AUTHOR BACOT AREA:

Hello, saya bikin fic baru lagi nih. Padahal yang lainnya belum kelar, tapi tak apalah. Rencananya sih ini fic cuma 2 chapter. Rencananya… Tapi pertama-tama saya mau minta maaf. Karena tidak seharusnya saya publish di fandom ini .Mengapa demikian? Alasannya karena kalau saya publish di crossover, takutnya nanti malah sulit ditemukan. Lagipula kalau saya publish di crossover juga saya bingung dimananya. Sekali lagi, maaf atas keegoisan saya ini. Kalau tak paham, saya maklum kok. Saya juga nggak terlalu paham nyahahahahah -?-.

Sekedar informasi, fic ini terinpirasi dari teman saya yang baunya minta ampun. Dan ukenya yang b^nc^t. Bagi yang dimaksud jangan tersinggung yah.

Juga terinspirasi dari sebuah legenda. Bila kita menyebutkan kata wakiga (bau ketek) di depan cermin wc sebanyak tiga kali. Maka engkau akan menjadi bau untuk seumur hidup. Kekkeekke~ *gaje plus ngaco*. Wokeeeeh, langsung saja!

Disclaimer:

Naruto - Masashi Kishimoto

Bleach - Tite Kubo

SersanKeroro - Mine Yoshizaki

Eyeshield 21 - Yuusuke Murata & Riichiro Inagaki

One Piece - Eichiro Oda

HunterxHunter - Yoshihiro Togashi

Inuyasha & Ranma ½ – Rumiko Takahashi

Death Note – Riichiro Inagaki & Yuusuke Murata

Yu-Gi-Oh! – Kazuki Takahashi

Warning:

Gaje, OOC, OC mungkin, Typo(s), rada kagak nyambung, nikotin, DMBL.

.

Don't Like Don't Read, happy Reading minna^^

-oOo-

Suatu hari di suatu alam di suatu tempat, tepatnya lagi di suatu desa. Hiduplah seonggok makhluk berkepala durian. Makhluk ini sedikit unik karena memiliki kumis bagaikan Harimau di kedua pipinya. Tak lama diketahui bahwa nama makhluk tersebut adalah Naruto Uzumaki. Beliau memiliki adik yang bernama Naruto Namikaze. Suatu senja di pagi hari -?-, mereka mengadakan pertandingan tinju, hee? Loh? Kok ceritanya jadi kya gi-. Gyaaaaaa, Author salah cerita! Ini kan naskah film Ketek yang Tertukar! Oh! Sebagai Author yang bijaksana saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para Reader sekalian. Saya khilaf, malu akan perbuatan saya ini *sembunyi dibalik CD*. Dan saya akan-

~~5 jam kemudian setelah ngomel yang nggak penting~~

Untuk itulah, saya sebagai ketua RT disi- *BLAM!*. Woooyyy, siapa yang ngelempar gw. Andai pakai duit juga nggak papa! INi malah pake ayam teta-. Eh, perasaan kenal?

"Aduuh, Naruto baka! Beraninya dia melakukan hal yang tidak elit ini padaku! Hey, Author. Jangan bengong aja. Turunin tuh bayarannya si Naru."

Hee? Baiklah, nanti akan saya diskusikan dengan tukang somay terdekat. Okelah, kita mulai cerita sebenarnya.

~~Dunia Paralel~~

Nyahahaha, akhirnya sampai juga. Tapi, sejak kapan gue bayar tuh chara? Lupakanlah… Ayo segera mulai ceritanya!

Di sebuah rumah yang lumayan besar, tetapi di dalamnya sedang terjadi perang. Yap, perang yang sangat dahsyat. Sampai-sampai bumi ikut bergetar dibuatnya. Ayo, kita intip apa yang sedang terjadi di rumah tersebut.

"Dasar katak aneh!" teriak seorang gadis berambut merah jambu dikuncir dua. Eh? Emang rambut Sakura dikuncir dua? Ini kan ceritanya di dunia Naruto? –Author bingung sama cerita yang ia buat sendiri-

"Hee? Kamu siapa? kero," tanya seonggok katak berwarna hijau yang sedang menggunakan sorban berwarna kuning dikepalanya.

