Di sebuah malam ketika bulan sabit nampak tersenyum menatap bumi, dan bintang menghias bak berlian, terlihat sebuah rumah sederhana yang nampak indah dan cantik dengan pohon sakura yang sudah mulai berguguran. Mungkin lucu karena bunga sakura itu tidak gugur pada musim panas melainkan musim gugur. Dengan adanya musim gugur itu, udara mendingin dan angin mulai menerbangkan kelopak merah muda bunga sakura itu.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

.

Di dalam rumah pemilik pohon sakura unik itu, ah! Maksudnya kamar anak tunggal pemilik rumah itu, nampak seorang gadis yang memiliki rambut berwarna sama dengan warna sakura itu. Rambutnya ia gulung sehingga menampilkan lehernya yang jenjang, mata emeraldnya yang terpasang kacamata anti radiasi terus menatap serius layar laptop di depannya. Tangannya yang mulus hanya diam menyentuh setiap keyboard yang bisa di sentuh setiap jarinya. Dahinya mengerut dan jarinyapun mulai menari di atas keyboard, tapi itu hanya sejenak ketika ia mulai menghentikan tariannya.

.

Innocent For Love © Kiyuchire

.

"Uahhh! Tetap tak bisa!" erangnya dengan suara kencang dan menjambak kecil rambut merah mudanya seraya mendorong kursinya. Ia langsung bangun dari tempat duduknya dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Ia langsung memeluk erat guling di atas kasurnya.

"Aku kehilangan sense menulis cerita lemon," gumamnya seraya memejamkan matanya perlahan berusaha terjun ke alam mimpinya. Ia berharap ia bisa mendapatkan ide cerita dari mimpinya, memang sih ia tidak pernah memimpikan hal berbau lemon, tapi paling tidak ia bisa mendapatkan ide kasus dan konflik ceritanya. Baginya, dalam menulis fanfiksi yang penting adalah alur dan konflik, sementara bagian lemon, itu hanya untuk pelengkap saja.

Tiba-tiba saja bayangan sebuah kejadian terputar di otaknya, kejadian dimana ia bercinta dengan sesosok pria berambut emo. Setiap sentuhan dan ciuman pria itu, begitu nikmat... Bukan karena hal yang mereka lakukan yang membuatnya bagai di surga, tapi entah mengapa ia merasa orang yang melakukan dan cara orang itu memperlakukannyalah yang membuatnya begitu menikmatinya. Entah sejak kapan gadis itu merindukan sentuhan pria itu.

.

Sekuel of Innocent Girl But Not Innocent

.

Gadis itupun langsung membuka mata dengan cepat dan berteriak.

Tidak... Tidak boleh seperti ini...

Batinnya berucap ketika ia mulai mengubah posisi tidurnya ke posisi duduk... Ia menekuk lutut dan memeluknya, perlahan ia mulai memangku dagu di atas lututnya. Kantung matanya begitu hitam tanda ia kurang tidur.

Entah sudah sebulan ini –atau lebih tepatnya sejak kejadian 'itu', ia jadi tidak bisa tidur nyenyak. Ia nyaris gila hanya karena itu, tumpukan email yang menanyakan kabar dari fanfiksinya ikut serta membuatnya tertekan. Ia tidak bisa mengetik cerita lagi, dan juga tidak bisa lepas dari rundungan sesal mengingat ia menolak pernyataan cinta pria itu. Mungkin terlihat konyol, tapi gadis itu terlihat sangat menyesal menolak pernyataan pria yang ternyata ia cintai itu.

.

Kiyuchire

.

Awalnya ia tidak mengerti perasaan itu dan ia kira itu bukan perasaan cinta atau semacamnya sehingga ia menolak dengan tegas tetapi ia menyesal dan beginilah ia sekarang. Ditambah lagi gossip yang menyatakan bahwa sekarang Uchiha Sasuke tengah menjalin kasih dengan senpainya –karin. Padahal dulu Sasuke berkata mereka tidak memiliki hubungan apapun, tapi kenapa justru malah menjalin hubungan dengan senpai terseksinya itu?

Sepertinya ia jadi bimbang, ia harus bersyukur atau menyesal? Bersyukur karena jadi tidak diduakan oleh Uchiha Sasuke –mengingat dalam waktu sebulan Sasuke bisa langsung mendapatkan pacar lain jadi tidak menutup kemungkinan kalau Sakura berpacaran dengannya, Sasuke akan menyakitinya, atau menyesal karena sekarang justru Uchiha Sasuke menjadi milik Karin?

