"Kau mau selfie denganku?" 9S menawari dengan lugu, 2B menatapnya tak berminat. Apa yang istimewa dari mengambil foto bersama?
[]
nier:automata adalah milik Yoko Taro dan Square Enix. Saya tidak mengambil keuntungan berupa materiil apa pun dari fanfiksi ini, semata-mata dibuat sebagai hiburan saja. Seluruh karakter di sini adalah pinjaman fandom.
PERSON IN THE VISIONS | by natsume rokunami
Teen And Up Audiences—Slice of Life—MxF; 9S x 2B
Romance—Indonesian—Alternate Universe—untuk "30 Days OTP Challenge", beberapa ada yang NSFW, rating akan naik seiring jalannya waktu.
Day 1: "A selfie together."
contains many errors and cliches here.
enjoy!
[]
SOFA putih itu selalu terasa sempit tiap kali 9S mendaratkan pantat di sana. Goncangan melompat-lompat, kaki dihentakkan ke lantai seolah sedang berkuda, nyanyian tidak jelas dari bibir si pemuda—akrab dipanggil Nines—sudah menjadi ciri khas. Khususnya ketika anak itu berkata ingin bertukar pikiran dengan alien, jangan harap dia tidak akan melakukan sesuatu yang gila, seperti membuat roket dari kumpulan botol-botol bekas. Upaya mendaur ulang sampah adalah alasan terbaik Nines untuk bebas dari cecar kalimat protes para tetangga.
Harapannya, 2B mendapat ketenangan di hari Rabu yang damai ini. Harusnya mereka sekolah, hari ini ada perayaan ulang tahun yayasan, perlombaan pasti digelar di lapangan, diikuti oleh seluruh siswa-siswi YoRHa Android Highschool. Dua puluh menit lalu—2B rajin melihat jam—ponselnya berdering, telepon masuk dari Eve, menanyakan kenapa mereka tidak sekolah. Alasan 2B adalah ia sedang ada acara, sedangkan 9S mendadak muntah-muntah setelah sarapan tadi pagi. Eve yang polos itu tidak akan sampai otaknya untuk menanyakan, "Kenapa kau tahu kondisi 9S, padahal aku belum meneleponnya?". Namun, itu tidak mustahil karena sudah rahasia umum bahwa 9S dan 2B adalah pasangan. Semua siswa-siswi YoRHa sudah tahu.
Terima kasih untuk 9S yang berteriak sepanjang koridor setelah 2B menerima pernyataan cintanya.
Harapannya juga, 2B sekolah sekarang. Ia bukan tipe tidak masuk tanpa alasan, titel 'anak rajin' bukanlah semata-mata karena dia pintar, tapi rajin masuk sekolah. Sedangkan 9S, rajin absen sekolah, dan dia bangga dengan titel itu.
"Kalau aku bisa menjadi anak sukses karena selalu absen sekolah demi meneliti alien, dunia pasti memberiku penghargaan Nobel!" Begitulah ucapnya.
Apa alasan 2B ikut membolos seperti 9S?
9S merengek.
"Akhirnya kita dapat waktu kencan, 2B!" 9S belum berhenti lompat-lompatan bokong di sofa, "Keluargaku sedang pergi sampai lusa, kita bisa bebas di sini!"
"Ini terakhir kalinya aku menuruti niat jelekmu, Nines." 2B berkata tegas, "Berhenti melompat, kau bisa sakit perut sungguhan nanti."
Pemuda berambut putih pun diam, tapi kakinya masih berayun layaknya anak kecil bosan. Mata berwarna silver miliknya meneliti 2B yang sedang membaca ulang buku catatan untuk hari ini, senyum manis 9S tidak pudar.
"Padahal teman-teman kita pasti sibuk bersenang-senang di lapangan, kenapa kau belajar?"
"Kenapa kau tidak belajar?" tanya 2B balik. "Bukankah kau seorang siswa?"
"Siswa, ya." 9S menyentuh dagunya, berpikir. Tatapan jatuh ke lantai, "Sebuah tali kekang untuk remaja belasan tahun, mengenakan seragam yang sama, harus melakukan kegiatan yang sama juga. Di bawah tekanan dan aturan, mereka dididik sebagai 'orang yang sama'. Kau memangnya tidak keberatan dengan itu?"
"Tidak selalu sama, kalau kau membaca daftar nama klub sekolah, kau pasti mengerti kita disediakan pilihan minat dan bakat." 2B membalik halamannya.
"Yah, aku tidak membacanya." 9S menyilang kedua tangan di belakang kepala, bersandar pada sofa. "Lagi pula pasti membosankan, aku sudah melihat beberapa dari mereka di lapangan dan ruang-ruang klub yang kulewati, kegiatan mereka juga tidak bebas. Pasti selalu saja ada slave driver di sana. Kenapa orang senang sekali diperintah?"
"Kau hidup di Bumi, Nines, bukan di Mars. Kalau tidak suka dengan aturan di dalam Bumi, pindah planet saja." Pena 2B menggurat sesuatu di halaman catatan, tampak sedang menyelesaikan soal hitungan.
"Kau tidak rindu denganku?"
"Tidak."
"Kenapa?!" 9S kembali merengek, mulutnya maju beberapa senti. "Padahal aku selalu rindu denganmu tiap hari. Kalau tidak, mana mungkin kau kuajak membolos bersama!"
"Kau mengerti teknologi, 'kan? Kita punya komputer dan webcam."
9S diam sejenak, "Memangnya di Mars ada satelit?"
"Usahakan untukmu membangun satu di sana."
