Tittle : So far different till' same

Author : Kim Joungwook

Pairing : KyuWook

Length : mini chaptered. 1 of…

Genre : Romance

Summary : "Ryeowook-ah, apa yang berada dilehermu itu Kissmark?"/ "aigoo~ kekasihku manis sekali~" /"kau tahu, Kyu~ Bibirmu sangat seksi." /"dasar tak tahu tempat. Jangan bermesraan di depan kami./CrackPair!KyuWook/BoyXBoy/DLDR!/ Mini chaptered

Warning : Shounen-ai, BoyXBoy. DLDR!

.

.

.

KyuWook

.

"Eomma~ Kyu mau cekolah!"

"he? Kyu masih tahun depan sekolahnya."

"shileo! Kyu mau cekarang cekolahnya!"

"keundae wae? Kenapa Kyu mau sekolah sekarang?"

"Wookie cekolah cekalang. Kyu juga mau ikut Wookie cekolah~"

"Jinjja? Kyu mau sekolah juga?"

"ne~"

.

.

.

"Kyu~ Sudah Wookie bilang jangan ke sana~"

"Tapi Kyu mau beli es Klim~"

"Cini, makan cama Wookie. Wookie punya coklat cama stlawbelly. Kyu juga cuka kan?"

"Ne~ Kyu cuka!"

.

.

.

"yaish! Sudah eomma bilang makan sayurmu, Wookie!"

"Shireo! Sudah kubilang aku tidak suka sayur eomma~"

"dengarkan eomma. Mau sampai kapan kau tak suka sayur? Kau sudah hampir lulus SD Wookie~"

"tapi sayur itu pahit. Dan segala hal yang pahit itu tak enak, eomma~"

"tapi tetap saja kau butuh makan sayur. Lihatlah tubuhmu, kurus seperti itu!"

"eomma, aku tetap tak mau! Dan aku tidak kurus, eomma!"

"makan, Wookie. Eomma tak mau tahu, kau harus makan sayurmu!"

"shireo! Eomma jahat!"

"eomma tidak jahat. Eomma hanya me-"

"Geumanhaeyo, ahjumma. Wookie hanya tak mau makan sayur. Biarkan saja."

"aish! Kyu~ Kau juga sama saja!"

"tapi memang sayur itu tak enak. Benarkan, Kyu?"

"hn. Sayur memang tak enak!"

"Terserah kalian saja!"

"kajja kita beli es krim, Wookie~"

"kajja!"

.

.

.

"Kyu!"

"Ah? Ahra Noona?"

"eoh, Wookie-ah?! Noona kira Kyu."

"Kyu sedang pergi noona. Waeyo?"

"eobseo. Tapi tadi noona kira kau memang Kyu. Lagipula kau juga berada dikamar anak itu."

"ah, mianhae. Tadi Kyu hanya memintaku menunggunya disini."

"hahahaha, gwenchana. Kalian memang sangat lengket. Kemana-mana selalu bersama."

"Noona terlalu berlebihan."

"aniya! Bahkan noona sampai salah membedakan dirimu dengan Kyu. Kalian memang sudah seperti anak kembar."

.

.

.

"Wookie-ah. Aku tak tahu apakah sekarang waktu yang tepat untuk memberitahumu."

"waeirae, Kyu?"

"eum, kurasa, aku mencintaimu"

"…"

"Wookie? Kenapa? Kau tak mencintaiku juga?"

"B-Bukan begitu. Tapi, kita kukira –kita masih terlalu kecil untuk mengetahui apa itu cinta."

"hey! Kita sudah masuk Junior High School. Sudah cukup dewasa kurasa."

"Tapi-"

"kau mencintaiku tidak?"

"kyu, kau serius?"

"tentu saja, aku serius."

"Kurasa, A-aku juga mencintaimu~"

.

.

.

"eung, Kyu."

"ne?"

"aku ingin bertanya sesuatu, tak apa?"

"bertanyalah, Baby~"

"ya! Geumanhae~ Berhentilah memanggilku baby."

"hahahhaa, arra, arra. Jadi bertanya tidak?"

"ah, iya. Aku hampir lupa."

"lalu?"

"aku ingin bertanya mengapa kau mencintaiku?"

"Geunyang"

"yah! Itu bukan jawaban, Kyu~"

"hahahaha, ne, ne. kukira karena memang kita berjodoh."

