ACTION

By: Lavenderviolletta

Naruto By Mashashi Kishimoto

Romance/Hurt/comfr

Hinata.H x Sasuke.U

..

WARNING

.

OOC, Miss Typo

..

Happy Reading

"Konichiwa minna.. kembali lagi bersama saya dalam acara Tenten show, seperti biasa kita akan kedatangan bintang tamu dan mengupas kehidupan pribadinya dalam 30 menit kedepan, siapakah dia? Dia adalah artis yang sedang naik daun akhir-akhir ini, namanya melambung tinggi dengan tingkat kepopuleran yang meningkat drastis ketika bermain dalam sebuah film berjudul Reason dengan lawan mainnya Sabaku no Gaara, langsung saja kita hadirkan Hinata Hyuuga."

..

Wanita berparas cantik itu memasuki area show dengan menggunakan gaun simple sepanjang lututnya berwarnakan peach dan make-up minimalis serta rambutnya yang di gerai indah, Hinata Hyuuga.

"Hallo, apakabar?"

"Baik."

"Hinata Hyuuga, kita disini ingin tau nih, bagaimana sih cara anda untuk menghadapi aktifitas yang super padat ini?"

"Ah.. saya hanya membawanya santai, tidak terlalu over dan mengkonsumsi vitamin agar stamina saya tetap fit."

"oh.. pantas saja anda begitu segar selalu yah, lalu bagaimana respon anda mengenai film yang anda dan Sabaku no Gaara kemarin mainkan? Apakah anda merasa puas dengan hasil yang menakjubkan hingga mendunia?"

"Saya sangat bersyukur, masyarakat puas dengan akting saya dan juga Gaara, lebih lagi, terhadap orang-orang sekitar yang mendukung saya seperti Tousaan, Nejii-nii dan juga adik saya Hanabi, mereka semua semangat buat saya."

"Ohh.. dukungan keluarga yah, lalu? Bagaimana dengan kekasih anda sendiri?"

"Eh? Kekasih?"

"Yah Hinata-chan, menurut gosip yang beredar saat ini, kau sedang menjalin hubungan dengan seorang pengusaha muda kaya raya dan terkenal di jepang, Uchiha-Sasuke, benarkah seperti itu?"

"Ahhaha.. tidak, kami hanya berteman."

"Oh.. lalu bagaimana dengan gosip yang mengatakan bahwa Gaara menjadi orang ketiga dalam hubungan anda dengan Uchiha Sasuke?"

"Tidak, tidak sama sekali, baik Gaara maupun Sasuke keduanya adalah teman, jika ada yang menganggap saya mempunyai hubungan khusus dengan mereka, itu hanya sebuah gosip belaka, semuanya tidak benar."

"Jadi hanya gosip pemirsa, dan berarti Hinata-chan masih single dong yah?"

"Ahaha.. yah bisa dikatakan begitu."

"Baiklah pemirsah, tidak terasa 30menit berlalu, dan sudah waktunya untuk saya mengakhiri pertemuan kita siang ini, Arigatou Hinata-chan telah datang ke acara kami, sukses selalu yah, Ganbattene."

Pip..

Sasuke melempar remote televisi itu sembarang setelah tayangan show singkat yang telah ditontonnya barusan, tanganya menekan tombol diponsel mahalnya, mencoba untuk menghubungi seseorang.

"The number you're calling is not active, please,-"

"Arghh !"

Ia mengusap rambutnya gusar, mencintai seorang artis papan atas dan terkenal seperti Hinata membuatnya menjadi gila, sulit baginya ketika harus menutup mata jika kekasihnya tengah berpagutan mesra bersama lawan mainnya, berganti-ganti pasangan, dan berciuman dengan pria berbeda disetiap filmnya, belum lagi gosip yang sering kali beredar tentang kedekatannya dengan rekan mainnya, terlebih, ketika hubungan mereka disembunyikan dari publik hanya karena untuk karirnya yang terikat kontrak dengan agency, Sasuke harus menerima semuanya, menerima ketika dirinya tak dianggap ada, namun ia tak bisa menyalahkan Hinata, karena itulah keinginan Hinata ketika dirinya menyatakan cinta 3 tahun silam, Sasuke berjanji tidak akan pernah mempermasalahkan status pekerjaan Hinata sebagai seorang aktor.

..

Silau lampu dari mobil Hinata yang baru datang itu menyorot Sasuke yang berada di dalam mobilnya, pandangannya menatap Hinata datar, perlahan Hinata turun dari mobilnya, dan memasuki mobil Sasuke.