Haruno Sakura, umur 17 tahun. Siswi SMA Konoha kelas XI-A. Penulis lemon professional yang selalu menciptakan karya fanfiksi yang luar biasa dengan pemilihan kata dan alur yang selalu membuat siapapun terkagum-kagum dengan karya luar biasanya. Sekarang ia sedang mengalami proses remaja labil yang ingin mencapai kebahagiaannya –merasa galau. Bukan karena karya fanfiksi, kini sebuah kisah nyata dalam hidup dengan peran utama Sakura Haruno.

.

Proudly present

.

"Sakura? Kamu baik-baik saja?" ucap sebuah suara lembut di balik pintu ruangan itu. Sakura –nama gadis yang di panggil- pun langsung tersontak kaget "Ti-tidak apa, kaa-san... Aku hanya terjatuh dari tempat tidur," dustanya karena tidak mungkin Sakura mengatakan kebenarannya kan? Apa kata orangtuanya jikalau mereka tau anak tunggalnya itu merupakan penulis sekaligus pecinta cerita lemon?

"Begitu? Yasudah... Oyasuminasai ya sayang..." ucap suara itu lagi dan mulai terdengar suara langkah kaki yang menjauhinya.

Sakura beranjak dan mengambil sebuah novel humor, hanya cara ini saja yang bisa ia gunakan agar mengalihkan pikirannya dari hal berbau lemon yang otomatis mengingatkannya pada pria yang nyaris membuatnya gila itu.

Iapun mulai tertawa kecil membaca isi cerita novel itu. Sejenak pikirannya teralihkan oleh masalahnya, namun ia tau, pasti caranya ini tidak akan bertahan lama.

.

Innocent For Love Chapter 1 (The Love Story)

.

Gadis berambut soft pink dengan manik mata jade itu memasuki ruangan kelasnya. Membiarkan langkah gontai menjadi pilihan jalannya. Sakura Haruno –nama gadis itu hanya menundukkan kepala dan berjalan lemas dengan kantung mata yang benar-benar menghitam. Ia terus melangkahkan kakinya hingga berada tepat di tempat duduknya yang berada di barisan belakang dan mendudukkan dirinya dengan malas. Lalu ia menidurkan kepalanya di meja setelah meletakkan tas di gantungan tas sebelah kiri mejanya.

Perlahan, mata itu kian memberat hingga jade itu mengumpat di balik kulit matanya itu. Rasa kantuk yang luar biasa mulai menguasainya ketika–

"Ohayou Sakura!"

Sakura langsung melonjak kaget mendengar sebuah suara yang berteriak.

"Ah! Kau Ino!"

akhirnya Sakura menegapkan tubuhnya dan menatap salah satu sahabat karibnya itu.

"Ada apa denganmu? Aku lihat akunmu sudah lama ber hiatus? Kau tau? Banyak yang menanyakan keberadaanmu di internet padaku," ucap gadis pemilik rambut pirang dan manik biru itu. Ino Yamanaka memang adalah seorang author fanfiksi seperti Sakura, namun yang berbeda adalah Ino seorang penulis cerita gore, sedangkan Sakura adalah seorang penulis lemon. Tentunya Ino sama terkenalnya dengan Sakura karena ciri khas kekejamannya dalam menulis. Mereka pernah sekali berkolaborasi dan alhasil, banyak readers yang menyukai hasil kolaborasi mereka.

Bayangkan saja, lemon yang di gabungkan dengan gore, bukankah itu fantastis mengingat yang satu adalah penulis lemon professional sedangkan yang lain penulis gore profesional?

"Aku... Terserang Writer's block," ucap bibir berwarna bunga sakura itu seraya menidurkan kepalanya lagi di atas mejanya.

"Begitukah? Kuharap kau cepat sembuh dalam penyakit menyebalkan itu, Sakura? Mau ikut makan es krim bersama sepulang sekolah? Anggap saja sebagai refreshing bersama," ucap bibir orange gadis penyandang marga Yamanaka itu. Dahi Inopun berkerut ketika Sakura tak kunjung menjawabnya.

"Sakura?"

"..."

"Sakura!"

"..."

"SAKURA!"

