Disclaimer:
KATEKYO HITMAN REBORN! by: AMANO AKIRA
CRAZY LITTLE THING CALLED LOVE by: RUKI KYOUYA GOKUDERA
Warning: YAOI, OOC, OC, AU, dll
A/N: Genki desu, Minna-san.. *bows* saya akan menampilkan fic terbaru saya (padahal yang lain masih belum mencapai ending =_=). Sebenernya saya terinspirasi dari sebuah film yang-kisahnya-kayak-saya-banget dengan judul yang sama. Hanya saja saya MERUBAH TOTAL ceritanya sesuai dengan ide sayaa.. mulai dari genre, hingga menjadikan ini sebagai fic yaoi. xD mhuahahaha! Selamat membaca.. *ngacir*
"Pernah gak lo melakukan banyak hal gila dan aneh hanya demi sesuatu yang konyol?
Sesuatu yang merubah lo, dunia lo, dan segalanya untuk selama-lamanya.
Bahkan lo rela mempertaruhkan apapun yang lo punya?
Waktu, uang, tenaga, pikiran..
Atau, sahabat lo sendiri mungkin?
Kalau jawabannya 'pernah', berarti kita cuma bisa mentertawakan diri kita sendiri, kan?
Dan jika 'iya', berarti sekarang kita tau arti dari perjuangan yang sebenarnya.."
CRAZY LITTLE THING CALLED LOVE
1st chapter
THE GANK, THE FEEL, THE SPIRIT
Gokudera berjalan santai memasuki gerbang SMU Namimori. Suasana sekolah yang masih cukup sepi membuatnya merasa agak enggan untuk bergegas ke ruang kelasnya. Bahkan ia tak menaruh tasnya di kelas. Kini pemuda berambut silver itu hanya berkeliling tak jelas sambil membawa sebungkus makanan ringan di tangannya.
Saat Gokudera sampai di lapangan baseball sekolah, ia tersenyum sedikit saat melihat salah seorang sahabatnya tengah duduk termenung di kursi penonton paling depan. Dengan segera Gokudera menghampiri gadis itu.
"Yo! Ngeliatin siapa sih, Non?" sapa Gokudera pada gadis bernama lengkap Haru Miura itu. Haru sedikit terlonjak dan lamunannya buyar seketika. Kemudian ia menatap kesal pada Gokudera yang kini duduk di samping kirinya.
"Udah dateng lo jam segini? Tumben amat," sahut Haru. Tatapannya kembali terarah pada lapangan baseball dan beberapa orang yang sedang berlatih di sana.
"Lo sendiri? Akhir-akhir ini kayaknya lo jadi mendadak rajin, deh," balas Gokudera. Haru mendengus pelan. Tangan Gokudera tergerak untuk membuka kemasan makanan ringan yang ia bawa tadi. Sesekali ia menatap Haru dan lapangan baseball bergantian. Terakhir, ia menatap Haru dengan tatapan tak mengerti.
"Apa lo liat-liat?" tukas Haru dengan juteknya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Biasa aja kali, mba," Gokudera berkata pelan dan kemudian menyuap makanan yang dipegangnya.
Hening menyeruak di antara keduanya. Yang terdengar hanya suara kemasan plastik makanan yang dipegang Gokudera dan suara-suara tim baseball sekolah yang sedang berlatih disana.
(Gokudera's PoV)
Haru Miura. Sahabat gue sejak SMP. Awalnya gue kira cewek tomboy ini gak bakalan pernah ngalamin yang namanya jatuh cinta. Dan ternyata gue salah. Kurang lebih selama dua minggu terakhir gue sering mergokin dia ngeliatin seseorang. Orang yang gue tebak adalah Yamamoto Takeshi, kakak kelas gue dan Haru. Sebenarnya gue ngerasa senang karena sekarang Haru bisa punya seseorang yang bisa dia perhatiin terus. Dia jadi sering dandan, mulai belajar bicara halus, dan lain-lain yang berkaitan dengan 'cewek'. Gue akan selalu ngedukung sahabat gue yang satu ini.
(End of Gokudera's PoV)
"Yamamoto Takeshi dari klub Baseball. Anak kelas XII IPS 1," tiba-tiba terdengar sebuah suara gadis lain di antara Gokudera dan Haru.
"Harada-chan! Ngapain sih lo? Ngagetin aja!" lagi-lagi Haru dibuat terlonjak oleh kelakuan teman-temannya pagi ini. Terlihat sedikit semburat merah muda di pipinya. Ia menatap sebal pada gadis berambut hitam pendek yang muncul menyempil di antara dirinya dan Gokudera.
