Oh Family Strories : Fallen Sirius
Author : Littlezwingly06 (follow me~) / Arin imnida (add saya yah #plak)
Genre : Family, Romance
Main Cast :
Oh Sehun
Xi Luhan
Oh Chaerin (OC) as Oh Family 1st Daughter
Oh Hyuna (OC) as Oh Family 2nd Daughter
Side Cast (Cameo) :
Baekhyun as Sehun's sister (marganya Oh dan dia jadi yeoja disini)
Kim Joonmyun (Suho)
Jessica Jung
Choi Siwon
Kwon Yuri
Warning : Typo bertebaran, Genderswitch! Bagi yang tidak suka harap menyingkir. Don't Like Don't read also Don't Bash
Pair : HunHan (disini mereka bukan member EXO)
Tambahan : italic means mereka bicara dalam hati (batin) atau saat sedang bertelepon.
.
.
Ia seperti bintang
Bersinar terang layaknya Sirius di kegelapan malam
Berjuta bakat dan impian diturunkan kepadanya
Menorehkan senyuman kepada siapapun
Cahayamu indah Sirius
Tak akan redup hingga sang waktu yang meredupkanmu
Keabadianmu dipuja Sirius
Namun keabadian itu sirna tatkala sang waktu merengkuhmu
Kau cantik Sirius
Kecantikanmu memudar ketika sang waktu menghampirimu
Ya, hanya sang waktulah yang mampu menaklukanmu
Sirius, dialah sang bintang yang kini turun dari peraduannya
Karena sang waktu telah memintanya
03.00 P.M, Sunday, 02 December 2012 – Oh Family House
"Chaerin? Chaerin dimana kau?" Sehun berteriak memanggil nama putri pertamanya
"Dia ada di halaman belakang hunnie" sahut Luhan yang kebetulan melintas
"Halaman belakang sedang apa dia disana?" Sehun mengerutkan alisnya
"Molla, kau lihat saja disana"
"Tak perlu, ada apa appa mencariku?" sahut Chaerin yang tiba tiba berada di depan pintu bersama Hyuna
"Kami habis berkebun hehe, aku mendapatkan bibit bunga baru dari Namjoo" ujar Hyuna. Baju mereka terlihat kotor
"Kupikir kalian kemana, Chae ayo latihan" ujar Sehun sambil memantulkan bola basket
"Aku capek appa, lain kali saja" jawab Chaerin
"Aish, sebentar lagi akan ada perlombaan kenapa kau santai sekali? Sudahlah, cepat ganti bajumu dan kita latihan. Appa sudah menghubungi Yuri noona agar meminjamkan lapangan basket sekolah untuk kita latihan"
"Tapi…. Ne" Chaerin segera bergegas menuju kamarnya untuk berganti pakaian
"Bagus, itu baru anakku"
"Hunnie bukankah lebih baik latihannya besok saja?" ujar Luhan
"Hm? Dia sama sekali tak terlihat capek" Sehun menggaruk kepalanya
"Ne, tadi Chaerin hanya membantuku memindahkan bibit tanaman ke pot saja, lagipula Chae hanya bermain main makanya bajunya jadi kotor sepertiku" sahut Hyuna
Luhan menghela nafas, "Ah ya baiklah, terserahmu"
"Tenang saja sayang, tak perlu ada yang dikhawatirkan" Sehun mengelus rambut Luhan perlahan
Luhan POV
Sebenarnya tak masalah Sehun mengajak Chaerin latihan basket seperti biasanya, tapi entah kenapa akhir akhir ini aku melihat wajah Chaerin agak pucat? Dan juga aku tidak sengaja menemukan saputangannya terdapat bercak darah. Aku sempat berpikir bahwa itu hanyalah noda merah biasa namun baunya seperti tak asing lagi, ya bau darah
Aku mencoba berpikir positif, setiap hari kulihat Chaerin beraktivitas seperti biasa. Tidak ada yang aneh. Sampai pada hari itu…
.