Ino menggoyang-goyangkan tubuh Sakura yang tak kunjung bergeming itu. Tidak di pedulikannya sekarang seluruh pasang mata telah tertuju pada kedua gadis itu. Akhirnya Ino yang cemas itupun langsung mengangkat tangan kanannya untuk memeriksa suhu tubuh Sakura ketika beberapa siswa sudah mulai melangkah mendekat.

"Badannya! Panas sekali!"

Gadis yang merupakan sahabat karib dari Sakura itu mulai menunjukkan raut panik. Tak disembunyikan sedikitpun pancaran kekhawatiran dari manik Sapphire tersebut. "Ada apa?" ucap sebuah suara yang terdengar di sebelah Yamanaka Ino. Ino melonjak, melirik ke arah kanan yang merupakan asal dari suara tersebut.

"Neji, Sakura badannya panas sekali," terang Ino sambil menunjuk-nunjuk Sakura kepada sosok berambut coklat gelap itu. Laki-laki yang dipanggil Neji itupun hanya diam dan mulai mendekatkan punggung tangannya ke jidat lebar milik Sakura. Selang beberapa waktu, Neji langsung menarik lengan Sakura –yang sedang tertidur di meja agar Sakura bisa jatuh tepat di pelukannya. Seketika terdengar banyak suara jeritan dan bisikan saat Neji Hyuuga menggendong Sakura ala bridal style menuju keluar kelas.

Ino yang melihat kejadian itu hanya bisa cengo. Tentu saja! Ya, tentu saja, siapa yang tidak terkejut melihat Neji si pendiam itu tiba-tiba menunjukkan perhatian nyata pada seorang… Sakura!

"Neji menggendong Sakura?"

"Aku dengar Neji memang sering memerhatikan Sakura diam-diam."

"Lalu? Bagaimana dengan Sasuke? Mereka dekat, 'kan?"

"Tidak, mereka hanya teman. Kudengar sekarang si Sasuke pacaran dengan senpai terseksi kita. Karin."

"Psst…" "Pssst"

Itulah suara yang kini mengisi kelas XI-A.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata obsidian yang sedari tadi menatap tidak suka mendengar setiap gossip tersebut. Kedua tangannya ia saling sematkan di depan wajahnya menunjukkan aura tidak suka yang semakin mencekam. Rambur raven dengan model pantat ayam itu sangat khas, siapa lagi kalau orang itu bukan–

"Aku tidak pernah berpacaran dengan Karin, ia yang selalu mendekatiku dan menyebarkan gossip menjijikkan itu."

–Sasuke Uchiha.

Semua orangpun bergidik ngeri tatkala laki-laki yang merupakan idola sekolahan tersebut menatap tajam ke arah mereka dengan tatapan penuh rasa tak suka. Tatapan marah, kecewa, sedih, semua bercampur di dalam gelapnya obsidian tersebut ketika mata itu memutarkan bolanya dan mengangkat kaki keluar kelas mungkinkah ia–

"Hyuuga Neji. Seenaknya menyentuh milikku."

–cemburu?

.

Sakura memang merasakan tubuhnya terangkat dan di bawa ke suatu tempat. Sebenarnya, sedari tadi ia tidak sepenuhnya kehilangan kesadaran. Ia hanya terlalu susah untuk membuka mata serta menggerakkan tubuhnya. Semua tubuhnya rasanya mati, satu-satunya yang berfungsi dengan baik hanyalah indera pendengarannya.

Jadi? Tentu ia tahu bahwa sekarang ia sedang di bawa oleh Hyuuga Neji ke suatu tempat yang tidak ia tahu –tapi ia percaya laki-laki itu pasti menjaganya mengingat laki-laki ini adalah temannya sejak SD dan tak pernah ada catatan kasus selain ia yang selalu berbuat baik diam-diam tanpa satu orangpun tahu kecuali Sakura. Ya. Hanya Sakura.

"Kau ini," desis bibirnya yang jarang berbicara itu seraya meletakan Sakura ke tempat tidur ruangan UKS. Yap. Tepat sekali. Hyuuga Neji membawa Sakura Haruno –teman sejak kecilnya itu ke ruang UKS.

Dan tentu Sakura mendengarnya sekaligus tahu bahwa sekarang ia berada di UKS karena indera penciumannya juga masih berfungsi. Berbagai bau obat-obatan dan bau khas dari UKS ini tentu membuat Sakura sangat yakin sekarang ia berada di UKS.

