Unbreakable Bond?

.

Brotherhood with all of Super Junior members

.

.

This story belongs to me, except the casts.

.

.

Summary:

Akankah sebuah grup yang terkenal solidnya bisa selamanya bertahan? Bagaimana jika kebencian, keegoisan, dan dendam merusak segalanya? Dapatkah mereka menghadapi ujian yang datang silih berganti? Akankah ujian tersebut memperkokoh ikatan persaudaraan mereka atau malah sebaliknya?

If you like it, go read it. Comments (reviews) are very welcome, but keep it cool.


.

.

1st Chapter

Angin berhembus dengan sangat kencang membuat daun-daun terlepas dari dahannya. Langit cerah soreh itu sudah terselimuti oleh awan hitam yang kapan saja siap menumpahkan air hujan guna membasahi semua yang ada di bawahnya.

Seorang namja dengan pakaian serba tebal sedang duduk di sebuah kursi kecil yang berada di taman dekat kota. Tidak banyak orang yang berada di taman itu, mungkin dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat membuat mereka lebih memilih untuk menghangatkan tubuh mereka di rumah walaupun sedang weekend seperti saat ini. Dapat dilihat, satu-persatu dari mereka mulai meninggalkan taman. Terkecuali namja yang sejak tadi tak bergeming dari tempat duduknya.

Setelah beberapa saat tangan namja itu mulai meraih ponsel yang ada di saku jaketnya. Matanya sedikit membesar ketika melihat layar hitam di ponselnya. Ia baru ingat kalau ponselnya sejak tadi tidak ia nyalakan.

"Aish, kenapa aku sampai lupa mengaktifkannya. Hyungdeul pasti akan memarahiku jika aku pulang nanti." Ia mulai menggerutui dirinya sendiri sambil menyalakan ponselnya.

Baru beberapa detik dinyalakan, ponselnya langsung mengeluarkan nada yang sama berulang-ulang. Ia biarkan saja nada-nada tersebut mengalun untuk menemaninya di taman yang sudah sepi itu. Ia sengaja tidak meraihnya karena itu bukanlah sebuah panggilan melainkan pesan masuk.

Setelah tak ada lagi nada pesan yang terdengar, namja itu mulai menekan beberapa tombol di ponselnya hendak membaca pesan tersebut satu-persatu. Ada sembilan pesan masuk yang ia dapatkan. Namun belum sempat ia membuka pesan tersebut, suara dering ponsel miliknya sedikit membuatnya kaget.

"~~~Now I can't stop thinking about you girl... ~~~" Keningnya sedikit berkerut melihat nomor yang tak dikenali tertera di layar ponselnya.

"Yeoboseo? " terdengar suara berat dari bibir namja itu. Beberapa detik kemudian sudut bibirnya mulai membentuk sebuah senyuman yang tak bisa di artikan maknanya.

"…"

"Hyungbogoshipo…" Ucap namja itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" Nado bogoshipoyo… Kyuhyunie." Balas namja yang ada di seberang sana. "Bagaimana kabarmu Kyu? Kau tidak merepotkan hyungdeul kan?" Ucap namja tersebut sambil mengeluarkan senyuman yang sangat mematikan.

"Aku baik-baik saja hyung. Tentu saja tidak, kau pikir aku anak kecil hyung?! Aku tidak pernah merepotkan hyungdeul selama ini." Ucap namja yang di panggil Kyuhyun itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jangan manyun begitu Kyu, wajahmu tambah jelek tahu! Hahaha." Namja itu tertawa renyah, seolah bisa melihat apa yang sedang dilakukan lawan bicarannya.

"Ya! Kibumie kau berani meledekku!" Kyuhyun mulai menghilangkan embel-embel hyung, pertanda ia mulai kesal.

"Ya! Kyuhyunie, sejak kapan kau jadi sensitif begini. Jangan-jangan saat ini wajahmu juga sudah mulai memerah ya?" Kibum mulai menggoda dongsaengnya lagi.

Kyuhyun tak membalasnya, ia tahu kalau hyungnya yang satu ini hanya ingin melepas rindunya dengan bersenda gurau. "Hyung, aku sangat berharap kita bisa bersama-sama lagi di album ke enam nanti, jadi... kapan kau akan kembali hyung?" Kyuhyun sedikit menyesal ketika mengakhiri ucapannya. Tapi ia juga tak bisa menahan perasaannya saat ini.