"Maaf, habisnya dari tadi elo ngeliatin si 'itu' terus tuh.. si 'itu'," gadis kelas X bernama Kai Harada itu menjawab sambil menunjuk seseorang yang dimaksudkan dengan memaju-majukan bibirnya.
"Si 'itu' siapa?" Gokudera mulai ikut bicara. Agak penasaran juga ia rupanya.
"Yamamoto-san. Masa elo gak kenal?" sahut Harada lagi. Kini sebuah jitakan pelan mendarat di atas kepalanya.
"Songong lo! Gue sama Haru kan kelas XI!" kata Gokudera setelah menjitak kepala Harada. Harada hanya diam. Kembali hening.
(Gokudera's PoV)
Yang songong ini namanya Kai Harada. Waktu pertama dengar namanya, gue mengira dia adalah cowok tulen. Dan gue yakin, siapapun pasti akan begitu juga. Dia murid pindahan dari Hokkaido dan sebenarnya dia masih adik kelas gue. Entah sejak kapan dia jadi gabung main sama geng gue, yang jelas dia dulunya adalah teman chatting gue. Dia anak ekskul jurnalistik, jadi jangan heran kalo dia yang paling up-to-date di antara kita-kita. Dia sedikit ada masalah sama orang tuanya. Dan yang akhir-akhir ini gue dengar, katanya dia datang ke sini bukan karena 'pindah', melainkan 'kabur'.
(End of Gokudera's PoV)
"Eh, Haru-san, kalo mau tau nomor telponnya Yamamoto-san, bilang aja ke gue. Nanti gue usahain dapetin nomornya," Harada berkata lagi sambil menyikut pelan lengan Haru.
"I—ih! A—apa-apaan sih?" protes Haru, rona di pipinya semakin menjadi.
Gokudera hanya terkikik kecil mendengar pecakapan dua gadis aneh di sampingnya. Begitu, ya, kalau orang sedang jatuh cinta? Selalu jadi sasaran empuk untuk digodai?
Kalau itu jadi titik kelemahan orang yang sedang jatuh cinta, mungkin Gokudera berpikir untuk tidak jatuh cinta pada siapapun.
"Ah, eeh.. gue ke kelas dulu ya, kak! Mau ngerjain PR," kata Harada sambil berdiri menghindari amukan Haru dan berlari kecil meninggalkan Gokudera dan Haru.
"Ngerjain PR tuh di rumah, dasar bayi!" Gokudera meneriaki Harada yang berlalu tanpa menghiraukan Haru yang belum puas mencubiti Harada.
Kemudian Gokudera berdiri, berniat meninggalkan lapangan baseball saat itu. Haru yang sadar Gokudera mulai beranjak, menarik pelan celana Gokudera.
"Kok lo mau pergi gak ngajak-ngajak gue, sih?" Haru lagi-lagi protes.
"OOH! Mau diajak toh. Gue kira lo betah disini," Gokudera sedikit melirik ke arah Yamamoto di tengah lapangan, berniat meledek Haru dan memasang cengirannya. Tak lama kemudian, ia berlari menghindari Haru yang murka dengan wajah merah.
Setelah bertengkar beberapa menit, Haru yang merasa lelah mengajak Gokudera untuk segera masuk ke kelas. Tepat di depan pintu kelas, Gokudera melihat seseorang yang sangat familiar baginya. Lelaki pendek berambut coklat yang berjalan setengah berlari sambil tergesa-gesa itu lalu berhenti sejenak di depan kelas XI IPA 2 untuk sekedar menyapa Gokudera dan Haru.
"Ohayou, Haru-san, Gokudera-kun!" lelaki bernama Tsuna itu menyapa dengan sisa suaranya. Di wajahnya terpasang senyum pasrah.
"Ohayou, Tsuna-kun!" sahut Haru.
"Ohayou, eh? Kenapa buru-buru lo?" tanya Gokudera langsung.
"Gue piket hari ini. Eh, udah dulu, ya? Gue mau ke kelas," jawab Tsuna tanpa basa-basi lagi. Cepat-cepat ia menggerakkan kaki-kakinya menuju ruang kelas XI IPS 2, kelasnya.
(Gokudera's PoV)
Yang tadi itu juga sahabat baik gue dan Haru sejak SMP, Tsunayoshi Sawada. Gue dan dia gak sekelas sekarang. Walau begitu, kelas kita cuma beda lorong kok. Anaknya agak ceroboh, suka minder gak jelas, nilai ulangannya selalu pas-pasan. Gak heran kalau dia masuk kelas IPS. Tapi, di antara anggota geng gue yang lain, dialah yang paling sukses dalam urusan cinta. Buktinya, dia bisa pacaran sama Kyoko Sasagawa sejak kelas 3 SMP. Hebat, kan?