"Aku tidak tahu kau kenapa sampai seperti ini, bahkan kulihat akun fanfiksimu sudah tidak menghasilkan karya hebat lagi," lanjut suara itu. Sakura hanya terdiam. Kepalanya –yang tadinya pusing tidak seberapa mulai terasa sangat sakit tatkala mengingat kata "fanfiksi". Ia tidak kaget kalau Neji tahu, toh memang karya pertamanya ia berikan pada Neji untuk di Beta. Tentu. Hyuuga Neji tahu tentang Sakura Haruno yang seorang penulis fanfiksi lemon, dan itu tetap tak mengubahnya menjadi seorang teman yang baik walau hanya lebih sering diam.

"Aku awalnya tidak terlalu khawatir. Tapi aku tahu ini sejak kau ke ruangan ini bersama Uchiha itu, 'kan?" lanjutnya lagi mulai menyentuh pipi putih merona milik Sakura Haruno. Sedangkan yang disentuh makin merasa pusing melanda semua rongga otaknya ketika mendengar kata 'Uchiha' tersebut –membuatnya mengingat semua yang sudah membuatnya sulit tertidur hingga kantung matanya menebal.

"Dan, hey! Apa ini? Mata panda? Sejak kapan kau jadi sulit tidur, tukang tidur?" Sakura terlalu pusing untuk mendengar lanjutannya, dan lebih memilih pasrah terhadap rasa pusing tersebut. Ia kehilangan kesadaran sepenuhnya.

"Apapun yang membuatmu jadi begitu pusing. Apapun itu, aku tidak akan membiarkanmu begitu tersiksa." Neji melanjutkan kata-katanya lagi seraya mulai membelai rambut soft pink Sakura dan mulai mendekatkan bibirnya menuju jidat lebar ciri khas seorang Haruno. Sayang sekali Sakura sudah kehilangan kesadaran sepenuhnya hingga tak mendengar–

CUP!

"Karena aku menyukaimu Sakura Haruno. Sejak masih dibangku Sekolah Dasar,"

–pernyataan seorang Hyuuga Neji.

Hyuuga Neji, umur 17 tahun. Siswa SMA Konoha kelas XI-A. Merupakan teman sejak kecil Sakura, tepatnya sahabat. Merupakan idola yang memiliki fans mengingat wajahnya yang rupawan dan tampangnya yang cool dengan rambut panjang yang menjadi nilai plus karena rambut itu terawat menjadikan tampangnya tampak lebih tampan. Mengalami proses galau, menjadi remaja labil yang ingin membuat gadis yang dicintainya tidak menderita. Selalu menjaga Sakura bahkan selalu mengikuti tujuan SMP dan SMA Sakura.

.

Dan tanpa mereka –Neji dan Sakura ketahui, ternyata sedari tadi ada yang menguping percakapan monolog Neji tersebut. Mata obsidiannya menampikan berbagai macam perasaan di dalamnya itu terasa begitu kelam. Ia mulai mencengkram erat rambut ravennya hingga acak-acakan –walau ia tampak tetap tampan untuk melampiaskan perasaan kacau miliknya.

Setelah itu ia menonjok tembok di dekatnya. Tak perlu khawatir karena walaupun tonjokannya cukup keras, tapi ia tahu dengan posisi tembok yang sedang menjadi korbannya itu tidak akan menimbulkan suara yang sangat keras hingga mengganggu kedua insan di dalam ruangan tersebut –mengingat sepertinya Neji tidak terlalu memperhatikan sekitar hingga tidak sadar diikuti oleh Sasuke.

"Sial," gumamnya pelan seraya mulai membenamkan wajahnya ke lengan yang sekarang ia tempelkan di tembok tempat menjadi korban amarahnya. Membiarkan tangannya sekarang sudah mulai menunjukkan luka lebam akibat ulahnya yang justru melukai tangannya sendiri. Tapi, nampaknya Uchiha Sasuke tidak terlalu memikirkannya.

Ia tidak pernah tahu, bahwa perasaan yang selama ini dia pendam kurang lebih setahun akan membuahkan buah yang sangat matang –buah bernama cinta. Awalnya ia tidak terlalu menaruh perhatian pada perempuan manapun, tetapi Sakura berbeda. Sakura tampak begitu enerjik dan ceria apapun yang ia lakukan. Walau Sasuke tahu dia sedang dalam masalah, ia tetap nampak seolah tidak ada masalah dan menganggap hidupnya sempurna dengan kebahagiaan.