"Seharusnya aku yang nanya, kamu siapa?" tanya Author dengan bijaknya. *A/N: waduuh, jadi bingung nih sama ceritanya?*

"Perkenalkan, kero. Gw Keroro, dan ~nenek sihir~ yang ada di sebelah gw ini namanya Natsumi, kero.. Amboy," kata ketek ^ralat^ katak yang mengaku bernama Keroro berbisik pada kata nenek sihir. Sebuah lampu terang benderang hemat energi bermerek IniKol bersinar terang di atas kepala Author yang sebenarnya udah kinclong –lupakan kalimat yang ini-

"Ini, anime Sersan Keroro yah?" kata Author tambah bijak dari sebelumnya, kedua makhluk didepannya hanya menggaruk ^ralat^ menggangguk.

"Iya, kero. Talking-talking kamu siapa yee~," tanya Keroro dengan sopannya.

"Saya Author berbakat bernama Yusei'Uzumaki"Fudo. Dan sepertinya saya sudah salah anime, bagaimana ini?" ungkap Author agak panik. Tapi, tak apakan sesekali memuji diri sendiri. Hehe *dilempar kuchi^ralat^ kunci inggris*.

"Salah anime? Memang seharusnya kemana?" Seorang wanita berkaca mata dengan montoknya -?- datang ikut campur pembicaraan Author dengan Natsumi dan Keroro. Belakangan diketahui nama wanita tersebut adalah Aki Hinata.

"Ke anime Naruto. Jadi, apa kalian bisa membantu?" tanya Author dengan puppy eyes yang membuat mahkluk di sekelilingnya bergairah -?-

"Bisa saja, Kuukkukkuu~"Seekor makhluk nista datang ditengah perdebatan yang terjadi. Natsumi syok berat dan akhirnya gagal boker.

"Sersan mayor Kururu! Kero," kata Keroro girang sambil berlari kearah katak berwarna kuning itu dan berakhir dengan insiden katak kejedot tembok.

"Hmm.. Bagaimana caranya?" tanya Author lagi-lagi bijak. Natsumi dan gadis 'montok' memerhatikan katak yang dipanggil Kururu tadi. Yang ditatap hanya tertawa nista.

"Aku punya sebuah produk," Kururu mengeluarkan sebuah balsem bermerek Inisemangka dari kantong celana dalamnya.

"Apa itu?" tanya semua mahkluk –minus Kururu dan Keroro yang masih meratapi nasib- kepada katak kuning bersorban yang lagi-lagi tertawa nista.

"Coba kau oleskan balsem ini ke tubuhmu seperti bagian perutmu, lehermu. Tutup matamu. Lalu, kau bayangkan satu nama anime. Niscaya kau akan pergi ke dunia anime tersebut," ujar Kururu menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi dikali satu per tiga. Author pun berOH!ria.

"Cuma itu, baiklah akan kucoba," kata Author yang rupawan itu bergegas mempraktekkan apa yang Kururu jelaskan tadi. Setelah mengoles ke leher, dada, perut, bawah perut, semakin kebawah,dan akhirnya sampai ke jempol kaki. Kururu memberikan pengarahan lanjutan layaknya panitia MOS.

"Tapi, bila kau mau pergi kedunia yang lebih hebat dari dunia anime kau bisa juga gunakan produk ini, Kuukkukkuu~"" ujar Kururu menjelaskan bagai iklan pelangsing di tivi.

"Waah, boleh juga tuh. Gimana caranya?" tanya Fuyuki Hinata yang tiba-tiba ikut nimbrung. Sang katak tertawa nista lagi.

"Tinggal telan saja produk ini, niscaya kau akan menjelajahi dunia yang bernama akhirat."

Hening kemudian…

"Ancaman terbaru bagi peleton Keroro…" Seseekor makhluk mengintip dari balik dinding. Dia kemudian mengisi senjatanya dengan peluru setelah sempat mengupil menggunakan peluru tersebut -?-. Seseekor makhluk di sampingnya menyeringai keji.

"Akan kuperlihatkan seberapa mengerikan kekuatan Tamama Impact!" kata makhluk tersebut horror. Kemudian mereka berdua mengambil ancang-ancang. Sesaat setelah itu, melompatlah mereka berdua dengan posisi seekor mengacungkan senjata dan seekor lagi menganga lebar.