Suasana hening sejenak. Kyuhyun bisa mendengar helaan nafas Kibum dari seberang sana. "Entahlah Kyu. Aku tidak tahu apakah aku bisa kembali atau tidak. Lagi pula aku pulang atau tidak itu semua tidak membawa dampak apapun bukan? Bahkan tanpa aku Super Junior malah semakin bersinar." Kibum tersenyum miris. Ia sadar bahwa saat ini ia adalah sosok yang berada di tengah-tengah. Dia tidak keluar dari Super Junior seperti Hankyung, tapi dia juga tidak bersama member lainnya. 'Menyedihkan bukan? Bahkan tak banyak yang mengingatnya' batin namja yang memiliki gelar Snow White itu.

"A-apa maksudmu hyung? Bagaimana bisa kau bicara seperti itu?!" Kyuhyun mulai menaikkan nada bicaranya. Ia sangat kesal dengan kalimat terakhir yang didengarnya. Ia tak menyangka kalau Kibum bisa berkesimpulan seperti itu.

Kyuhyun memang tidak kenal dekat dengan hyungnya yang satu ini. Bahkan member lain pun kadang tak dapat mengerti jalan pikiran seorang Kim Kibum. Namun beberapa tahun bersama cukup memberikan waktu untuk sedikit mengenal seorang Kim Kibum. Sesosok pria yang lebih banyak diam dan tersenyum ketimbang bicara. Sesosok pria yang tidak bisa berkata-kata banyak. Kibum adalah sosok pendiam pada siapapun, pada semua orang yang baru atau pun telah lama dikenalnya. Dia tak pernah membicarakan masalahnya.

"Apa ada yang salah dengan ucapanku Kyuhyun-ah? Memang benar kan kalian saat ini sangat bersinar. Bahkan mungkin jika aku dulu masih tetap bersama kalian, aku hanya akan menjadi penghalang kesuksesan kalian. Karena itulah aku memutuskan untuk lebih memilih bermain drama." Kibum berbicara dengan tegas, seolah hendak menyakinkan dirinya sendiri.

"Apa kau tahu Kyu, selama ini aku hanya berpikir bahwa bermain drama mungkin lebih menyenangkan dari pada tetap berada di Super Junior. Tak ada perjanjian untuk tetap berjuang bersama dengan ribuan pendukung yang mengaku bernama Ever Lasting Friends, seolah meyakinkanku bahwa mereka takkan pergi…" Kibum menggantungkan kalimatnya, ia kembali menghela nafas beratnya kemudian kembali berbicara, "Namun kenyataanya? Tak banyak yang mengingatku bukan?"

"Hyung, hentikan!" Sergah Kyuhyun setengah berteriak. Matanya mulai terasa panas.

Tanpa memperdulikan ucapan Kyuhyun, Kibum kembali melanjutkan perkataannya. "Mereka hanya berkata menungguku kembali, tapi kapan mereka datang untuk membujukku? Meyakinkanku bahwa Super Junior tidak lengkap tanpa aku? Bahwa aku penting untuk ada disana? Hanya berkata menungguku saat ada orang yang membicarakanku. Lalu setelahnya? Pernahkah mereka mengingatku lagi?" Tanpa sadar Kibum mulai mengeluarkan isi hatinya yang sudah lama ia pendam selama ini.

"Apa yang kau katakan Kim Kibum?! Apa kau sedang mabuk!" Kyuhyun berteriak. Pelupuk matanya sudah penuh dengan air mata yang berontak hendak keluar.

"Mianhae Kyunie, sepertinya aku sudah benar-benar tak bisa kembali. Aku ingin menikmati hidup ku yang sekarang. Hanya tinggal menikmati apa yang aku lakukan tanpa harus terbebani dengan perjanjian untuk selalu bersama-sama." Entah sadar atau tidak, saat ini setetes cairan bening sudah membasahi pipi seorang Kim Kibum. Mungkin perasaanya tidak terima dengan ucapan yang baru saja keluar dari bibirnya.

"Hyung…, katakan padaku kalau kau sedang bercanda, atau kau sedang mabuk, atau-"

"Mianhae Kyuhyunie, aku menghubungi mu hanya untuk menanyakan kabarmu dan hyungdeul. Aku tidak bermaksud mengatakan semua ini… Mianhae Kyu aku tidak bisa berlama-lama, sebentar lagi aku ada janji dengan menejerku. Hanya satu pesanku Kyunie, tetaplah jadi magnae yang cerdas dan nakal, jaga kesehatanmu dan… sampaikan salamku untuk hyungdeul." Tanpa mendengarkan jawaban dari Kyuhyun, Kibum langsung saja memutuskan panggilannya.

