Jung Dan Oh Families

Title : JUNG DAN OH FAMILIES

Writer : MrsDoubleV

Rated : K/T

Length : One Shoot

Casts :

.Jung Daehyun (Jung appa)

.Byun Baekhyun (Jung eomma)

.Kim Taehyung (Jung Taehyung/Taetae)

.Oh Sehun (Oh appa)

.Xi Luhan (Oh eomma)

.Jeon Jungkook (Oh Jungkook)

Other Casts : Zelo, BangHim (cameo)

Semua cast milik Tuhan, para orang tua dan diri mereka masing-masing serta entertainment mereka masing-masing. Saya hanya meminjam mereka disini.

Warning : GS (Gender Switch) for all Ukes, typo(s), bahasa non baku

Ide, alur cerita semua milik saya so DON'T BE A PLAGIATOR! Don't like, Don't read :)

.

.

MrsDoubleV

.

.

Suasana pagi di rumah besar nan mewah itu masih sama seperti suasana pagi biasanya yang membedakan hanya sekarang mereka sudah berada di ruang makan dan menikmati acara sarapan pagi mereka. Jung Daehyun, namja berkacamata itu duduk sambil membaca koran dengan segelas kopi panas dihadapannya. Wajahnya nampak serius kala membaca setiap tulisan ataupun berita yang tersaji di koran langganannya yang selalu ia baca setiap hari tanpa terlewat. Mungkin itu memang suatu kebiasaan seorang pengusaha besar dan ternama sekaligus seorang kepala keluarga yang harus mengetahui berita terbaru setiap paginya. Di samping Daehyun, nampak seorang yeoja mungil yang sedang sibuk menyuapi anak mereka. Dia adalah Byun Baekhyun atau lebih tepatnya Jung Baekhyun mengingat ia adalah istri dari pengusaha ternama bermarga Jung itu. Di antara suami istri itu juga ada seorang namja mungil yang terlihat sangat tampan dan juga menggemaskan. Namja kecil itu terus mempoutkan bibirnya dan sesekali menggelengkan kepalanya saat sang eomma, Baekhyun ingin menyuapinya. Namja kecil tampan nan imut itu adalah Jung Taehyung, buah cinta dari Daehyun dan Baekhyun.

"Taetae buka mulutnya, aaaa~" ujar Baekhyun dengan lembut mencoba terus merayu putra kecilnya untuk memakan sarapannya.

"Aniyo, Tae tidak mau makan!" Balas Taehyung kecil dengan ketus.

"Yeobo, Tae tidak mau memakan sarapannya. Apa yang harus aku lakukan?" Keluh Baekhyun pada suaminya, Daehyun yang kini sudah melipat koran tanda jika ia sudah selesai membacanya.

"Eyy jagoan appa kenapa tidak mau makan, hmm? Cepat habiskan sarapanmu dan kita berangkat ke sekolah. Ayoo..." Bujuk Daehyun pada putra kecilnya, Taehyung.

"Shireo! Tae tidak mau!" Tolak Taehyung lagi dan membuahkan helaan nafas bagi kedua orang tuanya Daehyun-Baekhyun.

"Baiklah jika Tae tidak mau makan... Berarti Tae tidak ke sekolah pagi ini dan..."

"Shireo! Tae mau sekolah! Tae mau sekolah!" Ujar Taehyung kecil dengan tegas dan segera mengambil sesendok nasi goreng dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

"Good son... Begitu baru jagoan appa. Jadi cepat habiskan sarapanmu dan kita berangkat ke sekolah, ok?" Ujar Daehyun dan diangguki oleh Taehyung dengan mulut menggembung penuh dengan nasi goreng.

"Hahhh dasar anak-anak..." Ujar Baekhyun sambil tersenyum lega. Setidaknya anaknya kini sudah mau memakan sarapannya. Ia jadi tidak khawatir lagi.

Baekhyun kini sudah menenteng tas berbentuk wajah singa berwarna cokelat itu setelah Taehyung dengan semangatnya langsung berlari keluar dari pintu rumahnya dengan menggandeng atau lebih tepatnya menyeret tubuh sang appa untuk segera berangkat. Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya melihat kebiasaan putra kecil kebanggaannya itu. Sementara Daehyun hanya bisa menghela nafasnya karena selalu mendapat perlakuan yang sama oleh putra kecilnya yang berusia 5 tahun itu.

"Appa palliwa! Palli!" Ujar Taehyung sambil terus menarik yangan Daehyun dengan tidak sabarnya.

"Astaga, Tae. Sabarlah. Ne, ne, ne kita akan berangkat sekarang. Aigoo..." Keluh Daehyung karena Taehyung yang terus saja menarik tangannya.

"Tae, pakai tasmu. Dan dengar jangan nakal ya di sekolah. Eomma tidak ingin mendengar Tae yang nakal dari songsaenim, arra?" Ujar Baekhyun sambil memakaikan Taehyung tas singa kesayangan putranya itu.

"Ne, eomma." Balas Taehyung dengan semangat dan cepat-cepat memakai tasnya.

"Yeobo, aku pergi dulu ya." Pamit Daehyun dan mengecup kening istrinya dengan lembut.

"Ne, hati-hati. Jangan mengebut dan kabari aku jika kau pulang malam, ya." Balas Baekhyun mengingatkan suaminya.

