kirisupark
Present
Mr. & Mr. Park
Main Cast :
Byun Baekhyun Park Chanyeol
Support Casts : Oh Sehun, Kim Jongin, Do Kyungsoo, Xi Luhan, Jeon Jungkook, Kim Taehyung, and many more.
Genre : Comedy ; Romance ; Action
Rate : M
Warning : Yaoi, Boys Love, Boy x Boy
Apakah yang akan terjadi jikalau takdir menguak rahasia besar keduanya di waktu bersamaan setelah sudah selama kurang lebih dua tahun mereka menjalani kehidupan bersama?
Based on Mr. & Mrs. Smith Movie
with a lot of changes.
.
.
.
Sayup-sayup angin malam bertiup dengan kencang, mempermainkan tatanan rapi rambut sewarna hitam arang milik sang empunya, menampar kulit tubuh penuh tatonya yang hanya dibalut oleh jubah mandi dengan udara dingin malam.
Akan tetapi, yang bersangkutan tampak tidak terlalu mempermasalahkan hal itu dan malahan tetap menikmati cerutu sebesar spidol yang ia apit di tengah-tengah kedua jemari seraya memperhatikan pemandangan sunyi kota Seoul dari koridor kamar Hotel dalam diam.
"Changmin-ssi?"
Pria yang namanya dipanggil serta merta mengalihkan atensi ke arah asal suara, aroma bau tembakau bukanlah satu-satunya hal yang menemani dirinya pada waktu larut malam seperti saat ini, sosok seorang lelaki lain yang bertubuh jauh lebih ramping dan mungil tampak tengah berdiri di dalam kamar, anak-anak rambut kecokelatannya terlihat sedikit basah oleh air.
Setelah beberapa menit berselang dengan posisi tubuh keduanya yang barang sedikit pun tidak bergeser dari tempat masing-masing, Changmin pada akhirnya memutuskan untuk menghembuskan kepulan panjang asap terakhir yang serta merta bergabung bersama dengan udara dingin malam sebelum mematikannya dan melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar.
Didekatinya figur yang masih senantiasa berdiri mematung di sana, bahkan setelah ia menyisakan hanya sedikit jarak di antara keduanya, si adam pemilik wajah seputih susu tak kunjung bergerak dari tempatnya berdiri.
"Berkenan untuk memberikan namamu, cantik?"
Pertanyaan sarat akan nada sensual yang satu itu mengudara bersamaan dengan senyuman yang tersungging pada paras rupawan dari seorang pria dengan kedudukan paling berpengaruh di sisi gelap kota Seoul, tangannya mulai menggerayangi pinggul yang jauh lebih pendek dengan lihai.
Tanpa ia sadari, lelaki yang usianya terlihat tidak lebih dari dua puluh lima tahun tersebut menggeliat pelan di dalam cengkraman kuatnya, seolah tengah berusaha keras untuk meloloskan diri dari sana.
"Panggil Baekhyun saja."
"Nama yang bagus."
Senyuman Changmin kian melebar, diusapnya wajah Baekhyun dengan punggung tangan seraya memotong sisa-sisa jarak di antara mereka. "Seperti tubuhmu."
Bau rokok yang amat pekat terasa mencekik leher Baekhyun, aromanya membuat kepala pusing namun di sisi lain, ia harus tetap memfokuskan diri dan tidak boleh sampai lengah.
Dengan gerakan gesit, disibakkannya jubah mandi Changmin hingga sepenuhnya terbuka, memamerkan dada atletis miliknya yang dipenuhi oleh tato disana sini, secara tidak langsung juga membatalkan niatannya untuk melakukan hal yang tidak ia inginkan.
"Tatomu juga terlihat sangat menggoda."
Baekhyun bergumam sembari menelusuri tiap lekuk otot tubuh sosok yang jauh lebih tinggi dengan jemari lentiknya. Ia berusaha keras untuk mengumbar senyum.
Mendapati tubuhnya yang sedikit didorong menjauh, Changmin bertanya-tanya dalam hati, kebingungan dengan tingkah laku aneh pria yang semestinya menjadi subjek pemuas nafsu birahinya malam itu.
Hingga Baekhyun mulai melucuti jubah mandi yang dia kenakan, atau sedikit banyak, itulah yang dikira olehnya. Senyumannya berubah menjadi sebuah seringai.
"Dasar nakal, kau bahkan belum tentu bisa melihatnya di tengah-tengah kegelapan ini."
Changmin menggenggam erat tangan milik Baekhyun yang diletakkan di atas dada bidangnya secara perlahan, serta merta menggerakkannya untuk mengeksplor lebih jauh lagi.
Buru-buru sosok yang lebih pendek melepaskan cengkraman tangan Changmin sebelum yang bersangkutan sempat menelusupkan jemari lentiknya ke balik celana bokser sang empunya, kembali mengalihkan perhatikan.
"Mengapa banyak sekali motif tengkoraknya?"
