My Lovely Pancake

Chapter 1 : Elus-elus ah!

Warnings : YAOI (tapi di chapter 1 belum terlalu terasa), SHO-AI (sudah pasti), PruCan (MY OTP. So, sorry to fans of PruGer or PruRus or PruAus or PruFran or PruSpa, or AmeCan or CubaCan or FranCan or whatever!), nama asli dan nama negara digunakan dua-duanya, karena sebenernya saya prefer ke nama Negara saja biar seperti di anime dan manganya, tapi apa daya, khusus untuk pair ini saya lebih suka pake nama asli! Trus warnings apa lagi ya… oh, mungkin rada OOC, atau abal, atau yah… ya sudahlah! (lagu Bondan Pra*oso)

Pair : Prussia x Canada atau Gilbert x Matthew atau Gilbo x Matthie atau Gil x Mat, yah sebenernya semua sama aja…

Ini fanfic kedua saya, sebenernya pembuatan fanfic ini gaswat banget, soalnya saya baru nerima krisma, eh malah ngelanjutin bikin fanfic yaoi ini! Oh God, please forgive me, I'm still in love with You! *nyanyi lagu please forgive me atau apalah judulnya itu*

Dan bukannya ngelanjutin fanfic The Meeting eh malah bikin fanfic YAOI begini, bahkan saya masih pengen buat fanfic YAOI lainnya : Nihon x Swiss, Kurapica x Leorio, Hyuuga x Tsubasa (yap anda tidak salah baca, ini memang Hyuuga dan Tsubasa Ozora! Haha!) de el el. Aduh, kapan tobatnya gw dari job fujoshi? Oh my! Tatsukete (bener gak ya?)! Help Meh! Oo! Aah! Temen gw juga malah ngerequest fanfic SHO-AI Hyuuga x Tsubasa dan Kurapica x Leorio ama SuFin lagi! Udah ah, daripada nyurhat di sini, mending dibaca aja fanfic ini, dibantu ya dibantu?


My Lovely Pancake

"Elus-Elus Ah!"

"Oy! Matthie!" Panggil seorang lelaki berambut putih.

"Gilbert? Ada apa tiba-tiba kau datang kemari Gilbert? Tapi aku senang kau datang!" Sambut Canada dengan senyum lebar dan kumajirou di gendongan, dia tidak menyangka kalau Prussia akan mengingatnya.

"Kesesese. Aku tahu, aku tahu. Aku ini memang awesome! Ke-awesome-anku membuat semua orang bahagia! Kesesese!"

"Gi-Gilbert…" Canada Cuma bisa sweardrop menghadapi kelakuan Prussia

"Well, hari ini aku lapar sekali! Dan aku sedang ingin sekali makan pancakemu yang sama awesomenya denganku! Aku ini kan cuma bisa makan makanan yang sama awesomenya denganku! Kau tahu itu kan Matthie?" Seru Prussia

"Ah! Kenapa kau selalu mencariku hanya untuk memaksaku membuatkanmu pancake Gilbert!" Sungut Canada kesal, tentu dengan irama slowmotions.

"Ayolah Matthie sayang! Ini semua kan karena cara memasak pancakemu yang awesome Matthie! Aku ini benar-benar menyukai pancakemu!" Bujuk Prussia

NYUT. Jadi dia mengingatku hanya karena pancakeku saja…

"Jadi hanya pancakeku saja…"

"Ha? Pancake?"

"Eh, kenapa?"

"Tadi kau bilang : 'Jadi hanya pancakeku saja…'"

"Ahh! Suara hatiku da yo!" Serunya tersentak kaget, tentu dengan irama slowmotions selalu ya.

"Kau berpikir apa Matthie? Aku ke sini bukan hanya untuk makan pancakemua, tapi juga untuk melihatmu Matthie!"

"Ka-kau ini bicara apa Gilbert!" Seru Canada kaget dengan muka blushing

"Sudahlah Matthie… Tidak perlu kaupikirkan… Ayo kita masuk saja… Ayo Matthie!" Seru Prussia sambil menarik Canada dan menyeretnya masuk ke dalam rumah Canada.

"Gil… Gilbert…" Canada lagi-lagi uma bisa sweatdrop menghadapi Prussia

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah Canada yang besar. Canada segera masuk ke dapur dan mulai membuat pancake untuk Gilbert dan dirinya. Prussia mengikutinya dari belakang, lalu duduk di meja makan sambil menatap Canada lekat-lekat dan memperhatikan setiap gerak-geriknya dengan cermat. Canada yang tengah memasak menyadari tatapan Prussia itu. Dia pun, entah mengapa, blushing sampai setengah mampus Tatapan Prussia begitu… begitu… sexy…. dan begitu… menawan, bahkan mungkin… emm… begitu… menggairahkan. Tatapan Prussia benar-benar berhasil membuat Canada gelagapan.