"Ne, pasti."

"Appa! Palliwa! Palli! Palli!" Rengek Taehyung dengan tidak sabarnya dan terus menarik-narik tangan Taehyung agar cepat pergi.

"Aigoo... Ne, ne, ne kita berangkat sekarang..." Daehyung pun melenggang pergi menuju ke mobilnya yang masih terparkir rapi di dalam garasi rumahnya di susul oleh Taehyung yang berlari dengan semangat.

Mobil hitam itu kini sudah berada di depan gerbang sebuah sekolah Taman Kanak Kanak yang terkenal di Seoul, Sunshine Kindergarten. Daehyun memarkirkan mobilnya sebentar di dekat gerbang sekolah itu sebelum turun dari mobil bersama Taehyung putra kecilnya.

Daehyun berjalan memasuki gerbang sekolah itu dengan Taehyung yang berjalan dan menggandeng tangannya di sampingnya. Daehyun bisa melihat banyak para orang tua yang juga sama seperti dirinya mengantar anak mereka bersekolah disana.

"Ada apa?" Tanya Daehyun pada Taehyung yang terlihat gelisah dan seperti sedang mencari seseorang.

"Aniya..." Balas Taehyung dan kembali menolehkan kepalanya ke sana kemari.

"Mencari Jungkookie, hmm?" Tanya Daehyun dan di angguki oleh Taehyung. Daehyun hanya tertawa pelan saat melihat Taehyung mempoutkan bibirnya.

"Eyy kenapa cemberut begitu, hmm? Kau ini namja dan jangan bersikap menggemaskan begitu." Ujar Daehyun saat menjongkokkan dirinya untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Taehyung kecil. Daehyun mengusak rambut hitam anaknya dengan gemas.

"Jadi ini alasanmu kenapa kau semangat sekali untuk sekolah, hmm? Karena Jungkook? Aigoo anak appa..." ujar Daehyun dan kembali mengusak rambut Taehyung.

"Taetae!" Teriak seseorang membuat Taehyung menengokkan kepalanya. Seketika senyum cerah langsung terkembang di wajahnya saat tahu seseorang yang memanggilnya.

"Nah itu dia. Apa appa bisa pergi sekarang, hmm?" Tanya Daehyun pada Taehyung yang masih menatap yeoja mungil yang sedang berjalan kearahnya tanpa mengalihkan pandangannya pada Daehyun.

Merasa tak mendapat jawaban, Daehyun hanya menghela nafasnya dan kembali berdiri. Daehyun mengikuti arah pandang Taehyung. Daehyun tersenyum saat mendapat sapaan dari yeoja yang menggandeng tangan yeoja mungil nan imut yang kini terlihat sedang bermain bersama Taehyung.

"Annyeong, Lu noona." Sapa Daehyun pada seorang yeoja berambut cokelat panjang dan bermata rusa di hadapannya itu.

"Ne, annyeong Dae-ah. Mengantar Taetae? Tidak biasanya... Lalu dimana Baekkie?" Tanya Luhan pada Daehyun.

"Ani. Baek ada di rumah. Tadi pagi ia baru saja pulang dari Busan karena membantu eomonim merawat abeoji yang sedang sakit. Kasihan dia jika harus ikut mengantar Taetae ke sekolah. Oh ya lalu dimana Sehun?"

"Sedang memarkirkan mobil. Mungkin sebentar lagi ia kemari. Oh itu dia!" Luhan melambaikan tangannya pada seorang namja tinggi dan tampan yang berjalan ke arahnya dengan sebuah kemeja berwarna putih dan jas hitam yang bertengger di tubuh tegapnya.

"Oh hai, hyung." Sapa Sehun ramah pada Daehyun.

"Lama tidak bertemu dan sepertinya kau semakin tampan saja. Bagaimana bisnismu di China?" Tanya Daehyun dan mulai kembali membicarakan bisnis dengan Sehun, salah satu kerabat dan rekan bisnisnya. Luhan yang tidak mau ikut mencampuri urusan bisnis keduanya memilih pergi dan menyusul Taehyung dan Jungkook putrinya yang sedang bermain di sebuah ayunan.

"Taetae kenapa senyum-senyum seperti itu?" Tanya Jungkook penasaran karena Taehyung yang terus tersenyum sambil menatapnya membuat Jungkook bingung.

"Ani. Aku suka pipi tembam Kookie hehehe" ujar Taehyung dan mencubit pipi chubby Jungkook.

"Ihhh appoyo Taetae." Ujar Jungkook dan mempoutkan bibirnya lucu.

"Mian, habis Kookie lucu sih hehe." Ujar Taehyung sambil mengelus pipi chubby Jungkook yang tadi di cubitnya.

Luhan yang melihat keakraban kedua anak itu hanya tersenyum saja. Ia mendudukkan dirinya di bangku yang ada sedikit jauh dari tempat Taehyung dan Jungkook bermain. Ia tidak ingin mengganggu kedua anak yang sangat terlihat lucu dan menggemaskan itu.

Trengg Trengggg Trenggg

Terdengar suara bell sekolah berbunyi menandakan para murid Taman Kanak Kanak untuk segera berbaris dan masuk ke dalam kelas mereka. Taehyung dan Jungkook yang mengerti pun segera berdiri dan berjalan ke dalam kelas mereka dengan tangan saling bertautan. Luhan yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tanpa mau memisahkan mereka.

