Main character : Yunjae
Summary : Bagaimana jadinya kalau jaejoong harus menggantikan adiknya bertunangan dengan pria yang ia kira sama sekali tidak menarik, akankah ia bertahan untuk menyelamatkan adik dan keluarganya
Sounds klise huh? just give a try to read and give me your comments kay *wink*
Baru nulis cerita pertama disini tapi udah pernah buat cerita ttg yunjae di tempat lain. yoroshiku
Chapter 1
Aku menerobos jalanan dengan sangat cepat dengan sepedaku, aku tak memperdulikan lalu lalang mobil yang berjalan sangat cepat di jalanan, kuayunkan sepeda sekuat tenaga saat lampu penyebrangan menyala hijau, aku harus segera sampai di restoran yang sudah dijanjikan tepat waktu agar tidak kena semprot nenek sihir yang adalah adikku sendiri.
Kami lahir bersamaan, hanya beda jam saja. Katanya kami ini kembar tapi kami sama sekali tidak memiliki kemiripan baik di wajah ataupun sifat, tapi yang pasti kami ini sama-sama gila
Rencananya ia akan menemui seseorang yang akan orangtua kami jodohkan dengannya, orangtua kami membuat rencana agar mereka bertemu untuk mengenal satu sama lain.
Sejak kemarin adikku yang centil itu sudah sangat excited dengan rencana datingnya hari ini, ia sudah merepotkan diri sejak malam, mana baju yang bagus, mana warna yang cerah untuk kukunya, mana sepatu yang bagus, dan masih banyak lagi yang ia diskusikan denganku, belum lagi ia sampai harus bolos dari sekolah hanya untuk pergi kesalon dan mempercantik dirinya seharian, maklumlah kami ini masih duduk di sekolah tinggi tingkat akhir
Aku mengunci sepedaku di parkiran sepeda dan langsung menemuinya didalam
"Wow…ada artis nyasar disini" kataku ketika melihat adikku yang sangat berbeda, polesan makeup yang tebal dan pernak-pernik aksesoris di tangannya menjadikannya seperti artis pawai
"Gimana dengan kuku dan alisku?" ia langsung melentikkan jari-jarinya dan mengedip-ngedipkan matanya tuk memperlihatkan bulu matanya yang sangat panjang, heran kenapa wanita sangat repot dengan hal-hal seperti ini
"Hadeeh…aku sampai harus membobol tabunganku hanya untuk ini" katanya lagi menambahkan
"Lumayan, kau hampir menjadi titisan lady gaga"
Ia melemparku dengan serbet "Sialan, cantik begini…Dewi ini"
"Tapi kau memang kelihatan lebih tua sepuluh tahun dari usiamu, memangnya itu orang seperti apa sih sampai kamu pengen banget keliatan mempesona dimatanya" tanyaku heran
"Kata umma dia tampan, punya body oke, tinggi, dan punya posisi bagus di tempat kerjanya"
"Udah liat photonya?"
"Belum, umma juga belum melihat orangnya"
"Gimana sih umma, beli kucing dalam karung"
"Yah itu kan karena Appa kita punya utang ama orangtuanya yunho jadi kita deh yang kena getahnya, dijual buat ngelupain utang-utang"
"Getah membawa nikmat, sekalian tenggelam tapi nemu permata kan" kataku
"Enak aja, belum dapet apa-apa udah mati duluan kalo tenggelam…pokoknya perhatiin ya tu orang kalo dia emang kelihatannya baik apa cuma pura-pura doang"
"Beres my sis"
Tidak lama kemudian seorang pria datang menghampiri meja kami, perawakannya pendek, berkulit hitam dengan maaf, gigi nya yang tonggos, Sohyoen menggira ia seorang pelayan karena berkali-kali ia bilang kepadanya
"kami belum selesai dan sedang menunggu teman" katanya jengkel, serasa diusir dari restoran mahal itu
"Maaf apakah anda nona Sohyoen?" ia bertanya kepada adikku setalah ia selesai ngomel-ngomel
"Iya maaf anda siapa? Bukannya anda pelayan disini?"
Ia tertawa kecil sambil menutup mulutnya lalu mengulurkan tangannya
"Kenalkan saya Jung Yunho"
-OooO-
Sohyoen berjalan dengan kesal sambil memaki-maki para pelayan yang membungkuk mengucapkan terimakasih kepadanya, aku mengikutinya dari belakang sambil mendengarkan kutukannya pada orang yang baru saja ditemuinya. Ia membuka highheels yang baru saja ia beli dengan menguras tabungannya, berjalan tanpa sepatu dengan kesalnya ke tempat sepedaku disimpan
"Umma benar-benar keterlaluan, masa aku mau dijodohkan dengan orang seperti itu" ia berkata kesal
"Sudahlah mungkin saja hatinya tidak seburuk penampilannya" kataku menenangkannya
Aku membuka gembok sepedaku, mulai keluar restoran bersama sohyeoun yang duduk dibelakang sambil memegang erat perutku
"Kau tahu ia bahkan tidak bisa makan steak dengan benar! Apanya yang orang kaya!" katanya sambil berteriak-teriak sambil kakinya memukul-mukul bagian bawah sepeda sampai sepedaku bergoyang goyang.