"Hee? Dimana dia? Orang aneh tadi," tanya seekor katak masih dengan mulut menganga menghentikan aksinya. Semua yang ada disana bingung –minus Author yang sudah pergi dari dunia nista itu, yeee berhasil berhasil—

"Dia sudah pergi, Kuukkukkuu~"," kata Kururu singkat. Kemudian semua yang ada disitu bubar, pulang ketempat masing-masing. Kecuali seekor katak bermasker polkadot yang merasa kecewa.

"Kenapa aku dicampakkan," tanyanya entah pada siapa dengan muramnya.

~~Dunia Paralel~~

Tes.. Tes.. Hmm.. Nah! Kali ini Author yakin nggak bakalan salah, itu ada orang berambut durian.

"Siapa lo?"

Waaaa, salah lagi! Pakai lagi balsemnya!

"Elo pasti hollow yang menyamar! Iya kan! Ikee, bangkai!"

BLAM!

Uwaaaaaaaaaaa!

Syuuut..

Akhirnya Author menghilang dengan gaibnya menyebabkan pria yang hampir saja menyabit Author bingung bukan kepalang. "Kemana tadi tuh hollow? Pengecut buaangeett," katanya lebay. Kemudian seorang pria berkacamata datang menghampiri.

"Main panah, panahan yuuk~,"

~~Dunia Paralel~~

^A/N: Wokeeh, kali ini serius^

Burung camar diam membisu. Matahari baru saja muncul setelah berhasil mengalahkan bulan dalam pertandingan catur. Angin berhembus kencang. Nampaknya sudah mau senja. Yah, mungkin ini akibat dari lamanya pertarungan catur yang sengit semalam. Sementara itu, seorang gadis berambut berwarna merah darah yang dicampur dengan kesumba berwarna pink datang menghampiri pria berkumis kucing yang sedang latihan. Gadis yang bernama Sakura itu tersenyum simpul Pramuka setelah melihat badan pria yang bernama Naruto basah kuyup dengan keringat. Ternyata Naruto itu tipe pekerja keras yah.

"Hey, Naruto. Sudah selesai latihannya?" tanya Sakura sembari mendekat kearah Naruto yang nampak sangat kelelahan. Gadis itu menautkan kedua alisnya.

"Seperti-hosh-nya, su-suda-hosh-,. Sakur-hosh-." Tanpa diduga-duga sebelumnya Naruto pun ambruk dan kemudian setia ditemani kotoran sapi yang numpang eksis di pipinya. Sakura menyeringai, lalu berjalan semakin mendekati pria blonde itu.

Tiba-tiba, Naruto menggenggam pergelangan lengan Sakura dengan gesitnya. Syok. Itulah yang dirasakan Sakura saat ini, juga frustasi. Dia teringat terakhir kali saat Naruto memegang kakinya seperti ini, dia harus merelakan kaki indah yang dielu-elukan mirip –ketek- Sarutobi Bachdim artis idolanya digosok tujuh kali dengan air got berabu soda supaya sah menunaikan ibadah sholat -?-. Belakangan di ketahui ketek milik Sarutobi Bachdim tak bernah dicukur semenjak dia lahir dan sekarang dia sudah memasuki usia 75 tahun.

Naruto sekarang terlihat seperti kucing sekarat setelah ditabrak pesawat terbang. Matanya sayu, nafasnya kian memburu. Kotoran kambing berada dipipi sebelah kirinya karena terjatuh tadi. Dan dia baru ingat bahwa sekarang dia sedang berada di peternakan milik Jack The Farmer.

Hening sejenak. Naruto pun memecah keheningan tersebut dengan kunci inggris yang sedang laku keras dipasaran karena UAN.

"Sakura, aku pu-punya p-per-minta-mintaan.. Ku-m-mohon!" katanya dengan nada untuk membuat orang lain kasihan.

Mendengar hal itu, bibir panuan Sakura mengembang layaknya rel kereta api yang memuai. Berharap Naruto akan menghembuskan nafas terakhirnya dan anime/manga NARUTO akan tamat. Jika itu terjadi, sebuah perusahaan akan mengkontraknya untuk bermain di film Ketek Yang Tertukar bersama artis idolanya untuk menjadi pohon disana. Hal itu akan menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi Sakura.

