Disclaimer: Tachibana Higuchi

.

.

Not a Fairytale

by Fei Mei

.

.

Aku masih tak habis pikir. Harusnya sekali saja sudah cukup. Harusnya tidak perlu sampai terjadi lagi. Harusnya tidak seperti ini.

Ia pernah menghilang dari hadapanku sebelumnya. Dan kini semuanya terjadi lagi, bahkan dengan cara yang lebih kejam.

Sungguh, seharusnya sekali saja sudah cukup. Bertahun-tahun lalu, aku sudah cukup terpukul. Waktu itu hatiku sudah cukup terluka, tergores parah, dan hancur sehancur-hancurnya. Tetapi kini itu terjadi lagi. Malah, bukan hatiku saja yang hancur, karena seakan tubuhku pun ingin ikut hancur.

Sungguh, aku tidak mengerti sama sekali. Kupikir seharusnya setiap orang akan mendapatkan akhir hidup yang bahagia. Kupikir harusnya setiap orang akan mendapatkan kalimat 'happily ever after'di akhir hidupnya. Tetapi jika ini semua terjadi, aku maupun dia tidak akan mendapat kalimat khas setiap dongeng dan cerita roman yang setiap orang dengar.

Saat pertama ia menghilang, ia pergi dariku. Lalu kudapati kabar ia memiliki seorang putri. Kemudian kulihat putrinya tumbuh besar dan mirip rupanya seperti dia sewaktu masih sekolah dasar. Dan gadis kecil itu mengikatkanku selalu akan dirinya. Mengingatkanku tentang bagaimana dia pergi meninggalkanku.

Saat aku bertemu dengannya lagi bersama putrinya, saat semua fakta telah terungkap, saat perang itu terjadi, kupikir harusnya kami bisa bersama lagi. Kupikir harusnya saat itu aku bisa melindunginya dan mendapatkan 'akhir bahagia' versi kami. Tetapi naas, 'orang keparat' itu membuatnya meledak saat ia ingin membawa putrinya ke tempat yang ia pikir aman. Sayangnya, tempat yang ia pikir aman malah menjadi maut untuknya sendiri.

Sialan.

Dan aku kehilangan dia lagi.

Dan aku tidak akan mungkin bisa melihatnya lagi.

Dan aku tidak akan bisa bertemu dengannya lagi.

Apanya yang 'akhir bahagia'? Mananya yang 'happily ever after'? Hal yang seharusnya membuatku bahagia, yakni bersama dengannya, telah lenyap. Dengan kata lain, tidak mungkin aku akan mendapat akhir yang bahagia seperti yang ada di dongeng-dongeng!

Ya, bodohnya aku. Aku terlalu naif. Mungkin pikiranku masih kekanak-kanakan. Mungkin.

Jelas saja aku tidak mendapat akhir bahagia. Sebab...sebab ini memang bukan cerita dongeng...

.

.

~FIN~

.

.

Yep, another galau fict by Fei Mei yang super duper amat sangat pendek cetar membahana. Oke, intinya memang cuman pengen gambarin perasaan Narumi setelah Yuka tewas dengan...menyedihkan... T_T