Tittle : Hiberdating

First page-Pertemuan Pertama

.

.

"Baek, sebentar lagi kau akan jadi paman. Joohyun tengah mengandung dan kami berniat menikah."

Suara itu berdengung di kepala Baekhyun untuk yang kesekian kalinya, sampai Baekhyun merasa muak. Semua masalah dan perasaan sakit hatinya membuat Baekhyun pening dan dengan tidak ragu lagi meneguk wine dalam gelas yang tengah ia genggam, menelan pahit-pahit semua kesedihannya.

Hatinya remuk, retak tak berdenyut. Seorang lelaki yang dicintainya bertahun-tahun, yang deminya Baekhyun rela menjaga seluruh perasaan sayangnya pada lelaki itu, akan menjadi milik orang lain.

Awalnya Baekhyun hanya diam saat orang itu menambat hati orang lain untuk dijadikan kekasih, karena Baekhyun yakin, hanya kepadanyalah orang itu akan berakhir. Namun kenyataan seolah menelan harapannya bulat-bulat. Ia kembali ditinggalkan.

"Tequilla, please."

Suara berat yang berasal dari sampingnya duduk membuat Baekhyun menoleh. Dari nada bicaranya terdengar frustasi, Baekhyun tahu itu. Kata orang, akan mudah mengetahui keadaan seseorang jika orang itu dalam keadaan sama dengannya.

Melodi yang baru pernah Baekhyun dengar berdering dari ponsel yang digenggam lelaki itu. Baekhyun masih terus memperhatikan lelaki yang duduk diam di sampingnya. Matanya tertutup dengan anak rambut yang lepek karena keringat, ujung hidungnya terlihat di tengah wajahnya yang tertutup rambut, lesung di pipinya juga mengintip di antara remang cahaya lampu bar. Pria itu menoleh ke arahnya, bukannya mengalihkan pandangan karena ketahuan memperhatikan orang asing dengan begitu intens, Baekhyun kian mempertajam penglihatannya dan bertemu tatap dengan lelaki pemilik hidung mancung di sampingnya. Lelaki itu bergumam, mengucap lirik yang sama dengan lagu yang tengah diputar, dengan masih membalas tatapan Baekhyun dengan datar.

We just ordinary people

Baekhyun tidak bisa mengalihkan pandangannya dari kedua mata bulat yang terpaut dengannya. Baekhyun tahu itu, sepi. Aku merasa begitu sepi hingga rasanya ingin berteriak, mengupas semua rasa dingin ini, itulah yang Baekhyun lihat dari tatapan itu, atau mungkin itulah yang Baekhyun rasakan saat ini.

"Suaramu lumayan." Baekhyun memulai, ia mengubah posisi duduknya menghadap lelaki itu, "Tampangmu juga lumayan."

Lelaki itu masih diam sambil menggumam melodi yang masih terdengar dari ponselnya, Baekhyun tidak terlalu memperhatikan lagu itu karena bertabrakan dengan musik EDM yang menggema di bar. Baekhyun menggelengkan kepalanya beberapa kali berniat mengenyahkan rasa peningnya, lalu kembali memperhatikan lelaki yang masih betah balas memandanginya itu.

"Apa kau ditinggal pacarmu? Atau bosmu terlalu otoriter? Kenapa berakhir di sini?"

"Aku tidak ber-one night stand, maaf." Baekhyun terkekeh mendengar perkataan lelaki di sampingnya. Ia baru saja akan memaki sebelum tangannya disentuh oleh lelaki yang beberapa menit lalu memberinya segelas wine, Baekhyun mengalihkan atensinya pada bartender tampan itu dan sedikit terkejut saat lelaki itu mendekat dan berbisik sesuatu padanya.

"Jangan ganggu dia. Dia adalah orang tua yang sedang sedang patah hati dan mood swing-nya benar-benar parah."

Alis baekhyun dikernyitkan, memperhatikan sekali lagi penampilan lelaki di sampingnya. Sepertinya berlebihan jika dia disebut orang tua, tapi masa bodoh, itu bukanlah menjadi masalah untuk baekhyun. Hal itu tidak mematahkan niat Baekhyun untuk mengganggu lelaki itu, alih-alih rasa penasarannya berkembang kian besar karenanya.

e)(o

Tidak seperti biasanya, Chanyeol terbangun dengan rasa pening di kepalanya ketika ia membuka mata. Ia mencoba memejamkan mata kembali dan mencoba mengingat apa yang telah ia lakukan semalam, dan mendengus lelah setelah kembali mengingat bahwa kemarin adalah salah satu hari terburuknya.

