XLNR
XiuHan
Minseok
Luhan
And other cast
Baru seminggu menikah , namun suamiku meninggal dunia
Pernikahan yang terpaksa karena almarhum orang tuaku memberi mandat padaku untuk menikahi sahabatnya yang sedang sekarat , ya orang tua dan suamiku mengalami kecelakaan bersama
Orang yang hampir seumuran denganku namun harus menjadi suamiku
Namun ia sama sekali tak menyentuhku
Karena aku hanya mengurusinya
Namun takdur berkata lain
Aku ditinggal olehnya
Dan harus mengurus Anaknya
Bahkan anak itu seumuran denganku
Luhan
Become a mother
Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian itu , dan aku sekarang menyandang status Janda , ya minseok si janda , diusia 25 aku sudah menjadi janda
Namun aku tak peduli
" Aisssh gosong " Cheese burger yang dibuatnya gosong
" Sudah ku bilang kalau aku tidak makan makanan gagal , kamu gagal jadi mama yang baik , ini sudah yang keberapa kalinya ?"
Kwan Lu Han , 25 Tahun anak Kwan Han Bi mendiang suami Minseok
Kehidupan mereka berdua yang aneh terus berlanjut
" Sepertinya aku harus memikirkan hukuman karena kau gagal nerkali kali "
" Eh ... eh ...chankammann ..."
" Kau sudah berjanji bukan ? kalau kau akan menjadi mama yang baik untukku , karena itu kau berjanji akan mengurus rumah dengan baik , sebagai gantinya tinggal bersamaku bukan ?"
Luhan terus memojokkan Minseok ke tembok , mengekung dengan tubuhnya
sedikit menundukkan muka supaya sejajar dengan wajah Minseok
" Apa aku salah , Minseok ?" Lirihnya merdu
" be...benarr "
Mereka masih saling memandang
" Kenapa kau malah menjadi mamaku Minseok , tidakkah kau tau betapa aku menginginkanmu ? yatuhannn kenapa hidupku seperti ini , memiliki ibu titi yang bahkan seumuran denganku " batin Luhan
" Kalau begitu bikin lagi yang baru , aku lapar "
" Ehhhhh..." Teriak minseok sampai Luhan mundur beberapa langkah dan melepaskan kungkungannya , Minseok ingin marah , ngomel , bentak segalanya
" Luhan jahat , tapi mau bagaimana lagi hanya dia yang kupunya sekarang , aku juga berjanji pada ayahnya untuk mengurus Luhan dengan baik , aku harus menjadi Mama yang baik bukan ?" batin Minseok
Minseok akhirnya membuatkan sarapan lagi untuk Luhan namun
" Tak perlu , aku ada kelas pagi nanti telat " Katanya sembari menghampiri Minseok kembali
" Aku berangkat Ma , berhati hatilah dirumah , jangan lupa makan "
dan
Cupp
Luhan tersenyum manis setelah mencium pipi Minseok
" Cium aku balik "
" Eh " Dasar anak Mesum
Cupp
Minseok mencium pipi Luhan balik , Luhanpun segera keluar rumah
Namun sebenarnya hati mereka tak baik baik saja
diluar nampak menjalani hidup bagai Ibu dan Anak namun hati mereka selalu berdebar bagai anak muda yang jatuh Cinta
XXX
" Ja .. Minseok fighting pekerjaan rumah telah menanti "
Minseok pun memulai membersihkan Rumah , mencuci baju , membersihkan rumah dan segala yang harus dibersihkan
Duaakk
bukkkk
jeduuukkk
Ia terpeleser dari lantai dua menggelinding (¿) ditangga sampai lantai satu
Dahinya berdarah namun ia hanya mencucinya dan memberinya hendiplas
At Campus
Luhan telah menyelesaikan jam kuliahnya , tinggal menuju kantor untuk menandatangani berkas berkas , ya kantor peninggalan ayahnya
namun saat diparkiran ia dicegat (¿) oleh Chanyeol
" Lu "
" Eoh "
" Baekhyun wanna meet you "
" Halaah jangan sok inggris "
" Serius "
" Kau tau aku sama sekali tidak tertarik , kau tertarik dengannya kan yeol , ambil saja "
" Kau pikir dia barang ?"
