Ini adalah fic yang dibuat oleh Aku dan Chang Kagamine, singkatnya ini adalah Fanfic Collaboration.
.
.
Judul: Petualangan Piko di Virtualoid
Disclaimer: Tokoh-tokoh di sini adalah milik Crypton dan Yamaha, sedangkan fic ini milik kami.
Warning: AU, OOC, Typo bertebaran.
If you like, Please read it.!
.
.
Impian...
Adalah hal yang wajar dimiliki oleh manusia, begitu pula denganku. Aku memiliki sebuah impian yang mungkin tidak akan terjadi. Impianku adalah...
Di suatu kota yang indah, burung burung berkicau dengan indahnya. Langit dan mataharinya sangat bersahabat. Pagi ini benar benar indah.
Di dalam kamar suatu rumah keluarga, terlihatlah sebuah kasur masih ada penunggunya. Dia tidur begitu nyenyak, tiba-tiba...
BYUUR
Pemuda itu terkena hujan yang turun dari ember ibunya. Terlihatlah ekspresi muka yang merah menandakan dia marah.
"Piko, ayo bangun"
Pemuda itu bangun dengan wajah yang kusut, mukanya begitu masam. Dia terlihat tidak senang ketika dibangunkan oleh ibunya.
"Iya bu, aku sudah bangun." katanya.
Begitu dia beranjak dari tempat tidurnya, dia langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Lalu setelah itu dia kembali kekamarnya.
Dikamarnya terlihatlah berbagai macam komik bertebaran dimana-mana. Suasananya begitu berantakan. Dia langsung pergi ke mejanya untuk mengambil PSP miliknya.
"Sekarang aku ingin ngelanjutin game simulasi kencan (My Little Imouto)." gumamnya.
Sesudah itu mulailah ia bermain dengan PSP nya. Ekspresinya terlihat serius sekali dalam memencet tombol-tombolnya. Beginilah hidup seorang Piko, di hari libur seperti ini dia hanya bermain dikamarnya sepanjang hari. Ketertarikannya terhadap game telah membawanya menjadi pecinta cewek 2D atau cewek yang tidak nampak.
Selain bermain PSP, Dia juga suka menonton Anime, dialah orang yang paling tahu soal kapan anime dirilis atau tamat karena ayahnya bekerja di studio anime ternama di Kotanya. Jangan heran kalau dia dapat yang original terus sedangkan yang lain bajakan.
Jika kalian pikir Piko anak yang ceria dan banyak ngomong kalian salah. Dia orang yang pendiam. Diluar rumah dia hampir tidak pernah ngomong. Namun, dia sangat pintar. Nilainya di sekolah begitu sempurna. Padahal kerjaannya hanya bermain Game. Apa rahasianya? Hanya Author yang tau.
Dibalik itu semua, ternyata Piko ingin mempunyai teman. Teman yang bisa menerima apa adanya. Tapi dia belum menemukan orang yang seperti itu.
Hidup sendirian tanpa teman itu tidak menyenangkan. Tidak ada tempat berbagi kisah dan impian. Tidak ada yang menemani ketika kita jatuh dan menderita.
Piko sudah melalui hari-hari tanpa teman di sekitarnya selama ini. Dulu dia berpikir bahwa teman adalah makhluk yang merepotkan dia saja. Lebih baik bermain game daripada mencari teman.
Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar.
"Piko-kun, bukain pintunya." kata suara itu.
"Sebentar."
Piko pun membuka pintu itu, terlihatlah seorang gadis berambut Merah berada didepan pintu kamarnya dengan wajah menunduk.
"A-ano, aku pengen minjam komikmu boleh?" tanya gadis itu.
"Boleh kok, silahkan masuk Miki-chan." kata Piko dengan Ekspresi wajah yang datar.
Miki adalah seorang gadis yang pemalu, dia adalah orang yang cukup baik. Seseorang yang dekat dengan Piko. Bukan sebagai teman, tapi sebagai tetangga saja. Namun Miki memiliki perasaan yang lebih kepada Piko.
Setelah Piko mengizinkannya masuk, mulailah Miki melihat-lihat Komik yang berserakan di kamar Piko. Dia mencari komik yang lumayan seru. Sedangkan Piko hanya fokus dengan PSP.
"A-ano Piko-kun, bolehkah aku membawa komik ini?" kata Miki sambil memperlihatkan Piko 5 buah komik yang sudah di pilihnya.
"Silahkan, bawalah sesukamu." kata Piko.
