Fic ini author persembahkan untuk semua author yang senior dan para readers sekalian M-_-M
dan tidak lupa kepada Nisa-chan yang sudah membuat fic ini :)
Happy reading ^O^/ XD
Desclaimer : Masashi Kishimito
Rate : T
Pair : SasuXNaru
Genre : Romance, hurt
Warning :Alur cepat yang aneh , OOC ,out of caracter, Typo(s),gg nyambung alurnya, EYD abal, dll.
Yang gk berkenan, lebih baik gk lihat :(
Naruto POV
Aku berjalan di atas rumput-rumput yang begitu indah, angin yang menghantamku dengan begitu lembutnya membuat dadaku mendesir. Apa lagi saat aku sambil menatap sesosok laki-laki yang berdiri tak jauh dariku. Dia, laki-laki yang begitu menawan, begitu memikat hatiku.
Andai aku seorang wanita, Pastilah tanpa malu aku akan menyampaikan isi hatiku ini padanya. Tapi sayang, aku terlahir sebagai laki-laki. Sama dengannya.
Oh ya, sampai lupa memperkenalkan diri, Aku benama Namikaze Naruto, Teman-temanku biasa memanggilku Naruto. Aku berstatus sebagai seorang siswa kelas 3 SMA di KHS (Kohona High School) .
Sekarang ini aku berada di taman sekolah. Aku terduduk manis di salah satu bangku, sebenarnya Aku hanya ingin menikmati angin yang begitu lembut. Tapi tiba-tiba dia datang, dia, laki-laki yang sangat keren, banyak yang mengagumi dia, termasuk aku.
Aku juga menyukainya,, tapi sayang aku adalah laki-laki,, tak mungkin jika aku menyatakan cinta padanya. Bisa-bisa dia akan menjauhiku dan mengganggap jika aku sudah tidak waras lagi,, aku tak ingin itu terjadi, dan, beginilah, aku hanya bisa menatapnya dari jauh.
Apa lagi, kelas kami berdekatan, Aku sungguh susah untuk menjauhinya. Mungkin rasanya tak mungkin karna rasa yang aku rasakan ini sangat kuat. Nama laki-laki yang aku suka itu adalah Uchiha Sasuke. Banyak perempuan yang menyukainya. Sangat-sangat menyukainya!.
Aku terkadang merasa cemburu saat banyak wanita yang memberinya coklat padanya saat hari valentine, Owh, oke bila memang sewajarnya wanita-wanita itu memberikan coklat pada laki-laki yang di sukainya di hari valentine, tapi,, tak harus begitu banyak wanita yang memberikan coklat padanya, kan?!.
Rasanya sangat marah, sangat-sangat sesak di dada! Aku tak suka dengan perasaan itu. sangat tak suka…, karna hanya akan meninggalkan air mata.. hanya akan menguras air mataku saat aku teringat padanya.
"Naruto!" Teriak seseorang yang membuat lamunanku buyar. ku tolehkan kepalaku untuk mencari seseorang yang memanggil ku tadi. Ahh, teryata Kiba. Teman sekelasku. Dia, yang tau bahwa aku menyukai Sasuke.
"Ada apa Kiba?!" Tanyaku padanya yang sudah hampir dekat dengan tempat dudukku. Dia hanya menggeleng.
"Kau disini hanya untuk melihat si pantat ayam itu?" Tanya Kiba sembari memberiku sekaleng minuman dingin. Aku mengambil minuman itu dan langsung membukanya.
"Nee, gak juga. Sebenarnya aku kesini Cuma untuk melihat awan kok! Tapi, tiba-tiba dia datang…" Jawabku dengan lantang. Sembari meminum minuman kaleng itu.
"Begitu ya, kukira kamu sedang mengintai si pantat ayam. lagian, kan mau hari valentine, Kenapa kamu gak nyoba nembak dia?" Usul Kida sembari ikut melihat awan yang terus menerus bergerak mengikuti angin. Begitu putih dan indah.
"Huhh! Kau pikir aku ini kamu?! Yang nembak anak kelas sebelah lalu di terima?! Kau ini kan sangat manis dan sifatmu yang ceria dan menyenangkan Kiba!" Kataku sembari mengeraskan volume suaraku sedikit. Yahh. Memang benar beberapa bulan yang lalu Kiba menembak salah satu anak kelas sebelah dan di terima. Ohh ada yang perlu di ingat lagi! Yang di tembak Kiba adalah LAKI-LAKI bukan PEREMPUAN! ingat itu baik-baik.