"he? Berjodoh? Apa hubungannya jodoh dengan kau mencintaiku?"

"Berjodoh artinya kita ditakdirkan bersama, ditakdirkan saling mencintai."

"Geuraeyo?"

"Geurae. Dan kurasa kita memang jodoh!"

"Jeongmalyo?"

"ya! Banyak hal yang sama diantara kita. Bahkan kita sangat mirip. Bukankah itu artinya kita berjodoh?"

"eum~ jika kau bilang bahwa kita berjodoh karena kita mirip, kurasa aku juga setuju denganmu."

"Kau memang harus setuju denganku!"

.

.

.

"Hey, Kyu! Bangunlah. Jangan sampai kau terlambat hari ini! Hari pertama pelajaran kan?!" Suara Ahra terdnegar menggelegar di kamar bernuansa putih biru itu. Seorang namja yang masih bergelung dibalik selimutnya itu mulai menggeliat tak nyaman. Apalagi Ahra mulai membukai tirai gorden dan mengguncang bahunya.

"Hey! Palli ireona!" Ahra kembali berteriak. Dengan tidak berperasaan ia memukul cukup keras punggung namja itu.

"eungh~ iya noona. Aku bangun." Dengan malas Kyuhyun membalas ucapan Ahra. Ia mengucek matanya sebentar dan membukanya lebar, mengerjapkannya beberapa kali sebelum memandang Ahra sebal.

"aku sudah bangun! Lebih baik noona membantu eomma saja di bawah." Usir Kyuhyun halus. Ahra tersenyum kecil dan mengacak kasar rambut Kyuhyun.

Kyuhyun mengerucutkan bibirnya mendapat perlakuan seperti itu dari Ahra, "aku sudah besar, Noona~" Gumam Kyuhyun. Ahra tertawa dan segera beranjak dari kamar itu.

"nan arra. Sana segera mandi."

.

.

.

"eomma~" suara Kyuhyun menyapa pendengaran seorang yeoja paruh baya yang tengah berkutat di dapur itu.

"Kyuhyun-ah~ Tumben kau sudah bangun?" Yeoja itu melihat jam yang tertempel di ruang makan, "belum ada jam 7." Tambah eomma Kim. Kyuhyun tertawa kecil.

"Aku mau membangunkan Wookie, eomma. Pasti dia masih tidur." Ucap Kyuhyun dengan senyum evilnya.

Dan Eomma Kim hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum saat melihat Kyuhyun meletakkan tasnya di kursi makan begitu saja dan langsung menuju kamar Ryeowook. Hal yang sudah biasa terlihat.

.

.

.

Kyuhyun langsung tersenyum begitu membuka pintu kamar Ryeowook. Terlihat namja mungil itu tengah terlelap di atas ranjangnya dengan tubuh yang miring menghadap pintu, yang berarti jelas terlihat oleh Kyuhyun. Namja itu melangkah perlahan memasuki kamar dan menutup pintu, berjalan menuju jendela dan membuka gorden, membiarkan bias-bias mentari memasuki ruangan itu.

Kyuhyun berbalik dan langsung mendekati ranjang Ryeowook, tersenyum tipis melihat wajah damai sang kekasih yang sangat nyenyak dalam tidurnya. "dasar pemalas." Gumamnya kemudian.

"Bangunlah, chagi~" ucap Kyuhyun sembari ikut berbaring di sana, tidur menyamping hingga berhadapan langsung dengan wajah Ryeowook. Tak dipedulikannya lagi seragam sekolah yang ia pakai akan kusut karena posisi tidurnya.

"jadi, kau mau bangun atau tidak?" Tanya Kyuhyun dengan seringainya. Ia sengaja berbicara tepat di depan bibir Ryeowook, sedikit meniupnya lalu mengecup kilat bibir itu. Menciptakan sebuah guratan di dahi Ryeowook.

.

Kyuhyun makin mendekatkan tubuhnya dan memeluk tubuh mungil Ryeowook, ikut menggeser tubuh itu agar semakin menempel padanya. "kau sangat sexy~" gumam Kyuhyun. Ia menempelkan wajahnya di leher Ryeowook, membuat kepala Ryeowook sedikit mendongak ke atas.

