Just Married

.

.

By: Shinkyu

Disclaimer : Cast milik Tuhan. Saya hanya meminjam nama tanpa berniat mengambil keuntungan apapun.
Cast :
Kim Jongin
Do Kyungsoo
Genre : Romance/Drama
Length : Chapter(s)

Warning : Anggap saja dalam ff ini di Korea hubungan sesama jenis sudah menjadi hal lumrah :'v /? YAOI. Typo(s) MPREG maybe.

Disini umur Kyungsoo lebih muda dari jongin. Ff ini merupakan kumpulan kehidupan Kaisoo setelah mereka menikah.


Chapter 1: Kim Kyungsoo

.

.

Kelopak matanya perlahan terbuka, menampilkan sepasang iris yang begitu indah. Lelaki itu merengut merasakan beban pada tubuhnya yang mungil. Suaminya tidur dengan posisi menindihnya lagi.

"Uhhh Jongie hyung" ia merengek, Cemberut parah. Mencoba menggeser lelaki tampan di atas tubuhnya. Namun sia-sia tubuh suaminya itu sekeras batu.

Dia Kyungsoo... Kim Kyungsoo. telah menikah dengan Kim Jongin dua bulan yang lalu. Dulunya Mereka merupakan teman kamus yang kerap kali bertemu. Kyungsoo yang dalam diam mengagumi seniornya Jongin. Dan ternyata Jongin pun menyimpan perasaan yang sama padanya.

Si mungil Kyungsoo yang manisnya tidak ketulungan, ia lelaki namun begitu cantik—tak pelak membuat Kim Jongin si pangeran kampus yang kaya raya tergila-gila mengejarnya. Butuh waktu lama untuk bersama. Perjuangan Jongin untuk mendapatkan si pinguin kecil itu begitu berat, Walaupun Kyungsoo juga menyukai Jongin. Namun harga diri dan sikapnya yang jual mahal membuat Jongin kesulitan mendapatkan nya, hingga akhirnya mereka bisa menikah seperti sekarang ini.

Kyungsoo itu cute tapi tidak begitu cute. dia pendiam dan suka menggebuk orang. Mungil-mungil begitu tapi tenaganya tidak bisa disepelekan. Jongin pernah pulang biru-biru akibat menggoda junior mereka yang sexy di kampus dulu.

Hanya bersama dengan Jongin lah, Kyungsoo bisa mengeluarkan sikapnya yang sebenarnya.

"Jongiee.. berat" keluh Kyungsoo. Lelaki diatasnya mengulas senyum geli, Kyungsoo memang terkadang begitu manis tanpa dia sadari. "Ayo bangun presedir kim! masa CEO kesiangan! huh" Bibir berbentuk hati itu terus bergumam, Jongin yang pura-pura tidur tidak dapat menahan tawanya.

Sadar bahwa tubuh diatasnya bergetar tertawa tertahan, Kyungsoo membulatkan matanya. Ia terkejut dan merasa tertipu. "Jongin sudah bangun?! awas...awas menyingkir! Kamu pura-pura ya? tidur boongan supaya bisa nindih aku? berat tahuu" Namja bersurai hitam itu bergerak heboh, berusaha terbebas dari kukungan jongin.

"Abis kamu lucu banget sih, sayang." Jongin bergeser kesamping. memiringkan tubuhnya agar kini bisa berhadapan dengan istrinya yang bangun tidur sudah luar biasa imut saja. Ah jadi pengen minta jatah lagi.

Kedua alis Kyungsoo mengerut-mengerut bagai ulat bulu, melihat Senyum suaminya yang terlampau lebar. "Kamu pasti berfikiran mesum!" Pekik Kyungsoo mencoba bangkit dan kabur.

Buru-buru Jongin menahan pinggang istrinya. "Ettt mau kemana" cegahnya jahil. Senyum Jongin mengembang, mengerjai istrinya memang menyenangkan.

Kyungsoo mengerjap mengetahui maksud Jongin yang kelewat yadong minta ampun. "Aku gak mau! Lubangku masih sakit" rengeknya sambil melotot.

tawa Jongin meledak saat itu juga. Kyungsoo itu sebenarnya imut tapi pada orang tertentu saja. Ia kadang bersikap judes untuk menutupi rasa malunya. Ia begitu pemalu pada orang baru. Hanya jongin yang tahu itu.

.

.

.

"Jongin, hari ini kamu pulang jam berapa?" tanya Kyungsoo sambil memakan sarapannya.