"Kau kenapa datang? Ini sudah larut malam Sasuke."

"Aku melihatmu dalam acara show tadi siang."

Hinata diam, ia tau Sasuke akan mempermasalahkan ini

"Kau single eh? Lalu siapa pria yang ada disampingmu sekarang?"

"Sasuke-"

"Dibayar berapa kau oleh agency bodoh itu."

"Apa maksudmu Sasuke?"

"Jika agency itu bisa membelimu dan menjadikanmu boneka mereka, aku juga bisa membayarmu lebih dari yang mereka berikan kepadamu, berapa? Aku bahkan bisa membayar 2x lipat, 3x lipat atau,-"

Plak !

"Tch.."

"Cukup, Sasuke !"

"..."

"Kau tau menjadi seorang artis adalah impianku sejak kecil, ini adalah mimpiku, ini adalah cita-citaku, bukankah kau berjanji padaku untuk tak mempermaslahkan ini?"

"..."

"Lalu kenapa? Kenapa kau membahasnya sekarang?"

"..."

Air mata itu pecah sudah dipipi Hinata yang putih, Sasuke tak sanggup melihat Hinata, rasanya terlalu sakit hatinya saat ini,

"Gomene." Ucapnya seraya memegang tangan Hinata ketika Hinata akan keluar dari mobilnya.

"Aku tak akan membahas masalah ini lagi."

Hinata tersenyum melihat kekasihnya yang tengah menatapnya sendu, tangannya perlahan memeluk Sasuke erat, dan Sasuke membalas pelukannya walau rasanya ia tak merasa kehangatan dalam pelukan Hinata, ia merasa berbeda, Hinata tak sehangat dulu lagi batinnya.

"Arigatou Sasuke."

Sasuke melepaskan pelukannya, ia mengambill dagu Hinata dan mengecupnya lembut.

"Kau tau, aku rasanya ingin mati ketika kau berciuman dengan lawan mainmu."

"Sasuke, " Hinata membelai pipi Sasuke lembut, "itu adalah pekerjaan dan aku harus profesional."

"Hn."

Hinata tersenyum, ia mengecup kembali bibir Sasuke, dan Sasuke membalasnya.

"Okaasan sangat menantikan film terbarumu."

"Benarkah?"

"Hn, Siapa lawan mainmu nanti?"

"Gaara."

"Tch, dia lagi?"

"Kau pasti telah mendengar gosip yang telah beredar dipasaran bukan? Aku hanya teman kerja dengannya tidak lebih, dia juga tau tentangmu Sasuke."

"Tapi sepertinya semua orang menginginkanmu untuk benar-benar menjadi kekashinya."

Hinata terkikik, "Sudah malam, kau mau menginap disini? Atau pulang ke rumahmu?"

"Aku ingin tidur denganmu malam ini."

Hinata kembali terkikik, "dan kau akan menjadi sushi jika Tousaan mengetahuinya."

"Neji bersama ayahmu ke sunagakure sore tadi, Hanabi pasti sudah tidur, jadi tidak akan ada yang mengganggu kita"

"Sasuke, berhenti bercanda, pulanglah."

Sasuke terkekeh, "aku tidur di rumahmu malam ini."

"Sasuke, ku bilang pulang sekarang."

"Aku tidur di kamar Neji."

"Terserah kau saja."

..

.

..

.

Pagi hari menyelimuti Konohagakure, Sasuke menggeliat malas, silau mentari membuatnya harus bangun, hari ini hari minggu, tidak ada jadwal kantor dan itu membuatnya kembali menarik selimut untuk bermalas-malasan.

"Ohayou Sasuke.. bangunlah !" teriak Hinata seraya menarik selimut tebal yang menutupi tubuh kekasihnya itu, Sasuke menggeliat malas, obsidannya menatap Hinata menyipit.

"Rapih sekali, mau kemana?"

"Aku ada shooting iklan pagi ini, sarapanmu dan Hanabi sudah tersedia di meja makan." Ucapnya seraya membuka tirai dan jendela kamar. Langkahnya mendekati Sasuke, ia duduk disamping kekasihnya seraya menggenggam tangan Sasuke.

"Gomene tidak bisa menemani sarapanmu."

Cup..

