DISC: Naruto hanya milik MK sensei

Aku cuma minjem charanya aja

Gender bander

Warning, cerita pasaran, author baru, typos bertebaran, occ, dan EYD yang parah

Dont like dont read

Seagai author baru mohon bimbingannya, saya terima semua kritikan dan saran, mau pedes, asem, asin atau manis, saya terima

Chapter 1

Pagi itu di sebuah kampus yang sangat megah, dengan lapangan yang sangat luas tengah berdiri seorang gadis bersurai pirang, dengan iris mata berwarna biru secerah langit, dan kulit berwarna karamel eksotis. Dia tampil mencolok dengan tampilanya yang kurang feminim, gadis itu mengenakan kemeja bertangan panjang berwarna putih yang lenganganya di gulung sampai sikut dan mengenakan celana jeans selutut berwarna biru belel, kakinya di balut dengan sneaker berwarna putih kontras dengan kemeja yang dia gunakan sedangkan rambutnya di ikat asal.

" hahhhhhh, kenapa juga mesti kuliah kalo sudah bisa mencari uang, hanya menghabiskan uang saja untuk belajar" gadis pirang itu bermonolog kepada dirinya sendiri. Dia pun masuk ke dalam gedung kampus yang mulai ramai dengan beberapa mahasiswa yang berlalu lalang

" harus bertanya, universitas ini terlalu luas" batin gadis pirang tersebut. Dia tampak mengedarkan pandanganya untuk mencari orang yang hendak dia tanya.

" ah, sumimasen! Gomen aku uzumaki naruto mau bertanya di mana ruang untuk anak jurusan sastra?" tanya naruto ramah kepada seorang gadis bersurai pink.

"oh, mahasiswa baru ya! Aku haruno sakura, salam kenal uzumaki san. Kebetulan kau satu jurusan dengan ku ikuti saja aku" jawab gadis bersurai pink tersebut.

" hmmm, arigato haruno san, panggil saja aku naruto jangan sungkan" jawab naruto di sertai senyuman.

" oke, naruto! Kalo begitu kau juga cukup panggil aku sakura" jawab sakura ramah, dan mereka berdua pun berlalu menuju gedung tempat mereka belajar, di sepanjang jalan mereka bergurau dan bercanda tentang masalah pribadi mereka. Naruto merasa senang mendapatkan teman baru di kampus tempat dia belajar, menurutnya sakura sungguh sangat menyenangkan.

Sore pun tiba, naruto bergegas pulang ke rumahnya, ah lebih tepatnya apartement tempat dia menumpang. Sungguh dia malas sekali pulang, apalagi sampai bertemu dengan orang itu, sunngguh dia sudah tidak mau, tapi apa boleh buat dia tidak punya tempat lain.

" tadaima,,,!" ujar naruto saat memasuki apartement mewah tempat dia sekarang tinggal, hanya udara kosong yang menyambutnya

Apartement mewah yang naruto tempati tidak terlalu luas berada di lantai sepuluh, barang-barang yang menghiasi tempat tersebut pun sangat berkualitas dengan harga yang sangat mahal. Saat masuk ke dalam apartement tersebut, hal pertama yang dilihat adalah ruangan yang cukup luas dengan tembok berwarna putih, sofa mewah dengan karpet persia, tv plat ukuran jumbo yang menempel di tembok, serta lukisan-lukisan mahal sebagai penghias dinding, sungguh ruangan yang berkelas.

" hhh, dia belum pulang! Aku akan menyiapkan makan malam" naruto segera begegas kedapur. Tempat tersebut pun tak kalah mewah dengan laci-laci kabinet yang tersesusun rapih dan seperangkat alat masak komplit. Naruto bergegas menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan untuk memasak, dia membuka kulkas 2 pintu untuk mengambil beberapa bahan yang dia butuhkan.

Beberapa jam kemudian di atas meja makan sudah tersedia berbagai menu makan yang naruto masak untuk makan malam beberapa orang, padahal yang tinggal di sana hanya 2 orang saja." Hmmm, sepertinya aku terlalu semangat memasak sampai memasak banyak, duh padahal kan Cuma aku dan dia yang makan, oke aku akan habiskan semua kalo dia cuma makan sedikit" ujar naruto kepada dirinya sendiri di depan meja makan.

"sebaiknya aku mandi dulu, sambil menunggunya datang" ujar naruto kemudian sambil berlalu ke kamarnya , kemudian masuk ke dalam kamar mandi, untuk membasuh tubuhnya yang lengket.

Apartement mewah yang naruto tempati tidak terlalu luas dan hanya mempunyai 2 kamar tidur yang di lengkapi dengan kamar mandi, 1 kamar tidur yang di tempati naruto dan 1 lagi kamar tamu, naruto sendiri heran kenapa apartement ini hanya punya 2 kamar tidur, tapi dia tidak ambil pusing.

Setelah selesai mandi naruto pun keluar kamar mandi, dia hanya memakai handuk yang melilit tubuhnya dari dada sampai belahan paha, dia berjalan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, karena rambut basahnya sebagian menutupi wajahnya,naruto tidak menyadari ada sesorang yang memperhatikannya dari tempat tidur, naruto terus berjalan menuju lemari pakaiannya, saat dia sudah mengambil baju yang akan dia kenakan, naruto berbalik dan kaget, saat melihat seseorang tengah duduk di atas tempat tidurnya.