"Yahh, mungkin itu karna aku beruntung. Aku juga tak menyangka kalau aku akan di terima olehnya! Tapi, Naru,, beberapa hari ini Shikamaru berubah. dia,, tak lagi seperti waktu kami baru 'pacaran' " Kata Kiba lemas. Hahh? Sepertinya Kiba sedang ada masalah dengan Shika, atau lebih lengkapnya Nara Shikamaru. Teman sekelas Sasuke. Itu yang aku tau.
"Ada apa? Ceritakan padaku!" Paksa ku padanya. Aku tidak suka kalau salah satu temanku sedang berada dalam masalah. Rasanya aku ingin membantunya! Sangat ingin!.
"Nanti saja, aku akan ke rumah mu. nanti di rumahmu akan ku cerita, kan." Kata Kiba sembari tersenyum manis. Aku yang melihat itu langsung saja ikut tersenyum.*author dan nisa-chan pun langsung pingsan*
"Baiklah kalau be-" 'TEEEEEEEEEEEETT,,,TEEEEEEETT,, kata-kata ku terpotong saat bell pelajaran ke-7 berbunyi.
"Ah, ayo Kiba ! Nanti kita bisa telat masuk kelas. Setelah ini kan pelajarannya sii Bokoro gila [1] itu!" Kataku sembari menarik tangan Kiba. Kiba hanya mengangguk dan mengikuti Naruto.
Sampailah kami di kelas. Untung saja Bokoro belum datang. Aku dan Kiba langsung saja duduk di tempat duduk kami yang bersebelahan. Setelah kami duduk, pintu kelas pun terbuka dan munculah Bokoro-sensei. Semua anak yang sebelumnya sangat ramai dan gaduh langsung diam, mungkin karna takut akan menjadi bahan eksperimen Bokoro-sensei. Dan, aku pernah sekali menjadi eksperimennya [2] . Aku langsung saja di bawa kerumah sakit karna mengalami kerusakan organ (?). Untung saja, bisa di obati. Kalo tidak sudah ku tuntut tuh Bokoro-sensei yang gila!
" Baiklah anak-anak, buka buku biology halaman 36." Perintah Bokoro-sensei. Aku dan teman-teman yang mendengar itu langsung saja mengerjakan perintah itu.
" Hari ini, saya akan menjelaskan tentang ular yang sedang bertelur dan bla.. bla… blaa..bla…bla" dan begitulah! Semua pelajaran yang Bokoro-sensei sampaikan hanya tentang ular dan lainnya.
-SKIP- *kalau nggak nanti fic ini isinya hanya penjelasan membosankan dan keluh kesah para muridnya :P*
Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya bell pelajaran berakhirpun berbunyi. Aku dan Kiba menuju gerbang sekolah. Tapi, saat aku akan melewati kelas Sasuke, Sekilas aku melihat Shikamaru-san alias pacar Kiba sedang memeluk seorang gadis beramput kuning dan di kuncir 4. Apa hubungan mereka? Kenapa Shikamaru-san memeluk gadis itu? sepertinya ada yang tak beres!
" Naruto~ ayo cepat!" Panggil Kiba yang sudah jauh di depan ku. Aku langsung berlari dan berusaha melupakan apa yang aku lihat tadi. Tapi sialnya saat aku berlari tiba-tiba aku menabrak seseorang.
-BRUK!-
"Itaii~" Ringisku saat aku membentur lantai dan merasa sakit di tubuhku.
"Cih! Kau ini punya mata tidak sih Dobe!" Bentaknya setelah orang itu berdiri. Aku hanya terbengong-bengong saat mengingat apa yang barusan terjadi. aku, aku, aku habis menabrak Uchiha Sasuke?! Orang yang begitu aku sukai?! Waww! *mulai kumat OOC nya*
"Woy, Dobe kau dengar tidak sih?!" Bentaknya sekali lagi. Aku langsung saja merespon Dan menatapnya. ARGH! Dia sangat keren!
"A-ah, i-iya. Go-gomen aku tidak sengaja. ta-tapi apa maksudmu dengan sbutan 'Dobe' Teme!" Kataku sambil menatapnya. Berpura-pura untuk tenang dan menantangnya. Dia hanya menatapku remeh.