Flashback
"Aigoo anak umma kenapa basah begini?" aku segera menyuruh Jessica mengambilkan handuk untuk kedua putriku
"Mi-mian umma, tadi kami lupa membawa payung" ujar Hyuna gemetaran, sepertinya ia kedinginan
"Kenapa kalian tak menunggu hujan reda atau menelpon orang rumah? Lihat kalian nanti bisa sakit kalau hujan hujanan begini" seruku sambil mengusapkan handuk pada rambut mereka
"Chaerin dan aku tidak membawa ponsel dan kami juga merasa tidak enak pada Son ahjumma jika berkunjung terlalu lama, umma tau kan kami menjenguk Naeun yang sedang sakit. Bisa bisa kami mengganggu istirahatnya" cerocos Hyuna panjang lebar
"Ne ne umma mengerti, sekarang cepat ganti baju kalian" perintahku pada mereka
Jessica mengantar Chaerin dan Hyuna ke lantai atas
Tunggu…..
Aku kembali menatap Chaerin dan Hyuna yang menaiki tangga bersama Jessica
Hanya perasaanku saja atau memang….
Chaerin terlihat lebih pucat? Aku tahu kulitnya seperti Sehun, yang bisa dikatakan seputih marmer. Tapi ini terlihat beda, anak itu tidak pernah sepucat ini sebelumnya. Aku sangat mengerti mereka, Hyuna yang rentan terhadap penyakit saja tidak sepucat itu jika terkena hujan. Tapi kenapa Chaerin?
Aku segera menepis pikiran negatifku, mungkin hanya persaanku saja
Flashback end
.
Bukan hanya sekali duakali aku melihatnya seperti itu, saat Chaerin pulang sekolah aku pernah memergoki saputangannya basah oleh darah
"Tadi ada senior yang jatuh dari tangga. Kebetulan aku ada disana jadi aku aku menolongnya" jawabnya santai
Saat itu aku percaya begitu saja, tapi entah kenapa firasatku mengatakan hal lain…
Luhan POV end
.
04.00 P.M– Basketball area, SOPA
"Yak bagus sekali! Kemampuanmu meningkat" Sehun tersenyum melihat Chaerin kembali berhasil memsukkan bola pada ring dengan tepat
"Aku lelah appa, istirahat sebentar ne" Chaerin melemparkan bola basketnya pada Sehun
Sehun melirik jam tangannya, "10 menit, setelah itu kita latihan sebentar dan pulang"
Chaerin mengangguk, ia mengelap wajahnya dengan handuk kecil yang ia bawa
"Sial, kenapa disaat seperti ini" Chaerin terkejut saat melihat darah pada handuknya
"Uhm, appa aku ke toilet dulu" uajr Chaerin tanpa melepaskan handuknya sebatas hidung
"Hm, jangan lama lama"
Chaerin segera berlari menuju toilet tanpa memperdulikan tatapan aneh dari appanya
"Ada apa dengan anak itu?" gumam Sehun
-SOPA's girl toilet-
"Sial sial, kumohon berhentilah" darah terus saja mengalir dari hidung mancungnya
Chaerin mendongakkan kepalanya ke atas
"Tuhan, apa yang terjadi padaku?"
05.00 P.M– Basketball area, SOPA
"Latihan hari ini cukup, kajja kita pulang" ujar Sehun sambil merapikan bajunya
Chaerin hanya mengangguk dan mengikuti sehun menuju mobilnya
Sehun POV
Anak itu ada yang berbeda, ada denganmu Chae?
Aku melirik Chaerin yang memejamkan matanya di belakang. Dia tampak lelah sekali padahal biasanya dia begitu bersemangat
Oh iya, kemana tadi handuk yang dibawa Chaerin? Apa tertinggal di toilet? Hm mungkin saja tapi entah kenapa perasaanku seperti ada yang mengganjal seolah olah ada hal buruk yang akan terjadi. Apa ini berhubungan dengan Luhan yang tadi melarangku mengajak Chaerin berlatih? Aku akan menanyakannya pada istriku nanti
Sehun POV end
.
SKIP TIME
10.00 P.M– Oh Family's house
"Sudah malam, kalian cepat tidur. Umma tidak mau kalian besok bangun kesiangan dan terlambat masuk sekolah" seru Luhan sambil mematikan TV ruang keluarga
"Haaa umma tidak asik"
"Filmnya masih seru, nyalakan lagi jebal"
"Oh Chaerin, Oh Hyuna, kalian mau umma menyita ponsel atau Ipad kalian?"