"Ya, apa permintaanmu?" tanya Sakura sopan. Naruto yang sempat berdiri kemudian ambruk lagi dengan kotoran serigala tepat mengenai mukanya. Dan hey, darimana datangnya kotoran-kotoran itu?

"Antarkan aku ke WC terdekat yah, kebelet boker nih," pinta Naruto yang mencoba berdiri namun ambruk lagi ke arah belakang dan tepat mengenai kotoran Singa. Sakura terdiam. Pupuslah semua harapannya selama ini.

"Ouwh, baiklah. Tapi, bagaimana aku membawamu?" tanya Sakura dengan logikanya. Naruto kemudian menyeringai mesum.

"Gendyong," kata pria bermata shappire itu mengangkat-angkat kedua tangannya sehingga terekspos jelas ketek aduhainya. Melihat hal itu, Sakura hanya tersenyum pahit.

"Ya, baiklah!"

Dengan kasarnya Sakura mencengkram erat kaki kiri Naruto dengan kasarnya lalu menyeretnya ke wc terdekat dengan wajah bagaikan malaikat pencabut nyawa. Yang diseret hanya bisa pasrah karena di sepanjang perjalanan terdapat beraneka macam kotoran hewan yang siap singgah kapanpun dan dimanapun.

Di lain pihak, seseorang nampak kebingungan. "Di mana Naruto? Dia belum selesai membersihkan kotoran Cerberus," gumamnya yang diketahui bernama Jack The Farmer.

Tak lama kemudian, akhirnya Naruto dan Sakura sampai di wc terdekat. Di sana mereka bertemu dengan seorang pria bercadar yang sepertinya tak asing lagi bagi kita semua.

"Lho? Kakuzu? Bukannya elo udah mati?" tanya Sakura bingung, sedangkan Naruto masih mencoba berdiri setelah sempat mengunjungi alam bernama akhirat.

"Itu kan di ceritanya om Masashi. Setelah itu, gue nganggur. Yah, jadi gue bikin usaha jadi rentenir eh maksudnya penjaga wc karena gue sebagai bapak satu anak tanpa ibu harus menghidupi anak gue tersebut. Harga sembako makin mahal-" jelas Kakuzu yang lebih terdengar seperti curahan hati. Sakura hanya bisa berOH!ria.

"Iya iya, terserah lah!" Naruto pun melesat menuju wc, tetapi dihalangi oleh benang-benang hitam legam milik Kakuzu yang diketahui pria bercadar ini juga punya pekerjaan sampingan sebagai penjahit professional. Naruto pun terlempar sejauh 10 centimeter dibuatnya.

"Kenapa?" tanya Naruto mulai panik. Sebenarnya, dia bisa saja melawan karena sekarang dia harus menerima nasib sebagai power ranger hitam. Kakuzu menyeringai kejang-kejang^?^ sambil menggosok-gosokkan ibu jari dan jari tengahnya.

"Apa?" tanya Naruto dan Sakura serempak. Yang ditanya sweatdrop.

"Ada duit, ada wc. Mau yang mana? Kelas teri 5.000 Ryo, beginner 10.000 Ryo, expert 1.000.000 Ryo, eksekutif 10.000.000 Ryo, hayoo hayoo, mau yang mana?" tawar Kakuzu tanpa memperdulikan bahwa yang di tawarkan sudah menganga lebar sejak tadi.

"Emang apa bedanya semua itu?" tanya Sakura memberanikan diri yang juga mewakilkan Naruto.

" Kalau kelas teri cuma ada jamban, airnya cari sendiri. Kalau beginner cuma ada air, jambannya cari sendiri. Kalau expert itu ada jamban sama airnya, juga ada fasilitas tv 21 inchi. Nah, kalau yang eksekutif ini ada toilet bagaikan toilet di gedung putih, air dari sungai Amazon asli. Juga ada tambahan fasilitas seperti layar tancap, AC,konektivitas Internet, dan ada kamar tidur spring bed size XL. Tapi ingat, cuma sekali boker."

Penjelasan Kakuzu yang panjang bagaikan rel kereta api jurusan Amerika-Arab Saudi itu sukses membuat Naruto dan Sakura menganga semakin lebar dengan liur yang tentu saja menetes diiringi Jawsdrop berjamaah dengan Hidan sebagai imamnya -?-.

