Watching Conjuring with Sword Boys by Jun Kunihiro.

Disclaimer : Touken Ranbu © DMM & Nitro+. I didn't take any profit from this fanfic.

Warning : OOC parah, banyak mengandung spoiler dari film Conjuring 2, ide nista, de el el.

Hello, Jun is back! Kali ini, Jun nulis ff komedi horror lagi yang idenya dari obrolan Jun sama teman sesama anak tourabu di fb.

Oke, let's enjoy up!


Sore ini, anak-anak citadel sedang ngumpul di depan bioskop. Mereka sudah berjanji untuk menonton film Conjuring 2 yang diceritakan oleh Tsurumaru beberapa hari yang lalu. Saking penasarannya, banyak anak yang merengek-rengek kepada Saniwa mereka untuk menonton film tersebut. Untung saja Saniwa yang diketahui bernama Kazeko mengabulkannya karena ia juga penasaran dengan jalan cerita film yang diangkat dari kisah nyata suami istri Warren tersebut.

"Belum mulai nih filmnya?" tanya Tsurumaru yang sudah gregetan sejak tiba di bioskop.

"Belom. Ini aja baru beberapa orang yang masuk teater." jawab Mitsutada. "Baru kita-kita yang nangkring di sini."

"Hahaha, Tsuru-chan nggak sabaran amat sih!" ledek Taikogane Sadamune, tantou yang baru tiba di citadel mereka seminggu yang lalu. "Penasaran ya?"

"Jelas dong! Itu film lagi hits banget! Lagi banyak dibicarain orang!"

"Kalian semua berisik." sahut Ookurikara.

"Eeeeh? Berisik? Bilang aja penasaran." goda Sadamune. "Nanti ketakutan terus meluk Micchan sama Tsuru-chan, hihihihiii."

"Berisik lu, Sadamune." Ookurikara buang muka dari pandangan bocah tantou milik klan Date tersebut. "Walaupun ada seribu setan Conjuring berkeliaran sekalipun, aku takkan gentar."

"Yeeeeh, serius nih? Nanti ngompol di celana gara-gara setannya nongol."

"Tsk. Serah lu dah."

Sementara itu, rombongan Shinsengumi yang duduk di kursi paling atas di deret kiri juga tidak kalah ributnya dengan rombongan Dategumi yang duduk di seberang mereka.

"Kane-san, kira-kira berani nggak nontonnya?" tanya Horikawa.

"So pasti dong! Aku kan, tampan dan juga berani!" jawab Izumi dengan tingkat kepedean kelas kakap. "Meskipun setan suster sialan tersebut nongol di depan mukaku sekalipun, aku takkan bergeming dibuatnya!"

"Serius nih?" sahut Yasusada. "Nanti kau jantungan lagi kayak kita nonton Annabelle di laptop aruji kemaren."

"Soal itu takkan terulang lagi-ssu! Aku kan, anak pemberani!"

Wait a minute, kenapa si Izumi jadi niruin logat bicara Kise Ryouta dari anime sebelah? Salahkan Kimura Ryohei selaku seiyuu dari kedua karakter tersebut.

Oke, abaikan kebingungan author di atas. Back to the story.

"Sudahlah. Meributkan siapa yang berani di sini bukan perbuatan yang bijaksana." lerai Nagasone yang merupakan sosok bapak shinsengumi. "Dan kau Kanesada, jangan terlalu sombong dengan keberanianmu, nanti ujung-ujungnya malah lari ke kamarku gara-gara ketakutan melihat Midare yang kau kira Annabelle." Semua orang yang duduk di deret kursi tersebut tertawa sementara Izumi tersenyum kecut.

Di lain tempat...

"Ichi-nii, kira-kira gimana ceritanya nih?" tanya Hakata antusias.

"Ah, Ichi-nii juga belum tahu, Hakata." jawab Ichigo sedikit malu.