"Kibum hyung…hiks..." Kyuhyun menyerah. Air matanya sudah tak mampu lagi ia bendung. Rintik-rintik hujan mulai turun, semakin lama semakin deras seiring dengan tangisan Kyuhyun yang kian menjadi.


.

.

"Aish, dasar evil magnae! Mengapa dia tidak mengabari kita sebelum ia pergi?!" Heechul tiba-tiba berujar dengan kesal setelah mendengar penuturan dari sang leader.

"Ne, kita kan tidak perlu menghawatirkannya semalaman jika ia memberi tahu kita lebih awal." Tambah Eunhyuk dengan mulut penuh dengan makanan.

"Kyuhyunie bilang ponselnya mati, jadi ia baru bisa menghubungiku malam hari setelah pulang dari schedulenya." Leeteuk mencoba memberikan pengertian pada member lain.

"Sudahlah, yang penting kan Kyunie baik-baik saja. Lagi pula pagi sampai sore ini dia tidak ada jadwal. Mungkin dia memang sudah merindukan eomma nya, jadi ketika ada waktu luang dia langsung menyempatkan diri menjenguk mereka." Sungmin berkata dengan tenang, bermaksud menyejukkan hati member lain yang panik dengan kepergian magnae mereka sejak kemarin soreh. Namun, dalam hatinya Sungmin tak sepenuhnya sepakat dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

"Ne, Minie benar." Kemudian Leeteuk mengarahkan pandangannya pada Eunhyuk dan Shindong yang pagi ini akan menuju ke studio bersamanya. "Hyukie cepat habiskan makananmu. Aku tidak mau kita terlambat. Oh ya Minie, tolong ingatkan Kyunie kalau kita ada latihan malam ini dan katakan padanya kalau ia harus tiba di dorm sebelum jam 5."

Perkataan sang leader mengakhiri perbincangan mereka pagi itu.

.

.

.

"Changmin-ah, gomawo." Kyuhyun berujar pelan setelah menghabiskan sarapannya.

"Ne, cheonma." Changmin menatap Kyuhyun yang mulai beranjak dari tempat duduknya. Ia masih ragu untuk bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya ini tadi malam.

"Kepalaku masih sedikit pusing. Aku ingin istirahat lagi." Kyuhyun pun melangkahkan kakinya ke kamar Changmin. Namun, baru beberapa langkah ia berhenti dan menolehkan kepalanya menatap Changmin. "Mianhae, aku belum bisa menceritakan semuanya padamu. Gomawo kau sudah mau mengerti, Changmin-ah." Kyuhyun pun kembali meneruskan langkahnya.

"Kyuhyunie…" Ucap Changmin pelan, namun masih dapat tertangkap oleh telinga Kyuhyun hingga membuatnya berhenti dan kembali menatap best friendnya itu. "Jangan lupa minum obatmu. Sudah aku letakkan di atas meja di samping tempat tidur." Sungguh, sebenarnya ada hal lain yang saat ini ingin di ucapkan Changmin.

Kyuhyun hanya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya pelan. "Ne, gomawo."

Setelah punggung Kyuhyun tak terlihat lagi dari pandangannya, Changmin pun medesah panjang. "Kyuhyunie, kau beruntung karena Yunho hyung sedang tidak di dorm. Kalau tidak hyungdeulmu pasti sudah datang menjemputmu."


.

.

"Haaaah... aku haus sekali. Baru kali ini aku merasa kekurangan air." Keluh Eunhyuk sambil membuka lemari es. Setelah itu ia langsung pergi ke kamarnya.

"Iya... lelah sekali hari ini." Donghae dan Ryewook melakukan hal yang sama seperti Eunhyuk, namun mereka langsung menuju sofa kemudian merebahkan diri mereka disana setelah meletakkan beberapa botol minuman untuk member lainnya.

"Untung hari ini kita bisa pulang cepat ya." Ryewook kembali meneguk jus stoberinya.

"Jam 11 malam kau bilang cepat Wookie?!" Sanggah Donghae.

Wookie mengganguk dengan semangat. "Tentu saja hyung, satu bulan terakhir ini kan kita sering pulang larut malam, bahkan terkadang sampai subuh."

Member lain pun segera mengambil minuman yang sudah di letakkan Ryewook di atas meja, terkecuali Kyuhyun. Ia langsung masuk kekamarnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Hyungdeul merasa curiga melihat tingkah magnae mereka yang sedikit aneh sejak ia pulang tadi. Ia sama sekali tidak menjahili mereka hari ini.

"Minie, apa Kyuhyunie baik-baik saja?" Tanya Leeteuk dengan raut wajah yang sedikit cemas.