"Kookie, tidak apa kan jika eomma tinggal sekarang? Appa harus segera ke kantor. Dan eomma juga harus pergi kerja." Ujar Luhan kepada putrinya, Jungkook.

"Ne, eomma. Ada Taetae kok disini. Byebye eomma..." balas Jungkook sambil melambaikan tangannya kepada Luhan.

"Geurae... Jangan nakal ya. Dan Kookie pulang nanti dengan Baek ahjumma ya. Tae jaga Kookie, ne?" Ujar Luhan setelah mencium kening Jungkook.

"Ne, ahjumma." Balas Taehyung singkat.

"Yasudah kalian segeralah berbaris. Songsaenim kalian sudah datang. Eomma pergi ya Kookie... Byebye, saranghae..." ujar Luhan sambil berlalu dari hadapan Taehyung dan Jungkook.

"Nah kajja kita baris!" Ujar Taehyung yang diangguki oleh Jungkook.

Taehyung dan Jungkook kini sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Songsaenim mereka sudah datang namun ada yang aneh karena biasanya songsaenim akan datang sendiri namun kali ini songsaenim itu datang bersama seseorang. Seorang namja dengan seragam yang sama seperti Taehyung dan teman sekelas lainnya. Namja itu memiliki tubuh yang lebih tinggi di banding namja lain di kelas Taehyung membuatnya nampak sangat mencolok apalagi dengan rambutnya yang berwarna cokelat hazel alami dan bola mata yang berwarna cokelat hanpir serupa dengan warna rambutnya.

"Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan teman baru untuk kalian. Silakan Zelo-ya perkenalkan namamu." Ujar songsaenim berkacamata itu.

"A-annyeonghasaeyo... Zelo imnida..." ujar namja kecil bernama Zelo itu dengan singkat.

"Ne, Zelo-ya. Hmm kau boleh duduk sekarang. Nah anak-anak, kalian harus berteman baik dengan Zelo, ya." Ujar songsaenim dan di balas anggukan oleh seluruh murid di kelas itu.

Zelo duduk di bangku kedua dari belakang di barisan ketiga. Zelo duduk di tengah-tengah membuat ia bisa dengan mudah berinteraksi dengan teman-teman barunya. Namun Zelo hanya bisa menundukkan kepalanya. Zelo memiliki kepribadian pemalu jika berhadapan dengan orang baru dan jadilah begitu. Ia terus menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan salam ataupun mencoba mengajak berkenalan dengan teman-teman barunya di sepanjang jam pelajaran sampai istirahat seperti ini. Zelo nampak seperti seorang penyendiri di kala teman lainnya bermain, ia hanya duduk sendirian di tempat duduknya.

"Annyeong, Zelo.." sapa seorang yeoja mungil yang duduk tepat di samping kiri Zelo.

"A-annyeong..." balas Zelo sambil menundukkan kepalanya.

"Aku Jungkook. Tapi kau bisa memanggilku Kook. Sekarang kita teman ya..." Ujar Jungkook ramah sambil memberikan senyum manisnya.

"Ne, Kook. Gomawo..." balas Zelo dan membalas senyum Jungkook.

"Kookie!" Panggil Taehyung dan segera menghampiri Jungkook.

"Oh ya Zelo. Ini Taetae. Tae, ini Zelo. Sekarang dia teman kita." Ujar Jungkook pada Taehyung dan Zelo.

"Aku tahu. Tadi kan songsaenim sudah mengatakannya." Ujar Taehyung sedikit acuh.

"Ahh ne. Hmm Zelo kajja kita main bersama. Kajja Tae!" Ujar Jungkook sambil menggandeng tangan Zelo dan meninggalkan Taehyung yang terus mempoutkan bibirnya kesal.

Kini Taehyung, Jungkook dan juga Zelo sedang ada di kelas bermain di mana para murid lainnya juga bermain di sana. Di dalam kelas itu terdapat berbagai macam permainan. Mulai dari ayunan plastik, papan luncur (prosotan(?)) hingga mainan balok-balok bangunan dan plastisin.

"Huaaa hebat! Zelo hebat! Ini keren sekali.." puji Jungkook saat melihat hasil karya plastisin Zelo.

"Gomawo, punyamu juga bagus kok." Zelo balas memuji hasil karya plastisin Jungkook dan mereka pun tertawa bersama kecuali seseorang yang diam dengan wajah muram.

Sejak perkenalan singkat mereka, Jungkook dan Zelo jadi semakin dekat. Mereka terus tertawa dan bercanda membuat Taehyung kesal karena ia merasa diacuhkan oleh Jungkook dan merasa Jungkook lebih memilih bermain dengan Zelo daripada dengannya bahkan sampai bell pulang sekolah berbunyi pun Jungkook terus mengobrol bersama Zelo sampai seperti melupakan Taehyung membuat Taehyung sedih.

"Zelo-ya!" Panggil seseorang membuat Zelo menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Ahh itu mama! Kook, Tae aku duluan ya. Annyeong sampai ketemu besok..." pamit Zelo lalu melambaikan tangannya kepada Jungkook dan juga Taehyung.

"Taetae! Kookie!" Kini giliran nama Taehyung dan Jungkook yang terpanggil. Terlihat seorang yeoja berjalan mendekati mereka. Dia adalah Baekhyun, eomma Taetae.