"Hmm.. Aku mau yang kelas teri saja," ujar Naruto setelah sadar dia tidak cukup kaya untuk menyewa sebuah wc yang layak. Kakuzu tersenyum sumringah melihat Naruto yang merogoh dompet kataknya dan mengeluarkan uang sebesar 5.000 ryo *A/N: ingat yaah, 5.000 Ryo sama dengan 5.000 rupiah*.

"Ini masih kurang, kalau ditambah PPN jadinya 10.000 Ryo," kata Kakuzu innocent di susul Naruto yang nangis darah. Terpaksa dia menatap Sakura dengan tatatapan memelas. Tentu saja yang ditatap paham akan maksud yang menatap.

"Huuh~, ini aku bayar sisanya," kata Sakura setelah menghela nafas cukup panjang merogoh sesuatu dari dompet pinknya, kemudian mengeluarkan sebuah kartu kredit.

"Aku bayar pakai ini, apa bisa?"

"Oh, tentu bisa. Wc disini juga menyediakan layanan tersebut," ujar Kakuzu yang kemudian memperlihatkan sebuah mesin gesek. Mulut pria durian yang berada di antara mereka semakin menganga lebar. Setelah menggesek kartu kredit, sebuah kertas berwarna putih keluar dari mesin geseknya dan kertas itu pun di serahkan kepada Sakura sebagai bukti pembayaran.

"Nah, sekarang silahkan masuk melalui pintu sebelah sana," kata Kakuzu menunjuk sebuah pintu yang berada di sebelah kirinya. Spontan, Naruto dan Sakura masuk ke pintu tersebut. Lho? Kenapa Sakura juga ikutan masuk? Ternyata ada ruang tunggu di wc tersebut.

~~Beberapa Menit Kemudian~~

"Huuh, akhirnya lega!"

Seorang pria bermata shappire keluar dari wc yang keadaannya begitu mengenaskan. Dia kemudian bersyukur bisa keluar dan berencana untuk sholat tahajud malam ini -?-. Di tengah perjalanan keluar, dia menemukan sesuatu yang menarik. Sebuah kain berbentuk menara pisa tergeletak tak sadarkan diri di kursi. Tertarik, Naruto kemudian mengambil benda tersebut dan berencana memasukkannya ke taman Safari karena keunikannya. Tak lama, Sakura datang menghampiri.

"Sudah selesai ya-. Hey, benda apa itu?" tanya Sakura kaget sekaget-kagetnya. Yang ditanya hanya menggeleng pelan.

"Entahlah, ayo kita bawa ke taman Safari!" kata Naruto bersemangat dan segera berlalu ingin keluar dari wc tersebut. Tetapi, tiba-tiba seseorang menghentikan langkah mereka dari belakang.

"Tunggu dulu pencuri Celana Dalam!" teriak orang tersebut yang masih misterius.

Pencuri? Jadi ini punyanya? Naruto bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Kemudian, ia dan Sakura segera berbalik ke arah orang yang memanggil tadi.

"Kami buk-. Haaah?"

Naruto kembali menganga, begitu pula dengan Sakura. Melihat seekor makhluk dengan tampang preman, terlihat seperti penyihir keji, kejam, mengerikan, dan ganas. Sakura masih tak percaya akan apa yang dilihatnya.

"Itu celana dalam kesayangan eke booo~, kalian telah mencurinya!"kata makhluk tersebut menggoyangkan sedikit pinggulnya. Naruto muntah tak tertahankan.

"Si-siapa kau?"tanya Sakura malu-malu tapi mau kepada makhluk yang sejenis dengan Deidara yang ada di hadapannya sekarang. Yang ditanya langsung mengeluarkan cahaya berwarna putih dari kedua tangannya yang belakangan diketahui itu adalah kembang api jenis baru.

"Perkenalkan, nama eke Chaos Sorcerer. Biasa di panggil Justin atau William, tapi kalian bisa panggil aku Steven," terang Chaos memuji dirinya sendiri. Sakura terkikik geli karena ada ulat bulu di dalam sepatunya.

