Piece
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Namikaze Boruto adalah anak tunggal di keluarga Namikaze. Suatu saat dia menyadari ada yang aneh dalam dirinya dan setelah itu fakta pun terungkap.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Jam dinding menunjuk pada angka 12. Keadaan Konoha City sudah mulai sunyi. Semua penduduk sudah mulai menghentikan aktivitas mereka karena takut akan suatu hal. Konon, terdapat berbagai ras di dunia ini walau kebanyakan dari mereka hampir punah. Ras yang terbanyak saat ini adalah manusia, namun sayangnya manusia adalah makhluk yang sangat lemah dan rapuh. Hal inilah yang menyebabkan Konoha City sangat sunyi saat malam. Hanya beberapa orang yang masih membuka toko atau berkeliaran.
"kaa-san, kenapa belum tidur?"
Sontak seorang wanita bersurai indigo yang tengah duduk di kursi langsung menoleh ke arah tangga, tepatnya ke arah pemuda bersurai pirang yang tampak setengah mengantuk.
"Boruto, apa kau terbangun?" tanyanya khawatir dan langsung saja pemuda yang dipanggil Boruto itu menggeleng
"tidak, aku hanya haus.." jawabnya
Setelah itu, pemuda tersebut yang bernama Namikaze Boruto segera pergi menuju dapur untuk mengambil segelas air. Tak lama kemudian, wanita yang bernama Namikaze Hinata itu segera mengikutinya ke dapur.
"Boruto, jangan tidur larut ya.." ujar Hinata dan segera berjalan kembali ke ruang tamu
"uhm, kaa-san!" panggil Boruto, membuat Hinata menghentikan langkahnya
"ada apa Boruto?" tanya Hinata
"apa kaa-san mengkhawatirkan tou-san?" tanya Boruto
"ya, tentu saja. Dia pulang sangat terlambat. Kaa-san khawatir.." jawab Hinata
"mungkin saja dia akan menginap di kantornya, jadi kaa-san jangan khawatir.." ujar Boruto
"tidak, dia tidak menginap!" seru Hinata
"eh? Dari mana kaa-san tahu?" tanya Boruto
"dia sudah mengirim pesan tiga jam yang lalu.." jawab Hinata
Boruto terdiam sejenak. Jarak kantor perusahaan ayahnya memang cukup jauh dari rumahnya, tapi itu hanya memakan waktu sekitar dua jam perjalanan. Ayahnya juga bukan tipe orang yang suka mampir tidak jelas ke sana ke mari saat pulang kerja. Hal ini membuat Boruto bingung sekaligus khawatir.
"aku akan mencarinya, dia pasti sudah dekat dari rumah.." ujar Boruto
"tapi Boruto, di luar berbahaya!" seru Hinata
"tenang kaa-san, aku akan berhati hati.." ujar Boruto
•
•
•
•
•
Suara auman keras dari seekor serigala terdengar menggema dengan keras di Konoha City. Jalanan juga sudah terlihat sepi karena kebanyakan toko sudah tutup dan para penduduk sudah kembali ke rumah masing masing, namun terlihat seorang pria bersurai pirang dengan pakaian kantor yang tengah berjalan santai seolah tak takut akan auman serigala tersebut. Pria bernama Namikaze Naruto itu bahkan sampai sedikit bersenandung.
"GROOOOAAAAARRRRR!"
Seekor serigala yang tiba tiba ada di hadapannya dan sontak saja dia langsung berhenti berjalan dan bersenandung.
"apa kau tersesat anjing kecil?" tanya Naruto, membuat serigala itu marah besar karena tinggi tubuhnya adalah 3 meter dan perkataan Naruto menghina dirinya
"kau menghina diriku! Apa kau tidak tahu siapa aku, hah?!"
"tentu saja aku tahu, kau adalah werewolf bukan? Apa kau kabur dari kebun binatang?" tanya Naruto dan langsung saja serigala tersebut mengayunkan tangannya dan mengarahkan cakarnya ke arah Naruto
"rasakan ini!"
'PRAAAANNNG'
Cakar serigala itu langsung patah saat hendak mengenai Naruto karena tiba tiba sebuah kubah berwarna merah pekat mengelilingi Naruto. Hal ini membuat sang serigala menjauh beberapa langkah dari Naruto.
"aku heran, kenapa kebun binatang tidak melakukan pembersihan kuku padamu.." ujar Naruto
"ka-kau..bagaimana mungkin?! Siapa kau sebenarnya?!"
"aku? Siapa aku? Aku hanyalah seorang pengusaha yang saat ini tengah berjalan pulang menuju rumahku.." jawab Naruto
"tidak mungkin! Kau bukanlah manusia biasa!"