Dan hanya sekali ancaman, Chaerin dan Hyuna langsung berlari menuju kamar mereka
"Kau terlalu keras pada mereka Lu" Sehun mengubah posisinya dari tiduran menjadi duduk di sofa
"Bukan begitu, aku hanya tidak mau mereka kesiangan besok" Luhan mendudukkan dirinya di sebelah suaminya
Sehun menatap istrinya sejenak, "Hannie, ada yang ingin aku tanyakan"
"Ne?"
"Apa kau merasa Chaerin sedikit berubah akhir akhir ini?"
"Maksudmu?"
"Ya seperti dia gampang sekali kelelahan, pucat tiba tiba dan di-"
"Aku juga berpikiran sepertimu" sahut Luhan, wajahnya cantiknya tampak muram
"Aku merasa ada yang tidak beres dengannya, kemarin saat pulang sekolah aku sering melihat Chaerin terkena bercak darah, entah itu di saputangan ataupun di seragamnya. Dia bilang itu bukan darahnya" Luhan menghela nafas
Sehun terkejut mendengar cerita Luhan, "Jangan jangan…."
Luhan menatap wajah suaminya bingung
"Maaf sayang aku tidak bermaksud berprasangka buruk tapi ini hanya kemungkinan…" Sehun menampakkan ekspresi yang sulit ditebak
"Kau ingat Baekhyun noona?"
"Baekkie? Dia sudah meninggal 3 tahun lalu sehun, ada apa dengannya?" Luhan mengingat ingat Baekhyun
Oh Baekhyun, kakak perempuan Sehun sekaligus sahabat Luhan SMA yang meninggal 3 tahun lalu karena Leukemia stadium akhir yang dialaminya
"Jangan bilang kalau.." Luhan menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"Ciri cirinya persis seperti kakakku chagi, Baekhyun noona juga mudah lelah dan terkadang menjadi pucat secara tiba tiba, bahkan Baek noona sering mimisan"
Mata Luhan mulai berkaca kaca, "Tidak mungkin… kau jangan mengada ada Sehunnie, Chaerin anak yang sehat, tidak mungkin.."
"Aku juga berharap ini tidak terjadi Lulu, besok akan aku pastikan ke dok-"
"TIDAK MUNGKIN! ANAKKU TIDAK MUNGKIN MENDERITA PENYAKIT SEMACAM ITU!" tangis Luhan pecah seketika
Sehun segera memeluk Luhan, menenangkannya, "Ssstt… tenanglah sayang"
"Tidak mungkin.. tidak mungkin…" Luhan menangis di pelukan Sehun
Dan malam itu menjadi malam paling suram bagi keluarga Oh
.
07.00 A.M, Monday, 03 December 2012
"Kami berangkat dulu" Sehun mengecup dahi Luhan
"Ne, hati hati" Luhan menatap kepergian Sehun serta anak anaknya
"Semoga dugaan Sehun salah, Chaerin tidak mungkin bernasip sama seperti Baekhyun" gumam Luhan
.
10.00 A.M - At SOPA, Seoul
"Twin, kenapa kau terlihat pucat? Gwachanayo?" Hyuna menyentuh dahi Chaerin, memeriksanya
"Aku tidak apa apa, wajahku memang seperti ini kan" Chaerin tersenyum dan menepis tangan Hyuna
Saat ini kelas jam kosong, Han songsaenim guru Fisika tidak masuk karena ada urusan, jadilah dia meninggalkan tugas pada murid muridnya
"Chae ajari aku soal ini, aku tidak mengerti" Hyuna duduk disebelah Chaerin sambil memainkan pensilnya
"Begini saja tidak bisa, kau babo"
"Jangan mengejekku, matematika saja kau kalah pintar dariku" dengus Hyuna
Chaerin tertawa kecil, "Ya ya, baiklah jadi ini begini"
Chaerin menjelaskan sola yang tidak dimengerti Hyuna. Ia terlalu asik menuliskan rumus
Tes
Tes
"Twin? Kau…" Hyuna menatap bukunya
"Kenapa?"
"Hidungmu berdarah lagi" Hyuna menunjuk hidung Chaerin
"Mwo?" dengan cepat Chaerin melepas jas seragamnya dan menutupi hidungnya. Chaerin beranjak menuju toilet
Hyuna memandangi bukunya, "Sudah 4 buku ku yang terkena darahnya, twin kau kenapa?"