"Ck! Untuk apa aku membuang-buang waktu ku hanya untuk memberi tahu orang yang sangat baka seperti mu Dobe!" Kata Sasuke ketus. Aku yang mendengarnya hanya tercengah. Sungguh terasa sakit hati ini, saat mendengar kata-kata Sasuke yang begitu.
"Terserah kau lah Teme~ aku harus pergi!" Kataku lalu pergi dari tempat itu. sebelum, sebelum,,, air mataku menetes di depannya. Aku tak suka ini. dia, memang tak pernah menatap atau melihatku. Tapi kenapa seperti ini!
"Naru, kau kenapa?!" Tanya Kiba saat di jalan. Aku memang hanya menunduk dan diam selama berjalan ke rumahku. Aku, masih terlalu sedih dengan tadi.
" Tak apa-apa kok Kiba-kun, aku Cuma ingin segera sampai rumah. Dan mendengar ceritamu." Kataku sembari tersenyum palsu.
" Baiklah…" Katanya. Lalu kami melanjutkan jalan kami. Tak butuh 10 menit, Kami pun sampai di rumahku. Rumah yang cukup megah, mengingat ayahku seorang pengusahawan.
Aku berjalan ke pintu dan membukanya asal. Aku bisa melihat Aniki ku yang pertama sedang menonton TV dengan tatapan kosong, namanya Namikaze Deidara. sangat menyukai yang namanya seni, umurnya? 23 tahu, sudah lulus kulian malah sudah bekerja di perusahaan ayah kami. Tapi, cih! Ada apa lagi dengan Aniki ku yang ini! Dan setelah melirik Aniki pertamaku aku juga langsung melihat Kyuu-nii, Aniki keduaku, dia bernama Namikaze Kyuubi. Sesosok kakak yang sungguh cuek dan galak, aku masih ragu apakah akan ada yang suka padanya suatu hari nanti? Dia sedang kuliah semester akhir. Aku melihatnya sedang mengotak-atik Hpnya sembari tersenyum sedih. Hell no! ada apa dengan seluruh penghuni rumah ini!.
" Naru, kau sudah pulang?" Tanya Kaa-san padaku, Kaa-sanku bernama Namikaze Kushina. Seorang ibu rumah tangga. Dia tipe ibu yang lembut. Tapi terkadang dia sangat-sangat galak. Sungguh aku sayang pada Kaa-san apa lagi, Kaa-san dan Tou-san sangat baik dan akrab.
" Yah, begitulah. tapi kenapa dengan Dei-nii dan Kyuu-nii Kaa-san? " Tanyaku To the point sembari menyuruh Kiba untuk ke kamarku duluan.[3]
" Hahh,, Katanya, orang yang di suka Dei-chan. Jalan dengan cewek lain. dan sedangkan Kyuubi, dia. tidak bisa mengungkapkan perasaannya pada orang yang dia cintai. intinya mereka sedang sakit CINTA, Naru. Apakah Naru juga?" Jawab sekaligus Tanya Kaa-san. Aku yang mendengar pertanyaan itu langsung kaget.
"A-aku, aku, tidak kok Kaa-san. Ehh.. aku ke atas dulu ya? Aku harus menemani Kiba!" Kataku mengalihkan pembicaraan sekaligus bohong padanya.
" Baiklah, akan Kaa-san bawakan cemilan.." Kata Kaa-san. Setelah itu aku langsung naik
ke lantai dua untuk ke kamarku. di depan pintu terdapat nama " Naru's room :3" aku membuka pintu itu dan terlihat Kiba yang tiduran di kasurku.
" Jadi? Ada apa kau dan Shika?" Tanyaku , seketika Kiba bangun dan duduk di tepi tempat tidur sembari menatap ku dalam.
" Beberapa hari yang lalu aku sedang berjalan-jalan ke taman bersama akamaru. Saat di jalan aku melihatnya bersama, teman sekelasnya. Yang rambutnya di kuncir 4 itu." Kata Kiba sedih. Aku yang mendengar itu langsung mengerti karna, tadipun.. aku melihat Shikamaru berpelukan dengan wanita itu.