Tubuh bagian depan Changmin tampak menyerupai sebuah ladang pembantaian yang dipenuhi oleh banyaknya corak tengkorak kepala manusia dengan berbagai motif berbeda, sebagian besar terlihat mengerikan.
Ia terkekeh kecil, "Tengkorak-tengkorak ini mengindikasikan berapa banyak orang yang sudah berhasil kubunuh."
Kebanyakan orang akan memberikan reaksi seperti berjengit ngeri atau terdiam kaku sesaat setelah mendengar pengakuan yang satu itu, mengingat sebagaimana Changmin dapat membantai orang semudah ia membalikkan telapak tangan. Figur-figur yang ia cabut nyawanya sendiri bukanlah sembarang orang, mereka semua memiliki banyak catatan kejahatan, mulai dari pembunuh bayaran hingga pihak atasan dalam kelompok Mafia. Barangkali memancing amarah Changmin adalah hal terakhir yang ingin dilakukan oleh mereka yang cukup mengenalnya.
Akan tetapi, di sisi lain, Baekhyun terlihat menanggapi dengan tenang dan malahan menyunggingkan senyum.
"Mengagumkan sekali." Ia kelihatan takjub alih-alih gentar, tak ada sedikitpun tanda-tanda ketakutan.
Untuk beberapa alasan, hal itu berhasil mengundang tawa Changmin meledak. "Aku suka dirimu! Aku heran mengapa belum ada yang memilikimu hingga saat ini."
Bukannya mungkin kalau Baekhyun tidak mengenal identitas diri Changmin, seorang pelanggan tetap rumah bordil yang ada di ruang bawah tanah kasino terbesar kota metropolitan Seoul, bayaran mereka terlampaui tinggi karena dikhususkan untuk melayani orang-orang penting, Changmin adalah salah satunya. Pria itu yang berinisiatif mendekati Baekhyun terlebih dahulu ketika mereka berada saling bertemu pandang di kasino, terpikat oleh kecantikan paras wajahnya ; bibir yang ranum kemerahan, kulit seputih susu tanpa noda, sepasang pupul mata beriris hitam jernih. Bahkan tubuhnya juga tampak menakjubkan dengan jemari lentik nan ramping dan pinggul yang berisi.
Terlebih lagi, ketika didapatinya kenyataan kalau Baekhyun menanggapi setiap apa yang dikatakan oleh Changmin dengan sangat profesional, Changmin makin tidak sabar untuk menghabiskan malam bersamanya.
Perkataan sosok yang lebih tinggi membuat Baekhyun terdiam selama beberapa saat, sebelum secara tiba-tiba saja ia menerjang maju, melingkarkan kedua lengan di sekeliling leher Changmin dan mempertemukan bibir mereka berdua.
Aksi tak disangka itu serta merta membuat Changmin mengangkat tubuh Baekhyun tinggi-tinggi ke udara untuk mempermudah ciuman mereka, mencengram pinggul yang lebih pendek.
Cumbuan panas tersebut tidak berlangsung dalam waktu lama, ketika dilihatnya Changmin hendak membanting tubuhnya ke atas ranjang besar hotel, Baekhyun melepaskan diri dari kungkungan kuat sang Mafia yang sempat terdistraksi oleh gigitan kecil yang Baekhyun berikan.
Kedua tungkai kaki ramping miliknya yang pada waktu sebelumnya melingkari pinggang Changmin beralih dengan gesit dan berakhir menjepit kepala yang bersangkutan.
Seluruh rangkaian kejadian itu berlangsung dengan begitu cepat dan tak bisa diprediksikan, bahkan oleh Changmin sendiri, karenanya ia seketika itu juga terjatuh ke atas permukaan lantai beralaskan permadani, bersama-sama dengan Baekhyun yang masih mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencekik leher yang lebih tinggi.
"Brengsek!" Changmin mengumpat di tengah-tengah nafasnya yang pendek-pendek, posisi tubuhnya sama sekali tidak memungkinkan untuk melakukan perlawanan. Kakinya memberontak dengan hebat berusaha untuk melepaskan diri.
"Aku hanya akan menanyakan ini satu kali saja jadi dengar baik-baik, kemana kalian membawa Jungkook kami pergi?"
Baekhyun bertanya dengan nada dingin yang kentara, tatapan matanya tajam menusuk menyiratkan bahwa ia sama sekali tidak main-main.
Sosok yang ditanya, alih-alih langsung memberikan jawaban, malahan memutar kedua bola matanya seraya mencengkram kedua kaki Baekhyun sekuat yang ia bisa, menyebabkan sang empunya meringis kesakitan karenanya.
Alhasil, Baekhyun kian memperkuat cekikan pada leher Changmin tanpa ampun. Sang Mafia kembali meronta.
"Kau pikir aku ini orang yang seperti apa? Apakah mungkin aku akan merepotkan diri hanya untuk menculik dan menyandera seorang bocah ingusan? Aku tidak tahu apa-apa, sialan!"