Dibanding mengeluh, 9S justru bersemangat. Ia segera menegakkan badan, menatap 2B seperti melihat harapan. Matanya berbinar-binar, meraih kedua tangan 2B yang sedang menulis, dipeluk oleh kedua telapak tangannya sendiri.
2B menatapnya datar, rasanya ia baru saja salah bicara.
"Aku—pasti—membangun satelit di mars!" ucap 9S, patah-patah. "Tunggu saja, 2B!"
"Semoga berhasil," balas 2B.
Masih dalam posisi, 9S menatap 2B, tersenyum amat manis. Kalau 2B boleh jujur, susah setengah mati menahan diri untuk tidak tersenyum. Kekasihnya ini sangat manis dan bersemangat. Meskipun mereka bertolak-belakang dalam persepsi, bahkan orang lain menyebut mereka tidak cocok, 2B merasa melihat 9S yang mengoceh tentang alien lebih menawan dibanding perut berlekuk milik Eve sekalipun.
9S mengeluarkan ponselnya, menggeser kunci, menekan tombol aplikasi kamera, mengaturnya menjadi kamera depan. Ia duduk berdempetan dengan 2B, memosisikan ponselnya horizontal, seolah mereka sedang bercermin. 2B spontan menutup muka dengan buku. Tertawa kecil, 9S menurunkan buku tersebut dari wajah kekasihnya.
"Ayolah, ini tidak buruk," kata 9S.
"Kau tahu aku bahkan tidak suka melihat pantulan diriku sendiri di cermin," 2B menghela napas, "aku terlalu pucat."
"Pucat?" 9S meliriknya dari atas ke bawah, "Tidak, kau sama saja denganku."
"Maksudmu aku tampan?"
"EH, BUKAN! Maksudku, kau dan aku itu sama dengan jalan yang berbeda. Kau tetap cantik dan aku tampan seperti biasanya."
2B lupa kenapa dia bisa menerima pernyataan cinta orang ini.
Selagi 9S memilih-milih filter, 2B tampak tidak bersemangat di sampingnya. Lelaki itu sadar lewat layar ponsel, ia melepas rangkulan, membuat gadis itu menatapnya penuh tanya.
"Kau mau selfie denganku?" 9S menawari dengan lugu. Oh, siapa yang akan menolak tatapan lugu Nines? Hanya 2B yang sudah kebal dengan tatapan seperti itu. Orang lain menamakannya dengan puppy eyes, ia akui memang ada persamaan antara mata anjing kelaparan dengan manusia yang berharap ini.
2B menatapnya tak berminat. Apa yang istimewa dari mengambil foto bersama?
"Ini istimewa, lho. Kau mengabadikan momen bersamaku dalam gambar, ada hiasan dan efek yang bisa ditambahkan untuk menambah 'seni' di dalamnya. Kau akan mengerti kalau kau mencoba!"
Benarkah? 2B berpikir sejenak, melirik ponsel 9S di pangkuan lelaki itu. Selang beberapa menit, ia mengangguk.
"Satu potret saja," kata 2B.
Senyum dan pipi 9S mengembang manis, layaknya roti madu dalam oven.
"Kita pakai filter kucing, ya!"
"Kucing?"
.
.
.
Sementara itu, di sekolah, Adam yang sedang berteduh di bawah pohon samping lapangan itu iseng membuka ponselnya, sembari mengarahkan mulut botol minuman isotonik ke bibir. Eve sedang lari mencari mesin penjual sandwich otomatis di belakang gedung sekolah. Hari sudah siang, perlombaan masih berjalan. Dua bersaudara itu baru saja menyelesaikan lomba lari estafet beberapa menit lalu.
Sejenak, kepalanya miring, bersama alis naik sebelah. Kedua mata menyipit melihat layar ponselnya menunjukan insto story milik 9S yang baru diunggah beberapa menit lalu. Sekitar 10 buah selfie-nya dengan 2B masuk di sana, berhiaskan filter lucu. Dimulai dari anjing, kucing, tikus, kumis, sampai topeng gothic. Berbagai tema dicoba, dan mereka tampak sehat bugar, terutama 9S yang tersenyum ceria.
Di foto terakhir, tampak tulisan 'having fun with my gf'.
Sadar sesuatu, Adam tersenyum licik, menyentuh kotak komentar lalu mengetikkan sesuatu di sana, kemudian menekan tombol 'kirim'.
"Having fun skipping your math class with Commander? My deep condolences to you and 2B."
Ia yakin 2B di sana panik setengah mati.
[to be continued]
A/N: Halo, saya Natsume Rokunami, ini fanfiksi pertama saya di fandom NieR: Automata! Semoga kalian suka, ya.
Saya sudah lama ingin menulis sesuatu untuk fandom ini, baru tercapai sekarang. Niatnya ingin meramaikan fandom NieR: Automata sebagai rumah baru saya. Fanfiksi ini dibuat dari challenge di internet untuk 30 hari bersama OTP. 2B dan 9S adalah OTP saya, jadilah fanfik ini. Semoga saya berhasil menamatkannya sampai hari terakhir, tanggal 18 April. /love
OTP saya di NieR: Automata selain mereka adalah 4S x A2. 4S bisa ditemukan di misi Reconnaissance Squad. Saya pribadi belum mencoba menyelesaikan misi ini memakai A2—saya juga main gamenya—tapi fans menggambarkan 4S sebagai orang yang kalem. Oke, otak jahat saya akhirnya ngeship mereka juga HAHAHAH /plek
Oke, segini aja. Terima kasih sudah membaca sampai sini!