" ya, tuhan kau membuatku kaget" seru naruto kepada orang tersebut." Jangan seperti itu, kau bisa membuatku mati jantungan" sungut naruto sambil menatap tajam orang tersebut, orang itu hanya tersenyum tipis memperhatikan tingkah naruto yang sedang kesal

Merasa di acuhkan naruto pun mengabaikan orang tersebut, dia memakai baju di depan orang itu tampa rasa malu dan risih. Setelah memakai baju lengkap, naruto kembali menatap orang tersebut yang masi memperhatikanya dalam diam.

" tuan, seabaiknya anda segera mandi kemudian kita sarapan bersama" ujar naruto sambil naik ke tempat tidur yang di tempati orang tersebut, naruto duduk disampil orang itu sambil menatap lembut orang yang ada di hadapanya.

" jangan pergi" ucap orang yang di tatap naruto, dia kemudian mendekap naruto dalam pelukanya, dia juga membelai rambut naruto, dia kemudian mengecup kedua pipi naruto, kemudian mengecup bibir naruto, pertama hanya kecupan ringan, tapi berlanjut menjadi lumatan yang menuntut, naruto hanya meresponnya dengan diam, sungguh kalo dia tidak bertindak, naruto yakin hal tersebut akan berlangsung ke hal yang lebih gila dari sekedar kecupan.

Dengan lembut naruto mendorong pelan dada orang tersebut. Kemudian naruto membelai pipinya, menatap lembut wajah tampan di hadapanya, wajah yang sudah memporak porandakan hidupnya.

" mandilah, dan setelah itu kita makan bersama, aku sudah memasak banyak hari ini" jawab naruto tidak nyambung dengan ucapan laki-laki itu. Naruto tidak bisa menjawab ucapan lali-laki tersebut karena dia tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya

" aku akan memandikanmu, tapi hanya mandi tidak lebih" ucap naruto kembali, karena tidak mendapat respon sama sekali dari laki-laki yang ada di hadapanya, dia pun beranjak sambil menggemgam tangan laki- laki tersebut untuk mengikutinya ke kamar mandi. Naruto pun membuka satu persatu pakaian yang di kenakan laki-laki itu, tampa banyak bicara naruto pu menggiring tubuh polos laki-laki itu menuju bath tub, naruto pun menyabuni seluruh tubuh lalki-laki itu tampa banyak bicara, dia sudah biasa melakukanya.

Setelah selesai memandikan lali-laki tersebut, naruto pun memakaikan pakaiannya, mulai dari celana dalam sampai kaos dan celana naruto lakukan kepada laki-laki itu seperti ibu yang memakaikan pakaian kepada anaknya, dalam melakukan pekerjaannya naruto hanya diam tampa suara dan sang lelaki hanya menatapnya dalam diam.

Merasa lelaki yang di hadapanya tidak akan bicara, naruto pun menatap lelaki itu lembut, wajah tampan, iris mata berwarna jade, surai merah,dengan kanji ai di kening, kulit putih porselen, sungguh ciptaan kami sama yang sangat indah. Tampa naruto sadari dia membelai pipi lalaki tersebut, dia berjinjit kemudian mengecup bibir lelaki itu, lelaki itu sedikit terkejut dengan tindakan naruto yang spontan, dia kemudian tersenyum tipis kepada naruto dan mengenggam tangan naruto, kemudian membawanya ke meja makan

Sesampainya di depan meja makan , naruto mengambil piring mengisinya dengan nasi dan lauk pauk, naruto kemudian menggeser kursinya tepat di samping lelaki itu yang hanya duduk diam memperhatikan naruto, kemudian naruto menyendok makananya dan menyuapi lelaki tersebut, naruto sudah terbiasa makan sepiring berdua dengan lelaki tersebut

" kalo kau melihatku seperti itu terus kau akan terpesona selamanya dengan ku tuan" ujar naruto di sela-sela acara makanya sambil menyuapi lelaki tersebut, lelaki itu hanya diam sambil mengunyah makanya, tapi dia masih terus menatap naruto.

" kenapa kau mau melakukan itu semua, naru?" ujar lelalki tersebut akhirnya bebicara setelah acara makannya selesai," dan berhenti memnggilku tuan" ujar lelaki itu memerintah dengan nada tegas

Naruto yang sedang membereskan meja makan kemudian menengok ke arah lelaki tersebut" tyus, aku mesti memanggilmu apa? Kau yang sudah menghidupiku, menanggung semua biaya hidupku. Sungguh tidak tahu balas budi kalo aku tidak memangilmu tuan" ujar naruto kepada lelaki itu, dia terus melanjutkan kegiatanya membereskan sisa makanan

Tbc

Aouthor note:

Maaf bukannya melanjutkan pic kemarin, tapi malah bikin fic lain, kemarin terjadi kesalahan publish, gomenn nee, nanti pasti di lanjut

Saya di sini hanya meyalurkan hobi menulis, jadi kalo ada saran dan kritik dan saran saya terima semua. Saya juga banyak mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah bersedia memberikan review di cerita saya sebelumnya, terima kasih atas sarannya