"Ouwh. Ste-Steven, sebenarnya kami tidak me-," kata Naruto sedikit gugup melihat Sakura menggaruk bokongnya yang dihinggapi nyamuk aides aegepty ^mohon maaf kalau salah, tulisan yang benar gimana sih?^ kepada si Chaos tetapi di potong dengan cepat oleh Chaos menggunakan gunting rumput.

"Karena kalian telah mencuri celana dalamku! Akan kukutuk kalian berdua! Nyahahahaha!" tawa Chaos membahana. Kemudian sebuah cahaya berwarna pelangi muncul di genggaman tangan Chaos, dan semakin membesar.

"Berbahaya Sakura! Ayo kita lawan!" kata Naruto mengaktifkan mode sanninnya, sedangkan Sakura masih asyik menggaruk-garuk bokongnya.

"Terimalah kutukanku ini!" teriak Chaos Sorcerer seraya melemparkan cahaya tadi kearah Naruto dan Sakura. Naruto kemudian panik, terlebih lagi Sakura berada di depannya. Dia tak mau melihat teman terbaiknya itu terluka.

"SAKURA AWAS!" teriak Naruto beserta semburan lumpur Lapindo yang keluar dari mulutnya.

"Aduuh."

Gadis berambut merah muda itu pun menunduk untuk membuka sepatunya karena rasa gatal yang tak terhingga disebabkan ulat bulu yang sedari tadi merayapi telapak kakinya. Akibatnya cahaya mejikuhibiniu milik Chaos berlalu melewati punggung Sakura dan tepat mengenai Naruto yang sekarang sedang tergeletak tak sadarkan diri.

"Eh, Naruto? Kenapa lo?" kata Sakura innocent setelah berhasil membersihkan ribuan ulat bulu tak berdosa yang terperangkap di kakinya.

"Hebat sekali kau gadis. Mudah sekali menghindari sihirku, kalau begitu rasakan ini lagi!" Cahaya mejikuhibiniu lagi-lagi menyala di genggaman tangan Chaos. Sakura hanya mengangkat sebelah alisnya melihat cahaya tersebut menghilang meninggalkan asap berwarna pink.

"Sial, gasnya habis! Padahal harga gas tabung elpiji lagi naik-naiknya. Juga harga sembako makin naik. Para koruptor itu juga," umpat Chaos gaje entah kepada siapa.

Mengabaikan hal itu, Sakura mendekat kearah Naruto yang masih terbaring dengan mata yang sayu. Tak lama, Sakura pun ambruk di sebelah Naruto.

"Lho? Sakura, kau kenapa?" tanya Naruto mendekat kearah gadis berambut merah jambu. Dengan sigap, Sakura mendorong tubuh Naruto yang berakhir dengan masuknya bokong yang didorong ke selokan terdekat.

"Sakura! Ada apa?" tanya Naruto bingung sambil berusaha memerdekakan bokongnya. Sakura kemudian menutup hidungnya rapat-rapat.

"Kau bau sekali, apa yang kau perbuat di wc tadi?"

Haah? Bau? Bau bagaimananya? Pikir Naruto seraya menciumi badannya yang ternyata benar apa yang dikatakan Sakura tadi. Bau asem seperti ketek. Lho? Kenapa ini? Bukannya aku sudah mandi kembang tujuh species? Naruto terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

"Hey Chaos! Apa yang telah kau lakukan padaku!" teriak Naruto pakai toa mesjid yang Kakuzu jual dengan harga murah barusan.

"Kau telah ku kutuk menjadi orang terbau ketek sedunia. Dan sudah kubilang panggil aku Steven," kata Chaos menjelaskan sekaligus membentak. Sakura berOH!ria dan Naruto menangis ria.

"Iya iya, Steven. Ini ku kembalikan celana dalammu!"

Naruto membentuk putaran angin di tangannya, kemudian mendekatkan celana dalam milik Chaos ke dekatnya. Dalam hitungan detik benda itupun melesat cepat secepat cahaya menuju ke arah Chaos dan mendarat tepat ke kepalanya. Tak lama diketahui ada sedikit noda kuning menempel di celana dalam tersebut.

"Nah, sekarang cepat hilangkan kutukanku ini," bentak Naruto emosi. Yang dibentak pun tertawa renyah krenyes-krenyes.

