Disclaimer: Emang Nazu bisa gambar ya? Keajaiban dunia tuh XD *plak*
Ok,ok, disclaimernya udh pasti Isayama-san! w
Summary: Apakah itu akan terpikir di otak sempitmu, Eren?
WARNING: Typo (?) gak nyambung (?) dan sesamanya
Don't like don't read don't flame.
A/N: Hola! Ini adalah fic persembahan Nazu, enjoy this fanfiction OwO
.
.
.
.
"Hm.. makasih Armin! Nanti kuberi pelayanan spesial deh?" Eren berterimakasih pada Armin yang telah mengajarinya PR Matematika. Wajah Armin langsung memerah. Maaf, bagi fujoshi sekalian, ini bukan fanfic yaoi, tidak merasa berpikir bahwa ini adalah fanfic yaoi? Ok, Nazu teruskan fic nya. "Hei, Armin. Kau mengajariku tapi kau sendiri belum buat PR ya?" tanya Eren. "Gak kok, pulang tadi sudah kukerjakan duluan" ujar Armin. Cukucukucukucuk (?) Mikasa pun datang sambil membawa softdrink, Eren menyambar softdrink pertama kali. "Ambil saja, bagianmu duluan, Armin." Mikasa menyalakan TV kemudian mencari channel tinju. Armin pun mengambil softdrink bagiannya. "Makakih ga, Aymin, sugah megagaikanyu" Eren bicara dengan mulut penuh cookies buatan Tante Carla. Sejenius apapun Armin, ia takkan mengerti bahasa macam 'Makakih ga, Aymin, sugah megagaikanyu" Armin sudah berpikir,tapi ia tetap bingung. "Eren, kalau mau bicara, habiskan dulu cookies dalam mulutmu itu" Mikasa menasehati (?) Eren sambil tetap menonton channel tinju. Tiba-tiba, Eren keselek. Wajahnya seperti orang step alias kejang-kejang. Mikasa dan Armin panik luar biasa. Eren meraih sesuatu, softdrink bagiannya. Melihat Eren menunjuk-nunjuk ke arah softdrink itu, Mikasa meraih softdrink Eren dan membukakannya untuk Eren. Segera Eren minum dengan lahap (?). "Aah.. tadi aku keselek" Eren lega. "Aku pulang dulu, ya.." Armin pamit. "Ya" balas Mikasa dengan nada datar. "Oh ya, Eren. Berhubung ibu dan ayah sedang pergi ke Wall Rose untuk menghadiri resepsi pernikahan selama 2 hari 3 malam, aku mau menginap ke rumah Sasha. Jadi kau jaga rumah sendiri" Mikasa memberi tahu Eren. "Okelah kalau kau mau pergi" Eren mengacungkan jempolnya. "Yasudah, dah!" Mikasa melambaikan tangannya dan pergi ke rumah Sasha.
-Eren POV-
'Hmm... aku mau merapikan dulu kamarku, sekalian menyiapkan buku untuk besok' gumamku. Aku berjalan ke arah kamarku, yang mempunyai tanda: berwarna coklat + ada papan bertuliskan "Eren Fight Titan". Mula-mula aku merapikan dulu kasurku. Lalu sampah kertas yang berhamburan di lantai dan juga terletak di meja belajar. Aku menyeret tas sekolahku yang masih berisikan buku untuk hari ini. Aku melihat jadwal pelajaran besok. Setelah itu, kuambil buku untuk jadwal pelajaran besok. Tak lupa kucek sekali lagi agendaku. Ha! Ternyata ada PR IPA. Aku tak teliti melihat agendaku tadi! Bagaimana caranya aku mengerjakan PR ini? Buku cetak dan LKS IPA masih dikumpulkan. Tak ada Armin yang membantuku, bahkan Mikasa sekalipun. Aku terjebak dengan soal 'Apa yang dimaksud dengan zat?' Eren pun bergumam 'Bodo amat ah...' ia lupa kalau guru IPA adalah... Levi. Yang terkenal suka memberikan hukuman tanpa ampun kalau ada yang tak mengerjakan PR darinya. Karena ini sudah jam 6 sore, Eren ke bawah dan memanaskan makanan lalu memakannya. Eren kalau makan agak lama, jadi sekitar jam 7 malam baru Eren selesai makan. Setelah nonton TV sampai jam 9, Eren tidur. Memang Eren yang tidurnya kayak kebo kali ya, bisa-bisanya dia tidur jam 9 malam dan bangun jam 8 pagi?! Telat... Eren pun bolos. Eren serasa ingin bersorak bahagia karena ia bisa bolos dengan bebas karena tak ada Mikasa dan orangtuanya. Mikasa memang sekolah di sekolah yang berbeda dengannya. BOLOSS!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HOREEEEEEEEEEEEEEEEEEEE...!
A/N: sekedar ide yang nongol di kepalaaa! Review pleasee!