Kali ini Hyuna tidak menyobek kertas yang ternoda darah tersebut
.
01.00 P.M - At SOPA, Seoul
Sehun menunggu kedua putrinya diluar gerbang sekolah, ia sengaja ingin menjemput mereka karena ia memiliki alasan tersendiri
Membawa Chaerin ke dokter eh?
Sehun sesekali melirik jam tangannya, gelisah menunggu
"Appa? tumben kau yang menjemput" ucap Chaerin diikuti anggukan Hyuna
"Tidak apa, appa ingin kita semua check-up kesehatan rutin, cepat masuk, kita harus menjemput umma juga" ujar Sehun
.
-SKIP TIME- Seoul Hospital
"Kenapa lama sekali?" Luhan menggigit bibirnya, wajah cantiknya tampak gelisah
"Sabar chagiya, sebentar lagi pasti hasilnya keluar" Sehun menyandarkan kepala Luhan pada bahunya
Saat ini mereka telah berada di Seoul hospital, Sehun menyuruh Chaerin dan Hyuna untuk pulang duluan dengan alasan hasil test kesehatannya akan sangat lama. Ia memang sengaja merahasikannya dulu dari Chaerin dan Hyuna
"Tuan Oh?" panggil seorang suster
Sehun dan Luhan berdiri dari tempat duduknya
"Anda diminta Kim uisa-nim ke ruangannya, mari saya antar" ujar suster tadi
Sehun dan Luhan memasuki Ruangan serba putih yang di dalamnya telah menunggu seorang dokter tampan. Kim Joonmyun atau Suho. Sehun telah mengenal Suho sejak lama karena Suho merupakan teman kuliah kakaknya dulu
"Bagaimana hyung?" tanya Sehun
Suho menatap Sehun dan Luhan serius, "Aku harap kalian tidak shock membacanya"
Suho menyerahkan selembar hasil test bertuliskan nama 'Oh Chaerin'
Luhan segera merebut kertas itu dan membacanya, matanya terbelalak seketika. Sehun juga turut membacanya
"APA MAKSUDNYA INI?!" teriak Luhan
"Chagiya tenangla-"
"HASIL TEST INI SALAH! CHAERIN BAIK BAIK SAJA! HASIL INI TERTUKAR!" Luhan tak dapat membendung emosinya, air mata mengalir deras dari mata indahnya
"Maaf noona" hanya itu yang bisa diucapkan Suho
"Tidak mungkin…. Chaerinku… tidak…hikss" Luhan jatuh terduduk seketika
Sehun langsung mendekap erat istrinya, airmata juga membasahi wajah tampannya
"Katakan ini salah dokter, jebal…"
"Chaerin tidak mungkin memiliki penyakit seperti ini…"
"Ini hanya mimpi kan? Bangunkan aku Sehunnie.."
Luhan terus bergumam di dekapan Sehun membuat Sehun semakin mendekapnya erat. Hatinya terluka melihat keadaan Luhan yang tak henti hentinya menangis menyebut nama Chaerin, putri pertama mereka
…
…
…
Oh Chaerin positif mengidap Leukemia stadium 3
.
.
PRANG!
"Astaga Hyuna-ssi, anda baik baik saja? Aigoo kaki anda berdarah" Jessica segera membereskan pecahan kaca di sekitar kaki Hyuna dan mengambil kotak P3K
Hyuna menatap tak percaya apa yang dilihatnya, rasa perih di kakinya bahkan tak ia hiraukan
"Kenapa perasaanku tidak enak? Kenapa rasanya sesak sekali?" Hyuna kembali menatap pigura yang kini telah pecah jatuh dan pecah sehingga kacanya mengenai kaki putihnya
Pigura di ruang keluarga yang berisi foto Chaerin yang tengah tersenyum sambil memegang piala kejuaraan basketnya
Tepat saat Jessica datang membawa kotak P3K, Sehun dan Luhan pulang
Luhan tampak kacau, matanya sembab, rambutnya acak acakan, tubuhnya bergetar di pelukan Sehun
"Um-umma?" Hyuna menatap kaget ummanya yang nampak sangat berantakan
"Umma gwachan-" BRUK!
