Tes tes….

Hujan ya? Aku melihat keluar jendela bus yang sedang aku tumpangi, aku menyukai hujan… Aku menyukainya sangat menyukainya. Aku menatapnya terus menerus hingga tanpa sadar aku sudah sampai di pemberhentian bus, aku turun dari bus tersebut dan berlari menyusuri hujan tanpa payung dan berlari terus berlari.

Srek

"Terlambat lagi?"

"Gomenasai…"

Prak…

"Sudahku kukatakan jangan terlambat tapi masih saja terlambat, kau ini benar-benar, cepat kembali ke tempat dudukmu"

Aku hanya membungkukkan badanku dan berjalan ke tempat dudukku.

Pelajaran pun dimulai namun aku tidak benar-benar memperhatikannya karna yang aku perhatikan hanya air yang turun dari langit, kenapa? Tentu saja, di banding pelajaran matematika yang sungguh sulit untukku mengerti aku lebih baik memperhatikan huja-

Pruk

"Akhh.."

"Kau sudah terlambat bukannnya memperhatikan tapi malah menatap keluar jendela, memang apa yang akan kau dapat jika hanya menatap hujan diluar sana?"

Sial aku di pukul oleh guru itu dengan bukunya yang tebal itu, semakin bodohlah aku. Walau sudah dimarahi aku tetap melihat keluar jendela hingga perkataan guruku terngiang.

"memang apa yang akan kau dapat jika hanya menatap hujan diluar sana?"

Apa yang aku dapatkan?

*Time Skip

TEETT…

"ahh… akhirnya pulang juga"

….

"Yak, Hinata kau ini benar-benar, bagaimana mungkin kau ini selalu terlambat setiap harinya? Apalagi kalo sedang hujan dan lagi kau datang dengan keadaan basah kuyup!" kata Sakura, sambil mengambil ramen instan punyaku dan dia, sedangkan aku sendang membuat minuman hangat.

"Kau tidak tau sakura kalo itu…" Kataku.

"Kebahagiaanmu? Ayolah Hinata, sudah 14 tahun kita kenal tapi kau belum berubah juga" Kata Sakura.

Benar, namaku Hinata Hyuga aku berusia 16 tahun dan gadis yang di sebelahku bernama Haruno Sakura, perbedaan kami sungguh sangat kontras! kenapa? Lihat sakura sangatlah cantik, pintar, menarik, dan pemain piano yang handal dan jangan lupakan dia anak orang kaya, sedangkan aku biasa saja dalam hal apapun itu, dan dari keluarga sederhana tapi yang membuatku kagum Sakura tidak pernah mencoba untuk membedakan status kami.

"Nah Hinata-chan sebaik nya kita pulang dari toko ini" Kata Sakura mengajakku.

Aku keluar dari toko ini dan berjalan pulang tapi ketika aku belum sampai rumah aku sudah di guyur hujan.

hujan ya?

Tap

Kebahagian?

Tap

Tentu ini adalah kebahagianku, karna mereka tidak tau kalau aku sebenarnya memiliki rahasia. Aku berlari hingga taman bermain pinggiran kota dan berhenti melihat genangan air, aku juga memperhatikan sekeliling ku dan ku dapatkan sepi. Ini adalah kesempatanku, bukan? Aku berjalan mundur kemudian aku berlari kedalam kubangan itu dan aku pun melompat kedalam kubangan itu.

BYURR

Blup

Blup

Semua orang tidak tahu kalo aku bisa berpindah dimensi ketika hujan, dan portalku hanya ada di taman bermain ini, ketika semua orang melihat kubangan yang disini hanya akan melihat kubangan air yang bercampur dengan pasir tapi ketika aku melihatnya, aku melihatnya matahari terik dan aku tau itu peluangku untuk masuk kedalam kebahagianku.

"UAHHH… hah..hah… di zaman apa aku sekarang?" Kataku, aku pun mencoba keluar dari wadah, tunggu wadah? Ketika ku dongkak an kepalaku.

"YAK, LIHAT APA YANG ADA DISANA!"

"Yang mulia lihat ada yang sesuatu yang keluar dari wadah ritual!"

"Lihatlah sekertaris Nara kita berhasil memanggil nya!"

"Kau benar Yang Mulia!"

"HIDUP YANG MULIA, PANJANG UMUR YANG MULIA UZUMAKI"

Bagus, sekarang hanya ada satu yang terpikir di kepalaku, yaitu AKU DI ZAMAN KEKAISARAN?!

"Prajurit Tangkap!"

"Baik"

Apa? Tangkap? Aku langsung begegas keluar dari wadah ini dan berlari tapi sial dan begitu sial mereka semua mengejarku.

"Kyaaa, lepaskan aku lepaskan aku!" Aku berteriak minta dilepaskan, tapi yang aku rasakan hanya pusing dan semuanya gelap.

"Lihat dia mulai sadar" kata seseorang.

"Engg… Dimana aku sekarang?" Kataku. Aku tersadar namun karna malas bangun aku tetap tidur sambil memejamkan mataku.

"Kalian semua keluarlah, biar aku yang urus" Kata seseorang.

"Baik"

Kurasakan suasana ruangan ini menjadi sepi, tapi tiba-tiba…

"Kau?"Kata seseorang.

"Hngg?" Kataku sedikit malas.

"Lihat aku, tidak sopan jika berbicara tidak melihat lawannya"Katanya.

"Dan lebih tidak sopan lagi kalau kau mengejar orang yang tidak kau kenal" Kataku sengit.

"Apa maksudmu? Aku—" Katanya.

apa? Maksudku? Cih!

"Apa maksudku? Kau tau aku ini—" Aku dengan cepat membalasnya namun dia…

"Dewa" Katanya santai.

Dengggg

"Apa?!" Kataku terkejut! Tentu saja! Siapapun pasti terkejut mendengar bahwa dirimu dewa!

"Iya kau kan dewa, dewa yang mendatangkan hujan" Katanya lagi.

"A a apa?" Kataku.

"Tadi itu ritual pemanggilan hujan, tapi tidakku sangka malah dewanya yang datang" Katanya.

Aku bangun dari tidurku dan melihat siapa yang bebicara dan ternyata itu…

"K ka kau Kaisar?"

"Ya, apa ada yang salah?" Jawabnya dengan cengiran 5 jarinya.

Demi apapun aku suka dengan perjalan waktuku tapi, aku tidak tau kalau kali ini perjalan waktuku sangat sejauh ini! Apa yang harusku lakukan?

TBC

Ini sebenernya masih panjang tapi juju raja aku melihat pendapat kalian dulu, gimna?

Dan kalo ada kemiripan pada cerita ini, aku mengabil inspirasi cerita dari web drama splas splash love, oke? Tapi ga akan semuanya…

Kalo ada kesalahan maafkan penulis baru ini kawan…