"eungh~" lenguhan rendah itu terdengar dari bibir Ryeowook saat Kyuhyun mengecup, menjilat, bahkan menghisap sedikit kuat lehernya. Dan seringai tercetak di wajah Kyuhyun saat melihat hasil dari perbuatannya, sebuah kissmark merah yang cukup mencolok di kulit putih Ryeowook.

"K-kyu?" gumaman Ryeowook membuat Kyuhyun menjauhkan wajahnya dari sana, menggeser tubuhnya sedikit jauh dan memandang Ryeowook yang tengah mengerjapkan matanya berkali-kali.

"eum? Kau sudah bangun, Ryeowookkie?" Tanya Kyuhyun ditengah kegiatannya mengecupi wajah Ryeowook, membuat namja mungil itu kembali memejamkan matanya.

"Kyu~ geumanhae!" ucap Ryeowook susah payah, tangannya mendorong dada Kyuhyun agar menjauh darinya. Kyuhyun akhirnya mengalah dan menjauhkan wajahnya.

.

"aku masih mengantuk, Wookie~" ucap Kyuhyun manja sembari kembali mendekatkan wajahnya dan membenamkannya di dada Ryewook, mengeratkan pelukannya di pinggang namja itu dan mulai memejamkan matanya.

Ryeowook terdiam sesaat, mencoba mengembalikan kesadarannya yang belum terkumpul sempurna. Dan ia langsung menyunggingkan sebuah senyuman kecil saat mengetahui Kyuhyun benar-benar menyamankan posisinya di sana.

"kau benar-benar mau tidur? Kita akan terlambat jika tak segera bersiap." Meski ucapan Ryeowook menyuruh Kyuhyun tidak tidur, tetapi tangannya justru membelai lembut punggung namja itu, membuat Kyuhyun benar-benar ingin tidur lagi.

"ani. Aku hanya ingin memelukmu seperti ini." Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya, membuat Ryeowook sedikit memekik kaget.

"Keundae, Kyu. Kita harus se-"

"Kyuhyun! Ryeowook! Jika dalam 5 menit kalian tidak segera turun, kalian akan terlambat ke sekolah!" Teriakan appa Kim membuat Ryeowook mendorong tubuh Kyuhyun dan segera bangkit. Kyuhyun hanya diam dan ikut bangun lalu duduk bersandar pada kepala ranjang. Terkikik kecil saat Ryeowook dengan tergesa mengambil asal handuk dan segera masuk ke kamar mandi.

"ah~ Ponselku." Kyuhyun mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya dan mencoba melihat pesan yang masuk. Ia segera membalas pesan itu dan mulai asik dengan ponselnya, sedikit melupakan keterbatasan waktu yang ia miliki.

.

"KYU! Seragamku! Aku lupa membawanya~" sampai teriakan Ryeowook membuat Kyuhyun hampir saja melempar ponselnya.

Kaget.

"ne~"

.

.

.

"lari Kyu~ Lari!" Ryeowook berteriak di tengah tawanya, berlari sekuat yang ia bisa menuju kelasnya yang juga kelas Kyuhyun. Kyuhyun yang belari tak jauh darinya juga ikut tertawa. Mereka baru saja menerobos gerbang sekolah yang dijaga oleh satpam dan guru piket, terlambat 3 menit dan gerbang sekolah sudah akan ditutup sampai dua namja itu menerobos begitu saja.

"hahahahaha~ Kau kurang cepat, sayang~" Kyuhyun balas berteriak saat ia melewati Ryeowook dan mendahului namja itu. Ryeowook tertawa dan segera menggenggam tangan kiri Kyuhyun, menyisipkan jemarinya di antara jemari Kyuhyun dan berlari bersama, hanya tersenyum saat Kyuhyun memandangnya bingung.

"kau yang terbaik!" Kyuhyun bergumam pelan sembari mempercepat larinya, mengeratkan genggaman tangan mereka dan sedikit menyeret tubuh Ryeowook disampingnya.

.

"Kyu awas!" Ryeowook berteriak saat melihat seorang sonsaengnim berjalan di depan mereka. Kyuhyun membelokkan langkahnya dan membuat tubuh Ryeowook sedikit menyenggol bahu sonsaengnim itu.

"mianhae, saem~"Teriakan Ryeowook cukup bergema di lorong sepi itu, mengingat bel masuk sudah berbunyi.

