Naruto © Masashi Kishimoto
Inspired by Karena ku cinta kau-nya BCL
.
Sakura tahu. Ini konsekuensinya berhubungan dengan pangeran sekolah, Uchiha Sasuke. Mulai dari diteror fansclub Sasuke −dan diselamatkan oleh Sasuke juga, tentu saja− hingga dibuat cemburu oleh penggemar Sasuke.
Hingga akhirnya, sebuah kejadian yang merubah segala sesuatunya tentang Sasuke.
.
.
.
Cukup. Sakura muak. Muak dengan segala cara yang dilakukan penggemar Sasuke untuk membuatnya putus dengan Sasuke.
Ia juga manusia. Mempunyai batas kesabaran. Sekuat apapun kantong plastik, suatu saat akan berlubang juga, kan? Begitu juga kantong kesabarannya –Tobi, teman Itachi, kakak Sasuke menyebutnya kantong ledakkan. Yang menyebabkan ia menerima pukulan maut dari Sakura−.
Hari ini, tindakan para penggemar Sasuke itu kelewat batas. Membuat Sakura seakan-akan mau menendang mereka keluar dari sekolah, tak peduli konsekuensinya apa.
Sekarang, ia tengah berhadapan dengan Sasuke. Berdua, di atap sekolah. Tak peduli dengan bel yang sedari tadi sudah berbunyi nyaring, menyuruh mereka kembali.
Angin berhembus perlahan, membuat setiap insan yang merasakannya sejuk. Sakura akhirnya memulai pembicaraan, "Sasuke, aku minta putus." katanya. Tenang, namun Sasuke tahu, ia tengah menahan tangis.
"Kenapa?" Sasuke bertanya, heran. Toh selama ini mereka baik-baik saja. Apa yang membuat Sakura memutuskannya?
"Kau tahu, aku lelah. Aku lelah, Sasuke. Tidakkah kau memperhatikan perasaanku, sedikit saja? Saat kau bersama penggemar-penggemar tercintamu." Sakura mencibir.
"Kau tahu, itu konsekuensimu kan?" tanya Sasuke datar.
"Aku tahu. Tapi tetap saja, aku juga manusia biasa, Sasuke!" tangisnya tak tertahankan lagi. Sasuke benar, tadi ia sedang menahan tangis. Sasuke yang melihatnya jadi miris, direntangkannya tangannya, lalu direngkuhnya Sakura ke dalam pelukannya.
"Kau tau, ku tahu kau selalu ingin denganku. Kau tahu, aku juga. Selama ini, ku lakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan. Tuhan yang tahu ku cinta kau," kata Sasuke. Seumur hidupnya, mungkin ini pertama kalinya ia berbicara panjang, itupun demi orang tersayangnya.
"Benar?" tanya Sakura, sedikit mengangkat wajahnya dari dada bidang Sasuke untuk menatap Sasuke, masih sesenggukan.
"Aku bersumpah," Sasuke mengangguk tegas. Tangis Sakura kembali pecah, dan pelukan Sasuke pun semakin erat.
Hari itu, angin yang berhembus serta atap sekolah menjadi saksi bisu bertambah kuatnya rasa kepercayaan Sakura terhadap Sasuke.
Dan setelah itu, Sakura tidak pernah lagi mengacuhkan penggemar Sasuke :)
.
.
.
FIN
Saya tau, ini gaje. Belum lagi ada multichap yang belum diselesain.
Ada yang berminat review? Terima kasih sudah membaca :)