" Aku sedang tidak tertarik untuk berhubungan dengan wanita !"
" Bahkan mereka banyak yang mengantri untuk kau tiduri "
" Kau saja yang ambil , sudah aku harus kekantor ayah dan segera pulang "
" Yaakkk , malam nanti ke club "
" Shirreo "
" Yaakkk "
Luhan pun meninggalkan Chanyeol begitu saja
Ia harus menuju kantor karena sudah mulai larut dan segera pulang , entah kenapa ia yang biasanya rajin ke club untuk sekedar minum atau menyalurkan hasrat menjadi malas dan memilih untuk dirumah
Sementar dirumah Minseok telah selesai memasak makan malam , walaupun sederhana , dengan segala kekacauan dan kegagalan
" Aku pulang "
minseok menyambut Luhan dengan senyumannya
" Eoh Luhan "
" Aku lapar "
" Makanan sudah siap "
Tanpa menjawab Minseok Luhanpun menuju ruang makan dan mulai memakan makan malamnya
Namun hanya sendiruan karena Minseok Duduk diruang tengah dan membuka hendiplas yang menempel dilukanya tadui siang karena lukanya sedikit bengkak dan darah masih keluar
ia pun mengompres sendiri lukanya
Sesaat setelah Luhan menyelesaikan makan malamnya ia menuju kamar namun sewaktu melewati ruang tengah ia melihat Minseok yang meringis sambil memegangi kompresan didahinya
" Wae " Tanya Luhan sembari mendudukkan Dirinya didelan Minseok
" Ah ..." Minseok membuka matanya dan kaget melihat Luhan sudah dihadapannya " gwencanha "
" Jangan sok kuat " Luhan pun mengambil komprean Minseok dan melihat Luka minseok
" Kenapa bisa seperti ini ?"
" Aku terjatuh ditangga , mian "
" Aku sudah bilang tadi untuk hati hati kan ?"
" Mianata Luhan " Minseok menduduk , jujur dia gugup jika bersama Luhan , namun dia bahagia , entah bahagia sebagai perempyan atau sebagai seorang ibu
Namun tanpa diduga duga Luhan malah mengecup Luka didahi Minseok , lama dan lembut namun ia juga menyedot darah dari luka tersebut
Minseok hanya bisa diam dan mengatur detak jantungnya
Ada apa dengan Luhan , kenapa semanis ini
Lama sekali Luhan melumat Luka itu , akhirnya dia lepaskan dan mengelapnya dengan tisu lalu memberi obat merah dan segera memberi perban
" Gomawo Luhan " Apaaa apaan , ia malah mengucapkan terimakasih padahal Luhan melakukan hal yang aneh , namun ia tak bohing ia menyukainya , Taukan kalau Minseok gadis yang polos
" Beri aku hadiah "
" Eh "
" Beri aku bibirmu "
" mwo " Minseok kaget tentu lah , biasanya Luhan hanya akan mencium pipinya
" Minseok "
" Arras..."
Luhan langsung menyambar bibir Minseok , hanya menempel , namun lama kelamaan melumatnya sedikit
Tapi tidak lama , Luhan langsung melepaskannya dan tersenyum manis
" Gomawo " Ia mengacak rambut Kinseok dan segera naik kelantai atas menuju kamarnya
Segera mengunci pintu dan memegang dadanya yang bergemuruh
" Sial kenapa bibirnya semanis itu "
ia masih menetralkan detak jantungnya
sementara Minseok masih membatu ditempatnya tadi
Itu ciuman pertamanya , ayah Luhan sama sekali tak pernah menyentuhkan karena saat menikah ayah Luhan sedang sakit bahkan beberapa hari langsung kritis
Jantungnya pun sama bergemuruh
" Apa aku salah jika menaruh rasa pada anak tiriku ?"
TBC (?)
