THT

(Tentang Hal yang tak boleh dilakukan)

Genre : Humor

Rated: T

Disclaimer: Death Note bukan punya saya. Tokohnya saja saya pinjam untuk mengerjakan karangan fiction yang saya buat.

Warning: Eyd tak benar, bahasa tak benar, bahasa yang ganjil, ambigu, typo, cerita yg gaje, ngaco, OOC, AU, mohon dimaklumi.

Selamat Membaca!

Don't Like, Don't Read!

Summary: Bagaimana kalau tokoh-tokoh Death Note dibalik sifatnya ternyata memiliki hal gaje (ga jelas) ?

THT! Tentang hal yang tidak boleh dilakukan:

*Ketika sedang mendengarkan radio. Tetaplah menjadi pendengar yang baik, jangan menjawab penyiar.

Light:

"Hai, kembali lagi dengan 101 Japan FM! Apa kabar semuanya?" ucap sang penyiar radio.

"Hm, baik saja mas." jawab Light yang sedang mendengarkan radio.

"Ih, pasti kalian hari ini tambah cakep ya?" sang penyiar bicara lagi.

"Oh, tahu saja sih mas! Aku Light Yagami memang mahasiswa terganteng dan tercerdas di Tokyo." Light bernarsis ria menanggapi ucapan penyiar. (Sebenarnya percuma Light sang Penyiar tidak mendengarkan juga)

"Oke, sebelum memutar lagu yang akan kita dengar, sedang apa ya kalian disana?" Si penyiar berbicara lagi disaluran radio yang Light dengarkan.

"Hohoho, tahu saja mas ini, saya lagi melakukan kesibukan, sedang menulis nama orang di Death Note, hebatkan saya mas, hohoho mari-mari putar lagunya mas." sahut Light dengan bangganya.

~Sekian~

*Ketika memberi bunga kepada seorang gadis, berilah sebatang bunga atau setangkai bunga atau sebiji bunga, jangan salah member bentuk bunga.

L:

"Hai sayang, bagaimana? Kau suka bunga pemberianku?" L menelepon gadisnya.

"Memberi bunga itu sekuntum bunga kek atau sebuket bunga kek. Gimana mau suka dan senang, bukannya dikasih setangkai bunga malah bunga tabur! Memangnya aku kuburan!" sang gadis marah dan menutup telepon dari L.

L heran sang gadis marah dan tak anggap dia romantis.

~Sekian~

*Ketika ingin naik angkutan umum, jangan memakai logika dan emosi

Matt dan Mello:

Matt ke Indonesia dan Mello menyusulnya kemudian.

"Hei, Matt! Brengsek kau ini! Kau bermaksud menjahiliku ya? Sudah berjam-jam aku menunggu busway, tapi tak ada yang lewat satu pun." Mello menelepon Matt dengan marah-marah sambil menggigit coklat.

"Sabarlah Mello, aku tidak menjahilimu. Pasti lewat, tak mungkin tak lewat. Apa perlu kau kujemput?" Matt menjawab Mello (terpaksa) ramah.

"Sabar... sabar.. jelas-jelas tak ada satupun busway yang jelas yang kutunggu yang ada malah transjakarta. Pantas kau ini tak meningkat-ningkat rangking, selalu nomor tiga melulu. Dasar Matt bodoh!" Ucap Mello panjang di telepon sambil mekan coklat bermuncrat-muncratan.

"?" Matt melongo.

~Sekian~

*Ketika sedang bermain futsal, wanita tak kalah dengan laki-laki loh!

Misa dan Light:

"Horeee...! Misa berhasil memasukkan bola ke gawang." Misa berloncat-loncat senang.

"Sudah terbukti kalau wanita tak kalah dengan laki-laki, hihi.." Misa tersenyum dengan bangganya.

"Hey Misa! Kau ini bagaimana sih? Masa memasukin bola ke gawang sendiri? Pantas saja tak ada yang menghelamu." Light menatap tajam.

"Eh?" Misa terdiam.

~Sekian~

*Ketika meminta saran, tak salahnya bertanya.

L dan Light:

"Kau tak tidur Ryuzaki?" tanya Light pada L yang tak tidur-tidur sampai tengah malam.

"Kau tahukan kalau saya susah sekali untuk tidur?" balas tanya L.

"Kau mau saran?" tawar Light.

"Boleh." jawab singkat L.

"Sebelum tidur kau coba hitung domba, satu domba, dua domba, pasti kau akan tertidur." Sara Light.

"Terus kalau saya tertidur, siapa dong yang akan mengitung dombanya lagi?" L bingung.

"?" Light berkerut dahinya.

~Sekian~

*Ketika meminta saran, jangan salah paham.

L dan Light:

"Light-kun, sepertinya saya agak grogi di depan umum berpidato." ucap L.

"Aduh, Ryuzaki. Dihadapan teman kampus juga. Anggap saja semuanya batu. Gampangkan." Balas Light.

Ketika L mulai berpidato

"Selamat siang, batu-batu sekalian. Dikesempatan ini saya akan memberikan pidato pada kalian." L mulai berpidato.

"Aduh L, masa orang dibilang batu, memang parah, makanya gaul, jangan introvert melulu." Light menyaksikan L pidato ngomel-ngomel sendiri.

~Sekian~

*Ketika melihat pesta pernikahan, lihat saja, tak usah banyak ucap.

Matt dan Mello:

"Wow, meriah sekali Matt acara pernikahannya." ucap Mello.

"Iya, namanya juga pernikahan Royal." sahut Matt.

"Pantas saja yang menikah Royal, makanya pestanya royal-royalan." Ucap Mello yang menatap sang Royal si L dan pasangannya si mata coklat di Winchester. (Tak ada bayangan siapa orangnya? Anggap saja pasangannya di fic BCK)

~Sekian~

*Ketika dituduh tak usah pura-pura hilang ingatan

L dan Light:

"Halo, Light-kun." Seseorang menelepon Light.

"Iya…" Light menanngapi telepon itu.

"Light-kun kau sekarang buronan, kau sudah terbukti adalah KIRA" ucap sang penelepon.

"Eh? Ini siapa sih?" Light terkejut.

" Kau tak tahu, tak usah pura-pura lupa Light-kun, ini aku L." ucap L lantang.

"Eh, L? L itu siapa? Light itu siapa? Light tanda Tanya.

"Light-kun jangan berlagak amnesia!" bentak L.

" Aku siapa? Ayahku siapa? Ibuku siapa? Anakku siapa? Siapa ayahku? Siapa suamiku? Siapa istriku? Dimana anakku? Dimana suamiku? Oh dimana istriku? Dimana ibuku? Dimana anakku?" Light bertanya-tanya dengan suara nada berlagu dangdut.

'Stres kayaknya' L yang mendengar suara Light jadi jengkel.

~Sekian~

(Maybe To Be Continue or discontinue)

Author:

Oke, ini fic humor saya. Mungkin ga lucu juga, hehe. Tapi tak apa. Ini saya buat waktu sedang dijalan, karena bosan, makanya ngawur semua. Terinspirasi ketika mendengar radio. Sebelumnya pernah dipublis saya, tapi saya hapus karena ada yang di edit dulu.

Sampai jumpa di fic saya yang lainnya dan fic THT berikutnya (kalo saya bikin lanjutan THT lagi).

Setelah membaca, jangan lupa review ya….

By: Cakeberry or Cookiesberry

Ryuzaki Toph