Satu tahun setelah kematian istri tercinta, ia masih saja merasakan sakit itu. Sekeras apapun ia berusaha, perasaan cinta, rasa sakit dan bersalah kepada sang istri masih melekat kuat di hatinya, dan itulah yang membuat pribadi Chanyeol sedikit tertutup dan sangat berbeda dari sebelumnya.

Chanyeol kembali membuka mata dan menoleh ke arah jendela, namun keberadaan seseorang yang terbaring di sampingnya membuat Chanyeol berjengit kaget. Setahun berlalu dan selama itu Chanyeol selalu tidur sendiri, maka dari itu keberadaan orang asing di sebelahnya membuatnya terkejut bukan main.

Dengan cepat ia bangkit untuk berdiri sembari memperhatikan penampilannya sendiri. Chanyeol menghembuskan napas lega saat mendapati dirinya masih berpakaian yang sama dengan semalam, lalu ia kembali memperhatikan, meyakinkan bahwa seseorang yang tengah berbaring dengan nyaman di ranjangnya adalah seorang manusia.

Dengan langkah terburu, Chanyeol berjalan menuju pintu dan menemukan pegawainya tengah berjalan menuju ke arahnya dengan secangkir kopi yang mengepul dan semangkuk sup. Chanyeol membiarkan lelaki itu masuk ke ruangannya dan mengikuti langkahnya dengan tatapan. "Jongdae!"

"Ya, kau baik, Bos?" Chanyeol mengabaikan pertanyaan Jongdae dan menatap lelaki itu dengan tatapan menyelidik, Jongdae yang ditatap seperti itu pun hanya mengernyitkan alis tanpa berucap apapun.

"Siapa yang berbaring di kasurku? Kau yang membawaku semalam, kan? Kenapa dia bisa berada di sana?" tanya Chanyeol dengan tidak sabar.

"Kukira dia kekasih barumu, bos. Semalam aku menemukan kalian tengah berpelukan di bar. Dia tidak mau lepas darimu, akhirnya aku membawanya pulang sekalian bersamamu," jelas Jongdae. Chanyeol mendelik terlihat tidak percaya dengan ucapan lelaki itu.

"Huh, mana mungkin." Ya, mana mungkin ia mempunyai kekasih, mana mungkin ia memeluk orang asing, mana mungkin ia melakukan hal memalukan yang dikatakan Jongdae dengan orang itu.

Chanyeol tidak pernah dekat dengan orang asing selain keluarga dan juga pegawainya, akan menjadi sebuah berita besar jika Chanyeol mempunyai kekasih setelah kegundahannya ditinggal orang yang ia cintai.

"Aku juga terkejut saat mendapatimu mabuk bersama seseorang, bos." Jongdae meletakkan nampan berisi sup dan kopi itu di meja nakas milik Chanyeol lalu kembali berdiri tegak. Chanyeol sempat melihat Jongdae menyeringai main-main padanya. "Tapi dia manis sekali."

Chanyeol melebarkan matanya sedangkan Jongdae terkikik saat melihat bosnya terlihat tidak menyukai godaannya. Tanpa mempedulikan tatapan heran dari Chanyeol, Jongdae berlalu dari kamar Chanyeol dan berniat melanjutkan pekerjaannya.

Seseorang di balik selimut itu bergerak, Chanyeol memperhatikannya. Wajah itu begitu kecil, dengan hidung mungil dan bibir kecil yang tipis, surainya yang berwarna abu memanjang hingga menutupi alisnya. Tiba-tiba Chanyeol ingin tahu bagaimana indahnya pahatan itu saat kedua kelopak mata itu terbuka.

Dan dengan ajaib, terbukalah kelopak mata itu. Mengerjap kecil beberapa kali dengan pelan.

"Selamat pagi, Baekhyunie sudah bangun." Suara dari bibir itu terdengar parau. Chanyeol sama sekali tidak mempunyai niatan untuk membalas dan hanya memperhatikannya. Orang asing yang memanggil dirinya sendiri 'Baekhyunie' itu akhirnya menyadari keberadaan Chanyeol setelah lelaki tinggi itu berdehem. Senyum yang begitu manis tergambar di wajah polos baekhyun. "Apa kita baru saja melewatkan malam yang panas?"

