ini merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya Second Child. Mungkin masih berantakan dan terdapat banyak kesalahan dalam penulisan, tapi selamat menikmati :)
Naruto by Masashi Kishimoto
Pair : SasuSaku/NaruHina/ShikaTema/SaiIno/ChoKarui
Sore ini di kantor hokage sang asisten nandaime, Shikamaru terlihat sangat kesal. Sebenarnya sudah beberapa hari ini ia berperasaan kesal begitu yang membuatnya terkadang tidak fokus bekerja, namun hari ini merupakan puncak dari kekesalannya. Sang hokage pun sekarang menjadi sasaran dari rasa kesalnya, ia dari pagi terus saja menyuruh Naruto mengerjakan ini itu dari hal-hal penting hingga yang sepele. Pekerjaan Naruto yang memang sudah banyak sekarang semakin bertambah banyak saja karena Shikamaru terus aja memberikan tugas macam-macam padanya, di meja kerjanya juga telah menumpuk dokumen yang harus segera diperiksa. Shikamaru juga dari tadi tidak segan memarahinya hanya karena sedikit kesalahan kecil yang dilakukannya.
"Shikamaru, ada apa denganmu? Kenapa kau bertingkah aneh sekali dan terus memarahiku?" Naruto yang dibuat bingung oleh tingkah Shikamaru karena dari tadi terus memarahinya akhirnya pun tidak tahan untuk tidak bertanya.
"Kau dari tadi selalu memberikan tugas yang banyak kepadaku tanpa membantu sama sekali, padahal kau asistenku" Naruto protes lebih lanjut.
'Tak!' Shikamaru memukul kepala Naruto dengan beberapa lembar dokumen yang ada ditangannya, "jangan banyak bicara, kau kerjakan saja semua itu."
"Yak! Kau juga dari tadi terus memukulku tebbayo.. sebenarnya ada apa denganmu, kenapa melampiaskannya padaku?"
'Brak..!' Belum sempat Shikamaru menjawab, mereka dikejutkan oleh kedatangan Sai yang membuka pintu ruangan hokage dengan tiba-tiba.
Sai yang terlihat panik dan tergesa-gesa langsung mendapat respon siaga dari Naruto dan Shikamaru, "Sai, apa yang terjadi?"
"Segera kirim aku keluar desa Hokage-sama, berikan aku misi yang panjang!" bukannya memberikan jawaban, Sai malah meminta hal-hal yang tidak mereka mengerti.
"sebaiknya kau jelaskan ada apa ini," Shikamaru mencoba mencari informasi mengenai musuh yang kemungkinan akan menyerang desa mereka, "Makhluk seperti apa yang akan kita hadapi saat ini, sehingga kau meminta diutus keluar desa?"
"Makhluk ini bertingkah sangat mengerikan, setiap hari dia membuatku menjadi gila dan menamai mereka perempuan!"
"Perempuan? Kenapa belakangan ini banyak sekali perempuan yang menjadi penjahat." Tanya Naruto.
"Terserah kau mau menyebut istriku apa, penjahat atau monster aku tidak peduli. Pokoknya cepat berikan aku misi sebelum dia menemukanku disini!" Sai masih terlihat panic.
Naruto yang tadinya hendak memanggil anggota Anbu segera membatalkannya "Eh?"
"Sebenarnya apa yang dilakukan nona Yamanaka itu padamu, sehingga kau terlihat panik sekali dan ingin menghindarinya?" Tanya Shikamaru kemudian.
"perempuan itu.. dia yang cantik tiba-tiba saja mulai bertingkah aneh semenjak aku pulang misi minggu lalu," Sai dengan sedikit tenang mulai menjelaskan "kelakuannya menjadi sama persis seperti sebelum mengandung putra kami dulu. Setiap hari ia mencekcokiku tentang hal-hal gila dan memberikanku buku seperti yang sering godaime-sama baca!"
"Apa maksudmu Ino-chan yang berubah jadi monster musuh kita sekarang?" Naruto yang kemampuan mencerna otaknya masih belum mengalami kemajuan dari dulu, "apakah ia menyerang Kakashi-sensei?"
Sai dan Shikamaru menatap Naruto sekilas kemudian mengabaikannya. "Seharusnya para perempuan itu kita larang untuk bertemu."
Shikamaru yang paham langsung mendengus kasar, "Perempuan dan segala keinginannya. Mendokusai!"
'Srek!' tiba-tiba saja bayangan hitam muncul di jendela ruangan hokage. Ketiga orang yang berada diruangan itu langsung refleks memusatkan perhatian mereka kearah sana yang ternyata adalah Sasuke.
Dengan sigap Sasuke melompat kedalam dan berjalan kearah mereka. Diletakannya dua buah gulungan laporan misi yang dijalaninya keatas meja Naruto. "Sasuke, apakah itu laporan dari Raikage?"
Mengabaikan Naruto yang bertanya Sasuke lebih tertarik dengan pembicaraan antara Sai dan Shikamaru sebelumnya. "Jadi itu penyebabnya kenapa Sakura mengungkit tentang klan belakangan ini?" yang hanya dibalas oleh anggukan oleh keduanya.