Lari mereka berhenti saat sudah sampai di depan kelas, "kita sampai!" Kyuhyun berucap pelan, menetralkan nafasnya yang sedikit terengah karena berlari sepanjang jalan menuju kelas. Hal yang sama juga dilakukan Ryeowook.

"sudah, ayo kita masuk. Sepertinya sonsaengnim belum masuk." Ucap Ryeowook. Ia merapikan seragamnya sejenak sebelum melangkah masuk. Kyuhyun hanya diam dan mengikuti Ryeowook masuk, menghela nafas lega saat sonsaengnim benar-benar belum datang.

.

.

.

"Kalian benar-benar gila!" Donghae langsung berkomentar begitu mendengar cerita Ryeowook tentang aksi lari mereka pagi ini.

"kami tidak gila, hyung~" ucap Kyuhyun dan Ryeowook bersamaan, dengan pose yang sama, yaitu mengerucutkan bibir dengan dahi yang berkerut. Donghae tertawa melihat pose mereka.

"wah~ neomu kyeopta!" Eunhyuk tiba-tiba datang dan mencubit pipi kanan Ryeowook dan pipi kiri Kyuhyun secara bersamaan, membuat dua namja itu meringis kesakitan.

"lepaskan, hyukkie~ mereka kesakitan." Ucap Donghae, mencoba membuat Eunhyuk melepas cubitannya. Eunhyuk terkekeh dan melepaskan pipi mereka dan duduk disamping Donghae.

"hyung kejam~" ucap Ryeowook sembari mengelus pipinya yang baru saja disubit Eunhyuk. Eunhyuk tersenyum lebar.

"salahkan kalian yang terlihat sangat imut seperti itu." Ucap Eunhyuk, "terserah hyung saja." Balas Kyuhyun pasrah. Eunhyuk dan Donghae terkekeh bersama, sampai Eunhyuk menyadari ada yang janggal di atas kulit putih Ryeowook.

"Ryeowook-ah, apa yang berada dilehermu itu Kissmark?" tanay Eunhyuk. Ryeowook mengerutkan dahinya, tangannya mencoba mengelus lehernya, mencari objek apa yang sedang dibicarakan Eunhyuk.

"owh, iya. Itu kissmark yang baru saja aku buat tadi pagi." Dengan tidak berpikir dulu, Kyuhyun langsung menjawab pertanyaan Eunhyuk. Ryeowook reflek membelalakan matanya dan langsung memeluk lengan Kyuhyun, menyembunyikan wajahnya yang tengah memerah heboh di balik punggung sang kekasih.

"pantas sedari tadi banyak sekali yang menatap aneh ke arahku. Kau penyebabnya!" teriakan Ryeowook sedikit teredam oleh punggung Kyuhyun, tapi tak menghalangi Eunhyuk dan Donghae untuk tertawa.

"aigoo~ kalian benar-benar manis!"

.

.

.

"kalian sudah berapa lama berpacaran?" Tanya Donghae ditengah makan siang mereka. Kyuhyun dan Ryeowook terdiam, saling berpandangan sejenak sebelum kembali menatap Donghae di hadapan mereka.

"kami bertemu saat masih bayi, karena orang tua kami yang bertetangga. Bermain bersama sejak kecil dan menjadi kekasih saat kelas eum~ kelas 1 Junior High School kurasa." Jelas Kyuhyun. Ryeowook mengangguk membenarkan.

"wah~ daebak! Kalian benar-benar mengerti satu sama lain kalau begitu." Kali ini Eunhyuk yang berkomentar. "bisa dibilang begitu." Balas Kyuhyun acuh.

.

"Eh, tapi Kyu, Wookie, apa kalian tahu bahwa kalian sudah menjadi trending topic di sini sejak pertama kalian masuk?" Tanya Eunhyuk tiba-tiba. Kyuhyun, Ryeowook, dan Donghae yang sedang menikmati makan siang mereka langsung memandang Eunhyuk penasaran.

"benarkah?" Tanya Ryeowook sangsi. Pasalnya ia merasa biasa saja. Eunhyuk mengangguk cepat.

"sejak seminggu lalu kalian melakukan ospek, para sunbae yang notabene-nya teman-temanku langsung ribut membicarakan kalian." Jelas Eunhyuk. Donghae ikut mengangguk.

"ne, ne, ne. aku juga sering mendengar mereka membicarakan kalian." Donghae ikut membenarkan.

"memangnya kita kenapa?" kali ini Kyuhyun yang bertanya.