"Kiba, se-sebenarnya, tadi aku melihat Shikamaru sedang berpelukan dengan wanita yang berkuncir 4 itu." kataku. Aku hanya menundukan kepalaku. Seketika aku melihat air yang menetes di ranjangku. Aku mendongak untuk melihat wajah Kiba. dan bena, Kiba menangis.
" Hiks, hiks,, Ha-harusnya aku tak perlu menyatakan perasaanku! Harusnya aku tau kalo aku akan begini! Harusnya aku, aku! Aku tak mengenal dia!" Isak Kiba sembari memelukku erat. Aku tau, aku tau bagaimana rasanya. Begitu sakit dan sesak, hingga tak kuat menanggung semua itu!
" Kiba, sudah, kuatkan dirimu okey?" Kataku untuk menenangkannya tanganku mengelus lembut pundaknya. dia, hanya seorang laki-laki yang juga bisa merasakan rasa sakit.
" Naru, aku hanya ingin melewatkan valentine bersamanya! Itu saja! Se-setalah itu, dia boleh memutuskanku, boleh tak mengenal diriku lagi! Tapi kumohon jangan hari valentine!" Kata Kiba sembari mengeratkan pelukanya.
"Iya, Kiba. kau hanya perlu menghindar darinya, itu saja… baru saat hari valentine kamu bertemu dengannya." Kataku sembari mengelus rambut Kiba, hahh… sungguh sangat kasian, dan meyebalkan saat melihat Kiba menangis begini.
"Hu'um, makasih Naru. aku akan tetap berusha. kamu emang sahabat terbaikku" Kata Kiba sembari menghapus air matanya. Dan tersenyum manis.
-Tok tok tok-
" Naru, ini Kaa-san, kaa-san boleh masuk?" Tanya Kaa-san dari balik pintu. Aku yang mendengarnya langsung berdiri.
" Iya, Kaa-san! pintunya gak aku kunci kok." jawabku pada Kaa-san. Lalu ku lihat pintu kamarku terbuka dan menampakan Kaa-sanyang sedang membawa nampan.
" Ini, cemilan dan minumannya." Kata Kaa-san lembut, sembari menaruh nampan yang berisi cemilan dan minuman di mejaku yang dekat dengan tempat tidurku.
" Ahh.. terimakasih, Kushina baa-san. maaf merepotkan. " Kata Kiba sembari menunduk. Kaa-san hanya tersenyum.
" Tidak merepotkan kok, kamu kan temen Naru." Jawab Kaa-san lembut. Ini nih, sikap yang aku suka dari Kaa-san, Di banding Kaa-san marah-marah.
" Oh ya, Kaa-san. Nanti Tou-san pulang jam berapa?" Tanyaku pada Kaa-san.
" Ehm, katanya nanti pulang jam 3 sore kok. Emang kenapa Naru?" Tanya Kaa-san sembari mentapku. Aku yang ditatap Kaa-san hanya menggelang.
" Gak papa kok, Cuma pengen tau aja!" Jawabku. Lalu Kaa-san mengangguk dan pergi dari kamarku.
" Oh, mumpung gag ada kerjaan jadi ayo kita kerjakan PR dari Bokoro kuso itu~" Kata Kiba sembari membuka tas dan mengambil buku dan temapat pensilnya, Aku hanya mengangguk.
-SKIP-
1 jam kami mengerjakan tugas dari Bokoro Kuso itu. walaupun susah, tapi akhirnya selesai. Kiba pun pulang kerumahnya. Tak berapa lama setelah Kiba pulang, Otou-san pun datang.
" Tadaima!" kata Tou-sanku ketika masuk kerumah, aku yang mendengar itu langsung lari ke tempatnya.
"Okaeri " Jawabku, dan setelah itu langsung menarik Otou-san ke dapur.
" Waah,, ada apa Naru?" tanya Otou-san ku , Otou-san bernama Minato Namikaze, pemilik sah perusahaan Namikaze. Tou-san tipikal orang yang lembut, baik dan lainnya. tapi kalo baru marah… hiiiii,,,, aku takut…
" Itu, Dei-nii dan Kyuu-nii baru galau!" Kataku pada Tou-san. Tou-san hanya menaikan satu alisnya, tanda tak mengerti. Haduhhh.
" Coba deh liat, tuh!" Kataku sembari menunjuk Kyuu-nii dan Dei-nii, Tou-san mengikuti arah telunjukku.
