Beberapa hari ini, para kakak-kakak citadel dibuat panik dengan hilangnya adik-adik mereka secara mendadak dengan berbagai alasan yang aneh bin ajaib, dimulai dari tersesat saat bermain di tengah hutan sampai kesasar ke kota sebelah. Kalau tidak ada kerjaan, memang para bocah yang rata-rata tantou dan wakizashi – dan terkadang Hotarumaru walaupun dia oodachi – itu suka sekali menjelajah tanpa mengenal waktu dan tempat, sudah begitu kalau pergi jarang pamit pula, para kakak pun jadi stress dibuatnya.

Karena itu, saniwa laki-laki bertampang imut bak anak gadis berumur 12 tahun itu mengumpulkan para kakak-kakak untuk mendiskusikan hal ini agar bocah-bocah itu tidak menghilang jika tidak ada kerjaan.

"Ehem!" sang saniwa berambut abu-abu muda itu berdeham untuk memulai diskusi ini, "Apakah kakak-kakak sudah kumpul semua di sini?"

Manik coklatnya memandang satu persatu toudan yang berkumpul, walaupun mereka memiliki adik yang sudah dewasa pun ia tetap memerintahkannya untuk ke sini, siapa tahu bisa memberikan masukan yang lebih baik.

Dimulai dari sang kakak legendaris yang setiap hari pasti bakalan pusing karena adik-adiknya sering ngilang, sebut saja mas 123 alias Ichigo Hitofuri.

Lalu disusul keluarga yang selalu kebanyakan drama yang kini diwakili oleh salah satu kakak berambut ungu panjang yang selalu menjunjung tinggi barang non kawe karena kakak lain yang dia anggap kawe sedang ada ekspedisi, Hachisuka Kotetsu.

Tak lupa kedua kakak baik hati yang datang bersama-sama karena adiknya yang pendiam itu juga terkadang ngilang terkena bujukan dari bocah lainnya untuk main-main, mas Kousetsu Samonji sama mbak Souza Samonji *authordibacok

Lalu ada juga Akashi Kuniyuki yang walaupun bertampang 'hidup segan mati tak mau' tapi masih tetap peduli dengan kedua adiknya yang juga sering banget ngilang.

Jangan lupakan toudan yang sering dipanggil jiji oleh semua toudan di citadel ini, yang dianggap bisa membantu menyelesaikan kebandelan para bocah seneng ngilang dan juga kebetulan memiliki saudara yang juga sering ngilang dan bikin saudara-saudara yang lain panik sendiri mencarinya, si legend Mikazuki Munechika.

Terus ada juga si juru masak citadel, walaupun dia bukan kakak dari si tantou penuh semangat – sampai kalau ngilang pun semangat – ini tetapi doi sudah nganggep tantou itu saudaranya sendiri, dia adalah Shokudaikiri Mitsutada.

Samaan dengan Mitsu, dia bukan kakak si tantou suka mabok ini, dia sendiri juga malas jika harus berhadapan dengan si tantou ini tetapi bagaimana lagi, menjaga si tantou ini adalah titah sang aruji kepadanya, dia adalah Heshikiri Hasebe.

Lalu ada juga kakak-kakak yang sudah memiliki adik yang berperawakan dewasa seperti Juzumaru Tsunetsugu yang walaupun punya adik wakizashi – pedang yang juga sering ngilang – tetapi tetap aja adiknya itu udah gede, kalau pergi ya bisa pulang sendiri, kalau tersesat ya tinggal minta bantuan 'temannya' buat bantuin dia, jadi ya Juzumaru santai aja.

Uguisumaru yang adiknya baru saja pulang ke citadel, dijamin adiknya nggak bakalan ngilang karena selain si garem itu sudah gede, Ugui sendiri malah yang sering ngikutin adiknya itu buat mantau aktivitasnya macam stalker.

Kasen Kanesada yang juga sante-sante aja karena dia sendiri juga jarang ngurus adeknya, karena adeknya udah diurus sama bininya sendiri tetapi sekali ngurus, sang adek yang sering dipanggil 'Kane-san' oleh bininya itu bisa nggak tidur seharian karena kena omel.

