Results and the consequence
Hari ini adalah hari terburuk bagi Jaemin, karena hari ini, daddynya
-Jaehyun- akan mengambil rapotnya di sekolah. Jaehyun menyuruh Jaemin ikut dengannya ke sekolah agar anak(baby)nya itu bisa tau hasilnya sendiri.
Mereka pergi ke sekolah pada pagi hari agar tidak harus mengantri untuk mengambil rapotnya itu. Jaehyun berjalan dengan sedikit tergesa-gesa sehingga terkadang Jaemin tertinggal dibelakang. "Hurry up, Jaemin."
Sesampainya didepan kelas Jaemin, Jaehyun menyuruhnya untuk menunggu di depan kelasnya, dan ia langsung masuk kedalam kelas dan menemui wali kelas Jaemin. Jaehyun bertanya-tanya tentang keseharian Jaemin disekolah dan ia tidak heran dengan seluruh cerita yang diceritakan oleh wali kelasnya.
Setelah berterimakasih kepada wali kelasnya, Jaehyun keluar kelas Jaemin dengan muka dingin. Ia menyerahkan rapotnya kepada Jaemin dengan sedikit kasar, dan menarik tangan Jaemin dengan kasar dan meremasnya sedikit keras. Jaemin terus-terusan menahan ringisannya karena ia tidak mau terlihat oleh teman-temannya dalam keadaan seperti itu.
Sesampainya dimobil, Jaehyun membuka pintu penumpang dan ia langsung menghempaskan tubuh Jaemin kedalam mobilnya itu. Jaemin langsung berteriak kesakitan tetapi teriakan itu sama sekali tidak diperdulikan oleh Jaehyun. Jaehyun pun langsung masuk ke dalam mobil, dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ke rumahnya.
Dalam perjalanan, Jaemin hanya bisa menahan rasa sakit ditangannya dengan mengelusnya sambil menundukkan kepalanya. "Sakit?" Tanya Jaehyun dengan nada dingin. "I-iya daddy." Jaemin menjawabnya dengan takut-takut. Lalu yang didapat oleh Jaemin hanya decakan sebal dari Jaehyun yang hanya membuat Jaemin tambah ketakutan.
Tak lama kemudian, mereka sampai di rumahnya. Sebelum Jaehyun menariknya keluar secara kasar, ia bergegas keluar terlebih dahulu dan berjalan dengan cepat masuk kerumahnya. Jaehyun yang melihat itu hanya mengeluarkan smirknya karena ia senang melihat babynya ketakutan seperti itu. Lalu iapun mempercepat langkahnya dan menggenggam tangan Jaemin dengan kasar, Jaemin pun hanya bisa berdoa dirinya bisa menahan semua hukuman dari daddynya itu.
.
.
.
"Sudah berapa baby?"
"S-sudah lima d-daddy.." Jaemin terus menahan rasa nyeri pada holenya karena daddynya memasukkan capsule vibrator kedalam holenya sebanyak jumlah mata pelajaran yang mendapatkan nilai merah dirapotnya yaitu sebanyak 13 mata pelajaran.
Jaehyun terus memasukkna capsule vibrator kedalam Jaemin satu persatu hingga ke-13 capsule vibrator berada didalam hole Jaemin. Lalu Jaehyun menaikkan level getaran vibrator itu satu persatu, mulai dari level 1 hingga level 10. Jaemin terus-terusan menahan desahan dan menahan cumnya yang sudah menunggu untuk dikeluarkan itu. Karena jika ia mengeluarkan cumnya sebelum daddynya mengizinkannya, hukuman ia akan bertambah.
"Bagaimana baby? Janji akan mendapatkan nilai yang baik semester depan?"
"I-iya daddy J-jaemin ahh be-berjanji.. nghh." Setelah mendengar janji dari babynya itu, Jaehyun pun langsung menambahkan muatan dalam hole Jaemin dengan miliknya dan ia terus 'menghukum' Jaemin hingga esok pagi
END
HAI SEMUANYAAAAAA AIM BEKKK. Kangen ga? Hehehe
Maaf banget tp semua cerita yg dulu harus ku discontinued. Karena aku udah bener2 lupa plot nya gaboong. Maaf yaa
Tapi aku bawa beberapa ff, tapi aku nge uploadnya ga sekaligus yaa
Selamat membacaa review nya jangan lupa hehe
