A/N: Cerita Indonesia-ku yang pertama nih... Ada yang bersedia baca kah...?

Disclaimer: Pandora Hearts punya Jun Mochizuki. Momotaro ga tau punya siapa, tapi yang jelas bukan punyaku. Sleeping Beauty punya Disney. Arthurian Legend ga tau punya siapa tapi yang jelas bukan punyaku.

Warning: Typo... buanyaakk... kayanya. Aneh, hasil imajinasi yang berlebih. OOC... banget. Penggunaan EYD ngaco dan kalimat tidak efektif bertebaran di mana-mana. Mungkin melenceng jauuhhh banget dari cerita aslinya... maklum yaa...


Sleeping Guntingtaro & the Pendragons

Chapter 1 - Guntingtaro

Pada zaman dahulu kala di sebuah kerajaan nan jauh di mato, hiduplah seorang gadis barbar bernama Alice yang dilahirkan sebagai putri dari kerajaan yang makmur itu. Saat ia berusia 13 tahun, ia dijodohkan dengan seorang pangeran bernama Oz. Mereka sudah lama hidup bersama di kerajaan itu namun belum juga dikaruniai anak, Alice mulai merasa sedih begitu pula Oz. Untuk melampiaskan nafsunya, Alice memperbudak [?] suaminya itu dengan memanggilnya manservant kemanapun mereka pergi.

Namun ternyata kesedihan mereka segera berakhir setelah seorang peri(a) baik hati bernama Gilbert(a) mendengar kesedihan mereka dan memutuskan untuk membantu. Ia datang ke istana dan menghadap raja Oz.

"Raja…" Gil sudah sujud di depan Oz walaupun ia memakai dress yang tentunya sulit dipakai jongkok, dan sejenisnya.

"Iya, ngapain panggil-panggil?" Oz yang masih setengah tidur bertanya.

"Anda… lumayan ganteng, 10 poin." Ujar Gil tiba-tiba.

"Oh baik sekali." Oz mulai bangun.

"Dari 100 poin! MWahahahahaha!" Gil ketawa sarap plus OOC.

"To de poin aja deh." Oz mulai emosi.

"Okeh, menurut kabar burung… saya, Raven… Anda… ga punya anak yaa…? Kaciann, cup cup cup…" Gil semakin memanas-manasi.

"Sial, lo!" Oz mengamuk.

"Diem lo, manservant, ganggu gua makan aja!" Tegur Alice dengan "gemulai"-nya.

"Ampuni hamba, Yang Mulia." Oz jongkok-jongkok geje di lantai sambil ngangguk-ngangguk.

"Baik, aku ampuni." Jawab Alice sembari kembali menyantap dagingnya.

"Jadi yang mulia…"

"Apa lo!?" Amarah Oz sudah memuncak.

"Karena aku adalah peri(a) yang baik, maka aku akan memberi anda anak!" Ujar Gil dengan semangat '45.

"Ogah gua dapet anak dari lo!" Oz berpikiran *****.

"Ngaca Njing, gua juga ga mau!" Tampaknya Gil pun berpikiran sama.

"Muka cakep gini lo bilang njing!? Ngaca nyet!" Oz menimpali.

"Mau tarung, arena luas tuh!" Gil nantang, OOC.

"Sok, gua punya singa 5 ek –"

"Saddap lo, cowok-cowok aneh!" Alice meledak, "Ngapain lagi lo pake dress item-item gitu, seaweed head!?Jijik tau!" Alice melenceng dari naskah.

"Naskah berkata begini, kelinci bodo!" Gil mengikuti penyelewengan naskah [?]

"Diem ah!"

Oke, back to naskah…

"Ehem… jadi saya akan kasih anda anak… Bukan dalam arti ***** yang anda pikirkan tadi. Tapi melalui benda ghaib saya." Gil nyerocos.

"Benda ghaib!?" Oz dan Alice bertanya dalam waktu bersamaan.

"Yah!" Gil merogoh saku [?] dress-nya, "Tadaa!"

"Hah!? Gunting!?"

"Kalau anda tancapkan gunting ini maka akan tumbuh pohon gunting [?] dan pohon itu akan berbuah buah gunting [?] dan dari sana akan keluar anak, tapi cuma 1." Ujarnya.

"Kok 1?"

"Udah sukur dikasih!"