"Hanya ada satu cara untuk menyembuhkan kutukanmu itu, yaitu-" si Chaos sengaja memotong pembicaraannya memakai gergaji mesin agar banyak yang penasaran kecuali Author yang sama sekali tidak penasaran, nyahahahahahaha!

"Apa?" teriak NaruSaku secara bersamaan.

"Caranya kau harus membakar celana dalamku ini. Nyahahahahaha!"

Naruto menganga. Kenapa dia serahkan celana dalam itu yang ternyata adalah obat untuk menghilangkan kutukan bau ketek miliknya. Badannya melemah dan bokongnya masuk keselokan semakin dalam.

Tooku de kikoeru koe wo hitori

Hitori mata hitori de chi agaru toushi

Kurikaesu dake no fudan doori

Itsu ga iku jumbi ii are you ready...

Sebuah lagu terdengar dari kantong baju Chaos Sorcerer yang belakangan diketahui berjudul hiroskombek. Tak lama setelahnya, sang penyihir merogoh pelan kantong baju sebelah kirinya dan mengeluarkan handphone Blackberry kepunyaannya.

"Iya.. Iya… Iya ibu, aku segera pulang… Iya ibu, koruptor itu emang jahat kok. Iya, sudah ya buuu," kata Chaos gaje, kemudian mematikan handphonenya dan memasukkannya ke kantong sebelah kanan. Kemudian dia ngomel sendiri.

"Oh iya, di sini kan kantong khusus Iphone 5G," katanya, kemudian bersiap-siap ingin pergi dari situ.

"Hey, tunggu dulu! Bagaimana dengan kutukan ku ini! Kemarikan celana dalammu!" bentak Naruto berusaha membuat bunshin. Tetapi alhasil bokong bunshinnya juga pun ikut masuk ke selokan.

"Hmmm… Tanggal 32 nanti aku ada rencana beli somay disini. Jadi, tunggu saja. Tetapi tak akan semudah itu," jelas Chaos menyeringai diselingi asap berwarna pink yang mengelilinginya, bahkan hampir menutupinya. Sakura mengira bahwa dia juga seorang Kunoichi. Lalu, Naruto menatap si Chaos dengan tajamnya.

"Kau harus kalahkan aku-" belum sempat si Chaos menyelesaikan kalimatnya beliau telah menghilang entah ke dunia mana.

"Kalahkan yah? Heh, ini akan menarik," kata Naruto bersemangat dengan masih bokong yang nyungsep di selokan. Sakura hanya memandang kejadian ini tragis dan segera berlalu meninggalkan Naruto yang masih nyungsep. Jera, tak ingin lagi mencium bau menyengat dari Naruto. Pria blonde itu pun hanya bisa pasrah menunggu Kakuzu atau siapapun menolongnya.

~~Keesokan Harinya~~

"Kau tak akan bisa melawannya sendirian Naruto!" Seorang wanita berambut kuning panjang diikat dua yang memakai masker favoritnya bergambar Sarutobi Bachdim membentak keras. Naruto dan Sakura yang juga mengenakan masker nampak bingung.

"Ke-kenapa Tsunade-sama? Apa dia terlalu kuat?" tanya Sakura yang mulai penasaran akan sosok Chaos Sorcerer. Tsunade menghela nafas untuk pertama kalinya karena biasanya dia tidak bernafas -?-.

"Dia adalah penyihir kejam dari dunia kegelapan yang dulu pernah forbidden dan sekarang unlimited. Jangan remehkan, kalian masih untung bisa selamat darinya," kata Tsunade horror membuat Naruto bergidik diri tetapi tidak bagi Sakura. Dia malah tertawa geli mengingat sifat Chaos yang mirip dengan banci Taman Lawang paling terkenal, Deidara.

"Kalian harus mencari bantuan ke anime lain untuk mengalahkannya," ucap Tsunade mencoba bijak, kemudian mengalihkan pandangannya ke jendela. Berusaha mengintip Hinata yang sedang mandi *WTL?*.

"Tapi, bagaimana caranya?" tanya Sakura disertai logika kalau itu sebenarnya tak akan mungkin kecuali sang pengarang yang menginginkannya. Tetapi, karena Author orang yang baik hati jadi akan terjadi hal yang semacam itu, nyahahahaa!