Miki terdiam sebentar. Dia memandang Piko. Dari dulu wajahnya selalu seperti itu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Walaupun dia tidak selalu bersama Piko namun dia selalu melihatnya setiap hari.
"Kamu dingin banget." Miki berkata.
"Hnn." Piko bergumam.
Hanya suara itu yang terdengar di telinga Miki. Sebenarnya dia ingin melihat Piko bicara banyak dengannya tapi sepertinya tidak bisa. Hanya suara desiran angin yang terdengar olehnya.
Tiba-tiba Miki memiliki ide, ia mengambil PSP milik Piko kemudian memegangnya dengan erat. Melihat itu, Piko langsung mencoba mengambil barang yang mungkin lebih berharga dari hidupnya itu. Namun tidak berhasil karena Miki sangat hebat dalam memegang barang itu.
"Kembalikan, Miki-chan." kata Piko.
"Ambil saja sendiri, Piko-kun." kata Miki.
Seberapa kuat Piko mencoba merebutnya dari tangan Miki, dia semakin kelelahan. Keringatnya keluar sedikit.
"Sudahlah, aku menyerah." kata Piko sambil mengibarkan bendera putih (?).
"Gitu aja sudah kecapek-an, Piko-chan." gumam Miki.
"Cepat kembaliin PSP nya." kata Piko.
"Nih..." Miki mengembalikan barang berharga Piko.
"PSP kembali kepada papa." kata Piko dengan ekspresinya senang.
Melihat itu Miki terkejut, segitu senangnyakah Piko ketika PSP nya kembali. Memang dunia benar-benar aneh. Sesuatu yang tidak cukup berarti menurutnya bisa menjadi begitu berarti ketika ditangan orang lain.
"Senang banget kayak udah dapat gebetan baru." ejek Miki.
"Hnn." Piko bergumam lagi.
"Hnn mulu, ngomong yang lain napa?" Miki berkata.
"Hmm" Piko bergumam.
BLETAKK
Pukulan mendarat di kepala Piko. Darimana pukulan itu berasal? Tentu saja dari Miki. Dia kesal karena dia ngomong hanya dibalas dengan gumaman.
"Sakit, Miki-chan." kata Piko.
"Makanya ngomong, diam mulu." kata Miki.
"Ngomong apa, aku lagi asik main nih. Lagian tujuanmu kesini cuma minjam komik kan?" kata Piko.
"Iya, minjem komik doang." kata Miki.
"Kalo udah ya keluar, jika tidak maka aku akan mengeluarkan Kamehameha." kata Piko.
"Emang bisa?" tanya Miki.
"Lihat nih." kata Piko.
Tiba-tiba disekeliling tubuh Piko terpancar aura gelap yang hanya bisa dilihat oleh pengidap Chuunibyou. Aura itu semakin lama semakin gelap. Piko kemudian melipat tangannya kesamping kanan. Diantara celah kedua tangannya terlihat sebuah cahaya berbentuk bola yang semakin lama semakin besar.
KA...
ME...
HA...
ME...
DUKK
Piko terjatuh. Miki tertawa dengan keras, inikah jurus Kamehameha? Muka Piko menjadi merah.
"Ternyata kamu memiliki jurus mengendalikan waktu Miki-chan. Sugoii" kata Piko.
"Aku tidak memiliki jurus seperti itu, dasar Chuunibyou, Pendiam + Dingin." kata Miki.
"Aku, bukan Chuunibyou." kata Piko.
"Maaf deh, aku pulang dulu ya." kata Miki.
"Pulang aja sana." Piko kembali dingin.
Miki memeluk Piko dengan erat. Wajah mereka berdua memerah. Setelah memeluk Piko, ia pun keluar dari kamar itu dan langsung pergi menuju rumahnya.
Didalam rumahnya Miki terlihat sangat bahagia. Dia bisa memeluk seseorang yang sifatnya begitu dingin. Entah kenapa jantungnya berdebar disaat badannya bersentuhan dengannya.
Sedangkan Piko, dia terkejut ternyata masih ada orang yang mau memeluknya walaupun sifatnya begitu. Jantungnya juga berdebar-debar.
Tidak terasa malam sudah tiba, Piko tertidur di kamarnya dengan lelapnya. Diluar udaranya sangat dingin sampai menusuk tulang. Angin begitu kencang...
.
.
BERSAMBUNG
.
.
Ini baru Prolognya masih dikit kan?
Bagi yang mau review silahkan
