disclaimer : KNB beserta karakternya bukan punya saya. Disini yang saya punya cuma ide cerita dan Kurohana Rin. at last, please enjoy the fic!
Jatuh Cinta itu Susah!
Chapter 1 : The prologue
Mentari pagi menyapa wajahmu dan kau merasa itu mengganggu. Alarmmu sudah berdering tetapi kau mematikannya. Kau ingin tidur lebih lama lagi, begitulah pikirmu. Jadi kau kembali ke posisi nyamanmu dan tidur lagi..
~('v')~
Disaat kau terbangun lagi,kau bertanya pada dirimu, jam berapa ini? Dan ketika kau melirik ke arah jam dinding. Sekarang sudah jam 10. Kau berpikir sejenak. Berpikir, Berpikir dan berpikir lalu kau teringat. Hari ini adalah hari dimana kau akan resmi jadi siswi SMA Rakuzan..
Kaupun dengan buru buru (tanpa mandi) berlari keluar rumah. Tanpa mengucap pamit kepada ibumu, kau langsung mengendarai sepedamu dan memacunya sekencang kencangnya ke arah sekolah barumu. Dan ketika kau sampai, kau merasa sangat gerah. Tak hanya gerah, ternyata gerbang sekolah pun sudah ditutup! Tapi karena kau tidak mau merasa usahamu ke sekolah sia sia, kau berusaha membujuk satpam penjaga sekolah. Dan untung saja satpam ini sedang dalam kondisi pengertian sehingga ia mempersilahkan kamu untuk masuk dengan catatan kau harus melapor kepada guru.
Kaupun langsung berterima kasih kepada satpam tersebut dan berlari mencari ruang guru. Kau bingung. Dimanakah ruang guru?. Ditengah pencarianmu, lewatlah seseorang dan kaupun dengan santainya langsung bertanya "hei kau. Apakah kau tahu ruang guru dimana? Jika iya, bolehkah aku memintamu untuk mengantarku?"
Mendengar kamu yang bertanya seperti itu, ia menengok sebentar lalu menjawab "kau mau kuantar ke ruang guru? Jika iya, kau harus mentraktirku gyuudon di dekat stasiun."
Sebenarnya kau kesal. Apa apaan orang ini. Kenal saja tidak. Tapi minta traktiran. Karena kamu merasa butuh, maka kamu mengiyakan tawaran dari dia.
~('v')~
Sekarang kau dan seseorang itu sedang berjalan ke arah ruang guru. Kalian berjalan dengan awkwardnya. Karena kamu merasa tidak enak dengan ke-awkward-an yang terjadi, maka kamu mencoba untuk mengajaknya berbicara.
"hey. Bolehkah aku tahu namamu?"
1 detik
2 detik
3 detik
…..
oke dia tidak menjawab. Menyebalkan bukan? Dicuekin begitu saja. Kau yang merasa dicuekin pun langsung merasa bete. Namun ketika rasa bete mu itu baru mau mencuat, ia langsung menjawab
"Nebuya. Nebuya Eikichi namaku. UWOOOH. Baru pertama kali ada gadis yang mau berkenalan denganku!"
"Jadi namamu Nebuya? namaku (nama). Salam kenal."
Dan tak terasa, tahu tahu kau sudah sampai di depan ruang guru.
"Nebuya-san, terima kasih telah mengantarku ke depan ruang guru. Traktirannya, mau sekarang atau bagaimana?"
Pria tinggi besar yang bulky itu berkata "Nanti saja. Setelah sekolah sudah bubaran. Cari aku di lapangan basket." Dan tak lama, pria bulky itu pun berlari dan menghilang dari pandanganmu.
~('v')~
Sekarang kau ada di depan ruang guru. Kau mengetuk pintunya dan begitu kau melihat salah satu guru, kau langsung mendekatinya dan berkata "Sensei, maaf saya telat."
Guru itupun melihatmu. Dan ia bertanya kau ini kelas berapa, kenapa baru masuk sekarang dan segala macamnya. Tapi pada akhirnya, karena hari ini hari pertamamu sebagai murid pindahan, kau tidak dihukum dan hanya diantarkan ke kelasmu. Kelas 1-1.
~('v')~
Sekarang kau sudah ada didepan ruang kelasmu. Kau berterima kasih kepada guru tersebut dan guru itu hilang dari pandanganmu. Setelah guru itu pergi, kau menarik nafas dalam dalam kemudian dengan sopan kau membuka pintu kelasmu.
"Sensei, maaf saya terlambat."
Itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutmu. Sensei itu sepertinya memaklumi keterlambatanmu mengingat ini hari pertama. Lalu, ia mempersilahkan kamu untuk untuk memperkenalkan dirimu kepada teman teman sekelasmu.
"Doumo. Nama saya (nama). Salam kenal."
Sembari mengenalkan dirimu kepada teman teman sekelasmu, kau mengedarkan pandanganmu dan menemukan seseorang yang tidak memperhatikan kamu saat kau memperkenalkan diri. Dan kaupun tak ambil pusing hanya karena hal kecil begitu.
Sensei mempersilahkan kamu untuk duduk. Bangku kamu itu ada di paling belakang, dan di barisan ke 5. Tempat itu memang benar benar dipinggir dan jauh dari jangkauan para sensei. Namun tempat itu adalah tempat yang sangat pas untuk selalu melihat laki laki yang samasekali tidak memperhatikan kamu tadi. Dan untuk saat ini, kau tak ambil pusing terhadap laki laki itu.
