A Princess and The Ganks
Summary : Setelah Sasuke dan Naruto menjadi musuh besar dengan dua Gank berbeda, Sakura yang merupakan sahabat mereka kembali. Ia kembali dan menjadi gadis yang dipuja semua orang. Akankah Sasuke dan Naruto kembali bersahabat dengan kedatangan sahabat lama?/AU/SASUSAKUNARU/Highscool-fic.
Naruto © Masashi Kishimoto
A Princess and The Ganks © Shinji Aime
Inspired by Beelzebub © Ryuhei Tamura
WARNING : OOC, SASUSAKUNARU, Semi Sakura-centric, Alur Lambat
a Highscool-fic
Leave your concrit support with Fave/Follow/Especially Review ∞
Enjoy! Enjoy! Enjoy!
Bab 1 : Sahabat Lama dan Kisah yang Baru
"Sasuke! Si Juugo bodoh belum juga melaporkan keadaan dan situasi Konoha Garden High!" Seorang pria berambut putih dan di ombre(?) biru muda nampak kesal setengah mati. Seragam chugakko-nya yang berwarna hitam nampak lengket karena keringat. "Duh, padahal Masa Orientasi Konoha High akan dimulai dua hari lagi." Ia menghempaskan map yang berisi ijazah Konoha Garden Junior High ke atas meja yang ada di tengah studio tersebut.
"Aku sudah bilang 'kan? Akhir-akhir ini aku sedang sibuk merapihkan studio, Suigetsu." Juugo nampak membela diri dan menatap seorang pemuda berambut raven yang dipanggil Sasuke. Sasuke bangkit dari kursi kayu yang ada di sudut studio tersebut dan berjalan mendekati Juugo dan Suigetsu.
"Tidak masalah, Juugo. Kalian bisa menyelidikinya saat Masa Orientasi sudah dimulai." Ujar Sasuke datar sambil sebelah tangannya dimasukkan ke dalam saku.
"Kalau begitu, sih sudah hampir terlambat. Bagaimana kalau ternyata kita tidak memiliki persiapan untuk menghadapi Gank disana?" Suigetsu masih nampak kesal. Ia khawatir kalau ternyata di Konoha Garden High bermunculan Gank tidak jelas yang dapat membahayakan Gank mereka.
"Kurasa masih sempat. Setahuku Siswa Konoha Garden High adalah anak baik. Tidak akan ada banyak Gank menyusahkan disana, kecuali-" Kalimat Juugo terputus.
"Fox Claw. Ya, mereka juga sama-sama masuk ke Konoha Garden High bersama kita." Potong Suigetsu. Ia tahu benar Gank besutan Uzumaki Naruto itu telah semakin kuat. Begitu masuk nanti ia pasti melakukan recruitment besar-besaran.
"Tapi Dark Aoda tidak akan kalah oleh mereka. Santai saja," Ujar Sasuke yang pandangannya kini menggelap. Ia tiba-tiba saja teringat akan musuh besarnya sejak sekolah menengah pertama, Uzumaki Naruto. "Ah, jangan lupa. Aku tidak akan ikut Masa Orientasi konyol itu. Tolong urus."
"Baik, ketua." Jawab Suigetsu dan Juugo bersamaan. Setelah puas mendengar jawaban kedua rekan-tepatnya bawahannya, Uchiha Sasuke berjalan keluar dari studio dengan pikiran yang berkecamuk.
Ia adalah Uchiha Sasuke, Putra dari Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto. Alumni dari Konoha Garden Secondary ini merupakan ketua dari Gank tersohor yang ditakuti hampir di seluruh Konoha, Dark Aoda. Pengikut dari Dark Aoda bukan hanya yang satu sekolah dengan si ketua. Banyak Siswa Sekolah Menengah Atas yang turut bergabung. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Pemuda berambut raven dan berwajah tampan itu memiliki hubungan khusus dengan Uzumaki Naruto yang merupakan ketua dari Fox Claw.
Ya, hubungan sebagai musuh besar. Selama menjalani masa sekolah mereka, banyak duel dan pertengkaran yang berujung pada adu fisik antar keduanya. Bahkan tak sedikit yang melibatkan para anggota mereka. Hal itu terjadi karena keduanya bersekolah di sekolah yang sama.
Lucunya, keduanya kini sama-sama melanjutkan sekolah mereka di Konoha Garden High. Aroma persaingan bahkan sudah tercium sejak jauh-jauh hari. Kemungkinan duo Uchiha-Uzumaki tersebut akan mengulang 'prestasi' yang pernah mereka torehkan dulu dalam dunia 'Gank' mereka.