Sungmin terdiam sejenak. Namun tak lama matanya menyiratkan kesedihan "Molla hyung. Sejak pulang tadi ia memang tidak banyak bicara."

"Apa mungkin Kyunie sedang sakit? Tadi ketika bernyanyi suaranya terdengar agak serak." Sela Yesung sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Semoga tidak hyung. Kyuhyunie besok kan harus syuting Immortal Songs II. Bagaimana dia bisa bernyanyi dengan baik kalau dalam keadaan sakit." Siwon yang menginap di dorm malam ini juga ikut bersuara. Ia segera berdo'a dalam hati untuk kesehatan dongsaeng kesayangannya itu.

"Ne, semoga Kyunie baik-baik saja. Kalian juga cepat istirahat. Manfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin, karena jadwal kita beberapa pekan kedepan akan sangat padat." Jika Leeteuk sudah mengeluarkan komandonya tak ada seorangpun yang berani menentangnya. Setelah menghabiskan minuman mereka, semua member segera menuju kamar masing-masing.


.

.

.

Kyuhyun yang memang sedang tidak sehat tetap memaksakan dirinya untuk tampil di Immortal Songs II. Di pekan ke dua ini kompetisi inti baru saja dimulai. Jadwal syuting Immortal Songs II kali ini memang bertepatan dengan persiapan comeback album ke-5 Super Junior. Dengan jadwal yang sangat padat, ditambah lagi dengan kondisi tubuhnya yang lemah sejak malam kemarin, bisa dikatakan kesehatan Kyuhyun saat ini berada dalam kondisi yang buruk.

Pada saat latihan, kamera tidak dapat menangkap satu penampilan yang baik dari Kyuhyun, ia tak bisa mencapai nada-nada tinggi bahkan untuk nada rendah pun ia terlihat kesulitan. Ada masalah dengan tenggorokkannya. Latihan akhirnya dihentikan dan Kyuhyun dikirim ke Rumah Sakit.

Bukanlah seorang Cho Kyuhyun jika ia tidak bisa bersikap professional untuk penampilannya. Walau dalam kondisi yang kurang sehat, sekuat tenaga ia tetap memberikan penampilan terbaiknya di atas panggung. Bahkan penampilannya tetap mengagumkan dan tidak kurang dibandingkan dengan peserta yang lain. Namun, sekeras apapun ia berusaha, Kyuhyun tetap tak bisa memaksakan kondisi tubuhnya yang semakin menurun. Sesaat setelah mengakhiri penampilannya dan kembali ke ruang tunggu, suhu tubuhnya mulai naik dan kepalanya mulai terasa berat. Walaupun demikian ia tetap berusaha terlihat normal di depan kamera.

Akan tetapi, tubuh Kyuhyun yang sudah tak bisa lagi di ajak kompromi mulai menunjukkan perlawanan. Setelah Kim Soo Hee menyerahkan piagam kepada GO MBLAQ yang merupakan pemenang pada malam itu, baru beberapa langkah menuju ke ruang istirahatnya Kyuhyun tiba-tiba ambruk dan tak sadarkan diri. Spontan para peserta lain yang berada tidak jauh dari Kyuhyun segera menghampirinya. Para kru yang ada di belakang panggung sempat di buat panik, untungnya acara sudah selesai dan tidak ada penonton yang menyaksikan kejadian tersebut. Mereka segera melarikan Kyuhyun ke Rumah Sakit.

.

.

"Niga animyeon andwae, neo eobsin nan andwae... " Yesung yang baru saja memejamkan matanya tersentak kaget ketika mendengar ringtone ponselnya.

"Yeoboseo Hyorin-ah, tumben kau menelponku, ada apa?" Ucap Yesung dengan husky voicenya.

"Oppa… cepat kemari, Kyuhyun oppa pingsan. Sekarang kami dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Seoul." Hyorin yang merupakan salah satu peserta segera menghubungi Yesung yang juga dikenalnya di Immortal Songs II pada tiga episode awal.

"Mwo! Ne, kami akan segera kesana." Yesung dengan cepat memutuskan panggilan tersebut kemudian memberitahu member lain. Mereka segera menuju ke Rumah Sakit.

.

.

.

TBC


Annyeong… Princess Kyunie balik lagi nieh. Kali ini comeback dengan membawa cerita masih bergenre brother ship dan tentunya Kyupa sebagai main castnya. But, ni cerita kaya'nya udah biasa deh yah #sigh

So, lebih baik lanjut or gak? Jika banyak yg berminat, ntar tag lanjutin ceritanya. Jeongmal gomawo bagi yang sudah mau singgah dan membaca ff ini

#bowbarengKyupa# ^ ^