"Annyeong ahjumma..." sapa Jungkook ramah dan dibalas sebuah senyum oleh Baekhyun.

"Aigoo Taetae kenapa? Kenapa cemberut begitu, hmm?" Tanya Baekhyun dengan bingung melihat wajah putranya yang nampak murung berbeda saat pagi hari saat ia pergi ke sekolah tampak sangat ceria dan bersemangat.

"Aniyo, eomma..." Balas Taehyung singkat.

"Geurae. Kita pulang, ne? Kookie kali ini ikut ahjumma ya?" Tanya Baekhyun yang di balas sebuah anggukan kepala dari Jungkook.

"Nah kalau begitu kajja kita pulang!"

Baekhyun sedang berada di dapur. Ia sedang memasak menu makan siang untuk Taehyung dan juga Jungkook. Luhan, eomma Jungkook sengaja menitipkan putrinya itu karena Luhan harus bekerja. Luhan merupakan salah satu wanita karier jadi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pekerjaannya. Namun bukan berarti Luhan tidak memiliki waktu untuk keluarga. Masih ada waktu meski tidak sebanyak Baekhyun yang memutuskan untuk berhenti bekerja setelah ia menikah dan fokus mengurusi keluarganya. Beruntung Jungkook mengerti kondisi keluarganya jadi yeoja imut itu tidak banyak mengeluh kesal karena jarang bersama kedua orang tuanya yang sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Taetae, kajja kita main!" Ajak Jungkook.

"Shireo!" Balas Taehyung acuh dan lebih memilih menonton TV entah acara apa yang di tontonnya.

"Taetae?"

"Main saja dengan Zelo!" Ujar Taehyung acuh lagi.

"Hiks hiks jadi Taetae tidak mau main sama Kookie lagi?" Tanya Jungkook dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Taehyung melirik sekilas Jungkook yang hampir menangis namun ia juga masih merasa kesal mengingat kejadian di sekolah dimana ia terus diacuhkan oleh Jungkook.

"Hiks hiks Taetae jahat! Huaaaaa..." pada akhirnya Jungkook pun menangis. Taehyung yang melihatnya pun jadi tidak tega.

"Waeyo, Taetae? Kenapa Kookie menangis?" Tanya Baekhyun panik dan keluar dari dapur dengan tergesa-gesa.

"Hiks hiks ahjumma... Taetae jahat! Taetae tidak mau main dengan Kookie lagi huaaaa..." tangis Jungkook kian meledak setelah mengadukannya pada Baekhyun. Baekhyun hanya menghela nafasnya dan menghampiri kedua anak itu.

"Cupcupcup... Uljima, Kookie..." Baekhyun mulai mencoba menenangkan Jungkook yang menangis.

"Taetae jangan seperti itu. Bermainlah dengan Kookie. Lihat Kookie jadi menangis kan? Minta maaflah dan bermainlah dengan Kookie. Ne?" Ujar Baekhyun lembut kepada putranya, Taehyung yang hanya memasang wajah datarnya.

"Mian..." ujar Taehyung singkat sambil mengulurkan tangannya kepada Jungkook sebagai permintaan maaf.

Jungkook pun menerima uluran tangan Taehyung tanda jika ia memaafkan Taehyung. Tangis Jungkook pun berhenti digantikan sebuah senyum dari bibir Jungkook. Baekhyun yang melihatnya pun jadi senang sekaligus lega.

"Ahhh masakanku! Taetae Kookie mainlah. Jangan bertengkar lagi ya. Ahh masakanku..." Ujar Baekhyun sambil berlari ke arah dapur mengingat ia meninggalkan masakannya begitu saja saat mendengar suara tangis Jungkook.

Jungkook menghapus air matanya dengan kasar. Kini wajahnya sudah kembali ceria seperti biasanya. Senyum kembali terukir di bibir mungilnya. Jungkook mendudukkan dirinya di samping Taehyung. Jungkook sudah berhenti mengajak Taehyung bermain dan memilih mengikuti keinginan Taehyung. Ia tidak ingin membuat Taehyung marah lagi padanya karena terus mengajak Taehyung untuk bermain.

"Mianhae..." Ujar Jungkook di sela-sela keheningan membuat Taehyung menolehkan kepalanya ke arah Jungkook dengan tatapan bingung.

"Ne?"

"Mian... Taetae marah padaku kan tadi? Mian... Aku tidak bermaksud memaksa Taetae..." ujar Jungkook.

"Aku tidak marah kok... Aku hanya kesal. Kesal karena di sekolah Kookie main terus sama Zelo. Aku kan jadi kesal..." ujar Taehyung membuat Jungkook mengerjapkan matanya.

"Mian... Kookie tidak bermaksud ninggalin Taetae kok. Mulai besok kita main bertiga ya, Kookie, Taetae dan Zelo." Ujar Jungkook dan dibalas sebuah anggukan dari Taehyung.

Akhirnya dengan begitu keduanya pun berbaikan dan kembali seperti semula. Taehyung dan Jungkook nampak bersemangat di saat layar TV mulai menampilkan kartun favorite mereka, Pororo. Mereka berdua pun ikut menyanyikan lagu soundtrack kartun Pororo yang terkenal itu bahkan mereka juga ikut menari-nari membuat Baekhyun yang kembali keluar dari dapur untuk melihat keadaan mereka jadi tersenyum. Ia sangat senang dengan keakraban putranya dan putri dari sahabatnya itu.