'Pasti menarik, huh?' Pikir Sasuke sembari menyeringai.
∞ A Princess and The Ganks – Shinji Aime ∞
Pemuda berambut kuning itu berjalan mengitari ruangan ber-cat putih tersebut. Salah seorang temannya yang berambut coklat bangkit dari duduknya dan menepuk bahu si kuning kuat-kuat. Tampak sekali bahwa si kuning terkejut. Tadinya ia sedang melamunkan sesuatu, Ia benar-benar terkejut saat bahunya ditepuk dengan kuat.
"Kau kenapa, Naruto?" Tanya pemuda berambut coklat yang bernama Kiba tersebut. Ia sadar sebenarnya bahwa Ketua Fox Claw satu itu tengah sibuk memikirkan persiapan mereka dalam melakukan recruitment anggota baru di Konoha Garden High beberapa hari lagi. Kelakuannya itu hanya sekedar usaha untuk mencairkan suasana yang tegang di dalam ruangan tersebut.
"Huh, bodoh. Aku ini sedang berpikir tahu! Berpikir mengenai langkah yang harus kita ambil," Naruto kemudian duduk berjongkok sambil meremas helaian spike pirangnya. Kiba hanya memutar bola matanya melihat kelakuan Ketua-nya yang tidak mencerminkan wibawa sama sekali. "Aku tidak ingin kecolongan lagi oleh Dark Aoda yang licik-licik."
"Ya, waktu di KGS mereka memang dengan liciknya menarik anggota kita untuk bergabung dengan mereka. Kita yang repot, mereka hanya tinggal menuai hasilnya." Timpal seorang pemuda gempal dengan tato spiral di kedua pipinya.
"Duh, Chouji benar. Kita benar-benar harus memikirkan strategi khusus agar tidak kecolongan lagi," Naruto kini bangkit dari posisinya dan kembali mengitari ruangan. "Ngomong-ngomong, aku tidak mau ikut MOS. Kalian urus, ya?" Pinta Naruto pada kedua temannya, mereka mengangguk.
Uzumaki Naruto pun bergegas meninggalkan ruangan dan beranjak keluar dari rumah kosong itu. Ia benar-benar harus memutar otaknya agar Musuh besarnya, Uchiha Sasuke dan Gank Dark Aoda tidak lagi melakukan spionase dan memecah Ganknya. Ia memang sudah saling membenci dengan Uchiha Sasuke sejak keduanya baru saja masuk ke Konoha Garden Secondary (KGS).
Sejak pertengkaran besar keduanya di KGS, beberapa pihak pun mulai memisahkan diri menjadi kelompok pro dan kontra. Kelompok-kelompok tersebut dengan segera mencari posisi diantara keduanya dan menjelma menjadi Gank besar dengan banyak anggota.
Semua orang bahkan tidak habis pikir dengan perselisihan antara Duo Uchiha-Uzumaki yang sudah berlangsung lama tersebut. Bahkan banyak pihak yang berdesas-desus bahwa dulunya mereka adalah dua sahabat yang memutuskan untuk berpisah karena beda pendapat. Kemudian gosip selanjutnya adalah bahwa keduanya dulu pernah sama-sama menyukai gadis yang sama. Tapi belum ada satupun yang terbukti.
Kini, Naruto sendiri sudah tidak lagi memperdulikan gosip-gosip tersebut. Kebenciannya terhadap Uchiha Sasuke yang sudah terlalu besar dan terlalu lama membuatnya lupa akan alasan mereka saling membenci. Yang ia ingat, ia dan Uchiha bungsu tersebut sudah ditakdirkan untuk saling membenci.
'Teme.' Batin Naruto.
∞ Bab 1 : Sahabat Lama dan Kisah yang Baru ∞
Masa Orientasi Siswa Konoha Garden High sudah berakhir beberapa hari yang lalu. Senin esok adalah hari pertama para siswa baru untuk memulai kehidupan sekolah di KGH. Seragam Chugakko mereka akan segera berganti menjadi Seragam KGH yang berwarna Merah marun dan hitam.
