Prisoner of Love

Disclaimer © Masashi Kishimoto

Rating: T

Genre: Romance, Hurt/Comfort

Pair: Uzumaki Naruto & Haruno Sakura

Me © 5 Jan 2014

Summary: Hei, menjadi seorang Entertainer

banyak hal. Disiplin dan tepat waktu

adalah sebagian kecil di antaranya. Harus kemana aku berlari, deritaku terasa tiada henti. Mungkin kalau bisa melupakanmu mungkin aku tak seperti ini, aku terkurung dalam tahanan cintamu.

Warning: AU, OOC, Sadness and Sorrow (maybe), Alur gak jelas, Typo(s), Sudut pandan berbeda-beda, etc.

Flashback: italic

Happy Reading !

"Pagi, Naruto-kun," sapa wanita berparas cantik yang umurnya sudah tidak muda lagi, sudah menduganya kan.

Okaa-sama berada sampingku dan menggoyang-goyang kan tanganku, agar aku terbangun.

"Hng," balasku malas sambil bangkit berdiri

untuk memulai aktifitasku sehari-hari.

Hei, menjadi seorang Entertainer

banyak hal. Disiplin dan tepat waktu

adalah sebagian kecil di antaranya.

Kubiarkan Okaa-sama pergi dari kamarku untuk melanjutkan masaknya. Aku bergegas segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai dengan persiapanku menuju ke Shimura Entertaiment, Management tempatku bernaung selama ini. Aku melesat ke pusat Kota menggunakan si manisku, mobil Enzo Ferrari merah

kesayanganku. Di depan gedung pencakar langit raksasa, aku

melempar sembarang kunci mobilku pada si

tukang parkir yang selalu siap sedia. Tentu

saja dia sudah tahu kalau dia harus hati-hati pada si manisku. Lecet sedikit saja,

gajinya selama satu tahun juga belum tentu cukup

untuk menggantinya.

Memasuki lobi, asistenku sudah menunggu disana.

"Naruto-sama, ini schedule untuk hari ini."

"Naruto-sama, jadwal anda hari ini pemotretan majalah Tokyo Teen pukul 10 siang, dilanjutkan dengan jumpa pers di Tokyo Tower pukul 3 sore. Selain itu ada ulang

tahun. Sahabat anda Direktur Uchiha beliau bermaksud

mengadakan pesta kecil-kecilan di hotel Royal

Grand pukul 8 malam. Saya bermaksud

membeli hadiahnya siang ini dan saya akan

melaporkan perkembangannya sore ini." Ucap panjang lebar asistennya.

"Fuh!" aku mendengus geli, "Pesta kecil-

kecilan di Grand Royal, "Si teme itu masih saja tetap sombong dan glamour."

"Selamat pagi, Naruto-kun," sapa seorang

pria muda seumuran denganku, kulit pucat dan wajah yang selalu tersenyum tapi bagiku itu senyuman palsu. Cihh.

"Pagi, Sai." Shimura Sai pemilik Shimura Entertaiment serta temanku saat di Tokyo University dulu. Aku bersyukur mempunyai teman seperti Sai, karena dia yang menawarkan aku masuk ke managemennya.

Aku yakin hari ini adalah hari yang melelahkan.

Begitu memasuki ruangan pemotretan, aku segera menuju ruang ganti untuk di permak. Come on ! Jujur saja, selama menjadi Artist aku sangat benci saat di perlakukan begini, seperti wanita saja.

TOK TOK!

"Masuk!" panggilku pada siapapun yang

mengetuk pintu di seberang sana. Meski aku

punya dugaan kuat siapa pelakunya.

"Permisi Naruto-sama apa anda sudah siap, pemotretanya akan segera di mulai." Ucapnya seraya pergi meninggalkan tuannya.

"Maaf, membuat kalian menunggu." Ucapku pada semua orang di area pemotretan, lebih tepatnya crew pemotretanku.

Hari ini begitu melelahkan, sekarang terahkir tinggal ke acara si Teme itu. Sesampainya di tempat yang sudah di tentukan, aku segera masuk ke dalam lobi hotel. Ternyata di sana sudah di sambut si empunya yang punya acara tersebut. Ternyata sudah banyak yang datang terlihat juga banyak teman masa Sekolah dan Kuliah dulu. Tapi gulir mataku berhenti saat aku melihat seseorang dengan rambut seperti bunga musim semi, yang membuatku lebih terkejut adalah aku mengenal siapa yang mempunyai rambut warna soft pink itu. Memory-memory kenangan masa lalu pun muncul begitu saja di kepalaku, ingatan itu sedikit membuatku sakit kepala. Sulit dipercaya wanita yang kucintai yang lama telah hilang kini sudah ada di depan mata, tapi aku kurang berani untuk menemuinya atau mengajaknya mengobrol ringan.

Aku tak terlalu memperdulikan acara sahabatku, karena pikiranku sedang kalut oleh memory-memory yang menurutku menyakitkan. Tanpa sadar aku keluar dari hotel itu dan menuju keramaian di luar hanya untuk menghindari bertemu dengan wanita yang di cintainya.

Nampaknya ada orang yang tengah memperhatikan tingkah Naruto sedari tadi, yaitu Sakura sang pujaan hati dan Sasuke teman sekaligus rival bagi Naruto. Sasuke menghelah nafas karen sudah tau akan seperti ini temanya yang di panggil Dobe itu. Sedangkan Sakura hanya tersenyum kecut saat melihat orang yang mencintainya pergi meninggalkan acara pesta Sasuke.