Hari pun sudah menjelang sore. Taehyung dan Jungkook masih terlelap di tempat tidur di kamar milik Taehyung. Setelah mandi, mereka berdua langsung tertidur di temapt tidur Taehyung. Sepertinya kedua anak itu kelelahan setelah terus bermain bersama.

Seorang yeoja cantik keluar dari dalam taksi yang mengantarnya ke sebuah rumah besar. Yeoja itu datang dengan membawa beberapa tas kertas dan diyakini jika itu adalah sebuah belanjaan masuk ke dalam rumah itu.

"Annyeong, Baekkie..." sapa Luhan saat masuk ke dalam rumah Baekhyun.

"Ohhh Lu eonnie sudah datang? Kau nampak lelah sekali, eon." Ujar Baekhyun saat menyambut kedatangan Luhan, sahabat yang sudah dianggap seorang kakak untuknya.

"Ne, pekerjaan hari ini memang sedikit melelahkan. Oh ya lalu dimana Kookieku, Baek?" Tanya Luhan sambil menolehkan kepalanya ke seluruh penjuru ruangan untuk mencari Jungkook, putrinya.

"Kookie dan Taetae masih tidur di kamar. Mereka tertidur setelah aku mandikan. Sepertinya mereka kelelahan karena bermain terus." Ujar Baekhyun yang sedang sibuk memasak sesuatu di dapur.

"Oh begitu. Gomawo ya Baek sudah mau menampung ahh ani menjaga Kookieku disini dengan baik." Ujar Luhan.

"Ne, cheonma. Lagipula aku juga sudah menganggap Kookie seperti anakku sendiri. Dia begitu lucu dan menggemaskan. Kasihan juga jika eonnie menitipkannya di tempat penitipan anak. Lebih baik ia disini dan bermain dengan Taetae jika eonnie bekerja." Puji Baekhyun dan dibalas Luhan dengan sebuah tawa lembut.

"Tapi akan terus merepotkanmu, Baek. Hahhh apa aku harus berhenti kerja saja ya sepertimu dan fokus mengurus Kookie?" Ujar Luhan lemas.

"Apa eonnie yakin ingin berhenti? Bukankah menjadi Jurnalis adalah keinginan eonnie sejak dulu? Aku rasa Kookie juga tidak keberatan jika eommanya harus bekerja."

"Iya sih... Tapi aku kasihan dengan Kookie. Ia jadi jarang memiliki waktu denganku ataupun dengan Hunnie yang sibuk dengan pekerjaan kami." Keluh Luhan.

"Sudahlah lebih baik eonnie pikirkan lagi matang-matang sebelum mengambil keputusan. Daripada eonnie nanti menyesal."

"Ne, kau benar, Baek. Mungkin aku akan membicarakannya lagi dengan Hunnie dan Kookie nanti saat kami pulang." Ujar Luhan akhirnya.

"Hmm sepertinya kau sedang sibuk, Baek. Apa mau aku bantu?" Tawar Luhan.

"Aniyo, eonnie. Tidak perlu. Lagipula sebentar lagi selesai. Nah akhirnya supnya sudah siap." Ujar Baekhyun dan segera mematikan kompor.

"Baek, banyak sekali makanannya. Memang ada acara apa? Kalian merayakan sesuatu? Wah kalau aku, aku tidak sanggup memasak sebanyak ini." Ujar Luhan terkejut saat melihat berbagai macam makanan yang Baekhyun sajikan.

"Ini keinginan Dae-ie. Dia ingin makan 9 macam makanan setiap hari. Dan aku sudah biasa memasaknya." Ujar Baekhyun.

"Astaga! Hunnie saja tidak seperti ini. Daehyun terlalu berlebihan ahh..."

"Eomma..." teriak seseorang dan segera memeluk tubuh Luhan.

"Aigoo Kookie sayang... Kau sudah bangun, hmm?" Luhan mengelus pipi putrinya dengan sayang dan mengecupnya beberapa kali. Terlihat Jungkook yang masih sedikit mengantuk dan matanya terus mengerjap-ngerjap membuatnya nampak semakin lucu.

"Eomma kapan pulang?" Tanya Jungkook dengan polosnya saat Luhan merapikan rambut hitam sebahu Jungkook yang terlihat sedikit berantakkan.

"Baru saja. Oh ya eomma ada hadiah untuk Kookie." Ujar Luhan dan mengambil salah satu tas kertas yang di bawanya tadi.

"Huaaaa barbie! Gomawo eomma..." Jungkook kembali memeluk tubuh Luhan sebagai ungkapan rasa senangnya.

"Eomma aku juga mau hadiah seperti Kookie..." Ujar Taehyung kepada Baekhyun. Terlihat Taehyung mengucek matanya mungkin karena ia juga baru bangun.

"Aigoo kau iri begitu? Kau harus menjadi anak yang baik dulu baru eomma berikan kau hadiah." Ujar Baekhyun pada Taehyung dan merapikan rambut Taehyung.

"Yahh eomma... Taetae kan sudah jadi anak baik..." Taehyung mempoutkan bibirnya lucu. Baekhyun di buat gemas olehnya dan mencubit pipi Taehyung dengan gemas.