Di hari minggu yang cerah ini, Naruto berniat untuk berkumpul dengan para komplotan Fox Claw-nya di markas besar mereka. Ya, markas besar dari Fox Claw merupakan rumah kosong yang sudah tidak terpakai milik salah satu anggota mereka, Aburame Shino. Niatnya rumah minimalis tersebut akan dijual, namun karena sudah sekian lama tidak laku, kedua orang tua Shino pun menelantarkannya. Shino pun menyerahkan rumah tersebut agar dijadikan markas besar Fox Claw.
Hari ini pemuda Uzumaki tersebut berniat untuk bertemu dengan para inti Dark Aoda untuk membahas batas wilayah kekuasaan mereka di KGH. Yang mana, batas wilayah tersebut akan mulai berlaku besok saat hari pertama sekolah.
"NARU! HOIII! NARU-NARU!" Teriak suara feminim yang amat nyaring. Naruto merasa telinganya nyaris berdarah mendengar teriakan Sang Ibu yang berasal dari dapur.
"Iya?" Naruto segera memposisikan dirinya di sebelah Kushina.
"Tahu, tidak?" Kushina mematikan kompornya dan melepas apron-nya lalu menghadap Naruto. "Hari ini kita makan siang di rumah Mebuki, ya? Kamu tidak ada acara, 'kan?" Terhitung ada tiga pertanyaan dalam kalimat ibunya.
"Di rumah Bibi Mebuki? E-ng…aku sebenarnya sudah ada acara.." Jawab Naruto takut-takut mengingat betapa galaknya Sang Ibu.
"Tidak! Tidak! Acara makan siang ini luar biasa penting!" Sergah sang Ibu cepat-cepat. Naruto sedikit bergidik membayangkan Wanita berambut merah di depannya ini marah. "Ada tamu spesial, loh. Kamu pasti senang, deh."
"Tamu spesial?"
"Iya. Tamu spesial yang akan tinggal lama di rumah sebelah." Kushina mengedipkan sebelah matanya jahil kepada putranya yang masih kebingungan.
"J-jangan-jangan Kakek Tazuna?!" Tebak Naruto sembari membayangkan wajah seorang kakek-kakek galak yang tinggal tepat di sebelah kanan rumahnya.
"BUKAN!" Kushina sukses melayangkan jitakan super di kepala Naruto. Sambil mengaduh kesakitan, Naruto tampak berpikir. Kalau bukan Kakek Tazuna yang sedang berobat di Kiri lalu siapa lagi? Rumah yang berada di sebelah kiri rumahnya adalah Sahabat Sang Ibu yang berambut karamel-
"HUOOO! D-DIA KEMBALI?!" Seru Naruto histeris, lagi-lagi Kushina menjitak kepalanya.
∞ A Princess and The Ganks – Shinji Aime ∞
"Sasuke, kau tidak boleh pergi!" Bentak Sang Ibu saat melihat Sasuke sedang bersiap-siap memakai sepatu vans navy miliknya. Sasuke hanya mendengus mendengar ocehan dan omelan Sang Ibu, Mikoto. Ia ingat bahwa hari ini ia ada janji untuk bertemu dengan inti dari Gank Fox Claw untuk membahas batas wilayah. Mungkin ia akan pulang sedikit larut.
"Tidak bisa, Bu." Sasuke bangkit dan menatap Ibunya. "Aku punya janji bertemu dengan orang lain."
"Ah, pokoknya tidak! Kau harus tetap dirumah."
"Memangnya ada apa?" Tidak biasanya Mikoto mengekangnya begini. Sasuke memang sudah terbiasa hidup bebas karena Mikoto mudah sekali dibohongi dan Ayahnya yang bekerja sebagai pilot sudah jarang mengawasinya.
"Hari ini akan ada seseorang yang akan datang dirumah sebelah. Bahkan Ayah yang baru pulang dari Beijing pun ikut."
"Siapa?" Sasuke merapihkan sedikit poni rambutnya dan memasukkan sebelah tangannya ke saku celana, sangat khas dirinya.
"Mmm, dia sudah memutuskan untuk bersekolah di KGH!" Mikoto kembali tersenyum misterius sambil berkacak pinggang.
"Nanti saja. Pertemuan ini sangat penting." Balas Sasuke lalu berjalan menuju gerbang rumah. Mikoto langsung berlari mengejar putra bungsunya.
"Ih! Tidak! Kita akan makan siang di rumah Mebuki hari ini. Kita harus menyambut kepulangan putri keluarga Haruno!" Setelah mendengar kalimat Mikoto, Sasuke seketika menghentikan langkahnya dan tampak berpikir.