"kalian imut, seperti anak kembar dengan pipi chubby dan kulit putih yang juga hampir sama. Secara visual sangan menarik. Tapi kalian sudah berpacaran, dan kemana-mana selalu berdua, ramah kepada siapapun, mesra dimana saja, dan yang paling parah. Kalian sudah berani melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kalian lakukan saat masih kelas 1." Eunhyuk menjelaskan apa saja yang ia ketahui.

"memang kami melakukan apa?" Kyuhyun menyahut cepat. Ryeowook mengangguk cepat disebelahnya, "kami tak merasa melakukan hal yang salah." Tambah Ryeowook.

"hey, hey, hey~ apa kalian tak sadar telah mengerjai sunbae kalian saat ospek? Mereka cukup shock mendapat perlawanan dari hoobae mereka. meski aku juga termasuk sunbae yang kaget atas kelakuan kalian." Jawab Eunhyuk. Kyuhyun langsung tertawa begitu mendengar jawaban Eunhyuk.

"hanya karena itu hyung?" Tanya Kyuhyun tak percaya. Ryeowook hanya terkekeh disebelahnya.

"hey~ itu termasuk sesuatu yang patut diingat! Hoobae yang menyela ucapan sunbaenya dan berargumen bahwa sunbae itu salah." Donghae mencoba memberikan argumennya. Ryeowook mengangguk kecil.

"memang sih. Tapikan kita hanya membenarkan apa yang salah." Bela Ryeowook. Eunhyuk dan Donghae tertawa bersama melihat raut wajah Ryeowook yang sangat-sangat imut itu. Ditambah Kyuhyun yang kini menyandarkan kepalanya di bahu kanan kekasihnya.

.

"apa kalian tak pernah bertengkar?" Tanya Donghae, mencoba melupakan masalah sunbae dan hoobae yang tadi mereka bicarakan. Ryeowook mengerucutkan bibirnya.

"hyung tak tahu saja bagaimana kalau kita bertengkar. Bisa-bisa hyung jadi pelampiasan kekesalan kita." Jawab Ryeowook, karena Kyuhyun mulai memejamkan matanya dengan tangan yang memeluk pinggang Ryeowook dari samping dan kepala yang masih bersandar nyaman di bahu namja mungil itu.

"jeongmal?" Tanya Donghae tak percaya. Ryeowook mengangguk kecil.

"pernah kami bertengkar karena masalah sepele, tak ada yang mau mengalah tentang siapa yang salah karena membiarkan salah satu teman sekelas kami pulang bersamaku. Karena saat itu Kyuhyun sedang mengikuti pelatihan dengan sonsaengnim, hujan deras, jadi aku terpaksa meng-iya-kan tawarannya untuk pulang bersama. Lagipula saat itu Kyu sudah mengizinkanku pulang duluan." Jelas Ryeowook.

"lalu, apa masalahnya jika kau pulang bersama dengan temanmu?" Tanya Donghae bingung. Namja mungil itu menghela nafasnya.

"masalahnya, Kyuhyun itu pencemburu berat. Dia langsung cemburu dan membuat kami tidak berbicara selama 3 hari dan tidak bertatap muka. Sampai akhirnya teman kami itu meminta maaf pada Kyuhyun dan membuat kami berbaikan. Yah~ walapun aku juga pencemburu, setidaknya aku tidak seperah itu." Jawab Ryeowook. Kyuhyun langsung membuka matanya.

"kau selalu menjelek-jelekanku didepan yang lain, Wookie~" ucap Kyuhyun tak terima. Ryeowook, Donghae, dan Eunhyuk langsung tertawa mendengar ucapan Kyuhyun.

"Saranghanikka~" balas Ryeowook sembari mengecup cepat pipi Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan kembali memejamkan matanya.

"arra~"

.

"dasar tak tahu tempat. Jangan bermesraan di depan kami!" ucap Eunhyuk sembari memajukan bibirnya kesal.

"hhehehe, mian, hyung~"

.

.

.

Suasana sore sangat hangat dengan bias-bias mentari senja yang menembus awan menuju bumi. Sangat nyaman menghabiskan waktu dengan yang terkasih, termasuk dua namja yang saat ini sedang duduk di beranda kamar sembari memakan kudapan sore dan teh hangat yang ada.