"Oh ya ahjumma juga punya hadiah kok untuk Taetae." Luhan kembali mengambil tas kertas yang di bawa tadi dan memberikannya kepada Taehyung.

"Huaaaa robot baru! Gomawo ahjumma..." Ujar Taehyung riang saat mendapat hadiah robot baru dari Luhan.

"Eonnie sebaiknya jangan terus menerus memberikan Taehyung hadiah. Dae-ie pasti tidak suka anaknya terlalu dimanjakan." Ujar Baekhyun pada Luhan.

"Ahh sekali-sekali tidak apa, bukan?" Balas Luhan cuek.

Baekhyun dan Luhan kembali menyambung dengan obrolan-obrolan ringan seperti ibu-ibu lainnya. Mereka membicarakan mulai dari masalah anak-anak mereka bahkan terkadang ikut membicarakan gosip-gosip yang mereka dengar dan membiarkan anak mereka asik bermain dengan mainan baru mereka di ruang tengah.

"Aku pulang..." Ujar Daehyun yang berjalan masuk ke dalam rumahnya.

"Appa..." Taehyung yang menyadari kepulangan appanya langsung berlari ke arah Daehyun.

"Ohh jagoan appa.. Kau tidak nakal kan hari ini?" Tanya Daehyun dan langsung menggendong Taehyung.

"Ani. Appa, appa aku dapat mainan robot baru dari Lu ahjumma. Keren kan appa?" Taehyung mulai memamerkan robot baru hadiah dari Luhan kepada Daehyun.

"Mwo? Dari Lu ahjumma?"

"Annyeong ahjushi..." Sapa Jungkook dengan sopan.

"Ahh annyeong Kookie... Happ turunlah Tae. Kau bertambah berat ya. Tubuh appa sampai sakit, aigoo..." Daehyun mengeluhkan tubuhnya yang sakit karena menggendong Taehyung terlalu lama.

"Ohh Dae-ie sudah pulang?" Sambut Baekhyun dan langsung menghampiri Daehyun.

"Ne. Aku baru saja pulang. Ohh Lu noona? Sehun belum menjemput?" Tanya Daehyun pada Luhan yang sedang duduk di kursi di dekat dapur.

"Ani. Mungkin sebentar lagi Hunnie kemari." Balas Luhan singkat.

"Oh ya noona. Apa benar tadi noona yang memberikan Taetae mainan baru?"

"Ne. Aku yang memberikannya padanya. Jangan marah padanya karena itu aku sendiri yang memberi bukan ia yang memintanya kok."

"Ahh noona sudah terlalu sering memberikan mainan untuknya. Aku jadi merasa tidak enak."

"Gwenchana, Dae-ah. Lagipula aku senang jika ia menyukai mainan yang aku berikan. Anggap saja itu sebagai balasan karena ia sering mengajak Kookieku bermain." Ujar Luhan panjang lebar dan di balas Daehyun dengan sebuah anggukan.

"Oh ya yeobo, aku dengar Himchan noona sudah melahirkan dan anak mereka yeoja."

"Oh? Benarkah? Chan eonnie pasti senang sekali mendapat anak yeoja ya. Besok aku akan mencoba menjenguknya." Balas Baekhyun.

Tinnn Tinnn

Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah besar keluarga Jung itu. Luhan sangat mengenal suara klakson mobil itu begitupula Jungkook. Jungkook yang awalnya sedang asik bermain dengan Taehyung tiba-tiba langsung berlari menuju ke pintu luar rumah keluarga Jung.

"Hun appa!" Jungkook langsung berlari dan memeluk Sehun dengan erat.

"Ohh Kookie... Merindukan appa, eoh?" Ujar Sehun sambil mencubit pipi chubby Jungkook pelan.

"Annyeong Sehun ahjushi..." sapa Taehyung dengan sopan. Sehun membalasnya dengan cara mengusak rambut hitam Taehyung dengan gemas.

"Hunnie!" Kini giliran Luhan yang menyambut kedatangan suaminya.

"Mian, apa aku terlalu lama?"

"Tidak juga kok." Balas Luhan dan mengamit lengan Sehun.

"Kookie, kajja kita pamit dulu dengan Baek ahjumma dan Dae ahjushi. Jangan lupa ucapkan terima kasih pada mereka ya." Ujar Luhan pada Jungkook yang berjalan di samping kirinya.

"Ne, eomma..." Jungkook langsung berlari ke arah ruang makan tempat Baekhyun dan Daehyun berada diikuti oleh Taehyung di belakangnya.

"Ahjumma... Ahjushi... Kookie pulang dulu ya... Terima kasih juga ahjumma sudah mengijinkan Kookie main disini." Ujar Jungkook pada Baekhyun dan Daehyun.

"Ne, noona, hyung. Kami juga pamit ya."

"Eyyy kenapa buru-buru? Kalian belum makan kan? Kajja kita makan bersama disini." Ajak Daehyun.

"Tidak perlu, hyung. Kami bisa makan di restoran nanti sebelum sampai di apartment." Tolak Sehun.

"Ahh daripada makan di restoran lebih baik makan disini dengan kami. Lagipula Baekkie juga sudah masak banyak. Ayolah..." Bujuk Daehyun lagi. Luhan dan Sehun saling berpandangan.