Taroutachi malah lebih santai, adiknya udah sama gedhenya kayak dia, dia ikut ke perkumpulan ini karena Jirou yang memaksanya.

Tak lupa Higekiri yang diseret Hasebe ke sini karena kebetulan saat sang aruji memberi titah, dia dan Hasebe sedang tugas bareng di kandang kuda, dia bahkan yang harusnya dikhawatirkan ngilang karena panyakit pikunnya, nama adiknya sendiri aja lupa, untung si adek yang sabarnya segede 5 kali lipat cucian Kasen di akhir pekan itu tidak pernah bosan mengingatkan.

…dan yang terakhir…

"Loh Horikawa? Mana Yamabushi atau Yamanbagiri? Kok kamu yang mewakili?" tanya sang saniwa heran, ini kan perkumpulan kakak-kakak buat ngebahas adiknya yang sering ngilang, kalau Horikawa yang mewakili kan nggak efektif, begitu pikir sang saniwa dan sebagian toudan lainnya.

Horikawa Kunihiro, hanya bisa tersenyum yang kelihatan sekali sangat dipaksakan, "Maaf aruji, tetapi saya adalah kakak tertua Yamabushi dan Yamanbagiri, masa aruji lupa sih?"

Sang saniwa dan toudan yang belum tahu informasi ini hanya memandangnya terkejut, sedangkan Hachisuka, Kasen, dan Hasebe yang mengetahui hal ini berusaha keras untuk menahan tawa.

Horikawa memandang mereka semua dengan mata biru kehijauannya yang lebar, wajahnya yang imut dan tubuhnya yang kecil sukses membuat mereka sanksi jika Horikawa beneran kakak tertua dari Kunihiro bersaudara itu.

Horikawa sendiri sudah menduka akan reaksi mereka semua, termasuk sang saniwa yang sepertinya lupa dengan informasi mengenai dirinya di masa lalu, tetapi tidak masalah sih, yang penting sekarang dia sudah memberitahukannya.

.

.

.

.

Disclaimer : Touken Ranbu_DMM & Nitro+

Genre : Friendship and Family

Rating : T

Warning : Nggak ada yaoi, semua hanya fans service aja XD, typo (s), sedikit OOC, pakai saniwa yang di katsugeki, gajeness.

Fanfic pertama saya di Fandom Touken ranbu, sudah lama haitus dan fanfic inilah pembuka untuk keluar dari ke WB an saya wkwkwkwk

Happy Reading!

.

.

.

.

.

"Ka ka ka ka ka! Sudah aku duga mereka pasti terkejut dengan informasi ini!" Yamabushi tertawa keras setelah Horikawa menceritakan tentang pertemuan para kakak siang hari tadi.

Sedangkan Yamabagiri hanya mendengus seraya memakan jeruk yang Horikawa bawakan ke kamarnya bersama Yamabushi ini, "Menilai seseorang hanya dari penampilan, pasti menyebalkan sekali," gumamanya rendah.

Horikawa memang tidak sekamar dengan kyoudainya, dia sendiri satu ruangan dengan Kane-san tercintaya.

Sang Wakizashi pun hanya tertawa kecil lalu ikut memakan jeruk yang sudah ia kupas itu, "Yah bagaimana lagi, jika aku menjadi mereka, aku pasti berpikir jika Horikawa Kunihiro adalah adik dari Yamabushi dan Yamanbagiri."

"Kakakakaka tidak masalah juga siapa kakak dan adik diantara kita bertiga, yang penting kita semua bersaudara, tapi aku tidak keberatan jika harus menjadi kakak tertua sesuai ekspetasi mereka semua," ujar Yamabushi dengan nada menggoda di akhir kalimat. Memang banyak yang mengira jika ia adalah kakak tertua dan justru Horikawa lah adik yang paling terakhir.

Terkadang beberapa toudan pun membayangkan Horikawa yang selalu memanggil saudara-saudaranya itu dengan panggilan 'Kyoudai' menjadi 'Manba Nii-chan!' atau 'Yamabushi-nii~' dengan suara imutnya. Bahkan Izumi – sebelum mengetahui kenyataan yang sebenarnya – pernah menyuruh Horikawa memakai panggilan seperti itu kepada kedua saudaranya.