"Kyu, aku sangat mencintaimu. Kau tahu kan?" Tanya Ryeowook yang kini duduk menyamping dipangkuan Kyuhyun, dengan kepala yang bersandar nyaman di bahu namja itu.

"arra. Cintaku juga sama besarnya dengan milikmu." Jawab Kyuhyun. Ryeowook tertawa kecil dan memainkan jemarinya di dada Kyuhyun , membuat bentuk abstrak di sana. Kyuhyun tersenyum lebar dan mengeratkan pelukannya di pinggang Ryeowook.

"Kyu."

"eum?"

"tatap aku~"

"iya?" Kyuhyun menoleh kesamping dan langsung berhadapan dengan wajah Ryeowook, jarak yang cukup dekat. Ryeowook tersenyum kecil dengan semburat merah yang mulai terlihat di kedua pipinya.

"aigoo~ kekasihku manis sekali~" ucap Kyuhyun sembari mempertemukan hidung mereka dan menggeseknya pelan. Ryeowook terkikik geli dan menangkupkan tangannya di kedua pipi Kyuhyun, menjauhkan wajah namja itu.

"kau tahu, Kyu~ Bibirmu sangat seksi." Gumam Ryeowook sembari membelai bibir Kyuhyun dengan ibujarinya. Kyuhyun menyeringai mendengarnya. Matanya lurus menatap mata Ryeowook yang kini juga menatapnya.

"benarkah? Apa kau menyukainya?" Tanya Kyuhyun. Ryeowook mengangguk kecil, mengalihkan pandangannya ke bibir merah milik Kyuhyun.

"ne. neomu joha." Bisik Ryeowook sembari meniupkan nafasnya tepat di bibir Kyuhyun yang kini menunduk karena posisinya yang berhadapan dengan wajahnya yang memang bersandar di bahu namja itu.

.

"kau menggodaku, chagi~" Kyuhyun mendesah berat saat Ryeowook kini mengalungkan tangan di lehernya, membuat wajah mereka semakin dekat.

"aku ingin mencicipinya~" bisik Ryeowook sebelum mempertemukan bibir mereka, memagut lembut bibir bawah Kyuhyun. Matanya memejam erat dan mencoba menikmati ciuman sore mereka. Kyuhyun ikut memejamkan matanya dan meremas pelan pinggang Ryeowook. Salah satu lengannya merambat naik dan menekan lembut tengkuk Ryeowook untuk memperdalam ciuman mereka.

"eungh~" sebuah lenguhan pelan terdengar dari Ryeowook saat Kyuhyun menjilat dan menggigit gemas bibir atasnya, meminta akses untuk masuk. Dan tanpa perlawanan berarti, Ryeowook membuka begitu saja belahan bibirnya, membiarkan lidah Kyuhyun menyapa apa saja yang ada dalam rongga mulutnya.

"ah~" desahan lagi-lagi lolos dari bibir Ryeowook saat lidah Kyuhyun menyentuh langit-langit mulutnya, mengajak lidah mereka saling membelit, membuat bibirnya tak menutup sempurna dan mengakibatkan terciptanya lelehan saliva mengalir ke dagunya. Kyuhyun mengeluarkan lidahnya dari mulut Ryeowook dan mulai mencium lagi bibirnya. Mengulum lembut bibir atas dan bibir bawah Ryeowook bergantian.

"K-Kyu~" Ryeowook mendesah berat saat ciuman Kyuhyun turun ke dagunya, mengikuti jejak saliva yang keluar dari mulutnya. Apalagi tangan dingin Kyuhyun mulai menyusup masuk ke dalam bajunya dan mengelus pelan punggungnya. Tangan Ryeowook meremas bahu Kyuhyun, mencoba melampiaskan apa yang ia rasakan.

.

"K-kita diluar, Kyu~ Geumanhae." Bibir Ryeowook memang berkata berhenti, tapi lengannya justru memeluk punggung Kyuhyun, membuat tubuh Kyuhyun semakin menempel ke tubuhnya. Dan Kyuhyun menyeringai di tengah kegiatannya mengecup leher Ryeowook, bahkan kancing kemeja milik Ryeowook sudah terbuka dua di atas.

"Ah! K-kyu~" desahan Ryeowook terdengar sangat seksi saat Kyuhyun kembali menciptakan kissmark di lehernya. Bahkan kini saliva Kyuhyun terlihat sudah menjadi satu dengan keringat Ryeowook di leher dan wajahnya. Kecupan bahkan jilatan yang tak berhenti diberikan Kyuhyun di wajah dan lehernya lah penyebabnya.

