HunHan Drabble…

Pairing: Hun & Han

Rate: T maybe

Written by: Re-Panda68

Warning: Hanya drabble ga jelas yang tiba-tiba pengen ditulis. Please no flame no bash. Kritik n saran oke!

Happy reading~

Sesosok namja cantik nampak bergegas mempercepat langkahnya menyusuri koridor gedung kuliah. Hari ini dia sudah memiliki janji dengan dosen pembimbingnya untuk membicarakan masalah proposal penelitian yang akan diajukannya untuk tugas akhirnya semester ini. Sekilas diliriknya jam yang melingkar manis di tangan kirinya, sudah pukul 9.50 am dan dia harus bertemu profesornya pada pukul 10 tepat. Semoga saja aku tidak terlambat, sosok itu membathin.

BRUKKK...!

Entah salah siapa, sekarang namja cantik bernama Xi Luhan itu jatuh terduduk di koridor karena bertabrakan dengan seseorang. Buku-buku yang dibawa oleh orang yang bertabrakan dengannya itu juga terlihat berserakan di lantai koridor.

" Ah.. Jeosonghamnida, aku tidak memperhatikan jalan karena sedang terburu-buru tadi. " Luhan berucap sambil berusaha membantu memunguti buku-buku lumayan tebal yang masih berserakan.

" Ahh, aniyoo, gwenchanayo. Ini juga salahku. Buku-buku ini tadi agak sedikit mempersulit aku melihat ke depan. Jadi aku juga salah di sini. " Namja lain yang berkulit lebih pucat dari Luhan menanggapi. "Gamsahamnida, karena sudah membantuku. " Namja itu tersenyum menatap Luhan seraya berdiri.

" Eoh, nee, cheonmaneyo..." Luhan balas tersenyum pada namja yang entah kenapa diakuinya tampan itu. Sejenak dia terpaku pada sosok di hadapannya itu. Lalu kemudian dia sadar dia sudah terlambat beberapa menit untuk bertemu sang profesor.

" Ah.. jeosonghamnida, aku harus pergi sekarang, er…? "

" Sehun, Oh Sehun imnida. "

" Oh, bangapseumnida, Oh Sehun sshi.. Geurom.. "

Luhan langsung berlari setelah membungkukkan badannya pada namja itu, Sehun.

" Aigooo.. namja itu, padahal dia belum menyebutkan namanya sama sekali. Ckk.. Padahal matanya cantik sekali, seperti mata rusa. " Sehun bergumam tepat setelah Luhan berlari. Dia pun kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi, mengantarkan diktat-diktat tebal tentang Antropology yang diminta Profesor Lee ke kantornya.

" Ya Tuhan, ingatkan aku untuk lebih memperhatikan jalanku setelah ini. " Dia kemudian terkekeh pelan saat sejenak mengingat senyum dan tatapan seorang namja yang tak diketahui namanya tadi.

Ckk... ada apa dengan namja tampan satu ini? Ahh.. tebaklah saja sendiri.. ^=^

The End...

*dengan gajenya..

thanks yg sdh baca.. smoga interesting, dan jgn lupa tinggalkan jejak yaa.. ^_^