"Kau tidak menonton trailernya, Ichigo?" Sahut Nihongou yang duduk di samping Hakata. "Wah, sayang sekali. Padahal filmnya seru."

"Hahaha, kau benar." Ichigo tertawa hambar.

Lampu bioskop mulai meredup dan menayangkan beberapa trailer film-film yang masuk daftar coming soon. Ketika trailer film The Secret Life of Pets diputar, anak-anak tertawa-tawa karena melihat tingkah lucu para hewan peliharaan ketika ditinggal sama pemilik mereka.

"Ichi-nii, nanti kita nonton ini yuk!" seru Midare.

"Iya! Pengen lihat hewan lucu!" sahut Hakata. "Om Nihong ikutan nonton sama kita yaaaa? Pleaseeee~!"

"Oke deh, Om mau nonton bioskop asalkan bareng Hakata." Nihongou mengacak-acak rambut Hakata dan membuat bocah bendahara citadel tersebut tertawa kegelian.

"Boleh." Ichigo mengelus kepala Midare sambil tersenyum simpul. "Nanti setelah filmnya rilis."

"Asyikkk. Makasih Ichi-nii!"

Akhirnya lampu sekitar bioskop benar-benar mati dan film pun dimulai. Awalnya biasa saja, mereka menonton film sambil makan cemilan. Malahan ada yang sempat mengobrol sedikit sambil tertawa.

Namun, semua mulai berubah ketika adegan-adegan menegangkan mulai terjadi. Mulai dari televisi yang hidup-mati sendiri, Janet yang kerasukan dan lain sebagainya.

"HUAAAAAH!" tiba-tiba terdengar jeritan Midare ketika melihat kemunculan hantu kakek-kakek dari balik badan Janet. Disusul oleh jeritan tantou-tantou lain yang membuat suasana bioskop makin heboh dan juga spooky. Ichigo sampai kewalahan menenangkan adik-adiknya yang histeris.

Lalu adegan berikutnya berlanjut ketika ada hantu kakek-kakek datang membawa pisau. Namun, sepertinya ini sama sekali nggak berefek pada keluarga Sanjou yang duduk di depan keluarga Awataguchi berada. Maklumlah, namanya juga kakek-kakek.

"Kakek itu pasti si Jiji lagi bawa tantou trus ngasih permen ke Gokotai biar bisa pinjem tantou-nya." celetuk Imanotsurugi. "Ya kan, Ji?"

"Ahahahaha. Terserah kau saja, Imanotsurugi." balas Jiji sambil menyesap teh hijau yang author sendiri nggak tahu dari mana asalnya.

Adegan demi adegan terus berlanjut. Aura bioskop semakin ke sana semakin seram. Ini terbukti dari frekuensi jeritan dan teriakan yang semakin menjadi-jadi. Terutama dari para tantou Toushirou.

"Huaaaaa, hantunya sereeeem..." Gokotai mulai menangis ketika mendengar suara seram ketika Janet berjalan keluar di tengah malam. "Ichi-nii... aku mau pulang... nanti hantunya muncul di kamar Goko... huweeee~"

"Gokotai, filmnya belum selesai. Masih lama." Ichigo berusaha menjawab setenang mungkin. Tangisan Gokotai semakin kencang, Ichigo makin sakit pantat plus kepala.

'Ya Tuhan, berikan hamba kekuatan untuk menghadapi adik-adik hamba...' Ichigo berdoa di dalam hati, berharap kebisingan ini segera berakhir.


Ketika adegan Ibu keluarga tersebut marah-marah kepada kedua putrinya sambil merobek gambar yang ia temukan di bawah tempat tidur Janet, tiba-tiba terdengar suara laci yang tergeser sendiri dan membuat kedua anak tersebut ketakutan. Kali ini, Aizen dan Hotarumaru yang duduk paling belakang sebelah kanan langsung memeluk Kuniyuki yang kebetulan duduk di tengah-tengah kedua bocah tersebut.

