Tsundere

Haru yang sedang berjalan-jalan siang itu secara kebetulan berpapasan dengan Tsuna dan Hayato yang sedang berjalan dari dalam HQ menuju taman. Namun dalam perjalanannya yang tinggal beberapa langkah untuk menghampiri kedua pemuda itu, Haru tersandung sesuatu yang tidak terlihat oleh gadis itu. Dan secara tidak sengaja pula, Haru jatuh dan menimpa Hayato.

"Kau tidak apa-apa kan, Haru?" suara Tsuna tertangkap oleh indra pendengaran milik Haru. Haru - yang sadar tubuhnya sedang berada diatas Hayato - segera berdiri.

"Jangan khawatir, Tsuna. Baka-onna ini tidak apa-apa." Hayato menenangkan Tsuna dan beralih ke Haru. "Lain kali perhatikan jalanmu.. Dasak kau ini…"

"Hahi! Siapa yang 'baka-onna', Hayato! Minta maaf sekarang!" Haru mengepalkan tangannya disamping tubuhnya.

"Kau sudah jatuh diatasku, masih menyuruhku yang minta maaf. Dasar kau benar-benar baka onna!" Hayato segera beralih dari tempat itu sambil mengumpat dengan pelan.

"Sudahlah, Haru. Hayato kan memang begitu. Tidak usah diambil hati." Tsuna hanya tersenyum dan menepuk pundak kekasih right hand man-nya. Haru hanya menghela nafas pelan.

"Aku tahu… tapi…" Haru menatap rumput taman yang terasa sangat menarik baginya sekarang. Namun Tsuna hanya tersenyum kecil dan mengajak Haru untuk masuk ke dalam, membiarkan Hayato yang berjalan berlawanan arah dengan mereka berdua.

Sekitar 2 jam setelah kejadian tadi, Haru yang sedang berjalan-jalan dalam HQ berpapasan dengan kekasihnya, Gokudera Hayato. Haru tetap berjalan dengan menundukkan kepalanya, takut jika Hayato masih marah dengannya. Dengan mulus, Haru berhasil melewati Hayato dan mengehla nafas pelan, namun terhenti saat Hayato secara tiba-tiba menarik tangan Haru dan membawa gadis itu ke pelukkannya.

"Syukurlah kau tidak apa-apa…" Hayato berbisik pelan di telinga Haru sambil mengeratkan pelukkannya. Haru yang dari tadi tidak menyadari kekhawatiran terpancar dari mata Hayato segera tersentak oleh kata-kata yang barusan diutarakan sang rambut silver. Namun Haru hanya tersenyum dan membalas pelukan kekasihnya.

"Kau memang tidak bisa memperlihatkan sisi lembutmu padaku di depan orang lain, ya… Hayato…" Haru tertawa kecil. Hayato pun melepaskan pelukannya untuk menatap kedua iris coklat milik Haru.

"Aku memang tidak bisa kalau ada orang lain. Jadi jangan marah kalau aku bersikap kasar padamu di depan semuanya." Hayato yang wajahnya mulai bersemu merah hanya berpaling dan berusaha menyembunyikan wajahnya dari Haru. Namun sekali lagi, Haru hanya tersenyum melihat sisi rahasia dari kekasihnya ini.

"Kau memang tsundere yah… Hayato…" Haru tersenyum dan mengecup pelan pipi Hayato lalu beralih dari situ, meninggalkan Hayato yang beku dengan wajah seperti kepiting rebus.