Hyuna merasakan pundaknya basah oleh airmata
"Ke-kenapa? Appa? Umma?" Hyuna menatap Sehun yang berdiri tak jauh dari Hyuna. Tatapan mata Sehun terlihat kosong
"Tuan? Nyonya? Ada apa ini?" Jessica juga tampak bingung melihat nyonya nya menangis memeluk Hyuna
"Chaerin…." Gumam Luhan sesegukan
"Chae? Ada apa dengannya umma?" Hyuna merasakan firasat buruk
"Dimana dia sekarang?" tanya Sehun tiba tiba
"Chaerin-ssi ada di kamarnya tuan, sepertinya-"
"Chaerin tidur di kamarnya, ada apa appa? kumohon jelaskan, kenapa kalian menangis? Ada apa dengan Chaerin?" Hyuna memotong kata kata Jessica dengan berbagai pertanyaannya
"Dia…." Sehun menghela nafas
"…"
"…"
"Mengidap Leukemia stadium 3"
"Ap-apa? Le-leukemia?" Hyuna menatap appanya tidak percaya sedangkan Sehun hanya menganggukkan kepalanya lesu. Luhan semakin terisak
"Ti-tida mung-"
Jessica menutup mulutnya, airmata mulai menetes di pipinya
"Chaerin-ssi, selama ini dia terlihat baik baik saja, ak-aku tidak menyangka.." ucap Jessica sambil terisak
"Suho hyung memperkirakan cepat atau lambat kanker tersebut akan naik menjadi stadium 4, stadium akhir.." ujar Sehun, airmata tak hentinya mengalir
"KAU BOHONG APPA!" Hyuna berteriak
"TWINKU TIDAK AKAN MENINGGALKANKU, UMMA, APPA DAN YANG LAINNYA!"
Luhan memeluk Hyuna erat yang kini tubuhnya jatuh terduduk di lantai
"Umma, ini bohongkan? Chaerin baik baik saja kan?" Hyuna mengguncang bahu ummanya
Luhan terus memeluk Hyuna erat, menggelengkan kepalanya
Tanpa mereka sadari, Chaerin telah berdiri di balik pintu mendengarkan semua ucapan mereka
"Leukemia...Stadium akhir.." gumamnya, ia tersenyum pedih memandangi darah yang kembali menetes dari hidungnya
.
.
1 month passed
08.00 A.M, Wednesday, 02 January 2012 – Seoul Hospital
"Annyeong" Suho memasuki kamar VVIP bertuliskan 'Oh Chaerin'
"Silahkan Joonmyun-ah" Luhan berdiri dari kursinya
"Bagaimana keadaanmu Chae?" ujar Kim uisa-nim atau biasa dipanggil Suho memeriksa Chaerin seperti biasa
"Baik baik saja ahjussi, aku seperti bukan orang sakit" jawab Chaerin disertai senyuman khasnya
"Baguslah, kau memang tidak terlihat seperti orang sakit" Suho menampakkan angelic smilenya sambil mengacak rambut Chaerin
"Apa umurku masih panjang ahjussi?" Chaerin menatap Suho polos
Suho terdiam mendengar pertanyaan Chaerin, "Tentu saja Chae, kau ada ada saja bertanya seperti itu"
Bohong. Seorang dokter memang pembohong ulung
"Syukurlah, aku masih ingin melakukan banyak hal" ucap Chaerin
Hati Luhan bagaikan disayat beribu pisau mendengar pertanyaan polos putrinya
"A-aku keluar sebentar" Luhan segera meninggalkan ruangan Chaerin
"Tuhan… mengapa kau begitu kejam?" Luhan kembali membiarkan airmata jatuh membasahi pipinya
.
"Chaerin! Bagaimana kabarmu eh?"
"CHAE! Aku merindukanmu! Cepatlah sembuh"
"Kelas sepi tanpamu tau"
Chaerin tertawa mendengar suara rebut teman temannya, hari ini teman temannya datang menjenguk Chaerin
"Well, aku baik baik saja, bisa kalian lihat dan ahaha aku memang orang penting jadi banyak yang merindukanku" Chaerin memasang senyuman terbaiknya, membuktikan bahwa ia baik baik saja untuk saat ini, momen ini
Hyuna menjitak Chaerin, "Kau masih sempat sempatnya narsis, dasar twin jelek"
Chaerin mem-poutkan bibirnya, "Kenyataankan, kau babo"
Sedetik kemudian mereka kembali tertawa riang seolah tidak terjadi apa apa
.