Tentu saja Horikawa menolak, masa dia yang tertua harus manggil adik-adiknya itu dengan sebutan 'Nii-san' sih? Dengan nada halus pun ia pun menolak dan ganti menyuruh Kane-san tercintanya untuk memanggil abangnya dengan panggilan 'Kasen Nii-chan~' atau 'Nosada Nii-sama~'

…mendengar hal itu sukses membuat Kane-san lari ke kamar mandi untuk muntah.

Oh iya, ngomong-ngomong soal Kane-san…

"Dimana Izuminokami?" tanya Yamanbagiri setelah melihat saudaranya itu malah pewe di ruangan ini tanpa berniat untuk pergi, bukannya ia mengusir Horikawa dari kamar saudaranya sendiri tetapi kan biasanya ia selalu bersama Kanesada muda itu kemanapun lelaki iklan shampoo itu pergi.

"Ohh Kane-san… Dia sedang latihan membuat Haiku bersama Kasen-san, dua hari lagi Kane-san bakalan ikut lomba Haiku di kota sebelah, aruji yang menyuruhnya sebagai hukuman," jelas Horikawa dengan mata berbinar, "Aku harap Kane-san bisa menjuarai lomba itu, kata aruji hadiahnya lumayan buat menambah koban kita!"

Halah, pada akhirnya semua untuk uang, batin Yamabagiri seraya memutar bola matanya malas, ia sudah kenal baik sifat sang aruji karena ia pedang kedua yang datang di citadel ini – pedang pertama aruji si kuteks lovers yang ke halaman luar aja harus pakai sun block– dan tuannya itu memang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan koban sebanyak mungkin.

"Memang dia melakukan kesalahan apa hingga aruji menghukumnya?" tanya Yamabushi yang juga ikut mendengarkan.

"Kane-san…. Membiarkan Akita membersihkan kandang kuda sendirian karena Kane-san ketiduran," dan membuat Mas Ichigo marah dan mengadukan hal ini kepada aruji dan aruji pun memberi hukuman kepada Izuminokami atas kemalasannya.

Saat itu Horikawa sedang ekspedisi sih jadi ia tidak bisa memantau keadaan Kane-san, ya biarin deh Kane-san mendapatkan hukuman untuk mengikuti lomba Haiku, lagi pula Kane-san juga suka bikin Haiku, kadang sering adu Haiku sama abangnya sampai malam, ohh tentu saja ia setia menemani lah, partner Kane-san gitu loh.

"Untuk hari ini aku tidur bersama kalian ya, mungkin Kane-san akan berlatih sampai malam dan tidak ingin diganggu," ujar Horikawa seraya memandang kedua saudaranya bergantian.

Yamabushi berdiri dari duduknya lalu merangkul kedua saudaranya itu dengan lengannya yang besar, "Kakakakaka tentu saja kau boleh tidur di sini sesukamu kyoudai! Yamanbagiri juga rindu loh tidak tidur bersamamu! Kakakakaka!"

Sosok yang dibicarakan pun tersipu malu seraya memalingkan wajahnya, "Jangan percaya omongan kyoudai!" ujarnya tergagap-gagap dengan wajah memerah.

Horikawa dan Yamabushi pun hanya bisa tertawa melihat wajah adik mereka yang sangat menggemaskan itu.

"Oi Kunihiro! Kemarin malam kemana?"

Seruan itu terdengar saat Horikawa dan Yamanbagiri sedang berjalan bersama menuju ruang makan, Yamabushi sendiri sudah pergi duluan untuk melatih otot-ototnya dan menunda makan paginya. Jam 8 nanti mereka akan ada misi jadi mereka harus makan pagi dahulu agar tidak kelaparan nantinya.

Horikawa pun membalikkan badannya dan melihat Kane-san tercintanya sedang berdiri dibelakangnya, "Ohayou Kane-san! Bagaimana latihannya? Pasti Kasen-san mengajarimu habis-habisan ya?" tanyanya dengan riang.