Sebuah sapaan yang sangat bagus di pagi hari, bukan?

Apa-apaan itu? Sebuah kesan buruk di awal pertemuan? Apa ini bisa dikatakan awal?

"Tidak," sanggah Chanyeol dengan terburu. Mengenal saja tidak, bagaimana bisa ia dianggap telah melakukan hal intim dengan orang asing? Chanyeol mengernyit ngeri memikirkan bahwa mungkin benar ia telah melakukan hal yang salah dengan orang asing ini. "Sebaiknya kau segera berbenah dan tinggalkan tempat ini."

"Kenapa kau berbeda dengan tadi malam, Chanyeol?" Chanyeol mengernyit saat mendengar panggilan sok akrab seseorang yang tengah bersantai di ranjangnya, ia masih memperhatikan Baekhyun yang mulai bangkit duduk, hingga selimut putih yang membungkus tubuhnya turun hingga ke perut. Kemeja putih yang Baekhyun kenakan sangat kusut dengan beberapa kancing atas yang terbuka. "Kau benar Park Chanyeol yang frustasi karena ditinggal mati istrinya, kan?"

Chanyeol memejamkan matanya dengan menahan rasa dongkol di hatinya. Sebenarnya apa saja yang telah ia lakukan dan bicarakan hingga orang asing ini tahu masalahnya hanya dalam semalam?

"Kau perlu bantuan untuk turun dari ranjangku?"

"Oh, benar. Aku benar berada di ranjang seorang lelaki." Baekhyun mengelus selimut yang masih menjuntai di kakinya. Ia kembali melirik yang terlihat tegang itu dengan senyuman yang menurut Chanyeol terlihat aneh di wajah manisnya. "Kau yakin tidak melakukan hal-hal aneh padaku?"

"Berhenti berkhayal dan keluar dari sini."

Baekhyun mengangguk lemah. Ia menyingkap selimut dan berdiri, berjalan mendekati cermin besar yang terletak di sudut ruangan, membenahi pakaian dan penampilannya. Ia melirik ke arah Chanyeol lewat cermin dan mendapati lelaki iitu masih memperhatikannya dengan tatapan tajam.

Sambil mengancingkan bajunya yang kusut, pikiran Baekhyun kembali mengingat alasannya datang ke kota ini. Semua karena patah hati yang sudah tidak bisa lagi ia pendam. Ia tidak ingin kembali ke rumahnya dan bertemu Sehun, lelaki yang membuat hati dan pikirannya berantakan tidak karuan. Setidaknya untuk sementara ia tidak ingin merasakan sakit itu lagi.

"Permisi." Suara berat Chanyeol menyadarkan Baekhyun dari lamunannya. Lelaki itu menunjuk pintu keluar dengan tangannya yang panjang, "Kau bisa keluar lewat sana."

Baekhyun mendengus, merutuki sikap Chanyeol yang sangat berbeda dari yang tadi malam. Berubah seratus delapan puluh derajat. Jika semalam Chanyeol adalah lelaki putus asa dan lemah, maka sekarang Chanyeol adalah lelaki kejam tak berperasaan yang mengusir seseorang yang bahkan belum mencuci wajahnya paska bangun tidur.

Ketika Baekhyun melangkah, ia menyadari bahwa ia belum mengenakan alas kaki. Matanya berpendar mencari sepatu miliknya namun nihil, tidak di temukan di ruangan itu. "Mana sepatuku?"

"Mana kutahu."

"Kau tidak berniat menyembunyikan sepatuku agar aku datang kemari lagi untuk mengambilnya, kan?"

Bersambung ...

Terima kasih untuk yang sudah membaca sampai akhir

Next ngga bakal lama jadi jangan nungguin xD

Ada atau ngga yang baca tetep aku post so jangan nungguin juga xD

Hai, kali ini aku balik bareng si cantik Brida Wu dan si manis Presiousca #siap muntah

Aku yakin kalian udah buka story mereka duluan.

Menurut kalian, sepatu Baekhyun di mana? Soalnya aku sama Dora udah nanya ke siapapun dan masih belum ada yang tau ..