"Duduklah eonnie, Hun. Kookie juga ikut makan ya dengan Taetae sebelum pulang..." Ujar Baekhyun pada Jungkook.

"Baiklah. Maaf kami jadi merepotkan lagi." Ujar Luhan tidak enak.

"Ahh tidak merepotkan sama sekali kok, eonnie..."

Kini Daehyun, Baekhyun, Luhan dan Sehun sudah duduk di meja makan. Sementara Taehyung dan Jungkook masih bermain di dekat meja makan.

"Taetae, berhenti dulu mainnya. Kajja kita makan! Kookie kau juga makan ya..." Ujar Baekhyun pada Taehyung dan Jungkook yang masih berlari-lari mengelilingi meja makan.

"Kookie duduk disini ne, di samping eomma..." ujar Luhan sambil menggeser kursi di samping kanannya agar Jungkook bisa duduk disana.

"Taetae, duduk disini." Baekhyun menepuk-nepuk kursi kosong di sampingnya.

"Aniyo, Taetae mau duduk di samping Kookie saja!" Ujar Taehyung dan langsung duduk tepat di samping Jungkook membuat Baekhyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap putranya itu.

"Eomma... Kookie ingin ayam, eomma..." ujar Jungkook manja kepada Luhan.

"Ne, Kookie sayang... Ini ayam untuk Kookie..."

"Ahjumma Taetae juga mau ayam!" Ujar Taehyung pada Luhan.

"Taetae!"

"Hahaha tidak apa Baek... Taetae mau ayam juga? Ini untuk Taetae..." Luhan memberikan sepotong ayam fillet pada piring Taehyung.

Suasana ruang makan itu cukup ramai di karenakan senda gurau yang tercipta di antara kedua keluarga Jung dan keluarga Oh. Baekhyun melirik ke arah Taehyung putranya yang sedang lahap menikmati makan malamnya. Ia senang karena selama ini Taehyung itu sangat sulit untuk makan dan membuat dirinya bahkan terkadang Daehyun jadi kewalahan merayunya agar mau makan. Namun sekarang lihatlah tanpa disuruh atau dirayu pun Taehyung sudah makan dengan lahapnya bersama Jungkook.

"Taetae mau ayamku? Aku kenyang..." tanya Jungkook dan dibalas sebuah anggukan dari Taehyung. Baekhyun yang melihatnya pun segera menyikut Daehyun.

"Wae? Wae?" Tanya Daehyun terkejut karena Baekhyun tiba-tiba menyikutnya.

"Lihat Taetae! Karena Jungkook disini lihatlah dia jadi mau makan tanpa kita suruh." Ujar Baekhyun setengah berbisik.

"Iya benar. Hahhh dasar anak-anak." Ujar Daehyun sambil menggelengkan kepalanya dan kembali menyantap makan malamnya.

"Kookie ayo kita main!" Ujar Taehyung bersemangat dan langsung mengajak Jungkook untuk kembali bermain.

"Taetae! Kookie! Jangan lari-lari begitu! Kalian kan habis makan! Taetae!" Teriak Baekhyun namun tidak digubris oleh Taehyung ataupun Jungkook.

"Sudahlah, Baek. Biarkan mereka bermain sebentar." Ujar Daehyun menenangkan Baekhyun yang terlihat sedang menahan amarah.

"Tapi Lu eonnie dan Sehun kan mau pulang. Aishh Taetae ini benar-benar deh!" Keluh Baekhyun lagi.

"Tidak apa, Baek. Biarkan Taetae dan Jungkook puas bermain dulu." Ujar Luhan dan dibarengi anggukan kepala dari Sehun.

Mungkin sudah sekitar 1 jam lamanya Baekhyun, Daehyun, Luhan dan Sehun membiarkan kedua anak mereka bermain. Hingga tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 20.00 KST. Sehun sudah nampak lelah begitupula dengan Luhan. Mereka sepertinya membutuhkan istirahat setelah lelah mengurusi pekerjaan mereka. Namun berbeda dengan Jungkook ataupun Taehyung yang masih semangat bermain.

"Kookie, kajja kita pulang." Ujar Luhan dan berjalan mendekati Jungkook.

"Ne, eomma." Ujar Jungkook menurut dan segera membereskan mainannya.

"Ahjumma... Jangan ajak Kookie pulang. Taetae kan masih ingin main dengan Kookie..." Ujar Taehyung dengan mempoutkan bibirnya.

"Taetae, ini sudah malam dan sudah waktunya Kookie pulang ke rumahnya. Lihat ahjumma dan ahjushi juga sudah terlihat lelah. Taetae juga harus segera tidur. Besok Taetae kan harus sekolah juga dan harus bangun pagi." Ujar Baekhyun mencoba memberi pengertian kepada Taehyung.

"Shireo! Pokoknya Kookie tidak boleh pulang!" Ujar Taehyung dan menarik tangan Kookie.

"Taetae?"

"Begini saja, bagaimana jika hari Sabtu nanti Taetae menginap di apartment ahjumma? Dan seharian nanti kalian bisa bermain sepuasnya. Lagipula besok Kookie akan kesini lagi kok." Kini Luhan yang mencoba memberi pengertian kepada Taehyung.

"Hari Sabtu nanti Taetae boleh menginap? Benarkah?" Tanya Taehyung dengan mata berbinar.