" Hahhh,, astaga, apa dulu saat aku ingin memberi coklat pada Kushina seperti ini?" Kata Tou-san lirih., yang sempat aku dengar.
" Ehgg?!" pekikku. Tou-san langsung menoleh padaku.
" Sudahlah, biarkan saja… kalo jodoh, pasti mereka bisa bersama." Kata Tou-san sembari menepuk kepalaku. aku hanya kaget,,, dan masih tak mengerti apa maksudnya?.
" Hah baiklah, aku ke kamar dulu. ada tugas." Kataku pada Tou-san dan Kaa-san setelah selesai makan malam. Tou-san hanya mengangguk lalu aku pun pergi kekamar. Dan masih memikirkan itu, kalo jodoh, pasti akan bersama… apa aku dan Sasuke jodoh? Ahh entahlah sebaiklanya aku tidur! Setelah itu aku langsung tertidur.
Normal POV
Mentari yang bersinar dengan cerahnya, membuat salah satu anak dari klan Uzumaki, yaitu Naruto terbangun dari alam mimpinya.
Anak itu mengerjapkan pelan matanya Hingga, matanya terbuka sepenuhnya. Ia melirik ke kanan dan kiri mencari sesuatu, Akhirnya ia pun mendapat apa yang ia cari dari tadi, yaitu jam.
setelah Ia melihat jam Ternyata, pukul 5.30 segeralah anak itu turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk mandi, setelah mandi ia memakai seragam dan turun untuk makan bersama. Ia duduk di dekat kakak pertamanya, Deidara.
" Naru-chan~ nanti buat coklat sama-sama Kaa-san yuk! Besokkan Valentine!" Kata Kushina pada Naruto. Naruto hanya mengangguk mengiyakan.
" Bagus! Ehehehe, " Kata Kushina senang. Sembari menyantap sarapannya.
" Aku ikut" Kata Kyuubi tiba-tiba, membuat orang2 yang mendengar itu, termasuk para Mid dan Butler keluarga Namikaze langsung diam dan melongo. Dalam pikiran mereka terbesit sebuah kata ' Ada apa dengannya? Apakah akan terjadi badai yang sangat hebat setelah ini?!'.
" Ada apa? Apa aku salah jika ingin membuat coklat?" Tanya Kyuubi sedikit membentak. Dan langsung saja semua orang tersadar dari pemikiran mereka.
~TBC~
[1] : Bokoro kuso alias Orochimaru, (gag tau kenapa dinamain begitu ama nisa)
[2] : saat itu naru yang ramai dan tidak mau diam, maka naru diberi pilihan, memilih tenang / mencoba eksperimenya, karna naru yang saat itu tidak mengganggap serius, maka naru langsung saja memilih untuk tetap ramai, dan begitulaaaah ~(9-9)~
[3] : karena kiba dan naru yang sudah bersahabat sejak kecil, maka kiba sudah hapal benar letak2 kamar dan ruangan di kediaman Namikaze
author: gimana ?
nisa: kok banyak yang dirombak sih ?
author: salah sendiri ficnya gaje dan banyak yang salah
nisa: huuuh, OK :'(
author : bagi para readers, saya perkenalkan terlebih dahulu yaaaaa,,, disini, saya adalah melia/ author . dan nisa adalah adik kelas author yang sangat aneh dan juga sangat cerewet, tapi sebenarnya orangnya baik kooo :O
dan untuk fic kali ini, nisalah yang berperan penting dalam masa perumusanya :O.
sasu : heh, dari pada perkenalan gag penting, mending kamu penutupan aja deh.
author : o-ok :'(
Author + Nisa :
ARIGATO MINA-SAN KARNA KALIAN SEMUA MAU MEMBACANYA, APA LAGI KALAU KALIAN MAU NGE REVIEW !, ARIGATO MINA-SAN !
DAN UNTUK MINA YANG UDAH NUNGGU FIC NYA TEME'S CAKE DAN ALL THE MEMORIES TAHT YOUR GIFTS DARI MELIA, GOMENNASAI, KARNA BUKANYA UPDATE CHAP BARU, MALAH NAMBAH FIC BARU.
POKOKNYA ARIGATOOOO + GOMEN BGT DECH :3
M-_-M
DAN UNTUK FIC KALI INI, MAAF, KALAU MELIA DAN NISA BELUM BISA MEMBERIKAN FIC YANG MEMUASKAN.