~('v')~
Jam istirahat pun tiba. Kau bingung. Disini kau belum punya teman jadi kau tidak tahu harus makan siang dengan siapa. Dan disaat kau kebingungan, teman sebangkumu, memperkenalkan dirinya kepadamu.
"Doumo. Aku Kurohana Rin."
Kau kaget. Teman sebangkumu tiba tiba mengajakmu berbicara. Namun tak lama, kau juga mengenalkan dirimu ke dia. Dan tanpa ragu, kau mengajaknya untuk makan siang bersama. Dan tentu saja, ia mengiyakan dengan senang hati.
Istirahat selesai dan kegiatan belajar mengajar terjadi seperti biasa. Diakhir jam pelajaran, sensei memberikan instruksi kepada murid laki-laki yang sama sekali tidak memperhatikan kamu pada saat perkenalan tadi pagi untuk mengajakmu berkeliling sekolah. Menunjukan apa saja yang ada disekolah dan letak ruangan ruangannya. Laki laki itupun mengiyakan. Dan kau? Kau diam diam berterima kasih karena sensei kamu tahu kalau kamu ini benar benar tidak tahu tempat, ruang kelas dan segala macamnya yang ada di Rakuzan.
"(nama). Kau sungguh beruntung! Nanti yang akan mengajakmu keliling sekolah adalah Akashi Seijuurou."
Temanmu, Kurohana berucap seperti itu dan kaupun bingung sebentar. Lalu kau membalasnya
"Akashi Seijuurou? Oh. Itu namanya. Aku tidak peduli mau siapa saja yang harus mengajakku untuk berkeliling sekolah. Tapi yang pasti, aku berterima kasih pada sensei yang ternyata mengerti aku yang samasekali buta (gatau jalan) di Rakuzan ini."
"Hey kau! Kau tidak tahu ya? Di Rakuzan, Akashi adalah idola bagi semua gadis di SMA ini. Bahkan, sampai sampai ada Fans clubnya."
"Ah begitukah? Aku tidak peduli. Laki laki itu memang terlihat hebat dan tampan. Tapi ya sudah. Yang aku tahu sekedar itu. Tidak ada perasaan apa apa maupun ketertarikan sama sekali."
"Hei Kurohana, (nama), jangan berisik!" tegur sensei.
Dan kaupun malu mendengar teguran sensei lalu memutuskan untuk diam sampai pelajaran berakhir.
~('v')~
Seusai pelajaran terakhir, laki laki bersurai merah itu langsung menghampirimu dan menatapmu seakan akan ia berbicara ikut-aku. Kau yang mengertipun langsung mengikutinya dan jadilah kalian berdua berkeliling di Rakuzan.
Selama berkeliling, kalian berdua hanya diam. Kau terlalu takut akan auranya yang seolah olah mengintimidasi dirimu dan diapun sama sekali tidak peduli denganmu. Sebenarnya kau ingin setidaknya bertanya ini ruang apa atau itu ruang apa. Tapi setelah melihat lihat lagi, kau rasa pembicaraan seperti itu tak perlu karena sudah ada papan yang bertuliskan nama ruangan disetiap ruangan yang kau lihat. Pada akhirnya, kalian berdua sampai di lapangan basket dan tanpa berbicara sepatah katapun, ia beranjak ke ruang ganti yang ada di dekat lapangan basket.
Kaupun terdiam di luar lapangan basket. Bingung dengan tingkah laku laki laki itu. Tak lama, Nebuya melihatmu dan ia melambai lambai sambil menyebut namamu. Dan kaupun menghampirinya.
"(nama). Bagaimana dengan janjimu tadi?"
"Iya aku tahu. Pasti aku tepati. Kau sudah selesai ekskul basket?"
"Ya. Ayo traktir aku ke kedai di dekat stasiun."
"Oke." Jawabmu singkat.
Ada tiga anak basket yang daritadi memperhatikanku saat berbicara dengan Nebuya. Namun tidak kau hiraukan. Dan saat aku dan Nebuya beranjak dari lapangan basket, salah satu dari mereka yang bersurai hitam berteriak
"Akhirnya kau dapat pasangan ya, Gorilla?"
Satunya lagi, yang terlihat begitu ceria juga berteriak "Selamat ya gorilla, akhirnya kau dapat pasangan!"
Nebuya terlihat seperti tersipu sipu malu. Tetapi, ia memilih diam dan beranjak bersamamu. Namun, disaat memang kalian akan beranjak, tiba tiba kau merinding. Dan ketika kau menolehkan badanmu, kau temukan lelaki bersurai merah yang menatapmu dengan tajam. Tak hanya menatapmu, ia kini mulai bersuara
"Nebuya, mau kemana kau?"
Dan si empunya nama pun mendadak terdiam lalu ia melangkah lagi kearah lapangan basket seraya berbisik kepadamu "Traktirannya kapan kapan saja."
Kau pun bingung. Mengapa dia tiba tiba membatalkan acara traktir traktiran itu? Tetapi, kau memilih untuk tidak ambil pusing dan pulang ke rumah.
~('v')~ ~('v')~
end note : eto.. ini pertama kalinya saya mencoba buat bikin *seseorang* X reader dengan multichap dan saya pun disini juga lagi mengusahahahakan supaya karakternya ga OOC. okedeh akhir kata, makasih udah baca ! kalau mau review boleh, kalau mau jadi silent reader juga boleh dan kalau mau ngeflame, silahkan. tapi tolong, flame yang bermutu yaa :) . that's all. see you next chapter!