PRANG!

"Matthie! Kau tidak apa-apa?" Prussia segera merangkul Canada yang hampir jatuh ke lantai dan menimpa pecahan-pecahan piring. Prussia segera mendudukkan Canada di lantai yang bersih dari pecahan-pecahan piring.

"Gil, Gilbert…" Canada tanpa sengaja menatap mata Prussia. Mukanya langsung memerah semerah kulit apel. Dia pun segera melihat ke arah yang lain, tidak mau menatap Prussia.

"Are you okay Matthie?" Cemas Prussia

"I'm okay Gilbert, do not worry…" Jawab Canada dengan tetap menghindari kontak mata dengan Prussia.

"Kenapa kau Matthie? Tiba-tiba ceroboh begitu…"

"Maaf, aku hanya… hanya… hanya… sedikit… gugup…."

"Gugup karena apa?"

"Bukan apa-apa Gilbert! Bukan masalah besar… ahaha… haha…" Jawab Canada sambil tertawa nggak lucu

"Matthie."

"Ya Gilbert?" Jawab Canada dengan nada gugup

"Kau marah padaku yang awesome ini ya?" Tanya Prussia dengan puppy-eyes

"Gil… Gilbert… Bukan begitu! Aku sama sekali tidak marah padamu!"

"Kau bohong… Buktinya kau sama sekali tidak mau melihatku kan…" Kata Prussia dengan muka puppy-eyes lagi.

"Bu-bukan begitu da yo! Aku bukannya tidak mau melihatmu, tapi aku… tidak… tidak sanggup melihat matamu Gilbert…" Jawab Canada dengan muka yang blushing parah

"Karena kau membenciku kan Mat? Makanya kau tidak mau melihatku sama sekali…." Tanya Prussia yang (lagi-lagi) memasang muka puppy-eyes.

"Ti-tidak! Bukan begitu Gilbert!"

"Lalu?"

"Ka-karena… matamu itu… begitu… begitu…. Sexy…." Jawab Canada sambil gelagapan + muka merah sekali

"Sexy? Benarkah Mat?"

"Canada hanya mengangguk dengan muka yang merona merah

"Apakah hanya mataku Matthie?"

Canada menjawabnya dengan menggeleng dengan muka yang semakin merona merah

"So? What else Matthie?" Kata Prussia tepat di telinga Canada

"Mmm!" Canada menggigit bibirnya, tidak mau berbicara apapun saking malunya. Baru kali ini ia grogi sampai seperti ini! Saking groginya sampai-sampai ia mau menghentakkan kepalanya ke tembok dapurnya itu.

"Matthie-hons*" Panggil Prussia sambil menghembuskan nafasnya di telinga Canada. "Come on Matthie."

"Prussia mulai mendekati Canada perlahan-lahan. Canada semakin jatuh termundur ke lantai. Prussia berada di atas Canada, dan Canada berada di bawahnya. Mereka saling bertatapan, tatapan mata Prussia membuat Canada semakin lemas dan jantungnya berdegup semakin kencang, seakan-akan bersiap-siap untuk melompat ke luar dari tempat jantung itu berada. Prussia mulai membuka kancing bajunya sendiri, dan memamerkan dadanya yang bidang itu, sehingga dadanya dapat terlihat jelas, terutama oleh Matthie yang tepat berada di bawahnya. Mau tak mau alias mau banget, Canada pun dapat melihat dada Prussia dengan sangat teramat jelas. Hal itu membuat muka Canada, ah tidak, sekujur tubuh Canada memerah dahsyat!

Kemudian Prussia melanjutkan dengan membuka risleting celananya sambil terkesesese (?), "Kesesese"

Melihat hal itu, Canada mengalihkan pandangan matanya ke arah yang lain, namun ternyata hali itu sangat sulit untuk dilakukan, karena mata Canada selalu berusaha menatap Prussia seluruhnya. Pandangan matanya terus tertuju ke arah "ehem" Prussia yang masih terbungkus kain sampack** berwarna merah itu. Oww, so sexy! Andaikan Canada itu bantengnya Spain, pasti dia akan segera menerjang "ehem" Prussia yang terbungkus kain sampack merah itu! Dan walau Canada selalu berusaha untuk menutup matanya agar matanya itu tetap murni, tapi apa daya? Gairah dalam tubuhnya terus mengajak Canada untuk menatap "ehem" Prussia itu lekat-lekat.

