Kepada kamu yang duduk di bangku kedua dari belakang,ketiga dari kanan,dan ketiga dari kiri…

.

.

.

Surat Cinta

© Snoppi

Kamichama Karin © Koge Donbo

Warning: bold untuk isi surat, italic untuk bahasa asing dan tidak baku, bold+italic untuk twitter formart.

.

.

.

Someone POV

Hey yo, namaku Kazusa Kujyou. Yeah, kalian bisa memanggilku Kazusa kalau mau. Aku hanyalah seorang murid kelas 10 tepatnya 10.7 di Seiei Gakuen. Dan bisa dibilang aku masih junior. Aku sangat suka pada salah satu kakak kelasku yang bernama Jin Kuga, dan Twitter, salah satu social network yang sedang nge-trend. Jin Kuga adalah seniorku waktu orientasi dan menurutku dia lucu.

Jangan karena aku dikelas 10.7 kalian pikir aku bodoh. Sebenarnya, aku bisa saja masuk ke kelas yang selalu dielu-elukan oleh guru-guruku. Tapi aku saja yang tak mau. Dan mari ke materi selanjutnya.

Hari ini, tepatnya hari sabtu tanggal 1 oktober 2011 aku sedang berbicang dengan sahabat-sahabatku waktu SMP. Kami mengobrol di kantin sambil menunggu bell berbaris untuk memulai kegiatan sabtu pagi yang paling kubenci, SENAM.

Kamipun memutuskan untuk ke lapangan. Tapi karena kami masih ingin ngobrol, kami berhenti sebentar. Saat masih berbincang, dia lewat dan tersenyum… ke arahku. Satu kalimat, tiga kata, "Oh, my God!"

"Ehem, cieee Kazu-chan~!" kata Miyon. Akupun meraih handphone yang dari tadi berada di saku celana seragam olahragaku. Dan segera saja aku menulis sebuah Tweet di Twitter

KazuBunnyGirl:

Tadi dia senyum-senyum sendiri apa senyum ke aku? /

.

.

Tau tidak…

Setiap hari aku memperhatikanmu, memperhatikan TimeLine-mu.

.

.

Dan yeah, sekarang jam istirahat saatnya main Twitter! Seperti biasa, dengan menggunakan Uber Social for Mobile, aku menekan huruf 'G' lalu berpindah ke huruf 'D' dan memilih DarkJin. Dan membaca Tweetnya yang sudah sekitar lima puluh menit yang lalu.

DarkJin:

I'm in love with ...

Satu kata, JLEB!

.

.

Tapi apa daya saat melihat Tweet-mu itu rasanya nge-JLEB!

Kayak di tusuk-tusuk pedang. Rasanya, nge-JLEB! senge-JLEB!-ngeJLEB!-nya!

Yeah, pokoknya nge-JLEB!

.

.

Sudah sore dan aku sedang menunggu jemputanku untuk pulang.

"Yasudah, Jin, kau saja yang duluan, aku menyusul," kata sebuah suara yang sedikit ditutupi oleh suara motor. Akupun melihat kebelakang dan mendapati Kazune—kakakku—mengendarai motor bersama Jin disampingnya. Dan dia—kazune—melewatiku tanpa melirik sedikitpun. Kulepas sepatuku dan kulemparkan tepat kearah kepala kuningnya. Dan yeah, aku hampir membuatnya nyungsep.

"APA YANG… Ka-ka-kamu kok belum pulang?" Kazune terkejut.

"Itu semua salahmu. Sekarang, antar aku pulang!" seruku.

"Tapi kami mau kerja kelompok,"

"Kerja kelompok, apa futsal?"

"Sudah. Kazune, kau cepat kesana dan booking. Biar aku yang antar adikmu," kata Jin.

"Okay, Thanks ya Jin!" setelah itu kamipun melaju dengan kecepatan 60 km/jam. Selama diperjalanan aku selalu menyenandungkan "Dudududu,"

"Why you look so happy?" tanya Jin.

"`Dududu' isn't mean I'm happy. But, `dududu' for make me happy," jawabku. Lalu perjalanan kamipun berlanjut dengan hening.

.

.

Hati itu merah, merah itu darah, dan aku memakai pena merah.

Intinya, jangan tanya saya ingin menyantet kamu atau apa, karena pena saya macet semua.

.

.

FIN

.

.

PS: saya serius tentang pena macet.

.

.

Yeaah! Fic dengan pengalaman pribadi horaaay (^O^) semoga pada suka ya hehehe :3

Dan, tentang Surat cinta itu, ASLI BUATAN SAYA. :D

Batam, 1 oktober 2011

Word: 481