"Kalian berada didalam ruanganku tetapi kalian mengabaikanku!" Naruto yang sejak tadi diabaikan menjadi kesal.
"cepat jelaskan apa yang sedang kalian bicarakan, karena aku sama sekali tidak mengerti!" teriak Naruto menuntut sambil mengacak surai rambut pirangnya. Ia memaksa mereka menjelaskan padanya apa sebenarnya maksud pembicaraan temannya itu karena ia sekarang menjadi bingung.
Shikamaru akhirnya mengambil tugas untuk menjelaskan kepada Naruto. "Kau tahu kan bahwa beberapa minggu yang lalu para istri kita melakukan rutinitas berkumpul bersama?" tanyanya tanpa menaruh sikap hormat kepada atasan yg hanya dibalas anggukan oleh Naruto.
"Pada saat itu istrimu, Hinata datang dengan membawa Himawari bersamanya," setelah menghembuskan nafas Shikamaru melanjutkan "kalau saja hinata tidak membawa putri kalian saat itu mungkin saat ini Ino, Sakura dan istriku tidak akan menjadi semerepotkan ini."
"Hei! Apa hubungannya degan Hinata-chan dan Hima-chan?" Naruto tidak terima istri dan anaknya jdi di bawa-bawa.
"itu karena setelah bertemu dengan mereka Ino mendadak menjadi agresif dan menyerangku!" melihat tampang Naruto yang masih belum mengerti Sai menambahkan "Ino terus saja meminta supaya aku menyetubuhinya tanpa kondom."
Naruto yag memang pada dasarnya otaknya mesum malah menjadi lebih penasaran dengan tingkah agresif Ino ketimbang sumber permasalahan semula. Shikamru langsung saja mengetok kepala naruto dengan keras dan menambahkan penjelaskan yang lebih baik. Karena menyerahkan hal tersebut ke tangan Sai akan membuat arah pembicaraan akan semakin kacau karena kata-katanya yang tidak disaring serta vulgar.
"bukan itu masalahnya, hokage-sama" nada suaranya dibuat sedikit menyindir "melihat kebersaman Hinata dan Hima membuat para istri kami mendadak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi."
"lantas apa hubungannya? Aku masih saja tidak mengerti." Samar-samar Naruto mendengar Sasuke yang mengumpat pelan mengatainya 'Dobe!'
"itu karena setelah melihat Himawari yg selalu ikut kemanapun Hinata pergi membuat mereka menjadi sangat iri dan cemburu. Kau tahu itu sangat merepotkan karena Temari terus saja meminta bayi perempuan dariku!"
Sasuke hanya mengatai Naruto seorang hokage idiot dan bodoh yang hanya diabaikan Naruto karena otak mesumnya telah kembali on. "bukannya itu bagus Shika? Membuat bayi itu sangat menyenangkan ttebayo," ucapnya sambil cengengesan " itu sama sekali tidak merepotkan malah itu sangat menyenangkan. Aku saja sering menggoda Hinata dengan alasan ingin memberikan Boruto dan Hima adik lagi supaya bisa bersenag-senang."
"Dobe!" teriak Sasuke karena tidak mau telinganya tercemar dengan perkataan Naruto lebih lanjut. "berhentilah memberikan desa ini anak-anakmu, kau hanya akan membuat Konoha tercemar dengan dobe-dobe sepertimu."
"Ya, Teme! Kenapa kau jahat sekali mengataiku? Seharusnya kau setuju denganku dan memberikan banyak bibit bayi Uchiha kepada Sakura-chan biar kalnmu dapat pulih kembali." Sasuke lansung saja mengaktifkan mata sharinggannya dan menatap Naruto dengan aura membunuh.
Shikamaru hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ucapan Naruto sedangkan Sai tersenyum seperti biasa. Semua orang tahu bahwa Sasuke paling tidak suka kalau kehidupan pribadinnya diusik oleh orang lain, termasuk sahabatnya sendiri.
"Sasu-teme.." Naruto berusaha menelan salvia nya dengan susah payah untuk menghilangkan kegugupannya di tatap Sasuke seperti itu. Jujur nyalinya sedikit ciut. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan" Ba-bagaimana kalau kita dengarkan saja cerita Sai tentang Ino?"
Sai yang mendengar namaya disebut pun memperhatikan ketiga orang dihadapannya kini, " baiklah.."
TBC or Deleate?
Author Note : kali ini author mau menceritakan bagai mana pandangan para shinobi tentang permintaan istri mereka mengenai anak. fanfic ini juga akan dibagi menjadi beberapa chapter nantinya permasing pairing.
Thanks for yang udah review, follow dan favorite :)
vicagalli : iya cerita sebelumnya di Second Child memang mengambil sudut pandang ibu-ibu rumpi :) terimaksih kalau kamu suka
UchiHaruno Sya-Chan Babyponi Akasunna N.A : ini nih aku kasi versi para suaminya, semoga kamu suka :)
dara093 : kehidupannya Hina sama Naru ya? sabar ya di chap selanjutnya bakalan di sajikan kok :)
munya munya : kamu juga setuju kan supaya Uchiha harus segera dilestarikan, sama deh :3
FloweRara Alwi arki RyukiNamikaze : thank you buat suportnya :3