.

"Kyuhyun! Ryeowook! Keluar dari kamar sekarang dan makan malam! Jika tidak, appa akan mendobrak pintu kamarmu, Kyu!" Teriakan penuh penekanan dari appa Cho membuat Kyuhyun menghentikan aksinya, menjauhkan wajahnya dari leher Ryeowook dan memandnag wajah memerah penuh keringat milik Ryeowook dengan seringai yang terpatri di bibirnya. Mata Ryeowook yang memejam dengan bibir terbuka yang tengah menghirup nafas sebanyak-banyaknya menjadi pemandangan paling seksi saat ini bagi Kyuhyun.

"kita lanjutkan nanti malam, chagi~"

.

.

.

"Ryeowookkie~" Kyuhyun berteriak kecil sembari menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang Ryeowook. Ryeowook yang tengah berkutat dengan laptopnya itu melirik sekilas ke arah Kyuhyun. Sudah biasa dengan kehadiran tiba-tiba namja itu di kamarnya.

"jadi, kau tidak menyambut kekasih tampanmu ini?" Tanya Kyuhyun sembari berbaring menyamping, memandang Ryeowook yang tengah telungkup di depan laptop. Namja mungil itu terkikik kecil.

"jadi, kekasih tampanku ini mau aku harus bagaimana?" Ryeowook justru balik bertanya. Ia menutup begitu saja laptopnya dan meletakkannya di atas meja nakas, membersihkan ranjangnya dari benda elektronik itu dan balas menatap Kyuhyun.

"aku ingin dipeluk oleh kekasihku yang sangat aku rindukan~" ucap Kyuhyun sembari memeluk pinggang Ryeowook tiba-tiba, membuat namja manis itu hampir menjerit kaget.

"kau mengagetkanku, kyu~" ucap Ryeowook. Kyuhyun terkekeh kecil dan menarik tubuh Ryeowook untuk mendekat ke arahnya. Mereka berbaring berdampingan dengan kedua tangan Ryeowook memeluk pinggang Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan mengangkat kepala Ryeowook, meletakkan lengan di bawahnya untuk bantal namja imut itu.

"aigoo~ kau sangat perhatian, Kyu~" Ucap Ryeowook sembari menepuk pelan dada Kyuhyun. Kyuhyun hanya tersenyum dan merapikan rambut Ryeowook yang terlihat menutupi wajah namja itu.

.

"jadi, ada apa kau kemari?" Tanya Ryeowook setelah membiarkan keadaan hening sesaat. Mereka mempertahankan posisi mereka yang saling berbaring berhadapan.

"geunyang. Andwaeyo?" Kyuhyun justru balik bertanya. Ryeowook menggeleng kecil, mengeratkan pelukannya tanpa sadar saat Kyuhyun menenggelamkan wajahnya di dada namja mungil itu.

Ryeowook mengelus pelan punggung Kyuhyun, "tak apa" jawabnya singkat. Kyuhyun hanya bergumam pelan dan memeluk tubuh Ryeowook dengan kedua tangannya, merapatkan tubuh mereka.

"aku ingin menghabiskan minggu denganmu. Disini!" ucap Kyuhyun tegas. Ryeowook terdiam, gerakan tangannya yang mengelus punggung Kyuhyun tadi berhenti, ia berusaha mencerna kalimat namjachingu-nya yang terkesan ambigu itu.

.

"denganku… disini…" Ryeowook mengulang kata itu berkali-kali, menggumamkannya pelan sampai wajahnya tiba-tiba memerah.

Kyuhyun melepas pelukannya, menjauhkan tubuhnya hingga menghasilkan jarak diantara mereka, "Tahu maksudku?" tanyanya pelan. Ryeowook hanya diam.

"Kkk~ lihat, betapa merahnya wajahmu sekarang~" Kyuhyun mencium pucuk hidung Ryeowook dan menggigitnya gemas. Dan belum sempat Ryeowook protes karena tindakan tiba-tiba Kyuhyun, bibirnya sudah lebih dulu di bungkam oleh Kyuhyun. Kedua bibir itu langsung menempel sempurna begitu wajah Ryeowook ditarik begitu saja oleh Kyuhyun, tangannya menahan tengkuk Ryeowook agar tak menjauh.