"Kenapa kalian ini?" tanya Kuniyuki heran.

"Kak Kuniyuki... itu... lacinya tergeser sendiri..." jawab Aizen sambil menunjuk ke layar bioskop.

"Kak Kuniyuki, kalo laci di kamar kita kegeser sendiri gimana dong?" Hotarumaru malah ngebayangin laci yang ada di kamar ketiga toudan Rai tersebut seperti yang ada di adegan barusan.

Kuniyuki langsung merinding dan mengambil selimut motif bunga milik Hotarumaru dari ransel milik bocah oodachi tersebut untuk sekadar menyelimuti mereka bertiga. Biar nggak terlalu seram katanya.

Adegan berlanjut ke bagian kamera nge-zoom jendela atau pintu apaan itu, yang penting antara itulah. Di bagian ini, belum terdengar suara-suara jeritan lagi.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"ODOROITAKA!" tiba-tiba Tsurumaru mengagetkan Ookurikara yang sedang minum kola hingga membuat cowok hitam manis tersebut kesembur minumannya sendiri sampe mengenai wajah Tsurumaru.

"Kampret. Kaget gua, monyet bango tua." umpat Ookurikara sambil minum air mineral gara-gara hampir keselek kolanya sendiri.


Di adegan ketika Janet mengikat kakinya di tempat tidur biar nggak ditarik sama hantunya, terdengar celetukan Urashima yang asyik nonton sambil bermain dengan Kamekichi kesayangannya.

"Hachisuka nii-chan, si Janet kayak Nagasone nii-chan aja," begitu kalimat yang ia ucapkan kepada Hachisuka yang duduk di sebelahnya. "Sebadan diiket ke tempat tidur."

"Anjay, ahahahahh." Hachisuka terkikik geli sementara Nagasone langsung pundung sambil gembungin pipinya. Jangan dibayangin gimana tampang om-om bara yang satu ini pas lagi gembungin pipi, awkward banget soalnya.

Dan... inilah adegan yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak citadel, kemunculan Valak! Setan yang digambarkan sebagai suster gereja tersebut memang sangat terkenal sejak filmnya muncul dan banyak dijadikan sebagai bahan lucu-lucuan oleh anak meme.

Awalnya mereka dibuat kaget oleh kemunculan Valak di balik cermin dan ketika si tokoh melihat ke belakang, tidak ada apa-apa. Blank-lah istilah kerennya. Namun, ketika Valak tiba-tiba muncul, barulah suara jeritan senyaring ambulans pecah di bioskop.

"KYAAAAAAA! TOLONG JANGAN HANTUI GUAAAA!" Izumi langsung memeluk Horikawa sambil menutupi wajahnya di pundak sang partner.

"Kane-san?" Horikawa malah dibuat kebingungan oleh Izumi yang mendadak kayak orang abis ngeliat genderuwo mandi. Tak lama kemudian, cowok unyu ini tiba-tiba mencium bau pesing yang sangat menyengat di sebelahnya. Rupanya, uchigatana milik Hijikata Toshizo ini ngompol! Amsyong dahhh~!

"Kane-san, kau ngompol ya?" tanya Horikawa sambil menutup hidungnya. Spontan saja Izumi melirik kaget ke arah celananya dan semua toudan yang duduk di deret kursi mereka langsung jaga jarak.

"Izumi ngompol, ih!" teriak Kashuu sambil menutup hidungnya menggunakan syal.

"Astaga, ternyata Kanesada penakut banget!" sahut Nagasone sambil menutup hidungnya juga. "Padahal lagaknya sok berani!"

Di lain tempat, Hasebe yang melihat kemunculan si Valak langsung panik dan melakukan segala cara untuk melindungi Kazeko dari ancaman setan suster tersebut.

"Arujiiii, anda tidak boleh melihat ini! Nanti si Valak bisa mengancam nyawa anda!" seru Hasebe sambil menutupi mata Kazeko.