"Sasuke ... oi Sasuke, kesini-kesini." Teriak seseorang. Sasuke yang mendengar namanya di sebut-sebut, mengedarkan pandangannya ke arah suara tersebut, "Hai." Jawabnya dan segera ke tempat suara yang memanggilnya.

"Sakura ... Ino ... dan Shikamaru." Ucap senang Sasuke. Mereka bertiga pun tersenyum senang karena bertemu sahabat semasa Sekolahnya. Setelah berbincang-bincang masalah karir dan cinta mereka pun berbaur lagi ke teman lainya, tapi tidak untuk seseorang berambut musim semi itu dia melenggang keluar untuk mencari udara segar. Dia menuju ke taman untuk menghilangkan rasa bosan dan juga galau (maybe). Tak disangka di taman juga ada seseorang yang tengah duduk-duduk salah satu ayunan di taman itu. Iris blue sapphire bertemu hijau emerald dan mereka terhanyut ke dalam dunia yang di sebut imajinasi. Sontak saja keduanya kaget dan membulatkan mata masing-masing.

"Naruto ..."

"Sakura-chan."

Ucap keduanya bersamaan dan keheningan muncul begitu saja. Sungguh hari ini memang benar hari yang melelahkan bagi Naruto. Jadwal padat dan sekarang malah bertemu dengan masa lalunya dan tetap cinta nya sampai sekarang. Sakit-sakit karena menjadi tahanan cintamu itu.

Terdiamku disini menantimu

menahan sakit yg telah kau berikan. Harus kemana aku

deritaku rasa tiada henti. Harus kemana aku deritaku rasa tiada henti

andai sajaku bisa melupakanmu. Terdiamku disini menantimu

menahan sakit yg telah kau berikan

harus kemana aku

deritaku rasa tiada henti.

Hanya itu yang dapat aku katakan padamu, Sakura. Menjadi Tahanan cintamu sangat menyakitkan bagiku, jika kau sudah tak mencintaiku lagi tidak apa-apa tapi beri tau aku kenapa kau menjauhi ku waktu itu.

Flasback

Ketika, kami sudah lulus dari Tokyo High School kami sudah sibuk dengan urusan masing-masing dansudah jarang juga sekedar untuk mengobrol ringan. Aku tau hari ini akan tiba dimana saat aku akan di tinggalkan seseorang yang kucintai karena alas an yang tak jelas/absurd.

Ketikaitu aku sedang di taman belakang Sekolah bersama dengan wanita yang kucintainya tentunya. Kami baru meresmikan hubunganku dengan Sakura-chan, sekitar 5 Bulan yang lalu dan tak terasa sekarang sudah akan Lulus tinggal menunggu Hari kelulusan saja aku akan berpisah dengan Sakura.

"Ne, Sakura-chan," Ucapku. Belum sempat menanggapi omonganku, aku sudah memotongnya lagi, "Rencanamu setelah ini akan Kuliah dimana Sakura- chan." Lanjutnku. Dia yang marah karena omongannya ku potong langsung saja memberikan Deathglare andalannya kepadaku. Tapi setelah itu dia berkata, "Emm … mungkin ini pilihan yang sulit Naruto, tapi kamu gak apa kan dan jangan marah." Ucapnya.

"Memangnya kamu mau kemana Sakura-chan, dari cara bicaramu sepertinya kamu akan pergi jauh ?" Desak ku.

"Gomen, Naruto sepertinya dugaanmu benar. Aku akan pergi jauh dari sini, jadi mulai sekarang kita akhiri saja hubungan ini dan melupakan satu sama lain." Jawabnya.

"Appa !"

Belum sempat aku melanjutkan bicaraku dia sudah memeluk ku dengan dan menangis sejadi-jadinya . perasaanku tentang ini memang benar, apa boleh buat tapi kenapa … Kammi-sama … kenapa ?. bertanya-tanya dalam hati, kenapa nasibku sangat tidak

"Kita harus mengakhiri ini, maafkan aku." Aku tak tau harus berbuat apa, tapi inilah faktanya. Aku tertahan di Tahanan Cintamu, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi ketika kau berlari menjauhi ku , aku hanya melihat punggungmu yang semakin jauh … semakin mengecil.

End Flashback

Setelah, beberapa lama hening menimpa mereka. Tak tau harus mulai dari mana, tapi salah satu dari mereka akhirnya akat bicara, "Lama tak jumpa Sakura." Ungkapnya dingin. Gadisitu hanya bias mendesah saat mendengar suara dingin orang yang ada di hadapannya. Tak bergeming sama sekali, tapi itu malah membuat Naruto curiga. Tak ada respon dari sang lawan bicara akhirnya Naruto mendekat serayaberkata, "Apa, kau mendengarku Haruno ?"

To Be Continued

Author Note: Fyuuhhh, akhirnya selesai juga Chapter ini. Ini adalah cerita pertamaku jadi mohon bantuan kritik, saran agar bias menjadi media pembelajaranku. Di sini Naruto aku buat sedikit benci pada Sakura karena meninggalkannya dengan alas an tak jelas serta kembali lagi saat Naruto belum bias Move On. Ok! Sekian dulu dari saya mohon maaf jika alur berantakan dan tak nyambung.

REVIEW ….. REVIEW …..REVIEW Ya Minna..

Tolong REVIEW-nya. . .