Kecupan singkat di bibir Hinata berikan pada Sasuke sebelum dirinya pergi meninggalkan kamar, Sasuke terdiam, dia lelah menjalani semuanya, siapa yang dapat ia salahkan sekarang? Waktu? Atau siapa? Kenapa harus akting, kenapa harus aktor cita-cita Hinata? Dia sangat berat, cemburu melandanya setiap saat, waktu menyita kekasihnya, dan dia hanya bisa lebih lama menatap Hinata di layar kaca. Ia berjalan mengambil jas yang tergeletak di atas sofa, mengambil dompetnya dan mengeluarkan dua lembar tiket pesawat liburan ke paris bersama Hinata yang tadinya akan dia berikan sebagai surprise pagi ini, namun sayang, semuanya tak sesuai harapan, ia merobek tiket itu dan melemparnya di udara.

..

#Manshion Uchiha

Itachi menutup koran yang di bacanya ketika mobil Sasuke memasuki halam manshion, bisa Itachi lihat Sasuke terlihat begitu lusuh dan berantakan,

"Otouto."

"Hn." Balasnya acuh seraya duduk disebelah Itachi menyandarkan punggungnya pada belakng kursi.

"Bukankah kau seharusnya liburan ke Paris?"

"..."

"Ah.. jangan bilang kalau dia,-"

"Dia ada shooting iklan pagi ini, aku bakan belum sempat memberitaunya mengenai tiket itu tapi dia sudah pergi begitu saja."

Itachi menatap Sasuke sedih, bisa ia lihat raut wajah Sasuke menunjukan kesedihan mendalam,

"Sampai kapan kau akan bertahan dengannya Sasuke?"

"Entahlah."

"Sebaiknya kau akhiri saja."

"Aku terlalu mencintainya, dan itu tidak mungkin."

Itachi terkekeh, "Berapa dia dibayar oleh Agency itu? Dia bisa hidup lebih enak jika menjadi Uchiha tanpa harus bekerja keras seperti itu, jelaskan padanya Sasuke."

"Sudah aku berikan tawaran itu, tapi dia malah menamparku."

"Hm?"

"Menjadi aktor adalah cita-citanya."

"Lalu? Apa yang akan kau lakukan sekarang? Menyaksikannya terus berpagutan dengan banyak pria di televisi eh? Menjijikan."

"..."

"Aku bisa mengenalkan beberapa teman wanitaku jika kau mau."

"Tch, aku hanya menginginkannya, tidak yang lain."

Itachi terkekeh, "Kau berkata seperti itu karena kau belum menemukan seseorang yang lebih indah darinya."

"Jangan samakan aku denganmu Baka Aniki."

Sasuke beranjak meninggalkan Itachi yang masih terkekeh seraya menegguk kopinya dan kembali membaca koran pagi,

"Sasuke.." panggilnya lagi, membuat Sasuke menghentikan langkahnya malas.

"Apalagi?"

"Lihatlah, ini sarapan yang akan membuatmu tak bisa tidur selama 7 hari."

Sasuke mendekati Itachi dengan Itachi yang menyodorkan surat kabar itu pada adiknya, Onyxnya membaca cepat sebuah tulisan berjudul

"Hyuuga Hinata dan Sabaku no Gaara kepergok kencan di Konoha Tower land."

Sasuke mencengkram koran itu kuat ketika melihat Hinata dan Gaara berjalan bergandengan tangan mesra.

"Apa yang kau lakukan Sasuke, bisa-bisanya kau meneruskan membaca berita yang akan menyakiti hatimu, baka !"

"..." tak menghiraukan perkataan Itachi Sasuke terus membaca beritanya.

"Cukup !"

Srak !

Itachi merobek koran itu dan membakarnya dengan pematik

"Sudah saatnya kau mengahkhiri hubunganmu dengannya Sasuke." ujarnya lagi seraya memasukan koran yang terbakar itu ke dalam tong sampah

"Berhentilah menjadi seorang pecundang, tutup mata dan telingamu untuknya, jangan menonton televisi, membuka internet atau membaca majalah, jika perlu, kau urus saja cabang Uchiha di Berlin, biar aku yang menangani Jepang."

Itachi menepuk pundak Sasuke sebelum memasuki rumahnya, Sasuke terdiam, mungkinkah? Hinata tega membohonginya? Atau ini hanya sebuah gosip lagi? Tapi dia mengatakan bahwa hari ini ada syuting iklan, lalu apa maksudnya ini? Harus dengan siapa ia percaya? Tangannya terasa gatal, ingin mengambil ponsel untuk mendengar penjelasan langsung dari kekasihnya, tapi egonya menahan kuat, sudak cukup baginya bersabar, dia tak ingin mendengar apapun lagi alasan dari mulut Hinata.

..

.

...

..

.

TBC

Arigatou Gozaimasu minna.. silahkan tinggalkan saran anda di kotak review ^.^