Ia memang begitu kalau kesal, pasti berteriak-teriak sambil merusak barang didekatnya, tapi setelah itu ia pasti akan langsung menangis di pangkuanku
"Hik hik keterlaluan sekali" katanya setengah menangis setelah lelah berteriak sambil menempelkan kepalanya ke punggungku
"Aku akan bantu ngomong ke umma ama appa"
"Aku lebih baik dengan temanmu Changmin, walaupun ia bodoh yang pasti ia tampan dan mau disuruh-suruh" katanya
"kalau bagitu aku akan bilang kalau kamu suka ama dia"
"EH! Jangan aku cuma bercanda"
"Aku akan menelopnnya dan bilang kamu tergila-gila dengannya"
"Jangan berani, atau aku bunuh kau!" ia mencubit-cubiti badanku sepanjang jalan, tapi ia sudah mulai lega sekarang
"Eh sakit tau…"
"Biarin"
-OooO-
"Apa kaubilang! bagaimana bisa kau tidak ingin melanjutkan pertunanganmu dengan Jung Yunho? Apa kau ingin membuat kita semua tidur di pinggir jalan?"
"Aku sudah melihat orangnya dan aku sangat tidak menyukainya" balas sohyoen sewot
"Kalau begitu Jae, kau gantikan posisi adikmu untuk menikah" kata Umma melotot kepadaku
"Apa umma, aku tidak mau, aku masih ingin sekolah" Jawabku
Umma kami mendekat dan mendekatkan wajahnya pada kami bergantian
"Dengar, kamu bahkan ngga bakal bisa sekolah dan keluarga kita akan mengemis dijalan kalo salah satu diantara kalian tidak ada yang mau menikahi pria itu!" katanya lalu menaikkan wajahnya sambil menarik nafas
"Jadi siapa yang akan menikah dengannya?" Tanyanya lagi seraya melotot pada kami
"DIA!" jawab kami bersamaan, aku menunjuk padanya dan sohyoen menunjuk padaku
"Bagus rupanya kalian berdua mau menikah dengannya" umma ku berkata kecut "kalau begitu kalian undi lotrenya ya, umma tunggu sampai jam sepuluh" katanya lagi sambil memberi kami kedipan sambil menutup pintu kamar kami.
Kami saling bertatapan lalu dengan cepatnya sohyeon membuka lemari dan ia meraih tas besarnya lalu memasukan pakaian dan sepatunya ke koper
"Hei mau kemana kamu!"
"Mau kabur, liatkan barang barang ku ini"
"K-Kau akan pergi kemana?" Tanyaku panik
"Aku tak tahu yang penting aku tak dipaksa untuk menikah dengannya"
"Kau akan tinggal dimana, makan saja masih aku suapin"
"kalau begitu gantikan aku ya!" sohyoen merebut bahuku dan meremasnya
"A…apa?"
"Menikahlah dengannya, ia memang kelihatan jelek tapi hatinya pasti baik, ia pasti menyayangimu" katanya lalu mengenggam jemariku sambil berkaca-kaca
"Ngga mau! dari pertama kan kamu yang mau ditunangin ama dia lagipula aku ini masih ingin sekolah" kataku beralasan
"Kalau begitu aku akan kabur saja dan tinggal bersama Changmin temanmu itu"
"kau gila!"
Aku merebut kopernya, ia merebutnya kembali, dan terjadilah aksi saling tarik-menarik rebutan koper
"lepaskan!"
-OooO-
Di tempat lain, sang tersangka sedang memegang teleponnya sambil senyam-senyum mendengar laporan dari seseorang dari seberang sana
"Baiklah aku akan transfer uangnya sekarang, terimakasih telah melakukan tugasmu dengan baik, ia pasti ketakutan sekarang. Hahaha"
Katanya lalu menutup teleponnya untuk membuka jalur teleponnya yang lain
"Ya sayang maaf menunggu lama, aku baru saja membereskan pertunangan bodoh itu"
"Apa yang kaulakukan?"
"Aku menakuti calon tunanganku dengan mengirimkan yunho lain, ia pasti ketakutan dan menolak untuk bertunangan denganku"
"Bagaimana kalau ia menerimanya"
"Tidak mungkin, mana mau ia dengan diriku, maksudku dengan yunho yang seperti itu, kudengar standarnya juga sangat tinggi"
"Baguslah sayang. Kau akan selalu bersamaku kan?"
"Tentu saja Yuri sayang aku akan selalu bersamamu"
-OooO-
Umma dan appa menyilangkan tangannya sambil memandang aku dan sohyoen bergantian, sohyoen memegang tanganku yang gemetaran
"Jadi kalian sudah memutuskannya?" Tanya mereka pada kami
"Iya…kami sudah memutuskan, yang akan menikah dengan Jung yunho itu Jae"
