Hello minnaaaa… maaf kalau ceritanya nggak bagus ya, maklum ini fanfiction pertama saya. Iseng-iseng mau bikin fanfic ini gara-gara cari fanfic tentang LawBin masih dikit banget hehe, okay enjoy it minna :) Ini fanfic sudah lama bikin cuma baru sempat diupload sekarang hihi :3
I DON'T OWN ONE PIECE!
Chapter 1 : Thousand Sunny
"Hoaaaaam, sudah pagi rupanya", seorang pria baru saja terbangun dari tidurnya, pagi ini tampak seperti biasa baginya, dia berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan menggosok giginya, kemudian mengambil pakaian bewarna biru tua dengan logo bajak lautnya berwarna kuning yang diletakan tidak beraturan dibawah lantai kamar, tidak lupa dia menggunakan topi putih bertotol coklat kebanggaannya dan siap untuk menjalani keanehan-keanehan yang akan terjadi di Thousand Sunny kapal milik Monkey D. Luffy, aliansi bajak lautnya.
"Taraaaooo, kau sudah bangun rupanya", teriak Luffy menyapa Law saat Law baru saja melangkah keluar dari kamar. Ya, pria ini adalah Trafalgar Law, kapten dari Heart Pirates yang saat ini sedang berada di kapal Mugiwara karena keputusan untuk beraliansinya saat di Punk Hazard beberapa hari lalu.
Seperti hari-hari biasanya yang dia lalui di kapal Mugiwara, dia berjalan menuju pinggir dek kapal kemudian duduk bersandar di pinggir dek kapal, seperti yang biasa Zoro lakukan, hanya saja Law tidak tertidur, dia melihat sekeliling kemudian menghembuskan nafas panjang. "Hmmm, kenapa mereka tidak pernah bosan melakukan tindakan-tindakan konyol seperti ini setiap harinya", ucapnya dengan tatapan heran sambil melihat Luffy, Usopp, dan Chopper yang sedang menaruh sumpit dihidung mereka sambil menari-nari dengan iringan musik dari Brook dihadapan rekan mereka lainnya. Tapi ada dua orang yang tidak ada disana, Zoro dan Robin. Zoro seperti biasanya, bila tidak sedang tidur di pinggir dek berarti dia sedang berada di ruang pengawasan dan melatih ototnya. Tapi Robin, dimana dia?.
"Dimana wanita itu, biasanya dia duduk di kursi itu sambil membaca buku dan menikmati tehnya", Law memandang kursi yang biasa diduduki oleh sang arkeolog, Nico robin. Law melihat-lihat lagi dari ujung ke ujung Thousand Sunny tapi tetap tidak terlihat sosok wanita cantik itu. "Ah, sudalah apa yang aku lakukan", kemudian dia berdiri dari duduk santainya itu dan berjalan menuju dapur. "Melihat tingkah konyol mereka aku menjadi lapar", batin Law sambil melepas topi dan mengusap-usap rambutnya yang hitam tidak beraturan itu.
"Aaahh kenapa hanya ada roti isi disini!", teriak Law saat dia melihat apa yang ada di meja makan. "Kenapa tidak kau lihat di dalam kulkas Tuan? Sepertinya ada makanan lain disana", Law mendengar suara seseorang di belakangnya, dia secara otomatis menoleh ke belakang dan ternyata disana ada seorang wanita yang sedang duduk di sofa dekat pintu dan tersenyum manis padanya. Ya, Nico Robin sedang duduk dan menikmati teh di sana. "Kenapa aku tidak menyadari kalau ada dia disana", batin Law dengan wajah sedikit memerah karena mungkin dia malu telah berteriak seperti tadi.
Law kemudian duduk di meja makan dengan membawa segelas ice cream bersamanya.
"Pagi-pagi begini makan ice cream? Apa enak Law-san?" Tanya Robin sambil tertawa kecil.
"Yang ada hanya ini, aku sudah lapar jadi mau bagaimana lagi, kau diam saja!", Law menjawab dengan wajah sedikit memerah.
"Fufufu, baiklah aku akan diam kalau begitu"
"Ya begitu lebih baik"
"Fufufu dia lucu", batin Robin sambil tersenyum memandang Law yang wajahnya masih memerah.
"HYAAAAAAAAA!", suara teriakan terdengar dari dek kapal, Law dan Robin pun langsung beranjak dari duduk mereka dan keluar untuk memastikan apa yang sedang terjadi di luar. "A-APA YANG TERJADI?!", Law berteriak dengan wajah memucat. "Kapalnya? Ke…kenapa kapalnya terbelah? Dan dimana bagian kapal lainnya?!", Robin bertumpu diatas lututnya dengan suara bergetar dan tiba-tiba dia pingsan.
Review yaaa, thank you :)