Lelaki berkulit tan itu mengeratkan pelukannya sebelum menjawab "jam lima sore, seperti biasa sayang" katanya lembut seraya menciumi leher belakang KyungsooNya. Yang saat ini tengah sarapan bersama dipangkuannya. Biasalah pengantin baru, gak mau jauh-jauh. Pengennya menempel terus.

Kyungsoo merinding merasakan ciuman Jongin di lehernya yang makin intens, ia memberikan hadiah pada suami mesumnya, dengan mencubit pelan—namun amat menyakitkan pada lengan Jongin yang memeluk perutnya posesif.

"Ack!"

Tanpa memperdulikan Jongin yang mengaduh, Kyungsoo cuek saja. Siapa suruh pagi-pagi sudah cium-cium.

"Memangnya kenapa kamu bertanya jam pulangku? tumben" tanya jongin kemudian—sambil mendesis megelus tangannya.

Melihat Suaminya kesakitan, Kyungsoo terkikik puas. mecium pipi Jongin sebagai permintaan maaf. "Aku mau belanja bulanan, kulkas kita mau kosong" Ia ingin beranjak bangun dari pangkuan Jongin karena sarapannya sudah selesai namun, Jongin menahan pinggangnya.

"Kamu akan terlambat tuan Kim" namja bermata bulat itu memperingatkan malu-malu. Tatapan lembut jongin padanya membuat pipi Kyungsoo menghangat.

Jongin mengulas senyum "Tak apa toh perusahaan itu milikku" katanya dengan seringai.

Kyungsoo mendengus tertawa "Baiklah..baiklah."

.

.

.

"Sayang" Jongin memanggil Kyungsoo dari ruang tamu, ia tengah memakai sepatu. Sementara dasi masih menggantung di lehernya. Setiap hari Kyungsoo lah yang akan memakaikannya dasi. Sebenarnya ia pun mampu memakainya sendiri, tapi menatap wajah imut Kyungsoo yang tengah serius membenarkan dasinya. Bagaimana mungkin bisa ia lewatkan?

Kakinya yang pendek sedikit berlari menghampiri suaminya, ia membawa kotak bekal untuk makan siang Jongin dikantor. Kyungsoo tidak akan membiarkan Jonginnya makan sembarangan. "Aku dataang~" senandungnya lembut.

Jongin duduk sambil memperhatikan Kyungsoo, ia menopang dagunya tersenyum lebar melihat pujaan hatinya masih memakai apron pororo yang ia belikan. "Aigoo sayang aku bisa diabetes melihatmu terus hm?" Jongin menatap lelaki mungil dihadapannya itu dengan tatapan memuja.

Kyungsoo menunduk menatapnya malu-malu dari balik bulu matanya.

"Kemarilah"

Ia berjinjit dan memakaikan dasi pada Jongin dengan cepat dan rapih.

"Terimakasih sayang" Kemudian Jongin menunduk menggapai bibir merah alami Kyungsoo. Menyesapnya, mencium bibir yang manis itu dengan lembut dan menghanyutkan. "Aku berangkat.." bisik jongin dihadapan bibir Kyungsoo tanpa menjauhkan wajahnya. Meninggalkan lelaki manis itu dengan wajah merona.

"Cepat pulang" Bisik Kyungsoo mamandang lembut punggung suaminya, mengilang di balik pintu besar mereka.

Dengan pipi yang masih terasa panas, Kyungsoo melangkah memasuki rumah. Ia berhenti dihadapan sebuah foto besar yang terpajang di ruang tamu. Foto pernikahannya dengan Jongin. Sudut bibirnya terangkat, membentuk senyum yang lebar. Ia amat sangat bahagia dengan kehidupannya sekarang. Memiliki dan dimiliki Jongin merupakan kado terindah yang diberikan Tuhan.

Drrt Drrt

Ponsel didalam celananya bergetar. Tanpa melihat ia tahu dari siapa telpon itu berasal.

"Halo" jawab Kyungsoo dengan suara yang sengaja dimanis-maniskan.

"Bogoshipo"

Kyungsoo memutar bolamatanya. "Kita baru bertemu beberapa menit yang lalu" protesnya.

Disebrang sana Jongin terikik geli karena tingkahnya sendiri. "Arra, tapi aku tidak bisa jauh-jauh darimu."

"Mulai deh" Kata Kyungsoo jengah namun sorot mata berbinar bahagia.

"Benar sayang, kamu tahu pribahasa tidak bisa hidup tanpa mu itu nyata" Kata Jongin sambil menyetir, dia masih diperjalanan menuju kantor.

"Memangnya kenapa?"

"Karena, tanpa mu rasanya sesak ke dada"
lalu Jongin tertawa kencang.

"Aish berhentilah membuatku memerah" Kyungsoo merajuk.