'Dia pulang?'
∞ Bab 1 : Sahabat Lama dan Kisah yang Baru ∞
Disinilah akhirnya Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto berada. Rencana pembahasan 'wilayah kekuasaan' pun batal sudah. Kedua pemuda itu memang sepakat untuk tidak menunjukkan permusuhan mereka di depan orang tua mereka yang memang merupakan sahabat dekat. Pada akhirnya, Para Orang Tua pun menganggap keduanya masih bersahabat dengan baik.
Perseteruan paling parah yang dapat mereka lakukan saat ini hanyalah saling lempar-melempar tatapan membunuh, decihan dan dengusan mengejek. Para Orang Tua menganggap bahwa anak mereka sedang sakit gigi atau mungkin sinus karena decihan dan dengusan yang terus mereka lancarkan.
"Nee, Mikoto, Kushina. Wah, wah sudah lama sekali, loh, anak-anak kalian ini tidak main kemari." Mebuki membuka pembicaraan sembari mulai mengedarkan piring untuk makan siang. Kushina dan Mikoto tertawa. Fugaku, Minato, dan Kizashi hanya manggut-manggut sambil terkekeh. Sasuke dan Naruto? Speechless. Mereka merasa tersindir, namun sejurus kemudian keduanya nampak seperti tidak peduli.
"Um, Maaf, Bi. Kurasa kami sedang sibuk mengurus berbagai hal 'lain'. Iya, 'kan, Sasuke?" Naruto menekankan bagian 'lain' lalu melemparkan tatapan mengejek pada Sasuke.
"Hn. Kami banyak memiliki 'aktivitas' diluar lingkungan rumah." Kini giliran Sasuke yang mengejek Naruto dengan menekankan bagian 'aktivitas'.
"Hoho, lihat mereka. Kalian punya para pemuda yang sangat bersemangat." Mebuki lalu tertawa mendengar jawaban dari Naruto dan Sasuke. Ia tidak menyadari gerak-gerik Duo Uchiha-Uzumaki yang menguarkan hawa membunuh tersebut.
"Nee, Andai Sakura masih disini. Ia pasti kesal karena jarang dikunjungi kedua sahabatnya." Ujar Mikoto lalu kembali tertawa, sedangkan Sasuke dan Naruto hanya dapat membeku saat mendengar nama gadis itu. Gadis yang merupakan sahabat mereka-dulu.
"Nah, dimana Sakura-mu itu, Mebu?" Tanya Kushina pada Mebuki lalu Kizashi.
"Hm, ia sedang membantu shishou-nya di rumah sakit dulu. Kalau sudah selesai ia langsung pulang." Jawab Kizashi lalu kembali fokus membantu Mebuki menata makanan.
"Kudengar ia bekerja sambilan sebagai Palang Merah Remaja?" Minato akhirnya terseret arus pembicaraan. Fugaku melirik Minato.
"Palang Merah Remaja?" Kizashi dan Mebuki lalu mengangguk untuk menjawab rasa penasaran Fugaku. Sasuke dan Naruto mendengus mendengarnya. Rupanya Sakura kini berubah menjadi gadis yang giat dan pekerja keras. Predikat 'Palang Merah Remaja' sudah cukup memberi gambaran bahwa Sakura adalah gadis yang biasa dan tidak populer.
"Jam makan siang nyaris berlalu. Sakura belum datang juga." Mebuki menoleh ke arah jam dinding.
"Sebenarnya aku dan Sasuke sudah memiliki jadwal sendiri, Bibi." Tutur Naruto yang langsung dihadiahi tatapan tajam Kushina. Mebuki membalas kalimat Naruto dengan senyuman.
"Um. Kalau begitu kita mulai saja makan siangnya. Kurasa Naruto-kun dan Sasuke-kun sudah memiliki kegiatan lain." Ujar Kizashi. Semua orang yang ada di meja makan pun mengangguk dan memulai acara makan siang mereka.
Benar saja, setelah makan siang berakhir, Naruto dan Sasuke benar-benar pamit untuk pergi. Para Orang Tua pun akhirnya melepas kepergian keduanya dengan berat hati. Padahal sahabat mereka belum sempat bertemu dengan keduanya, namun Naruto dan Sasuke berdalih akan segera menemuinya apabila sempat.