Lalu Oz dan Alice menancapkan gunting itu ke dalam tanah, keesokan harinya tumbuh pohon gunting [?] yang menembus langit, dari langit tiba-tiba turun sebuah buah berbentuk tidak karuan yang tidak jelas dari mana asalnya. Saat membentur tanah, buah itu terbelah jadi 2 dan dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki berwarna mata berbeda, yang akhirnya dinamai Vincent Guntingtaro.

Saat Vincent lahir, tiba-tiba dari negri lain, datanglah seorang raja bernama Fang yang membawa kedua putri kembarnya yang masih bayi.

"Kita nikahin anak-anak kita yuk, Oz." Ujarnya santai.

"Sekarang?" Oz bertanya setengah berharap.

"Ga, nanti aja kalau udah besar." Ralat Fang.

"Poligami!?" Oz memasang muka shock.

"Ga, pilih aja satu." Fang sweatdrop mendengar pertanyaan Oz.

"Owh…"

Intinya itu perjodohan…


3 tahun kemudian…

Diulang tahun Vince yang ke-3, orang tuanya mengadakan penyunatan massal dan disitulah Vince disunat. Di acara itu, para peri(a)-peri(a) yang baik diundang. Di kerajaan itu ada 10 orang peri(a) dan 1 orang peri asli namun karena kehabisan daging untuk dihidangkan (karena Alice) maka satu orang peri(a) tidak diundang. Peri(a) ini bernama Isla Yura dan ia tidak suka dirinya ditinggal, karena itu ia maksa datang.

Di pesta…

"Vinvin, aku kasih berkat banyak cewek yaa…!" Ujar Jack selaku peri(a) hijau sembari berpose genit.

"Jangan jadiin dia playboy kayak lo!" Ujar Elliot selaku peri(a) biru, "Semoga lo ga kaya om-om mesum ini…" Elliot memberi hadiah ulang tahunnya (berkat)

"…" Leo hanya baca buku dan Glen hanya diam tak berdosa [?]

"Koko kasih permen yaa…" Break senyum khas sembari memberi lollipop ke Vince.

"Jadi adek gua yuk Vince!" Gil senyum-senyum geje.

"Jodoh loe bakal cantik nan keren broo…" Ujar Barma OOC.

"Semoga rajin…" Reim memberi berkat yang positif.

"Muach! Om sayang Vinvin dech!" Ujar Oscar dengan logat benchong, "Nanti jadi gantheng yaa… Kayak om! Muach!"

Sebelum peri ke-10 a.k.a Sharon a.k.a satu-satunya yang normal memberi hadiah, datang Isla Yura dengan kemunculan yang agak shocking, ia pakai dress mini diatas lutut warna shockin' pink dan makeup serba pink.

"Sialan lo pada ga ngundang gua! Baiklah kalau begitu… Umur 16 gua kutuk lo mati pas pegang gunting!" Yura mengutuk, lalu melirik kearah Jack, "Eh, ada mas Jack! Hello!" Jack merinding dan pingsan, "MWAHahahahahahaHa! Adieu! Muach!" POOF

"Sial, adek gua dikutuk." Gil nangis-nangis sambil ngais-ngais tanah.

"Ih, kok om nangis?" Ujar Vince polos.

"OM!?" Gil langsung shock dan pundung di pojokan.

"Sabar Gil." Elliot mencoba menghibur.

"Untung aku belum kasih kado jadi bisa -"

"Rasanya Leo ama Glen juga belum deh!" Elliot mengingatkan.

"Oh iya ya…" Sharon garuk-garuk kepala.

Akhirnya mereka pun memanipulasi kutukan dari Yura, bunyinya:

"Umur 16, gua kutuk lo coretmaticoret (tidur - by Glen) pas pegang gunting (ghaib Gil -by Leo) (lalu kamu akan bangun saat menerima first kiss dari cinta sejatimu, yay! Awh, co cweettt -by Sharon)"

"Kok gunting gua dibawa-bawa yaa…?" Gil protes.

"Suka-suka Leo!" Elliot membela sahabatnya.

"Ah… romantis sekali." Ujar Jack yang sudah sadar.

"Gua pengen jade true love-nya…" Oscar mulai menggila.

"Ga mau!" Vincent jawab singkat, padat, dan jelas. Oscar langsung pundung di pojokan.

"Nasib anak semata wayang gua gimana!?" Oz panik.

"Kan tadi udah diganti." Jawab Leo.

"Kenapa ga diilangin aja langsung kutukannya!?" Oz bertanya

"Ga bisa, Isla Yura terlalu kuat untuk kita hadapi."