"Aaa aku bisa membayangkan wajahmu saat ini... Ngga sabar buat memakanmu nanti malam."

"KIM JONGIN"

Oh~ jongin harus berhenti sebelum membuat istri imutnya mengamuk diseberang sana.

"Kim Kyungsoo!~" ia meniru suara Kyungsoo dengan volume yang lebih pelan, masih belum menyerah menggoda lelaki yang sudah menjadi istrinya. Sebelum Kyungsoo kembali berteriak ia melanjutkan "—Saranghae, Kim Kyungoo-ku"

Hanya kebisuan yang Jongin dapatkan, ia membayangkan lelakinya menunduk dengan wajah semerah tomat. "Aku sebentar lagi sampai kantor sayang"

Kyungsoo berdengung manja menyahutnya.

"Tunggu aku pulang" lanjut Jongin dengan nada syarat akan cinta yang mendalam.

Kyungsoo berkedip, memainkan jemarinya. "Iya, jangan telat makan"

"Oke! Aku tutup ya"

"Jongin!" Panggil Kyungsoo sebelum suaminya memutuskan sambungan.

"Hm?"

"Aku juga.."

Jongin paham apa yang ingin Kyungsoo sampaikan, namja imut itu memang kerapkali kesulitan menyampaikan perasaannya. Tapi dia ingin sekali menggoda istrinya sekali lagi.

"Hah apa? Aku apa sayang?" Tanyanya jahil.

"Aku juga cinta kamu." Kyungsoo tidak bisa bayangkan seperti apa wajahnya sekarang.

"Masa sih? Kalau begitu cium aku"

Kyungsoo mengerang kesal sambil mendekatkan bibirnya pada ponsel "Moach!"

"Hahahah, nanti kita telpon-telponan lagi ya, sekarang waktunya aku untuk bekerja."

"iya" jawab Kyungsoo seadanya, sedikit tidak rela.

"jangan keluar rumah hm? Aku gak mau kamu diculik om om"

Kyungsoo memutar bola matanya.

"Aku takut kamu melirik orang lain kalau aku gak ada. Gimana kalau aku sibuk bekerja kamu jadi gak sayang lagi sama aku?"

Kyungsoo tidak bisa menahan tawanya. Jongin kadang bersikap kekanakan namun manis disaat bersamaan.

"Dari awal hanya kamu dan hingga selamanya tetap engkau, pada saat gembira, sedih, bosan ataupun pada saat lelah. Aku akan selalu sayang sama kamu."

Diseberang sana Jongin tersenyum mendengarnya.

"Jongin.." panggil Kyungsoo lirih. "Terimakasih. Karena dirimu aku mengenal bahagia karena dirimu aku mengenal cinta…"

Jongin tersentuh, memejamkan matanya. Terharu sekaligus beruntung memiliki Kyungsoo dalam hidupnya yang dulu begitu abu-abu. "Oh Kyungie... Aku yang harus berterimakasih padamu, kamu memberikan segalanya untukku. Kamu lebih berharga. Kamu Hidupku. Apapun yang kamu inginkan, Walaupun kamu minta Bintang dan Dunia aku akan mengabulkannya walau nyawaku taruhannya sayang"

"Kau hidup bersamaku itu saja, sudah cukup bagiku"

"Kamu membuat ku gak ingin pergi bekerja, rasanya ingin pulang ke rumah dan memelukmu selamanya"

Lelaki bermata belo itu tertawa kecil. "Aku berharap kita dapat bertemu lagi secepatnya, kangen kamu hmm" gumam Kyungsoo pelan.

Jongin terenyuh "tunggu aku pulang"

"Tapi kamu kan baru berangkat!"

Tut tut tut

Jongin memutuskan sambungannya tiba-tiba. Kyungsoo terbelalak terpercaya. Beberapa saat kemudian, samar-samar ia mendengar suara mobil suaminya. Lalu menyusul langkah kaki yang sangat Kyungsoo hafal.

"SAYANG. AKU GAK JADI KERJA, KATANYA KAMU KANGEN~~"

Astaga.. Kyungsoo menepuk keningnya keras.


TBC

Nantikan kisah kehidupan rumah tangga Kaisoo selanjutnya. Biasalah pengantin baru belum ada konfilknya dulu. Tapi kalau nanti, siapa yang tau iyakan? Haha :D

Ini hasil imajinasiku, jangan salahkan kalau ada yang aneh atau gak masuk akal. Karna aku kan belum menikah. Jadi Cuma ngarang-ngarang aja TnT

Jangan lupa tinggalin jejak kalian :D

Salam hangat

Shinkyu