Just Be Friends
Chapter 1
Author : FuujiAnima
Pairing : Zoro x Sanji, sedikit Ace x Luffy, onesided Sanji x Nami
Disclaimer : sepenuhnya milik Eiichiro Oda-sensei. OnePiece is not mine :D
Genre : Yaoi (Don't Like Don't Read)
Rating : T
Di dalam dojo kendo, terlihat beberapa orang sedang mengayunkan bakutou (Pedang kayu) sebagai porsi latihan yang sedang mereka jalani.
"Oke semua latihan sudah beres, sekarang kalian bisa pulang." Ucap pelatih dojo tersebut.
"Baik ,Pak!" sahut murid-murid dojo itu kemudian, lalu mereka pun berberes pulang.
Dari beberapa orang yang hendak pulang dari dojo tersebut terlihat Zoro yang sedang melihat ke arah sekolahnya. 'Hmm apa orang itu masih ada di sekolah,ya?' pikir Zoro kemudian mengarahkan dirinya ke dalam sekolahnya, dan berhenti di depan salah satu kelas masak yang lalu langsung dibuka olehnya.
"Ah! Zoro kebetulan sekali kamu kesini, ayo coba masakan dengan resep terbaruku." Senyum Sanji, lelaki satu-satunya yang bergabung dengan klub masak. "Tapi jangan dihabiskan, ya itu untuk Nami tercintaku."
"Hhh.." kemudian Zoro dengan malasnya mencoba makanan yang telah dibuat oleh Sanji, "Hm.. enak.." gumamnya lalu langsung dengan cepat menghabiskan makanan tersebut.
"Zoro kamu jangan makan semuanya, itu kan aku buat untuk Nami!" marah Sanji melihat Zoro yang telah menghabiskan makanan tersebut. "Hhh.. apa boleh buat aku akan memasaknya lagi dirumah untuk memberikannya kepada Nami besok."
Mendengar Sanji terus menerus mengatakan Nami, Nami, dan Nami, Zoro sama sekali tidak bisa tenang dan membuatnya moodnya menjadi sangat buruk. "Hei, Sanji bisa tidak kamu tidak banyak membicarakan Nami. Kamu seperti tidak mempunyai bahasan lainnya saja."
"Dasar kau Marimo! Aku mau membicarakan Nami, membicarakan apa, itu kan haknya aku!" marah Sanji tidak terima.
"Kh! Bisa tidak berhenti memanggil aku Marimo, dasar kau Alis Aneh!" Zoro langsung ikut mengejek Sanji.
"Marimo!" Ejek Sanji lagi.
"Alis Aneh!" Zoro juga terus mengejek Sanji.
Mereka trus mengejek sampai akhirnya Sanji memutuskan untuk pulang duluan sambil masih kesal "Aku tidak ada waktu untuk idiot seperti kau, dasar Marimo!" kata Sanji langsung keluar dari kelas itu sambil membawa tasnya.
Zoro yang ditinggal dikelas tersebut langsung menghela nafas, "Hhh.. itu gara-gara kau terus menerus membicarakan perempuan itu. Ahh.. Sial!"
Sedangkan Sanji yang sedang dalam perjalanan pulang masih terus merasa kesal "Dasar Marimo Sial! Suka sekali sih dia bertengkar denganku."
Namun tiba-tiba Sanji dihadang oleh beberapa berandalan di tengah jalan, "Hei, hei.. Kalau kamu mau lewat jalan ini, kamu harus memberi kami uang jalan. Hehehe." Kata salah satu berandalan tersebut dengan sedikit mengancam.
"Kalian muncul disaat yang tepat, karena saat ini aku sedang sangat ingin memukul seseorang." Ujar Sanji mengeluarkan amarahnya yang daritadi disimpannya baik-baik. Disaat mereka hendak memukulnya, Sanji langsung menendang mereka dengan keras. Walau sehari-hari kerjaan Sanji hanyalah memasak makanan, tapi Sanji selalu melatih kakinya agar saat berkelahi tangannya tidak akan terluka, karena bagi Sanji, tangannya sangat penting dalam memasak. Dengan waktu yang sangat cepat, Sanji sudah mengalahkan mereka semua. "Ahh.. Perasaanku menjadi ringan lagi." Sanji langsung bersiul-siul sambil meninggalkan para berandalan tersebut di jalan.
"Sialan! Kau akan mendapat pembalasannya nanti." Geram salah seorang berandalan tersebut sambil menatap dengan tajam ke arah Sanji pergi.
Keesokan harinya, ketika jam istirahat
"Namiiiii! Lihat apa yang aku buatkan untukmu!" teriak Sanji begitu melihat Nami di kelasnya.
"Sanji, maaf ya aku sudah kenyang dan aku sudah janji dengan Robin untuk meneliti peta harta karun sekarang." Kata Nami kemudian keluar dari kelas dengan cepat dan meninggalkan Sanji.
"Pa..padahal aku sudah membuat makanan ini untuk Nami dengan susah payah." Sanji langsung merasa down karena ini bukan sekalinya ia gagal memberikan makanan ke Nami, wanita yang paling ia sukai.
Zoro yang melihat kejadian tersebut langsung mendekati Sanji, kemudian tanpa merasa bersalah, Zoro langsung membuka kotak bekal yang berisi makanan untuk Nami dan langsung memakannya dengan lahap.
