Fake Bride

Pukul 07:54 waktu Korea Selatan, aku tiba dengan pesawat murah yang tiketnya kubeli dari hasil mendesak pamanku yang kaya raya, dengan alasan aku rindu rumah, ditambah dengan wajah yang memelas seperti anak hilang akhirnya pamanku memberikanku ongkos pulang yang terus terang saja, sedikit.

Terdengar sangat pelit, begitulah, aku bisa apalagi toh dia yang membesarkanku selama 17 tahun ini, ngomong-ngomong umurku sekarang 20 tahun dan saat umurku 4 tahun dia sudah mulai merawatku, itu karena orang tuaku dan juga adikku meninggal dalam sebuah kecelakaan hebat yang sebenarnya juga melibatkan diriku. Aku sedikit beruntung karena berhasil selamat, ku katakan sedikit karena toh aku jadi sebatang kara –baiklah ada pamanku, tapi aku tidak punya lagi keluarga intiku, belum lagi bekas luka di perutku yang membuat trauma akan kecelakaan itu terus saja kembali, aku tidak ingat persis bagaimana kecelakaan itu terjadi, bagaimanapun juga aku hanyalah seorang balita kala itu, tapi setiap kali aku melihat luka itu aku akan langsung bermimpi buruk tentang mobil keluargaku yang menghantam keras tembok pembatas setelah menghindari tabrakan dengan sebuah truk besar di tengah malam yang hujan.

Ngomong-ngomong aku sudah berusaha menghilangkan luka ini, sepupuku juga sudah membantuku memberikan obat oles yang katanya bisa menghilangkan bekas lukanya tapi sialnya bekas luka ini tetap saja membekas di perutku.

BRUK!

Oh itu suara diriku, pantatku baru saja mencium lantai dengan sangat kerasnya, kau dengar suaranya kan? Ini sangat menyakitkan, pria berhidung kelewat mancung dengan tubuh kurus itu baru saja menabrakku, bukannya minta maaf, dia malah sibuk mencari ponselnya yang terlempar, salahnya sendiri, untuk apa dia berjalan sambil memainkan ponselnya, seperti baru punya ponsel saja, padahal penampilannya keren dan terlihat seperti orang kaya raya.

"I'm sorry, are you okay?"

Aku mendengus kesal, setelah aku bangun sendiri ia baru meminta maaf, ku pandangi pria itu dengan tatapan sinis yang tajam.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja," aku tersenyum hambar, "Tentu saja tidak, Tuan! Kau menabrakku sampai jatuh!"

Pria itu membelalakan matanya, "Kau bisa bahasa Korea? Apakah kau mahasiswa Korea?"

"Tsk! Tentu saja aku bisa bahasa Korea, aku Choi Hansol, ayahku orang Korea dan aku pun orang Korea!"

Pria itu mengerjapkan matanya, apakah ia tidak pernah melihat orang Korea setengah Amerika seperti aku?

"Gyopo..."

"Yaak!"

Ku pukul kepalanya dengan sangat kasar, dia lebih tinggi dariku tapi tanganku masih sampai untuk menggapainya.

"Akh! Kasar sekali kau!"

"Dan kau rasis sekali! Memangnya kenapa kalau aku setengah Amerika? Aku juga oranh Korea sepertimu jadi kau tidak perlu memanggilku Gyopo seperti itu."

"Woah woah calm down! Aku hanya buang-buang waktu saja berbicara denganmu, aku pergi."

Pria itu pergi, apa-apaan dia bukannya benar-benar minta maaf malah seenaknya pergi setelah menghinaku, kutendangkan kakiku di lantai sebagai pelampiasan rasa kesal, ada sesuatu yang ku tendang selain lantai, undangan, ya sebuah undangan.

"Pria itu akan menikah." Gumamku seraya membaca undangannya, "Terimakasih Tuan, ini akan jadi pernikahan pertama yang ku hadiri di Korea.

.

Namaku Choi Hansol, ayahku adalah orang Korea asli yang menikahi seorang wanita Amerika, aku lahir dan besar di Amerika tapi bahasa Koreaku sangat bagus dan aku mencintai budaya ayahku, aku akan segera kembali ke rumah ayahku di Korea yang tidak lagi terurus, aku sudah mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Korea dan aku akan bekerja untuk membiaya hidupku.

Mau tau apa pekerjaanku? Pekerjaanku adalah hobi yang ku jalani di Amerika, ku dengar hobiku ini bisa menghasilkan banyak uang di Korea. Dan hobiku adalah menghadiri pesta pernikahan.

"Tentu saja, kau bisa datang ke pernikahan itu, ini udangannya, datanglah dengan pakaian formal yang rapih."

Tamu undangan bayaran.

"Terimakasih."

Yang menghadiri pesta pernikahan.

"Sama-sama, bekerjalah dengan baik, jika kau berhasil, aku akan memberikan undangan lain untukmu."

Untuk dibayar.

"Lee Seokmin dan Kwon Soonyoung, jadi pria ini gay ya? Seru juga."

Ku cium undangan itu dengan senang, uang pertamaku akan segera datang.

TBC or END?

Annyeong~ ini adalah FF Seventeen pertamaku. Ini masih teaser, kalau responnya bagus akan dilanjutkan. Kenapa SeokSol?

Karena aku ngeship mereka, sayangnya kebanyakan FF Seventeen yang ada adalah Meanie, JeongCheol, JiHan atau yang lainnya, susah sekali mencari SeokSol.

SeokSol ngga kalah romantis dari couple lain loh, coba aja kalian intip kemesraan mereka di YT kalian pasti gemes liat mereka ^^v

So, continue or discontinue?