"eungh~" lenguhan pertama Ryeowook membuat Kyuhyun semakin gencar mencium bibir namja itu. Memagut kasar bibir atas dan bawah Ryeowook. Namja manis itu hanya pasrah, membiarkan Kyuhyun mendominasi, karena bagaimanapun ia menolak, namja itu pasti akan berhasil mengerjainya. Jadi, lebih baik ia menikmati saja permainan ini.

"Ah~" Ryeowook mendesah pelan saat Kyuhyun menggigit bibir bawahnya lalu mengulumnya lembut. Ryeowook akhirnya balas mengulum bibir Kyuhyun, menciptakan seringai samar di bibir itu. Dan dengan sukarela Ryeowook membuka belahan bibirnya saat Kyuhyun menjilatnya sekilas. Lidah Kyuhyun dengan senang hati langsong menerobos masuk dan mengabsen apapun yang ada disana.

Lenguhan Ryeowook menjadi alunan tersendiri bagi Kyuhyun untuk semakin mengerjai bibir namja itu. Bahkan kini posisinya sudah berada di atas tubuh Ryeowook, yang secara tak sadar mengalungkan tangannya di leher Kyuhyun, membuat ciuman mereka semakin intens.

"Ngh~" lenguhan panjang Ryeowook terdengar saat Kyuhyun melepas ciuman mereka. ia memandang takjub pada wajah memerah Ryeowook, apalagi beberapa peluh terlihat menetes di dahinya dan mata setengah terpejam dengan mulut yang terbuka untuk mengais oksigen lebih banyak.

.

"kau sangat sexy, chagi~" gumam Kyuhyun sembari menyibak rambut Ryeowook yang lagi-lagi menutupi wajah namja itu. Ryeowook membuka matanya dan tersenyum kecil memandang Kyuhyun yang tak berkedip menatapnya.

"aku mencintaimu." Gumam Ryeowook pelan. Kyuhyun tersenyum lebar dan kembali mencium Ryeowook, mengulum bibirnya sekilas sebelum turun untuk mencium pipi dan menjilat aliran saliva yang terlihat menetes turun dari celah bibirnya.

"K-Kyu~" Ryeowook mendesahkan nama namja tampan itu saat ciuman Kyuhyun turun ke lehernya, membuatnya harus sedikit mendangakkan kepala.

"akh!" Ryeowook berteriak kecil saat Kyuhyun menggigit lehernya, menciumnya ,lalu menjilat bagian itu sampai meninggalkan sebuah hickey baru di sana. Kyuhyun menyeringai melihat hasil karyanya. Tangannya mulai menyusup masuk melalui celah baju Ryeowook, mengelus lembut bagian pinggang Ryeowook, membuat sang pemilik menggeliat kecil merasakan gerakan itu.

"K-Kyuh~" lagi-lagi Ryeowook mendesah saat Kyuhyun mencium garis lehernya, mengecup setiap inci leher dan juga perpotongan bahunya.

.

"Ryeowookkie? Kau didalam chagi?" sebuah suara menginterupsi kegiatan mereka. Kyuhyun langsung sadar dan menghentikan semua kegiatannya. Ia merapikan baju Ryeowook dan mengangkat tubuh namja manis itu hingga terduduk disampingnya.

"eomma, memanggilmu." Bisik Kyuhyun. Ryeowook mendengus pelan mendengarnya. "nan deullyeo!" jawabnya pelan. Kyuhyun memutar bola matanya malas mendapat respon tajam dari kekasihnya.

Biasa.

"Wookie?" suara eomma kembali terdengar.

"ne, eomma. Wookie di kamar. Waeirae?" Ryeowook menjawab sembari turun dari ranjangnya. Ia mengecup sekilas bibir Kyuhyun dan mengerling manja saat kakinya melangkah menuju pintu. Kyuhyun mengerang frustasi mendapati tingkah kekasihnya yang semakin nakal.

"nappeun namja, eoh?" gumam Kyuhyun saat Ryeowook sudah keluar dari kamar.

.

.

.

TBC

NB : Republish! karena ternyata terkena penghapusan oleh pihak sananya~ Awalnya nggak niat buat nge-post lagi, tapi sayang kalo' dibuang gitu aja ficnya~

so. Mind to review again?