Iseng-iseng ia mengetikkan nama Haruno Sakura di mesin pencari internet, dan tak disangka hal menarik ia temukan. Yaitu nama Sakura Haruno yang tercantum dalam sebuah akun fanfiksi dan membaca semua biodata Sakura. Tepat, tanpa keraguan Sakura Haruno di akun fanfiksi itu adalah Sakura Haruno yang menarik perhatiaannya. Iseng-iseng –lagi ia membaca karya-karyanya. Lemon, sama sekali bertolak belakang dengan wajah innocentnya yang selalu menarik perhatian Sasuke Uchiha.

Memang kalau mendengar kata 'penulis cerita lemon' banyak orang yang akan menaruh respon negatif bahwa orang tersebut bukanlah orang baik-baik alias bejat. Tapi Sakura berbeda. Ia memberikan bumbu lemon hanya untuk menambahkan unsur seni yang indah –unsur penulisan pastinya. Dan tidak ada sedikitpun celah yang membuatnya terlihat seperti gadis bejat mengingat ia memang menghindari banyak laki-laki untuk melakukan hal-hal yang aneh-aneh.

Dan tanpa ia sadari, hanya dari keisengan dan rasa penasarannya, ia jadi sering memerhatikan Sakura. Baik di dunia nyata, maupun dunia fanfiksi. Dan dari sekedar 'memerhatikan' menjadi sebuah 'perhatian' yang tak bisa melepaskan pandangannya dari sosok bunga sakura di musim semi tersebut. Dan karena obsesi untuk memiliki Sakura –dan juga mengingat Sakura yang nampak perhatian kala itu, membuatnya merasa bahwa Sakura memiliki perasaan yang sama. Toh, siapa yang akan menolak pesona seorang Uchiha?

Awalnya ia senang Sakura menerima perlakuannya dan menggodanya sedikit karena ia suka wajah memerah yang jarang diperlihatkan oleh Sakura. Apalagi melihat Sakura yang seolah cemburu melihat Karin yang di kabarkan berpacaran dengannya.

Maka saat itu dengan penuh percaya diri, Sasuke menyatakan perasaannya dan di luar dugaan –ia ditolak.

Uchiha Sasuke, umur 17 tahun. Siswa SMA Konoha kelas XI-A. Memiiki wajah rupawan yang membuat siapapun akan tercekik kekurangan nafas karena hanya menatap wajah tampan yang jarang dimiliki siapapun. Penyandang Idola nomor satu di SMA Konoha sekaligus teman –tidak begitu dekat Sakura. Saat ini sedang mengalami proses remaja labil yang ingin mendapatkan kebahagiaan dengan orang yang sudah lama ia cintai selama kurang lebih satu tahun ini –Sakura Haruno yang merupakan teman sekelasnya sejak kelas satu SMA.

Dan kisah cinta segitiga mereka akan di mulai. Tentang si Sakura Haruno si penulis fanfiksi lemon yang kini terserang writers block. Sasuke Uchiha si idola sekolah yang menyukai Sakura sejak satu tahun yang lalu bahkan sempat melakukan 'itu' dengan Sakura. Dan Neji Hyuuga yang menyukai sekaligus teman sejak kecil dan akan selalu menjaga Sakura. Bukan dalam fanfiksi, tetapi dalam kisah nyata di mana Sakuralah pemeran utamanya.

To Be Continue


hmm... what i can say for this one? nothing .-. aku harap story ini bisa menjadi cukup twoshot! hahaha! aku sedang malas melanjutkan nya. ini hanya file lampau yang aku publish. tepat! Jadi sudah lama aku buat chapter satunya hahaha! Tapi tenang. setelah tidur sejenak, aku langsung buat chapter duanya. mungkin jumat ini (mengingat rabu dan kamis aku latihan kabaret untuk demo ekskul Nihon Club di sekolahku) akan aku update! :D jadi mohon ya perhatiaannya! hehe...

Aku menerima segala bentuk concrit begitu juga flame selama itu meningkatkan mutuku. apabila ada kesalahan pengetikan atau kesalahan penafsiran (aku sering begitu, sering salah warna gitu seperti Sakura tiba-tiba matanya sapphire -.-) katakanlah! Akan langsung aku perbaiki :D

Tinggalkan jejak bahwa kalian mau membantu mengembangkan penulisanku. (review gitu XD)