Author : July

Main cast : B.A.P Moon Jongup – Zelo (JONGLO)

Gendre : Romance

Length : Drabble/Ficlet

Rate : T

Disclameir : The story it's mine but not for all the cast

.

.

.

.

.

Warning!

No Bash!

Just leave if you don't like the gendre or the pairing

Typo is normal ^^v

.

.

.

.

.

.

Weekend

Hujan lebat yang turun sedari satu jam yang lalu itu masih belum ingin mereda apalagi berhenti, kini bahkan terdengar suara-suara petir yang seakan bersautan. Jika saja tidak hujan mungkin namja manis yang sedang meyibukkan diri dengan ponsel ditangannya itu kini sedang berseluncur dengan lincahnya diarena skateboard seperti biasa dia menghabiskan waktu diakhir pekannya.

Suara-suara yang muncul dari virtual game yang sedang asik dimainkan oleh seseorang yang duduk dibangku yang sama dengan si namja manis lagi-lagi menimbulkan decakkan malas keluar dari bibir pinknya, melirik malas pria yang menurut si namja manis itu tidak peka akan suasana hatinya yang bosan saat ini.

"Hyung, apa kau tidak lapar? Kau sudah dua jam main game"

"Sebentar lagi"

Dengusan kesal itu semakin jelas terdengar karena bahkan pria dengan mata sipit itu tidak melihat kearahnya sama sekali ketika menjawab pertanyaannya, dan untuk hari ini Zelo sangat kesal dengan hujan. Kaki jenjangnya berlaih menuju kamar, setidaknya disana dia tidak akan mendengar suara-suara hasil dari permainan yang sedang menyita perhatian kekasihnya.

.

.

.

Entah sudah berapa kali, yang pasti kini seprai dari tempat tidur yang Zelo tiduri sudah berantakan akibat dirinya yang berguling-guling disana, bosan. Zelo meraih ponselnya, iseng ingin mengetahui sesuatu. Menekan speed dial nomer satu diponselnya, dan hasilnya ,,,

"Zelo-yaa,,,"

Zelo hanya bisa kembali mendengus kala ternyata panggilan telponnya pada Jongup malah mendapatkan sautan langsung, bukan seperti perkiraannya. Jongup akan menjawab telponya, ya setidaknya dengan begitu berarti Jongup mengalihkan perhatiannya dari game.

Bosan hanya bergelung malas diatas tempat tidur sendirian kini akhirnya Zelo kembali melangkah menuju ruang tamu dimana Jongup, kekasihnya masih sibuk bermain game. Zelo menghempaskan sedikit kasar bokongnya disamping Jongup, seakan memberitahu kekasihnya itu jika dirinya berada disana, tepat disampingnya.

.

.

Hujan sudah mulai mereda, bahkan kini hanya tinggal rintik-rintik namun sangat disayangkan sebab ini sudah beranjak malam, jadi percuma saja karena sudah tidak ada lagi yang akan bermain diarena skateboard pada jam ini, dan sekali lagi membuat Zelo kesal. Zelo melihat kesal pada benda kotak berwarna hitam yang tergeletak rapih dibawah televisi besar diruang tamu itu, benda yang seakan merebut semua perhatian yang harusnya milik Zelo. Playstation.

Ingatkan Zelo untuk membuang benda itu nanti.

.

.

.

Hampir jam sepuluh malam ketika Jongup akhirnya melepaskan stick gamenya dan memilih untuk menyimpan permainanya dalam memory card, sedikit melakukan peregangan karena tubuhnya agak kaku untuk duduk terlalu lama. Dan ketika melihat seseorang yang duduk disampingnya dengan mata terpejam, Jongup seakan teringat sesuatu. Dirinya mengacuhkan kekasihnya seharian ini untuk bermain game.

Merasa bersalah sudah mengacuhkan kekasih manisnya, Jongup menggendong Zelo untuk membawanya kekamar karena untuk tidur disofa pasti akan membuat tubuh kekasihnya itu pegal nantinya dan Jongup tidak ingin itu.

Membaringkan dengan perlahan tubuh Zelo diatas tempat tidurnya, awalnya Jongup sempat tertegun dengan keadaan tempat tidurnya yang berantakan saat masuk kamar tadi, karena seingatnya tadi pagi dia meninggalkan kamar sudah dengan keadaan rapih dan seharian ini dia bahkan tidak masuk kamar.