"Tapi kau juga ada di sana! Semestinya kau tahu!" Baekhyun balas membentak, terdengar menuntut jawaban. "Kalau begitu, aku akan mengganti pertanyaanku, siapa yang telah membawa dia pergi?"
Sunyi senyap seketika itu juga menguasai suasana di tempat tersebut selama beberapa saat, hanya sayup-sayup suara detak jantung serta deru nafas saja yang dapat terdengar.
Baekhyun pikir Changmin membutuhkan waktu untuk memberikan jawaban (Lagipula, bukankah dibutuhkan kesabaran lebih untuk menginterogasi seseorang?), namun ketika didapatinya kenyataan bahwa pria itu tidak kunjung membuka suara, ia kian memperkuat cekikannya dengan penuh intimidasi. Seolah berusaha untuk memberikan peringatan.
Sayang, hal tersebut tak berlangsung dalam waktu lama karena sejurus kemudian, sebuah rasa sakit yang amat hebat datang menghampiri salah satu kakinya secara tiba-tiba. Changmin baru saja menusuk paha Baekhyun dengan menggunakan belati yang selama ini ia sembunyikan di balik jubah mandi dalam diam, cukup dalam hingga sosok yang lebih mungil melepaskan cekikannya, disertai dengan erangan kesakitan yang begitu kuat. Changmin menggunakan kesempatan yang satu itu sebaik-baiknya dan buru-buru segera bangkit berdiri dari sana.
Dalam sekejap mata, keadaan menjadi berbalik sekarang, lelaki bertubuh tinggi yang bersangkutan kini mencengkram leher Baekhyun kuat-kuat, membuatnya secara otomatis terangkat ke udara dengan mudah.
Changmin memojokkan Baekhyun yang meronta-ronta dengan hebat di dalam cekikannya hingga menabrak tembok kamar hotel seraya menyeringai penuh kemenangan, ia yang memegang kendali sekarang.
"Kau itu cantik dan berbahaya, coba saja kami bisa merekrutmu menjadi salah satu bagian dari kami."
Sang Mafia berbisik tepat pada permukaan ceruk leher Baekhyun seraya semakin memperkuat cengkramannya yang kian terasa menusuk hingga ke dalam kulit, Baekhyun berusaha keras untuk melepaskan diri akan tetapi seluruh hal yang ia lakukan merupakan usaha sia-sia, wajah Baekhyun kini sudah terlihat seputih kertas kala pasokan oksigen yang ia miliki terus menerus berkurang.
"Selamat tinggal."
Waktu seolah terasa tepat berhenti sessat setelah Changmin berujar demikian, kedua kelopak mata Baekhyun terpejam rapat kala menunggu rasa luar biasa sakit yang menanti.
Akan tetapi, alih-alih mendapati tenggorokannya tercekit oleh kuku-kuku Changmin, tubuh Baekhyun secara tiba-tiba dijatuhkan begitu saja bersamaan dengan sosok sang Mafia yang mengejang hebat di atas lantai.
Baekhyun dengan sudah payah berusaha untuk bangkit berdiri sambil terbatuk-batuk, tak urung meski kedua tungkai kakinya masih terasa lemas setengah ia mati.
Dia segera bergegas menghampiri Changmin yang mulai membiru, raut wajah yang bersangkutan tampak terlihat kesakitan namun tidak ada sedikitpun suara yang keluar dari dalam mulutnya.
"Selamat tinggal."
Ujar Baekhyun, mengulang dengan nada suara sarat akan ejekan sembari menendang dada bidang Changmin sekuat tenaga untuk kali yang terakhir sebelum sang empunya seketika itu juga merenggang nyawa dalam waktu singkat.
Dengan deru nafas memburu, Baekhyun menjatuhkan diri di atas permukaan lantai berkeramik hotel.
Ia mengernyit kesakitan kala luka dalam bekas tusukan belati Changmin pada salah satu pahanya mulai dapat terasa, seolah ada jutaan ribu jarum yang ditusukkan secara bersama-sama pada bagian dimana dia terluka.
Untuk beberapa saat, Baekhyun tidak melakukan hal apapun selain berbaring seraya menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong tak terbaca.
Ia berniat untuk istirahat sejenak setelah semua yang telah terjadi dengan sedemikian cepat sebelum memanggil Sehun beserta Luhan agar datang menjemputnya dari tempat itu.
AUTHOR'S NOTE
Annyeong! Kirisu di sini, bisa dipanggil Kiri atau Kir, terserah kalian hohoho.
Selama ini saya cuma jadi penikmat fanfiksi-fanfiksi Chanbaek saja tapi entah gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba punya keinginan untuk ikut membuat fanfiksi juga HEHEHE. Ini adalah project ff pertamaku, sebelumnya aku sudah pernah publish cerita yang satu ini Wattpad sebelum kemudian akhirnya memutuskan untuk juga membagikannya kepada para penghuni FFN.
Akhir kata, salam kenal dan mohon bantuannya!