"Jadi gimana!?" Oz masih panik.

"Ga tau!" Yang lain, kecuali Alice yang masih sibuk makan dan Sharon menjawab.

"Hanya ada dua buah pedang yang dapat mengalahkan Isla Yura bersamaan… Excalibur dan Caliburn."

"Excalibur!? Caliburn!?" Yang lain mangap.

"Ya, hanya ada dua pedang, Excalibur dan Caliburn, dan pedang-pedang itu tidak diketahui keberadaannya." Ujar Sharon membuat semua harapan sang Raja pupus.

"Tiddakkk! Apa yang harus kulakukan!" Oz keliaran geje, puter-puter istana dan kayang [?].

"Biarkan anak anda tinggal bersama kami para peri(a) baik hati yang tulus dan ikhlas ini. Biarkan kami menjaganya selama 13 tahun 1 hari agar ia ia jauh dari benda yang bernama 'gunting'." Usul Reim selaku yang paling bijak.

"Kau benar, Reim." Sharon setuju, "Tapi gua bukan peri(a) gua peri asli tau."

"Yay! Yay! Yay!" Gil mulai OOC setelah mendengar rencana mereka, begitu pula Oscar.

"Benarkah ia akan selamat?" Oz dan Alice ragu.

"Kami akan usahakan sebisa mungkin, pak." Ujar Reim dengan logat businessman.

"Baginda, percayalah pada kami, apa gunanya kah peri(a)-peri(a) anda yang setia ini selain membantu anda dengan segenap jiwa kami." Glen kembali membujuk.

"Ugh… baiklah…" Oz menyerah, sebenarnya ia tak ikhlas melepaskan anak semata wayangnya itu.

Keesokan harinya…

"Baik-baik ya Vinvin." Oz dadah-dadah lebay.

"Semoga kita dapt bertemu lagi, Vince." Alice dadah-dadah normal.

"Umm… keur naon sih aing dibabawa ku jalma-jalma ieu… tapi…oke deh, abah, emak."* Ujar Vince dengan bahasa sunda.

Peri(a)-peri(a) itu tinggal di satu rumah dan menganggap Vince seperti anak mereka sendiri.


11 tahun kemudian…

"Vinvin! Makan!"

"Bising lo, Break!" Namun ternyata dibesarkan oleh orang-orang ber-dress yang memaksanya ikut ber-dress juga sangat mempengaruhi perkembangan mental dan sosial Vince. Akhirnya terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan seperti diatas (dan dibawah).

Adegan: Break lagi guling-guling di lantai ama Vince berantem sembari melontarkan: Njing, nyet, dan **** lainnya. Pukul-pukulan, cubit-cubitan, gebug-gebugan, tabog-tabogan, dll.

"Ckckckck… Damai, damai!" Reim mencoba melerai.

"Sumpah lo tuh kaya anak SD, Break, Vince." Elliot berkomentar.

"Ngga, El, itu namanya anak TK." Ujar Leo, "Nyebutin, 'A'njing ama 'Mo'nyet aja belum bisa."

"Yaa… itu kan disamarkan."

"Peduli, pokoknya mereka ga nyebutin berarti ngga bisa." Leo maksa.

"Hah…" Gil mendesah, "Makan woy, makan!"

"Aye aye Gil." Vince langsung nurut.

"Sakti lo Gil." Komentar semua orang di ruangan itu dalam hati.


Sementara itu di belahan bumi lain…

"Putri-putriku tercinta…"

Dua orang identik berambut putih itu berlutut hormat ke arah ayah mereka, "Ya ayah?"

"Sudah waktunya kalian…"

To Be Continued…


A/N:

Untuk buah gunting dan pohon gunting diatas... biarkanlah imajinasi pembaca yang membayangkan sendiri...

Maaf kalo cerita ini garing dan aneh ini adalah hasil dari imajinasi author yang "agak" liar.

* Untuk bahasa sunda di atas:

"Umm... untuk apa sih aku dibawa-bawa oleh orang-orang ini... tapi... oke deh, ayah, ibu." Ujar Vince dengan bahasa Sunda. Jujur aku sediri ga jago bahasa Sunda maupun Indonesia, jadi kalau sesat... maklumi yaa...

Akhir kata... kalau mau review boleh, kalau engga juga ga pa-pa.

Kritik dan saran diterima dengan bahagia dan senyum lebar.