Izuminokami Kanesada pun mengerutkan dahinya, "Kau belum menjawab pertanyaanku Kunihiro…"

"Aku bersama dengan-"

"Kyoudai tidur bersama kami berdua, apa masalahmu?" sahut Yamanbagiri cepat. Sejak awal ia memang tidak suka dengan bentuk hubungan saudaranya ini dengan Izuminokami, lelaki iklan shampoo itu terlalu bergantung kepada Horikawa untuk urusan sehari-hari di citadel dan gobloknya Horikawa pun melakukannya dengan senang hati.

Intinya, Yamanbagiri tidak merestui hubungan Horikawa dengan Kanesada muda dalam hal apapun. Titik.

Izuminokami yang mendengar nada sewot Yamanbagiri pun membalasnya tak kalah sewot, "Aku kan hanya bertanya, memangnya nggak boleh apa?"

Horikawa yang merasakan perubahan suasana hati mereka berdua pun hanya meneguk ludahnya kaku lalu memandang Kane-sannya dengan senyum cerahnya, "Maaf aku lupa memberitahumu, aku kira Kane-san tertidur di ruangan Kasen-san sehabis latihan, jadi ya aku menginap aja di kamar kyoudai,"

Horikawa melihat Izuminokami hanya ber'hmm' ria sebagai balasan pun masih belum melepas senyumannya, "Kane-san mau sarapan? Mau aku ambilkan juga? Kane-san kan pasti capek habis latihan semalaman jadi Kane-san duduk saja~" ujarnya ceria.

Izumi yang mendengar tawaran itu pun berniat untuk menganggukkan kepala jika dirinya tidak merasakan hawa keunguan menyelimuti sosok di samping Horikawa. Wajah yang selalu datar tanpa ekspresi itu mendadak memincingkan mata ke arah dirinya, seakan-akan berkata 'Kamu-iyakan-kamu-potek-sekarang'

"Aku bisa mengambilnya sendiri Kunihiro, ayo kita sarapan bersama-sama!" sudahlah, Kane-san juga tidak mau berurusan dengan Yamanbagiri yang sekalinya marah bisa mecahin dua guci dengan remasan tangannya lalu melemparkan belingnya ke segala arah sangking kesalnya.

…kayak 3 bulan yang lalu saat bango jahil itu menyembunyikan semua tudung putihnya.

Sarapan pun selesai, beberapa toudan masih berbincang di ruang makan dan ada juga yang langsung tancap gas keluar, kedua kunihiro dan satu kanesada pun termasuk yang masih berada di ruang makan, masih menikmati makanan penutup yang Shokudaikiri masakan untuk mereka semua.

"Kalian berdua akan ke ikedaya setelah ini?" tanya Izuminokami sedikit terkejut setelah mendengar perkataan Horikawa, biasanya kan dia pasti ikut kalau pertarungan ikedaya tetapi kenapa formasinya bisa berbeda lagi?

"Iya, dua tantou-dua wakizashi-dua uchigatana, Fudou, Yagen, aku, Urashima, kyoudai, dan kaptennya Kashuu-san," Jelas Horikawa lagi setelah meminum teh hangatnya.

"Mungkin aruji menyuruh Kane-san untuk fokus dengan lombanya," lanjut sang wakizashi seraya terkikik kecil.

Izuminokami hanya menghela napas lalu menyibakkan poninya, "Jangan ingatkan aku soal itu, aku ini kan pedang yang harusnya digunakan untuk menyerang, bukannya disuruh nulis haiku melulu buat lomba-"

"Maaf mengganggu perbincangan kalian…" sosok berkimono putih dengan bawahan hitam itu datang lalu memandang Izuminokami yang berdecak melihat kedatangan kedatangannya, "Kau tidak lupa dengan tugas yang diberikan aruji kepadamu kan? Mencuci bersamaku lalu kita berlatih lagi sebelum berangkat."

"Loh, kalian berdua akan berangkat keperlombaan hari ini?" tanya Horikawa yang baru mengetahui tentang hal ini.

Kasen menganggukkan kepalanya, "Lombanya memang dilaksanakan besok siang tetapi ada urusan administrasi yang harus dilakukan besok pagi, jadi aruji memutuskan untuk memberangkatkan Izumi nanti sore dan aku yang mendampinginya." Jelasnya.

"Mungkin karena itu kau tidak diberangkat ke Ikedaya…" ujar Yamanbagiri lalu setelah itu ia membawa peralatan makannya ke belakang untuk ia cuci, "Aku cuci kan juga milikmu Kyoudai.."