(End of Gokudera's PoV)
"Dia gak pernah berubah dari dulu," Haru berkomentar. Ia menggeleng pelan melihat kelakuan sahabatnya itu yang tak kunjung memperlihatkan kemajuan yang signifikan sejak SMP.
"Hahaha," Gokudera tertawa yang tak jelas apa maksudnya.
"Hh, masuk yuk," ajak Haru.
"Nggak ah, gue mau keliling dulu sebentar," kata Gokudera sambil berlalu meninggalkan Haru yang sudah masuk ke dalam kelas.
Entah kenapa pagi ini Gokudera sama sekali tak ada semangat untuk belajar. Ia merasa ada sesuatu yang kurang. Mungkin ia lupa membawa salah satu buku pelajaran hari ini? Atau karena ada guru yang tak disenanginya mengajar hari ini? Tapi, ia rasa bukan itu. Hanya saja, ada sesuatu yang kurang. Sesuatu yang (mungkin) ia cari saat ini.
Tanpa Gokudera sadari, kini ia sudah berada di lantai 3, zonanya kelas XII. Iseng-iseng, ia melongok ke dalam kelas XII IPA 1. Ia melirik kanan-kiri untuk mencari salah seorang lagi anggota geng-nya yang belum ia temui pagi ini. Namun, orang yang ia cari tak ada di sana.
"Gokkun!"
"WHA!" Gokudera terlonjak dan nyaris jatuh saat ada sebuah suara yang mengagetkannya. Terlebih ia sempat merasakan sebuah tangan menepuk bahunya.
"Y—Yui-san.. bikin kaget aja," kata Gokudera yang belum sepenuhnya terlepas dari kagetnya.
"Hehe, maaf, ya. Habisnya elo tadi mencurigakan banget," ujar gadis yang dipanggil Yui tadi. "Nyariin siapa, sih?" lanjut Yui sambil tersenyum.
"Mau lihat kelas kakak aja," jawab Gokudera seadanya. Toh, ia memang tak punya tujuan tertentu datang ke kelas ini.
"Mau lihat kelasnya? Bukan orangnya?" Tanya Yui sedikit meledek Gokudera. Membuat Gokudera bingung harus menjawab apa.
(Gokudera's PoV)
Dia adalah anggota geng yang usianya paling tua, Yui Matsuyama. Yui-san adalah orang yang sangat dewasa, saking dewasa-nya dia, anggota geng gue yang lain menganggapnya sebagai 'ibu'. Kita semua sayang sama Yui-san. Gue dan Tsuna setuju bahwa Yui-san adalah cewek tercantik yang ada di geng gue. Secara, Haru dan Harada adalah cewek yang sulit untuk diharapkan. Wajahnya cantik, rambutnya panjang, pintar pula. Apa yang kurang, coba? Tapi, kabarnya akhir-akhir ini dia ada masalah sama pacarnya.
(End of Gokudera's PoV)
"Haha, ya udah.. sekarang cepetan lo balik ke kelas," Yui memberi saran pada Gokudera. "Sebentar lagi Hibari bakalan patroli," lanjutnya dengan berbisik.
"Ooh," Gokudera ber-oh-ria sambil mengangguk kecil, "Males ah,"
"Ih! Elo tuh, kalo dibilangin! Kalau lo udah ketahuan, gue gak bisa bantu apa-apa, Gokkun," Yui berkata sambil hendak memasuki kelasnya, "Gue masuk, ya?"
Gokudera tak menjawab dan hanya mengangguk. Yuipun menutup pintu kelasnya.
Selanjutnya Gokudera berjalan pelan sambil menunduk. Hibari? Ya, Kyouya Hibari, ketua Komite Disiplin tahun ajaran sekarang. Tapi, kenapa Gokudera bereaksi begini saat mendengar nama orang itu, ya? Aih! Yang benar saja!
Gokudera sedikit terkejut saat bel tanda jam pelajaran pertama berbunyi. Ini gawat! Ia masih ada di lantai 3!
Dengan tersgesa-gesa, Gokudera berlari menuju tangga, berniat turun ke lantai 2, lantai dimana kelasnya berada. Namun, tanpa ia sangka sebelumnya, kini ia berpapasan dengan Hibari. Lelaki Jepang berambut hitam itu berdiri tegap di hadapan Gokudera yang tengah menganga.
'Matilah gue,' batin Gokudera.
~~END OF CHAPTER~~
A/N: Haduuh, maaf ya, disini saya pakai OC yang cukup mayor karena saya sulit menemukan chara yang pas untuk menempati posisi Harada dan Yui. TwT. Tapi gak pa-pa, kan? Jangan ragu untuk ngasih review ya? Dan jangan berniat untuk ngasih saya flame, ya? *puppy eyes*