"hmmm..sepertinya kau benar, dan lagi aku ingin tahu kenapa Kiba sampai membiarkan salah seorang peliharaannya keluar.." ujar Naruto, membuat serigala itu kaget
"GROOOOAARRR! KUBUNUH KAU!"
'Sraaatt'
"terlambat.." ujar Naruto
Seketika serigala itu langsung terjatuh dengan berlumuran darah. Dalam sekali gerakan Naruto bisa mengalahkan dengan cepat, bahkan terbilang sangat cepat.
"kau tahu? Jika seseorang ingin membunuh dirimu, lebih baik kau bunuh orang tersebut lebih dulu sehingga kau tidak akan terbunuh.." ujar Naruto
•
•
•
•
•
Rasa dingin mulai menyelimuti Boruto yang tengah berjalan di trotoar. Jaket hitam yang dia kenakan seolah tidak membantunya sama sekali. Namun, Boruto tetap bertekad untuk dapat menemukan sang ayah yang seharusnya melewati jalan ini.
"tou-san, di mana kau?!" seru Boruto, berharap agar sang ayah mendengarnya
Merasa lelah karena sudah cukup lama berjalan, Boruto memilih berhenti sejenak dan duduk di pinggir jalan. Sesekali dia akan menoleh ke berbagai arah, siapa tahu dia akan melihat sang ayah.
"hah..di mana dia sebenarnya?" ujarnya
Boruto pun bangkit dan kembali berjalan namun tiba tiba langkahnya terhenti. Perlahan dia menoleh ke belakang dan tidak mendapati siapa pun di sana. Setelah itu, Boruto memilih untuk kembali berjalan.
'Sraaatttt'
Serangan secara tiba tiba membuatnya tak bisa menghindar. Tangan kanannya terpotong dengan sekali tebas oleh makhluk yang tidak dia kenal.
"arrghhh!" ringisnya kesakitan
"akhirnya kami menemukanmu, sang pangeran, hahahahahaa.."
Boruto langsung menatap tajam makhluk di hadapannya yang ternyata adalah Yuki-onna, sebuah makhluk yang sangat cantik dengan kulit seputih salju namun suka memangsa dan berbahaya.
"kau..makhluk dalam legenda, Yuki-onna!" seru Boruto
"tepat sekali pangeran.."
"pangeran? Apa maksudmu?" tanya Boruto, dia yakin kalau dia bukan dari keluarga bangsawan
"pangeran iblis, putra dari raja iblis, aku ke sini untuk membunuh dirimu.."
Boruto langsung terkejut saat mendengarnya. Makhluk di depannnya ini ingin membunuhnya dan sialnya tangannya masih sangat kesakitan karena tertebas tadi. Dia sudah tidak tahu di mana tangannya yang tertebas tadi.
"eh? Tapi aku heran. Kau memang menyadari keberadaanku, tapi aku tidak merasakan ada kekuatan dalam tubuhmu. Kau ini Namikaze Boruto bukan?"
"bu-bukan, aku bukan Namikaze Boruto.." ujar Boruto, dalam hati dia berharap bahwa Yuki-onna itu akan meninggalkannya
"tapi tak masalah. Kau sudah tahu rencanaku, jadi kau akan kubunuh.."
Boruto menegang seketika. Perlahan lahan secara tidak sadar dia berjalan mundur ke belakang, mencoba menjauh dari sang Yuki-onna. Namun, sialnya sang Yuki-onna malah semakin mendekatinya.
"RASAKAN INI!"
'DUAAAAAARRRRR!'
Suara ledakan yang cukup besar terdengar di sepanjang jalan. Dengan perlahan Boruto mencoba membuka matanya karena berkat ledakan tersebut sang Yuki-onna tersebut tidak berhasil membunuhnya. Tapi, yang membuatnya bingung adalah siapa yang membuat ledakan tersebut hingga sang Yuki-onna kini tersungkur dengan berlumuran darah.
"eh? Bagaimana bisa?" ujarnya
"BORUTO!"
Dalam sekejap Boruto langsung dibawa ke dalam dekapan seorang wanita bersayap putih, membuat Boruto langsung bisa menebak bahwa wanita yang kini memeluknya sekaligus menolongnya bukanlah manusia.
"si-siapa kau? A-apa kau juga makhluk jahat?!" tanya Boruto, membuat wanita itu melepaskan pelukannya dan terkekeh kecil
Dari sudut pandangnya, wanita tersebut sangat cantik dengan surai indigo yang panjang.
"rambut itu..mungkinkah..kaa-san?!" serunya kaget
•
•
•
•
•
Bersambung..
Bagi yang ingin FF ini update kilat silahkan review, tapi jika tidak maka Arashi akan update lama hehehe.. Padahal banyak FF yang belum complete tapi.. Yasudahlah..
RnR Please
