK
Seorang wanita cantik yang berusia kira-kira pertengahan dua puluh tahun-an buru-buru membuka pintu depan.
"Ya gadis manis. Apa yang membawamu kesini?"
Hinata memperlihatkan kartu lisensi pelajarnya pada wanita tersebut. Si wanita hanya cengo di tempat.
Kartu itu tiba-tiba ditarik paksa dari tangan si wanita. Dan pelakunya adalah seorang pemuda jangkung yang memamerkan seringaian yang menyebalkan –menurut Hinata.
"Oh.. jadi si penyusup telah datang"
"Sasuke, jaga bicaramu. Silahkan masuk, Hyuuga Hinata"
Hinata sangat mengenal suara dalam nan merdu itu. Tiba-tiba wujud si pemilik suara telah berada dihadapannya sambil merangkul pinggang wanita muda itu.
"Apa? Jadi dia Sasuke Uchiha?"
Hinata dengan polosnya menunjuk muka Sasuke seolah Sasuke adalah sampah kemarin sore yang harusnya telah dibuang sekarang.
"Hei, penyusup! Bersikaplah sopan pada tuan rumah"
Sasuke hanya menyeringai kecil.
"Apa di dunia aneh sana tak ada sekolah yang mengajari tentang etika dan sopan santun?"
Sudah cukup! Hinata benci iblis pantat ayam itu. Yang seolah menganggap dunia yang ditinggali oleh Hinata adalah dunia aneh sedangkan dia seolah menyombongkan dunia yang ditempatinya.
Segera Hinata mengambil salah satu tabung reaksi kecil yang tersimpan dalam saku jubahnya. Menerjang Sasuke dengan senjata berupa tabung reaksi di tangan kanannya.
Telunjuk tangan kanan Sasuke teracung bergerak tak tentu arah dengan objek pandang Hinata.
"Mantra Uranus no. 3" Ucap Sasuke lirih.
Sontak tubuh Hinata terkurung dalam sebuah symbol rumit mirip symbol yunani kuno.
"Hei lepaskan aku!"
"Makanya, jangan macam-macam denganku"
TBC
Bagaimana menurut para senpai, abal, gaje, ngaco,bikin sakit mata?
Berarti anda klop sama saya XD
Terima kasih
With lophh XDD
Akemi M.R
Sign Out