"Siapa yang tertawa tadi?" tanya Sakura panik dan horror. Naruto mengaktifkan mode sannin yang mengira bahwa Chaos sudah dekat. Author merasa terhina kali ini!

"Kau!" Tsunade melemparkan kunainya yang tepat mengenai bokong Author yang kebetulan lagi nungging tadi.

"Wadaaaawww!" ringis Author karena hal kejam tersebut. Hmm.. Ini siapa Authornya sih?

"Kau harus membantu Naruto untuk pergi ke anime lain, aku tau kau punya balsem pemberian Kururu dari anime Sersan Keroro yang bila di oleskan ke badan. Kemudian tutup mata dan yang diolesi memikirkan satu nama anime dia pun akan pergi ke dunia anime tersebut."

Jelas Tsunade panjang lebar menyebabkan Author menganga selebar Danau Toba. "Hey, darimana kau tau semua itu?"

"Entahlah, tanya padamu sendiri karena kau yang mengetik agar aku mengatakan hal itu," kata Tsunade sukses membuat Author terdiam untuk sementara. Sakura dan Naruto hanya mengangguk.

"Oh iya, benar juga. Baiklah anak-anak. Akan kubantu kalian," kata Author yang bijak ini mengeluarkan suatu benda dari celananya. Tapi… Anak-anak? Bukannya mereka lebih tua dari Author?

"Jadi itu balsemnya? Lebih mirip dengan celana dalam?" kata Naruto disertai liur yang terus menetes karena belakangan diketahui celana dalam itu adalah celana dalam milik artis terkenal bernama Saru-. Eh, namanya tak jadi di sebutkan, nanti akan terjadi pencemaran nama baik, nyahahaha *dilempar ban pesawat*.

"Ups! Salah. Ini yang benar," kata Author sedikit gugup, memasukkan celana dalam tadi ke kantong sebelah kiri dan mengeluarkan secercah balsem dari kantong sebelah kanan.

"Inisemangka? Jelas-jelas ini balsem? HAHAHA," tawa Tsunade bak pak Lampir membaca merek yang tertera di balsem tersebut. Author sweatdrop.

"Ya, terserah. Naruto, kau oles sendiri di bagian badanmu seperti perut dan leher. Untuk Sakura, biar aku yang oleskan," kata Author sebelum dihadiahkan Shannaro dari Sakura. Setelah acara oles-olesan selesai, akhirnya mereka berdua pun siap untuk berangkat.

"Hmm.. ngemeng-ngemeng anime apa yang lebih dulu kalian kunjungi?" kata Author menyebabkan Naruto bertanya-tanya.

"Hm. Mungkin-" kata Naruto sebelum membisikkan sesuatu ke telinga milik Sakura. Akhirnya terungkaplah rahasia gadis berambut merah muda ini bahwa dia memiliki sebuah keluarga congek yang bahagia di dalam telinganya.

Mereka berdua mengangguk sebelum menghilang, lenyap. Sekarang tinggal Author dan Tsunade berdua di gedung Hokage itu.

"Nah, sekarang tangan ku ini sedang gatal untuk memukul orang. Dan kebetulan kau ada disini," ucap Tsunade di selingi bunyi tulang patah di sela-sela jarinya. Author yang merasa gugup pun mundur kebelakang yang ternyata di belakang sudah menanti Pein, Konan, Hidan, Kisame, dan anggota Akatsuki lainnya.

"Sudah cukup kau membuat kami nista di fic-fic gajemu," kata Pein horror. Kemudian terdengar jeritan keras di gedung tersebut.

TIIIDDDAAAAAAAKK!

- T.B.C-

Fiuh, akhirnya bersambung. Kalau nggak entah apa yang terjadi dengan Author nista ini, nyahahaha! Eng.. mengenai alatnya mungkin agak sedikit ngawur, Author lagi error nih sekarang setelah UAN *Reader's: Beneran deh kagak nanya?*. =="

Wokeeh, kira-kira kemana Naruto dan Sakura pergi? Semua tergantung para reader's sekalian mau lanjut atau tidak. Kalau ada kritik atau saran yang positif seperti ini fic bagus negative seperti ini fic nista silahkan ungkapkan dengan review…

.

.

.

.

Keep or Delete?