"Minggir, gue nggak bisa lihat, bangsat." Kazeko langsung nyumpal mulut Hasebe pake bucket popcorn.

Jika kalian bertanya bagaimana reaksi para tantou Awataguchi ketika melihat Valak, nggak usah ditanya deh. Mereka itu heboh banget jerit-jerit sampe tendang-tendang kursi dan sukses membuat bioskop jadi arena perlombaan drumband dadakan.

"Honebami, bawa paracetamol nggak?" tanya Ichigo ke Honebami sambil berbisik. "Sakit banget kepala Ichi-nii gara-gara adik-adik menjerit terus."

"Nih." Honebami menyodorkan paracetamol kepada Ichigo.

"Ah, terima kasih."

Sementara itu, Ookurikara yang kaget karena kemunculan si Valak langsung memeluk Tsurumaru dan sialnya Tsurumaru malah balik mengagetkan Ookurikara dengan mengenakan jaket putih dan juga topeng makhluk seram.

Oke, sepertinya Ookurikara harus mendapatkan obat khusussupaya tidak terkena serangan jantung supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Tetapi, tidak semua toudan ketakutan ketika melihat sosok Valak. Ada yang terlihat biasa saja, malahan ada yang bercanda tentang Valak seperti yang dilakukan oleh rombongan Otegine yang mojok di deret nomor empat sebelah kiri.

"Nama setannya Valak rupanya," ujar Otegine.

"Hah? Valak?" Shishio cengo. "Maksudmu Valak... vundak lutut kaki, lutut kaki... gitu?"

"ITU KEPALA, BODOH!" Doudanuki langsung menjitak kepala Shishio. "Lagipula ngapain setan kau bawa bercanda?!"

"Ouch! Sakit, Donat!" teriak Shishio sambil memegang kepalanya. "Kan nggak ada salahnya bercandain Valak! Lagipula Nue-ku lebih serem daripada si Valak!"


Akhirnya pemutaran film Conjuring 2 telah selesai. Semua toudan keluar dari bioskop dengan perasaan lega. Hanya saja Izumi terpaksa meminjam selimut Hotarumaru buat nutupin celananya yang basah gara-gara kena ompol.

"Hahaha, Izumi-san ngompol, hahahahaaa." Aizen ngakak ketika mengetahui alasan Izumi meminjam selimut Hotarumaru dari penuturan Horikawa. "Masa cuma ngeliat hantu di film sampe ngompol? Malu ih!"

"Berisik lu, bocah layangan!" Izumi mulai darah tinggi. Pasti kebanyakan makan mecin sampe diledekin bocah aja langsung marah-marah nggak karuan.

Sementara itu...

"Tarou-nii! Setannya serem banget! Bikin kaget!" Jiroutachi sibuk berceloteh seputar film Conjuring yang baru selesai mereka tonton.

"Serem? Ah, masa sih?" Taroutachi cengo. "Perasaan aku nggak lihat apa-apa."

"Eeeeh?!"

~ End ~

Akhirnya clear juga! Maaf kalo molor banget, abisnya Jun harus ngelawan ketakutan Jun sendiri pas nulis ff ini malam-malam. Tapi akhirnya Jun nekat nulis bagian terakhir nih ff walaupun harus ditemenin sama teman Jun. Btw, Jun nggak nyelesain ff ini sendirian. Melainkan bersama beberapa teman lewat balas komen di fb. Makasih banget buat Kak Edea Laurant buat sumbangan plot soal Hasebe sama Kazeko plus pinjeman Ocnya dan Kak Fang Fang buat sumbangan sedikit sop iler film Conjuringnya beserta plesetannya XD.

Oke, kalo ada yang mau memberikan kritik dan saran dipersilakan. Tapi kalo mau sekedar uneg-uneg juga nggak apa-apa.

Oke, Jun Kunihiro out!