Disclaimer: Kagerou Days/Mekakucity Actors bukan milik saya, tapi milik Jin, dan yang berhak memiliki.

Warning: Pendek. Spoiler? dan semoga saja tidak, tapi tetap saya cantumkan untuk jaga-jaga: typo.

Selamat menikmati!


.

.

Phone Call

[Fanfiction by Wiwitaku]

.

.

Biip, biip.

Biip—nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi atau berada di luar jangkauan. Silahkan—

Hibiya menghela nafas.

Dipandanginya lekat telepon genggam miliknya. Tatapan pasrah ia tujukan pada layar telepon genggamnya.

15 Agustus. 21:38 PM.

Tertulis demikian diatas sebuah gambar yang menampilkan dirinya dan seorang gadis berfoto berdua.

Dirinya dan seorang gadis yang entah dimana keberadaannya sekarang.

Dirinya dan seorang gadis yang berharga baginya.

Dirinya dan seorang gadis yang tak berhasil ia lindungi.

Sial—airmatanya terasa ingin turun lagi…


Biip, biip.

Biip—nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi atau berada di luar jangkauan. Silahkan—

Hibiya mengambil tisu.

Dilapnya bekas air yang baru saja lewat menuruni pipinya. Tisu yang telah basah itu terlempar asal di dalam kamarnya.

15 Agustus 12:32 PM.

Tertulis demikian di layar teleponnya tadi siang, ketika ia tengah duduk bersama Hiyori di taman yang sepi.

Sebelum truk itu datang menghantam tubuh mungil sang gadis.

Sebelum benda laknat itu jatuh dan menusuk tubuh teman tersayangnya.

Sebelum tubuhnya terjatuh setelah menaiki tangga-tangga tinggi.

Sial—ia berharap ia terkena amnesia dan melupakan segalanya.


Biip, biip.

Biip—

Keempatbelas kalinya.

15 Agustus, 22:54 PM.

nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi atau berada di luar jangkauan. Silahkan—


Biip, biip.

Biip—

Kesembilanbelas kalinya.

15 Agustus, 23:21 PM.

nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi atau berada di luar jangkauan. Silahkan—


Biip, biip.

Biip—

Keduapuluhtiga kalinya.

15 Agustus, 23:55 PM.

nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi atau berada di luar jangkauan. Silahkan—


Biip, biip.

Biip—

Keduapuluhempat kalinya.

15 Agustus, 23:59 PM.

biip… biip… biip…

Dan Hibiya terloncat dari ranjangnya.

Kepalanya tak berhenti menengok ke kiri dan ke kanan dengan raut tak percaya.

"Mana? Hiyori, mana?"

Gumamnya tanpa henti, berusaha meminta jawaban dari heningnya malam.

Sungguh—ia berani bersumpah, tadi, ia mendengar suara telepon berbunyi. Bukan miliknya, karena suara yang terputar itu—mirip dengan suara telepon genggam kepunyaan Hiyori.

Suara itu adalah suara yang sengaja dipasang oleh Hiyori—karena Hiyori sangat mengagumi seorang penyanyi bernama Kisaragi Momo, dan ia ingin mengabadikan potongan suara konser pertama idolanya sebagai suara yang terdengar ketika ada telepon masuk.


Rrrr… Rrrr…

Ne, minna-san! Watashi wa Kisaragi Momo desu! Watashi—

Suara itu menghilang kembali.

16 Agustus, 00:00 AM.


Dan sampai berjuta-juta kali pun Hibiya berusaha menghubungi nomor itu, tak akan pernah lagi ia dapatkan kesempatan yang semanis usaha ke duapuluhempat kalinya.

Tak pernah lagi ada yang mengangkat panggilannya; tak pernah lagi terdengar bunyi telepon masuk di telepon genggam Hiyori—yang bahkan tak dapat ia temukan waktu itu.


-fin.


A/N: Yo! Saya kembali ke fandom ini! XD Masih ingat kah? masih kah? *uhuk*

Terimakasih banyak sudah membaca~! Berkenan tinggalkan jejak? ;)

-wiwitaku.