"Ne, tentu. Tapi hari ini Kookie pulang dulu ya. Besok Kookie akan main ke sini lagi kok." Balas Luhan membuat Taehyung tersenyum cerah.

"Yeyyy aku boleh menginap. Yey yey yey! Kookie hari Sabtu nanti aku menginap! Yey yey yey!" Teriak Taehyung gembira.

"Yey asik hari Sabtu Taetae akan menginap! Yey yey yey!" Teriak Jungkook gembira dan meloncat-loncat bersama Taehyung.

"Yasudah. Kalau begitu Kookie boleh pulang dulu kan, Tae? Kookie juga harus tidur di rumahnya." Bujuk Baekhyun dan diangguki oleh Taehyung.

"Byebye Taetae... Kookie pulang dulu ya... Besok Kookie akan main kesini lagi." Pamit Jungkook pada Taehyung.

"Byebye Kookie... Besok kita ketemu lagi ya di sekolah..." balas Taehyung tanpa menghilangkan senyuman di wajahnya.

"Ahjumma, ahjushi, Kookie pulang dulu ya... Terima kasih untuk makan malamnya juga..." Jungkook membungkukkan badannya sopan di hadapan Taehyung.

"Ne, Kookie..." balas Baekhyun.

"Baekkie, Dae-ah kami pulang dulu ya."

"Noona, hyung kami pulang. Terima kasih sudah menjaga Kookie dan terima kasih juga untuk makan malamnya..." ujar Sehun sambil berlalu.

"Ne, sama-sama... Hati-hati ya... Sehun jangan mengebut!" Baekhyun memperingatkan Sehun dan dibalas anggukan oleh Sehun.

"Nah kajja Kookie..." Luhan menggandeng tangan Jungkook dan berjalan keluar dari rumah itu.

"Kookie tunggu!" Tiba-tiba Taehyung berteriak kembali memanggil Jungkook membuat Jungkook berhenti dan menolehkan kepalanya. Taehyung berlari menghampiri Jungkook.

CUP~

Dengan beraninya Taehyung mencium bibir Jungkook sekilas membuat Jungkook mengerjapkan matanya. Baekhyun, Daehyun, Luhan dan Sehun yang melihat kelakukan Taehyung hanya bisa terbengong.

"Itu salam perpisahan dariku. Byebye Kookie, selamat malam..." Ujar Taehyung dan kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Astaga! Taetae? Astaga! Dae-ei apa aku bermimpi? Siapa yang mengajarkan Taetae hal seperti itu? Astaga astaga..." ujar Baekhyun tanpa bisa menutupi keterkejutannya.

"Sudahlah, yeobo mereka hanya anak-anak." Balas Daehyun santai sambil merangkul mesra pinggang istrinya.

"Pasti ini menurun darimu kan? Astaga Taetaeku yang polos..." Baekhyun berspekulasi sendiri.

"Loh? Kenapa menyalahkanku?"

"Siapa lagi yang aku salahkan selain kau? Ohh Taeku yang polos..."

"Eomma appa! Kenapa kalian bertengkar?" Tanya Taehyung polos saat mendengar debat kedua orang tuanya.

"Tae siapa yang mengajarkan hal itu padamu?" Tanya Baekhyun pada Taehyung yang menatap mereka dengan tatapan bingung.

"Appa. 3 hari yang lalu saat eomma mau pergi appa kan juga melakukan itu pada eomma. Jadi..."

"Kau dengar sendiri, Dae-ei? Kau yang mengajarkannya!"

"Loh? Kenapa aku?"

"Karena kau yang..."

"Aku kan..."

"Eomma! Appa! Hentikan!"

"Tae cepat masuk kamar dan tidur sekarang. Kita lanjutoan perdebatan kita ini nanti, Dae." Ujar Baekhyun dan berjalan masuk kembali bersama Taehyung.

"Kenapa jadi aku yang disalahkan sih? Aishhh jinjja!"

.

.

END

.

.

Hihihi ini Fanfict kedua aku setelah 'Mine is Yours' disini aku sedikit menceritakan tentang keluarga yaitu keluarga Jung (Dae-Baek) dan keluarga Oh (Hun-Han) bersama kedua anak mereka Tae-Kook. Sebenarnya aku iseng buat Fanfict ini dan dapet inspirasi dari berbagai Fanfict Hyun family. Dan jadilah begini. Aku gak ada maksud menjiplak Fanfict siapapun dan maaf kalo ceritanya sedikit mirip-mirip. Tapi suwer deh aku GAK JIPLAK SAMA SEKALI dari Fanfict manapun. Idenya semua dari ide aku sendiri.

Oke segini aja basa-basinya. Mian Fanfict nya aneh dan terlalu pasaran ya. Dan aku juga gak maksa kalian -readersdul- untuk suka Fanfict ini. Fanfict 'Mine is Yours' masih akan terus di lanjut kok hehe so tenang aja :)

Akhir kata, SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA bagi readersdul yang berpuasa. Oh ya doakan juga saudara-saudara kita di Gaza ya. Semoga mereka cepat damai deh. Dan jangan ungkit-ungkit permasalahan di Gaza dengan permasalahn keyakinan -agama-. Karena apapun keyakinan -agama- kita, kita tetaplah saudara. Betul? Sekian cuap-cuapnya dan see you^^ byebye^^