∞ A Princess and The Ganks – Shinji Aime ∞
Para Orang Tua kini sedang memulai obrolan ringan seputar sekolah anak-anak mereka, pekerjaan para suami, hingga harga kebutuhan bahan pokok. Mebuki sendiri tengah sibuk menyajikan Ocha untuk menemani obrolan mereka. Jarang sekali mereka memiliki waktu yang luang hingga bisa bertemu dengan semuanya secara lengkap. Yang biasanya rutin berkumpul hanyalah para istri yang memang memiliki waktu luang banyak.
Fugaku yang bekerja sebagai pilot pastinya jarang memiliki waktu luang karena ia adalah pilot dengan jam terbang yang cukup tinggi. Rute-rute yang diambilnya pun merupakan penerbangan internasional. Mikoto sendiri bekerja sambilan sebagai penulis lepas.
Namikaze Minato adalah seorang produser musik di sebuah studio musik kenamaan di Konoha. Sang Istri, Kushina, menjalankan bisnis online shop dari rumah. Nama marga Naruto harus mengikuti marga Sang Ibu, karena itu merupakan syarat yang diajukan keluarga Uzumaki saat Minato melamar Kushina.
Keluarga Haruno adalah keluarga yang paling sederhana. Kizashi yang memiliki perbedaan umur cukup jauh dengan Mebuki menjalankan bisnis percetakan di pusat kota. Untuk mengisi waktu luangnya, Mebuki sering menerima pesanan menjahit pakaian berbagai model.
Obrolan mereka seketika terinterupsi oleh suara terbukanya pagar rumah keluarga Haruno. Bel yang digantung dipagar seketika mengeluarkan suara gemerincing. Para Orang Tua yang sedang minum teh diruang tamu seketika terdiam dan saling melirik satu sama lain. Karena pintu depan rumah yang terbuka lebar, Sosok tamu tersebut langsung saja masuk melalui pintu tersebut dan mengagetkan semua yang berada di ruang tamu.
"Tadaimaaa!"
"O-okaeri." Jawab semua yang ada di ruang tamu dengan gugup. Betapa tidak gugup? Sosok yang datang itu…terlalu berkilau, bukan dalam arti yang sebenarnya. Semua yang tadinya sedang duduk santai di sofa pun lantas berdiri untuk menyambutnya.
"Sayangku." Mebuki dan Kizashi langsung menghampiri sosok tersebut dan memeluknya, pelukan kasih sayang yang sarat akan perasaan rindu. Fugaku dan Minato hanya dapat menatap sosok itu dengan tatapan yang sama yang mereka berikan kepada istri mereka saat muda.
"Nee. Paman Fugaku, Paman Minato, Bibi Mikoto, Bibi Kushina. Hisashiburi." Setelah ia mengucapkan kalimat tersebut. Nama-nama yang disebutkan tadi langsung berebut untuk menyalami dan memeluk sosok tersebut.
.
.
.
.
-'Hei, aku kembali.' Batinnya.
∞ A Princess and The Ganks – Shinji Aime ∞
Pagi hari yang cerah di Konoha yang sedang memasuki musim gugur sangatlah indah. Jalanan yang dipenuhi daun mapple kering belum juga dibersihkan sehingga membuat kombinasi warna yang menarik untuk dilihat. Hari itu adalah hari yang penting bagi para siswa baru Konoha Garden High. Hari yang merupakan hari pertama mereka bersekolah.
Para siswa mengenakan kemeja putih, dasi merah-hitam panjang yang dimasukan, vest rajut hitam, blazer merah marun dengan lambang KGH dikantung, dan celana sekolah panjang berwarna hitam. Siswi KGH mengenakan seragam yang hampir keseluruhannya sama, hanya saja dasi mereka merupakan pita berwarna merah-hitam yang disilangkan dikerah dan mereka mengenakan rok berwarna hitam 3 cm diatas lutut.
Wajah-wajah berbinar penuh semangat berjalan dengan santai memasuki gerbang KGH yang sudah dibuka lebar-lebar. Diatasnya pun terdapat banner yang berisi kata-kata sambutan untuk para siswa tahun ajaran baru.
Hanya tinggal sepuluh menit saja sebelum bel masuk berbunyi dan gerbang ditutup. Kini, muncul dua kelompok besar siswa di pertigaan jalan yang ada tepat didepan KGH. Kedua kelompok besar tersebut muncul dari arah yang berlawanan. Kelompok yang muncul dari arah kanan jalan dipimpin oleh seorang siswa berambut blonde spike, sedangkan yang muncul dari arah kiri dipimpin oleh seorang siswa tampan berambut raven. Saat berada dalam jarak 5 meter, dua kelompok tersebut berhenti.