Zelo membuka matanya pelan, menatap jarum jam yang berhadapan dengan tempat tidur. "Baru jam sebelas Hyung, kenapa kau berhenti mainnya?" Jongup hanya bisa menelan ludah berat saat ini dihadapan lemarinya yang terbuka, dia baru saja selesai mandi dan sedang memilih baju ketika suara Zelo membekukannya.

Jongup mengambil asal baju didalam lemarinya, berjalan menghampiri Zelo yang terbaring ditempat tidurnya. "Kau marah?" Jongup tahu itu hanya sebuah pertanyaan bodoh yang dia lontarkan pada Zelo yang dia yakin saat ini marah.

"Tidak denganmu tapi pada hujan"

Jongup bergabung dengan Zelo, berbaring ditempat tidur mereka yang berantakan akibat ulah Zelo tadi. Meletakkan tangannya dipinggang Zelo yang kini memunggunginya, jelas terlihat jika kekasihnya itu sedang kesal padanya.

Jongup menyesap wangi tubuh Zelo dibagian leher, mengecup pelan leher jenjang itu. Sepuluh menit dan tidak ada respon dari Zelo akan perlakuan Jongup yang tengah memeluknya itu, membuat Jongup akhirnya memilih untuk melepaskan pelukkannya dan beranjak dari tempat tidur untuk menatap wajah Zelo yang dia yakin belum tidur itu, duduk disamping sisi tempat tidur dimana Zelo mengarahkan tubuhnya.

Membelai lembut rambut hitam Zelo. Jongup benar jika kekasihnya itu belum tertidur, dia hanya terlalu kesal karena dirinya yang lupa waktu bermain game hingga mengcuhkannya seharian ini. "Hyung minta maaf ne?" ucap Jongup lembut agar Zelo memberikan maafnya.

"Hyung bahkan tidak melihatku sama sekali saat aku bicara"

Yah setidaknya kini ada kata yang keluar dari bibir pink kekasihnya, meski ekspresi wajahnya belum melunak. Jongup tidak bosan menghadirkan senyum diwajahnya, cara jitu untuk meredakan kesal dihati kekasih manisnya ini.

"Hyung minta maaf, ne. Hyung akan belikan skateboard baru untukmu, otte?"

"Tsk, jangan menyogokku Hyung, tidak mempan"

Oh, baiklah rasanya Jongup sudah terpojok, Zelo benar-benar kesal. "Baiklah, lalu kau mau apa supaya aku bisa dimaafkan, eum?" tanya Jongup masih berusaha untuk berunding dengan Zelo agar dirinya mendapatkan maaf dari namja manis dengan kulit putihnya itu.

Zelo menangkap tangan Jongup yang membelai rambutnya,"Berjanji padaku untuk tidak main game saat ada aku bersamamu" tepat sasaran, Zelo langsung menuju pada apa yang menjadi alasan kekesalannya hari ini dan Jongup menganggukkan kepalanya menyanggupi.

"Apapun untukmu" sambung Jongup, memantapkan anggukan kepalanya.

"Dan satu lagi" sebelah alis Jongup terangkat ketika mendengar jika masih ada hal lain yang harus dilakukannya untuk mendapatkan maaf sang pujaan hati.

"Peluk aku sampai pagi" dan senyum itu kembali menghiasi wajah Jongup, beranjak naik keatas tempat tidur demi memenuhi permintaan yang tidak akan pernah ditolaknya. Mana mungkin menolak jika kekasihmu meminta untuk memeluknya hingga pagi menjelang, bukan permintaan yang sulit untuk dikabulkan.

"Here we go" kembali Jongup melingkarkan tangannya untuk mendekap Zelo kedalam pelukkannya, sedangkan Zelo kini bergerak pelan demi menyamankan dirinya didalam pelukkan Jongup, merebahkan kepalanya tepat didada bidang Jongup, mendengar detak jantung kekasihnya membuatnya merasa damai.

Merasa gemas akan tingkah manis sang kekasih, Jongup menggasak lembut rambut hitam Zelo dan mengecup beberapa kali bibir pinknya. "Hyuuuungg,,," rajuk Zelo lucu hingga menghadirkan tawa kecil Jongup.

"Ne,,ne,, tidurlah"

.

.

-The END-

.

.

.

Triple Update!

Sebelum baca WEEKEND story-nya DAEJAE & BANGHIM, review JONGLO dulu yah ^^

#ForeverWithBAP

#EarthNeedsRespect