"Ngapain kamu makan makanan buat Nami, Hah!" marah Sanji yang melihat Zoro makan dengan enaknya.
"Ini lebih baik daripada tidak dimakan sama sekali kan?" kata Zoro dengan cepat menghabiskan makanan tersebut, "Hah.. Terima kasih makanannya." Setelah beres makan, Zoro langsung pergi meninggalkan Sanji.
"Di..dia! Marimo kurang ajar!" marah Sanji menarik bahu Zorro, namun karena Zoro tidak siap, ia pun langsung terjatuh menimpa Sanji.
Zoro yang terjatuh hanya dapat terdiam memandang Sanji yang terduduk akibat kakinya yang ditimpa oleh Zoro. Sanji yang sadar ia dipandangi terus oleh Zoro langsung marah lagi, "Marimo sial! Cepatlah kau berdiri! Kau menimpa kakiku tahu!"
Zoro akhirnya berdiri juga sambil menghela nafas panjang, dan langsung meninggalkan Sanji yang masih terduduk. "Sebenarnya ada apa dengan dia?" gerutu Sanji.
Begitu Sanji berdiri, tiba-tiba Luffy langsung berlari dan memeluk Sanji hingga Sanji terjatuh lagi. "Luffy! Ada apa kamu tiba-tiba.."
Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Luffy sudah memotong perkataan Sanji, "Sanjiii aku lapaaar!" kata Luffy yang disusul dengan perutnya yang langsung bergerumuh tanda kelaparan.
"Hhh.. Baiklah.. baiklah.." ujar Sanji yang mengetahui kalau Luffy itu memang selalu mencarinya ketika lapar. "Tapi kalau aku memasak sekarang, waktunya tidak akan cukup untuk masuk kelas lagi."
"TIdak apa-apa, tidak apa-apa.. Sekali-kali bolos 1 atau 2 jam pelajaran tidak akan membuatmu mati, lain halnya dengan tidak makan." Senyum Luffy yang hanya memikirkan perutnya.
"He? Baiklah kalau begitu, mari kita menuju ke ruang masak, mudah-mudahan tidak ada kelas yang akan memakainya hari ini." Kata Sanji kemudian pergi berdua dengan Luffy.
Zoro yang ternyata daritadi berbaring di atap sekolah, melihat Sanji dan Luffy yang memasuki ruang kelas masak berdua. 'Sanji dan Luffy? Apa Luffy lapar lagi seperti biasa ya. Hh.. bukan urusanku.' Pikir Zoro kembali berbaring namun pikirannya tidak bisa lepas dari Sanji yang sekarang sedang berdua saja dengan Luffy.
Kemudian di kelas masak tersebut, Sanji mengeluarkan panci serta beberapa bahan untuk memasak yang sudah tersedia di laci-laci yang ada di kelas tersebut, sedangkan luffy mengambil kursi dan bersenandung gembira sambil menunggu Sanji selesai memasak.
"Hei Sanji.. Kamu mau memasak apa?" Tanya Luffy semangat.
"Masak yang mudah saja nasi goreng, soalnya disini bahannya tidak banyak." Jawab Sanji santai.
"Hmm.." gumam Luffy tidak sabar.
Kemudian tidak beberapa lama, Luffy mondar mandir di belakang Sanji saking tidak sabarnya. "Sanji, belum beres juga yaaa.." kata Luffy kemudian menempelkan dagunya ke pundak Sanji.
"Luffy, kalau kamu terus menggangguku, gimana aku mau cepat membereskan masakanku?" sahut Sanji yang merasa terganggu.
"Tapi perutku sudah tidak bisa menunggu lagi, Sanji." Kata Luffy lagi tidak sabar, kemudian memeluk Sanji.
"Hei kamu walau memelukku begini, makanannya tidak akan lebih cepat selesai." Kata Sanji pusing menghadapi Luffy yang sedang lapar.
Tiba-tiba pintu kelas masak dibuka dengan kasar, "Hei Luffy aku mencarimu kemana-mana dan ternyata kamu disini dan bermesraan dengan tukang masak itu ya." Ujar Ace agak marah.
"Ah! Ace kamu ngapain mencariku, lagipula aku tidak sabar untuk makan, makanya aku meminta Sanji untuk memasakannya untukku." Ujar Luffy tidak bersalah.
"Luffy.. Kamu ikut aku sebentar!" tarik Ace langsung menggendong Luffy di bahunya dan membawanya pergi meninggalkan Sanji sendirian dengan masakannya.
"Hh.. Kalau begini aku bisa menebak sebenarnya apa yang terjadi antara Luffy dan Ace." Gumam Sanji melanjutkan membereskan masakannya.
Tiba-tiba ruang kelas masak tersebut dibuka lagi dengan kasar untuk kedua kalinya. "Sanji!" teriak Zorro dengan raut wajah khawatir, namun Zorro tidak melihat Luffy yang tadi memeluk Sanji.
"Ng? Zoro mau apa kamu cepat-cepat ke sini?" Tanya Sanji kebingungan.
TBC
Kira-kira apa yang bakal Zoro jawab atau lakukan, ya (troll)
maaf, ya sepertinya chapter 1 ini sangat sedikit. gomenasaiii~