Horikawa hanya mengangguk pelan, masih terkejut dengan berita mendadak ini, dia bahkan belum mempersiapkan apapun untuk kepergian Kane-san nanti sore. Kalau tahu begini kan ia bisa membuatkan camilan atau makanan lain untuk Kane-san, menyiapkan baju nya, menyiapkan perlengkapannya, menyiapkan- ahhh pokoknya banyak hal yang harus ia persiapkan, tetapi setelah ini ia juga harus ke Ikedaya pula.

Galau hati Horikawa.

"Berapa hari Kane-san perginya?" tanya sang Kunihiro pelan.

"Dua hari…" jawab Izumi malas seraya bangkit dari duduknya lalu mendorong Kasen untuk segera pergi dari ruang makan, "Ayo cepat dan biarkan aku istirahat sebentar, aku pergi dulu Kunihiro!"

Horikawa pun menganggukkan kepalanya lemas.

"Nggak usah galau," sesosok bango menepuk pundak Horikawa lalu jari telunjuknya mengarah kepada si kuteks lovers yang diajak bermain oleh para tantou awataguchi, "Satu tahun ditinggal, kuat dia."

Mata Horikawa mulai berkaca-kaca, "Ta-tapi ini terlalu mendadak.." ujarnya terisak-isak. Ruang makan pun mendadak gelap dan lampu pun hanya menyorot sosok Horikawa dengan Tsurumaru yang memang sejak tadi sudah mendengarkan obrolan tentang Kane-san.

"Apa jangan-jangan… Sebenarnya dia pergi mendadak untuk mencari partner baru ya?" Tsurumaru memang suka sekali menggoda, dia tidak akan puas sebelum korbannya terkena kejahilannya. Kalau Horikawa dalam keadaan normal, pasti ia tidak akan mempercayai perkataan Tsurumaru begitu saja.

Akan tetapi untuk kali ini, Horikawa menelan mentah-mentah perkataan Tsurumaru. Seakan lupa jika Tsurumaru adalah toudan paling jahil di citadel ini bersama dengan Namazuo.

Mata besar itu semakin berkaca-kaca.

Tsurumaru pun menyeringai menang, "Aku tidak mengira jika Izuminokami memiliki sifat seperti it-"

PLAKKK!

Latar gelap pun berubah seperti semula berkat tonjokan penuh 'cinta' dari Yamanbagiri yang baru saja selesai membantu Shokudaikiri mencuci piring. Mengabaikan Tsurumaru yang berteriak kesakitan berkat tonjokannya, ia pun memandang saudaranya yang kini sudah menangis berkat ucapan penuh drama Tsurumaru.

"Kyoudai…" Horikawa memandang Yamanbagiri dengan wajah berair, "Huwaaaa!" dan tanpa aba-aba memeluk pinggang Yamanbagiri dan menangis di sana.

"Aku nggak mau Kane-san cari partner yang lain hiks nggak mau nggak mauu!"

Yamanbagiri tentu terkejut dengan pelukan mendadak ini, apalagi beberapa toudan tengah memandang mereka dengan pandangan penuh tanya.

"K-kyoudai sudahlah jangan percaya dengan ucapannya…"

"Hiks hiks ta-tapi kyoudai… huwaaa!"

Pria bertudung itu menghela napasnya lalu memandang tajam sosok yang kini hanya bisa cengesan seraya mengangkat kedua tangannya.

"Mitsubou! Jaga baik-baik piringmu!" serunya riang seraya tancap gas dari ruang makan.

.*.

.*.

.*.

.*.

"Sssttt… Akan kuberitahu sebuah rahasia yang hanya para tantou, wakizashi, dan hotarumaru saja yang mengetahuinya…"

"…Rahasia tentang apa?"

"Rahasia kenapa kami sering hilang."

.*.

To Be Continue

Chapter pertama ini masih prolog, belum cerita intinya kok, jadi kenapa kok para tantou, wakizashi, dan Hotarumaru sering ngilang? Apa Horikawa yang berada di pihak kakak juga ikutan ngilang?

Read and Review Pleasee~

Kirakira Holic