"Jadi…? Tubuhku ini awesomekan Matthie? Kesesese!"

"A-apa maksudmu Gilbert!" Sungut Canada seolah-olah marah, padahal dia hanya sepik doang biar perasaan berdebar-debar yang amat sangat yang kini tengah ia rasakan itu tidak ketahuan sama Prussia.

"Tidak perlu berbohong begitu Matthie! Ayolah…" Prussia mulai membuka pakaian Canada secara perlahan-lahan. Dimulai dari kancing bajunya, dan dilanjutkan dengan risleting celananya. Sehingga tubuh Canada yang slim atau slender itu dapat terlihat jelas.

"Mmm! Apa yang kau lakukan Gilbert!" Bentak Canada, walau ekspresinya jelas-jelas menunjukkan kalau ia ingin Prussia melanjutkan aksinya.

"Matthie… boleh kuelus kan?"

"A-apa maksudmu Gilbert? Apa yang mau kauelus?" Tanya Canada dengan heran dan muka bertanya-tanya, oh, dan muka yang tetap merona merah juga.

"'Ehem'-mu Mat"

"EHK! Tentu saja kau tidak boleh melakukan it—GILBERT! Aah! Hnn!" Canada mulai mengeluarkan suara-suara aneh karena belaian tangan Prussia di "ehem"-nya itu. Prussia mengelusnya dengan saaaaangat lembut, sampai-sampai seluruh bagian tubuh Canada bergetar hebat, merinding juga bahkan.

"Hhh, Hhh… Mmm… mn… Ehm… Uuh, uh… Aaah! Hnn! Gi-Gil… ah… ah…. Hrh… hh… Hnn! GILBO! Gi-Gilbert! St—Stop! Sto-… hhh.. hh.. mn!" Suara-suara aneh yang dikeluarkan Canada makin bervariasi. Prussia terus dan terus membelai "ehem" Canada dengan lemah lembut dan semakin cepat.

"Oy, oy Matthie! Ini baru kuelus sebentar-bahkan belum ada 5 menit-tapi kau sudah sampe 'hard' begini! Kesesese! Aku hebat kan?" Pujinya pada diri sendiri.

"Gi-Gilbert…! Sto… Stop! Fuh… fuh… Nnn… Mmm.. Gi-… GILBERT AKU BILANG HENTIKAN!" Bentak Canada sambil menampar Prussia. Uupps, kelupaan :

PLAKK! (sfx : tamparan Canada tang tadi ketinggalan)

"Hosh… Hosh… Gilbert… Sialan kau da yo!" Teriak Canada sambil sedikit terisak, dan oh, tentu tetap dengan irama slowmotionsnya

"Matthie, aku hanya bercanda, maaf ya?" Kata Prussia dengan mata berkelap-kelip ala puppy-eyes

"Uuh… Bercanda apanya! Kau ini da yo!" Bentak Canada sambil memukul-mukul Prussia, ah tentu saja dengan slowmotions ya.

"Kesesese! Ok, ok Matthie! Maafkan aku! Aduh! Kesesese!" Entah kenapa walau mengaduh kesakitan, Prussia tetap senang karena telah melakukan hal "itu" pada Canada.


To Be Continued…


Ih wew, pendek juga kalau diketik, padahal di buku tulis gw makan 4,5 halaman… ya sud lha. Maaf fanfic ini cacat, mohon maaf lahir dan batin! Dan selamat merayakan Hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan ya! Mohon maaf lahir dan batin, bila ada kesalahan, karena tidak ada manusia yang sempurna bukan? Dan saya juga mohon ketupat atau lodeh atau lontong sayur atau kue lidah kucing atau angpao atau THR juga boleh (lho?). Saya juga mohon review, baik itu flam, kritik, saran, pujian (ehem ehem *digaplok*), dan isi hati anda kepada saya, eh fanfic ini maksudnya. Agar saya semakin dapat menyempurnakan karya-karya saya selanjutnya. Saya titip salam juga pada seluruh keluarga besar para reader sekalian, anggap aja silahturahmi via dumay (maaf lagi demen main sok-sok kenalan). Maaf kebanyakan maafnya, saya jadi inget peran seseorang-yang-saya-lupa-namanya-di-film-bajaj-bajuri. Yah, untuk seterusnya, dukung saya melalui doa ya, aminn! Dibantu ya dibantu?

:3

Upps, kelupaan :

A/N : *Hons maksudnya Honeys, saya kebiasaan nyingkat jadi Hons

*Sampack celana dalam itu sampack kan? hueheheh

:3