"Hm, terlalu bersemangat untuk memulai kampanye pro-Foxy, ya?" Ejek siswa berambut raven yakni Uchiha Sasuke. Yang disindir hanya dapat mengeraskan rahangnya.
"Jangan begitu! Kami memang harus bersusah payah untuk menarik anggota, tahu," Naruto, si blonde spike, menaikkan sebelah alisnya kepada Sasuke. "Kalau Aoda 'kan santai. Tinggal mencuri anggota kami, bukan?" Kini giliran Sasuke yang terlihat kesal, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"Dobe. Diam saja kau. Bukankah kau sendiri yang begitu payah? Sampai anggotamu sendiri tidak ada yang berminat." Ejek Sasuke lagi. Kini Naruto maju ke arah Sasuke dan menarik kerah bajunya. Keduanya sudah siap akan saling meninju satu sama lain, hingga…
"HEI!"
BUGH
BUGH
Kejadiannya begitu cepat. Sangat cepat malahan. Sosok yang muncul dari sisi jalan yang menghadap KGH tiba-tiba saja berlari dan meninju pipi dari dua Ketua Gank tersebut. Tinju yang begitu berat dan efektif kini menyisakan memar biru di kedua pipi mereka. Para anggota Gank tersebut biasanya akan marah apabila ada yang memukul Ketua mereka, namun kali ini sungguh berbeda. Sosok itu telah membius mereka semua.
"Kirei."
"Cantik…manisss."
"Wahhh, seperti tuan puteri saja." Komentar penuh rasa kagum terus bertebaran dari bibir siswa yang melihat sosok tersebut. Sosok itu sendiri sudah mulai berjalan menjauh, masuk ke dalam gerbang KGH. Namun, seragam yang dikenakan sosok itu bukanlah seragam KGH, melainkan seragam yang biasa dikenakan siswi Sekolah Putri.
'Rambut merah muda?' Pikir Sasuke dan Naruto.
"Sakura-chan?"
"Sakura?"
Sosok itu pun menoleh dan dengan penuh percaya diri, ia mengedarkan emeraldsnya ke kerumunan lalu berhenti di satu titik. Sasuke dan Naruto. Senyuman manis terkembang di bibir plum-nya. Mata hijau bening-nya berkilat senang.
"Hisashiburi, Sasuke-kun dan Naruto." Sakura kembali menampilkan senyumannya. "Aku kembali."
.
.
.
.
.
-Apa semuanya akan kembali seperti dulu?
∞ A Princess and The Ganks ∞
Bab I : Sahabat Lama dan Kisah yang Baru
To Be Continue to
Bab II : Ikatan yang Takkan Kembali
.:AUTHOR ZONE:.
Salam untuk para warga FFN~
Kali ini, aku lagi kepikiran buat fic tentang konflik remaja semasa sekolah gitu. Tentang persahabatan, perselisihan, dan yang pasti melibatkan Gank-gank gitu. 'Kok aku nulis inspired by Beelzebub diatas? Yeup! Fic gaje ini terinspirasi dari berantem-berantemnya Oga dkk yang melibatkan berbagai Gank. Hoho, kepribadian Sakura disini juga aku pinjem dari kepribadian-nya Kunieda Aoi, lho.
BTW ini kepanjangan gak sih? Kalo menurut aku, sih gak. Kependekan, iya malah. Hohoho. 3009 words dan 13 pages microsoft words. Ngetiknya ngebut dua jam, hoho.
Lanjut ke Bab II, yang bakal aku update besok. Jangan lupa review yang banyak yaa buat ngingetin biar ga lupa update nih. Eh, tapi sebelum update, aku mau tanya ke readers sekalian,
LANJUT/GAK LANJUT?
Yuk di review biar tahu akunya. Jangan jadi silent readers. Sedih juga, lho kalo udah capek-capek bikin eh taunya gak ada feedbacknya. Hoho, jadi curhat.
Flame? Boleh. Annon? Jangan.
Kalo mau flame tolong jangan annon ya. Kalo Annon langsung aku hapus tanpa dibalas karena aku tidak akan mau nanggepin komentar miring dari orang yang gajelas, hoho. Jangan lupa gunakan tata bahasa indonesia yang baik, yoo.
Akhir kata, Fave/Follow/Especially Review~
Don't be silent readers.
Sweet Smile~Aime