2 month passed
10.00 A.M, Sunday, 02 February 2012 – Seoul Hospital
"Appa bisakah kau mengantarkanku ke sekolah?"
Sehun menengok ke arah Chaerin. Putrinya tampak kurus, kulitnya pucat, matanya tak lagi bersinar seperti dulu
Chaerinku
"Untuk apa sayang? Lihatlah kondisimu" Luhan mengelus kepala Chaerin pelan, matanya terlihat sendu saat menatap putri pertamanya
"Basket, aku ingin melihat pertandingan basket. Jebal, aku mohon" Chaerin merengek pada appa ummanya
"Tapi li-"
"Terakhir, aku mohon untuk terakhir kalinya umma, appa"
Sehun tak tahan melihat putrinya. Terakhir kalinya…
"Rapikan rambutmu, kita berangkat" Sehun menyambar kunci mobilnya, ia tersenyum kea rah Chaerin
"Benarkah? Gomawo appa" Chaerin tersenyum tipis
"Sehunnie!" Luhan membantah
"Tak apa chagiya, kau juga bersiap siaplah" Sehun keluar meninggalkan ruangan
Setidaknya, aku ingin mengabulkan keinginan terakhirnya…
.
Chaerin POV
Entahlah, aku merasa hidupku tak akan lama lagi. Aku ingin terakhir kalianya melihat team basketku bertanding… Tanpaku
Mereka tetap hebat meski tanpaku. Tak terasa peluit tanda pertandingan usai telah dibunyikan, teamku menang telak
Kulihat teman temanku, Eunji, Hayoung, dan lainnya menghampiriku. Memelukku erat
"Kau datang Chaerin-ah"
"Aku yakin kau pasti melihat kami"
"Piala ini untukmu juga!"
Aku tertawa pelan
"Kalian hebat, tetaplah seperti ini. Aku senang melihatnya"
Dan kurasakan pandanganku menjadi gelap setelahnya
Terima kasih
.
.
For me, hope is a dream that never sleeps.
It doesn't matter if I'm lonely. Whenever I think of you
A smile spreads across my face.
It doesn't matter if I'm tired. Whenever you are happy
My heart is filled with love.
The dreams that are still ringing in my ears
To me, the happiness of those precious memories
Will be warmer during hard times.
When I'm tired you become my strength.
Because you are always by my side
.
Bagiku impian itu seperti bunga
Tidak pernah teridur, selalu indah sebelum dimakan waktu
Impianku? Tentu saja masih banyak
Menjadi dokter? Membuat vila pribadi untuk umma? Atau menjadi artis?
Hidupku bagaikan diary
Memiliki kisah di setiap lembarnya
Hanya sang waktulah yang menentukan
Lembaran itu telah usai
Hingga saat Tuhan mengambilku
.
.
Aku menyayangi kalian semua. Selamat tinggal
End
-Author Note-
Series 2 finished ^^v
Bagimana bagaimana? Hancur? Jelek? Abal? Gagal banget?
Reader : Iya -_-
Author : #jelbb# uhuk.. nancep banget
Abaikan yang diatas -_-v
Well, series ke-2 Oh Family stories ini hasil pemikiranku saat UAS kemarin. Di pelajaran biology kebetulan lagi bahas leukemia jadi kepikiran buat FF tema angst kayak gini hehehe
Oh iya, bagi yang baca aku sarankan dengerin music mellow contohnya, Kyuhyun – Hope is Dream That Doesn't Sleep, T-ara – We Were In Love, CoEd – I Love You Thousand Times ^^ biar lebih ngena gitu #eaaa XD
Dan jeongmal kamsahamnida yang sudah mendukung Oh family ini #deep bow
Special thanks to yang sudah mereview Oh family series 1 flower and stalker ^^v
Gtop4ever, Phindi little Panda , We Are EXO's Wife , Lathifa, 0312luLuEXOticS, Julie Namikaze, rinie hun , yurichu, IstrinyaSehun , chen clouds, ferina refina, Zanitha Iviera , Jenn2797
KAMSAHAMNIDA! SARANGHAE! ^^v /tebar petasan(?)/
Read and review please ;) #wink