Chapter 1: Jack's new life.

suatu hari di desa bernama kota mineral seorang pemuda bediri memandangi lahan pertanian yang berantakan.
tampaknya lahan itu sudah tak terurus dan terbukti dengan banyaknya kerikil, semak belukar dan bebatuan menghiasi sekitar lahan dan tidak ada satupun tanaman yang menancap disana.
pria itu menghela nafas seakan tidak percaya apa yang dilihatnya sekarang.

"Kakek.. Aku rindu padamu."
ucapnya. air keluar dari kelopak matanya dan jatuh ke tanah. entah kenapa batinnya serasa sakit karena orang yang dicintai dia telah pergi meninggalkan dunia ini sejak 1 tahun yang lalu.
yeah, orang yang sangat di cintainya adalah kakeknya.
teringat jelas kenangan saat itu,
saat dia pertama kali datang ke pertanian ini pada liburan musim panas.

-FLASH BACK-

"Kakek.. aku mau naik kuda."
rengek anak kecil yang tak lain adalah pemuda itu di masa lampau

"Kau masih kecil nak." Ucap pria tua renta yang merupakan kakeknya.

"Aku sudah kuat ko.."

"Baiklah karena kau memaksa."
sang kakek pasrah dan menaikan cucunya ke punggung kuda.

"Makasih kek.." anak yang sekarang berada di punggung kuda tampak gembira.
perhatian sang kakek tertuju pada ayam-ayam miliknya yang sedang makan setelah kuda itu melangkah menjauhi dia dengan membawa cucunya dan suasana hening, hanya suara ayam yang sesekali berkokok menghiasi suasana di perkebunan itu hingga beberapa saat kemudian suara tangis terdengar dari arah di mana kuda itu berada. firasat sang kakek benar saja.
sang cucu terjatuh dari kuda lalu menangis sambil duduk di tanah.
kakek itu tak tinggal diam, dia berlari ke arah sang cucu lalu menggedongnya.

"Tuhkan, kakek bilang apa!"

"itu kek, aku tak sengaja menarik buntut kuda sehingga lepas kendali." ucap anak itu setelah berhenti menangis setelah di gendong kakeknya.

"Lain kali hati-hati ya, mau bantu kakek memberi makan ayam."

"Mauuu." teriak sang cucu seraya loncat dari gendongan sang kakek.
si kakek hanya menggelengkan kepalanya saja. sang cucu mengambil ranting dan berlari menuju ke arah dimana ayam itu berada.

"Hey.. apa yang terjadi? mau kemana kau ayam?" tak di duga ayam itu berlari dan si cucu mengejarnya seraya mengangkat ranting di tangannya seolah mengajak berkelahi.
ayam yang lain merasa terusik lalu berlari menuju sang cucu yang sudah memasang jurus bernama jurus langkah seribu.
kejar-kejaran pun terjadi hingga akhirnya si cucu nempel di belakang kaki sang kakek dan menjulurkan lidah ke ayam-ayam itu.
sang kakek mengusir ayam-ayam itu untuk menjauhi si anak.
setelah jauh si anak berlari menuju ke arah sapi yang sedang berada di depan kandangnya. dia mencoba menaiki punggung sapi tapi naas, dia terjatuh dengan muka mendarat duluan di tanah.
sang kakek hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafas panjang.

-END OF FLASH BACK-

"Jack, kau jadi mengurus kebun ini?" tutur pria pendek berpakaian serba merah dan hidungnya seperti tomat atau lebih tepatnya seperti hidung para badut ulang tahun. kumis tebal tepat berada di bawah hidungnya, pria itu menghampiri pemuda yang di sebutnya jack dan meletakkan tangannya di pundak pemuda itu dengan gaya 'sok kenal sok dekat'
yang sering disebut anak sekarang.
ya, pemuda itu bernama jack.

"Aku siap." ucap jack mantap dan tidak mengikuti spongebob yang mengulangi kalimat itu berkali-
kali sambil berlari.

"ingat janji kita kan? jika kau bisa mengembalikan pertanian ini seperti dulu dan mengenal penduduk.." pria berhidung seperti tomat itu menghela nafas. "Kau boleh memiliki pertanian ini,
waktunya tiga tahun di mulai dari sekarang." dia melanjutkan kata-
katanya.

"Tentu, jadi kapan saya mulai bekerja?"

"besok kau sudah bisa bekerja"
pria itu pun pergi setelah berpamitan kepada Jack.

"Mayor thomas.." Teriak jack,
ternyata pria berhidung itu mayor thomas, dia adalah walikota di desa itu. dia pun berhenti mendengar teriakan jack.

"Yup?"

"itu rumahku?" kata jack seraya menunjuk rumah kecil di pojok kiri dekat lahan pertanian.
"iya, sudah yah"

mayor thomas pun melanjutkan langkahnya.

"Oke sip." pungkas Jack dan dia berjalan kerumah kecil yang sementara ini menjadi miliknya.

"tampaknya aku harus bersih-
bersih." batin jack seraya keluar kembali dari rumahnya.

"Hey bung." Ucap pria berotot yang entah kapan sudah berdiri di depan rumah Jack.

"i-iya?.. apakah ada masalah?"
Jack mengelap dahinya.

"perkenalkan, aku zack. aku yang akan menjual hasil pertanianmu ke kota." kata pria bernama zack itu.

"Oh.. Zack." batin jack lega, ternyata dia bukan germo atau preman yang suka meminta upeti kepada pedagang, dia bergidik ngeri saat memikirkan itu tapi untunglah semua hanya di pikirannya saja,
dia kembali tenang.

"ooh.. Zack, aku jack. pemilik pertanian ini dan ternyata aku mendapatkan rekan ya." jawabnya.

"well, aku datang setiap jam 5 sore jadi persiapkan semuanya sebelum aku datang ya."

"itu pasti, akan aku atur semua."

"Ya sudah, itu saja. aku pergi dulu yah"
Zack melangkahkan kakinya pergi.

"Oh ya, kau bisa berkunjung ke rumahku saat aku disana. rumahku dekat pantai." dia membalikan badan lalu melambaikan tangan dan melanjutkan perjalananya.
Jack membalasnya dengan acungan jempol ke atas lalu melambai ke Zack.

setelah beberapa menit berlalu dan zack sudah tak terlihat, dia masuk ke rumahnya dan mulai beres-beres.
akankah Jack dapat bertahan selama tiga tahun? akankah kebunnya kembali seperti dulu?

TO BE CONTINUED