Chapstick Challange
SoBi - BTS
Warning (!) : Youtubers!Au, BL
BECAUSE I NEED SOME BTS YOUTUBERS AU *whisper* especially sobi
This Story Copyright © by minyunghei
.
.
.
Enjoy!
.
.
.
Chapstick Challange
Hoseok tersenyum sangat lebar ketika kameranya telah menyala dan wajahnya terpampang di layar. "Welcome to my channel!" serunya, Hoseok yang sedang berada di kamar terlihat was-was.
"Kalian lihat aku sedang berada di kamar, Yoongi sedang menonton di ruang tengah dan tebak apa?"
Hoseok mengangkat sebuah paper bag kecil dan menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri, senyumannya semakin melebar. "Aku membeli banyak sekali Chapstick!"
Hoseok berjengit kaget ketika ia mendengar sebuah suara benda terjatuh dari arah luar kamar. Dengan cepat menyembunyikan paper bag tersebut di belakang punggungnya dan menegok keluar untuk mendapati Yoongi yang ternyata menjatuhkan remote, Hoseok menghela nafas lega.
Kamera yang Hoseok pegang tegah menyorot Yoongi yang sedang bermalas-malasan diatas sofa. "Kau lihat kekasihku, dia sangat pemalas." dan setelahnya Hoseok tertawa sendiri karena perkataannya.
"Jadi," Hoseok kembali memfokuskan kameranya pada dirinya sendiri. "Aku membeli ini tanpa sepengetahuan Yoongi. Aku akan melakukan Chapstick Challange yang tentu saja bersama kekasihku!"
Lalu Hoseok berjalan kesudut kamar, mengambil sebuah tripod sambil terus berbicara pada kamera. "Tapi kalian tahu bahwa Yoongi tidak pernah mau melakukan Challange yang satu ini."
"Fun Fact! Yoongi sebenarnya hanya malu jika harus mengubar kemesraan bersamaku pada kalian semua." Hoseok terkekeh dan mengatur kameranya diatas tripod dan melakukan beberapa pengaturan pada lensanya.
"Dan untuk kali ini aku tidak akan membuat Yoongi menolak! Jadi, silahkan menikmati muka memerah Yoongi untuk beberapa menit kedepan!"
.
.
.
.
"Apa yang akan kita lakukan?"
Hoseok tersenyum mendengar pertanyaan Yoongi. Kekasihnya sudah terduduk manis disampingnya, dengan kamera yang merekam mereka berdiri di depan. Hoseok merangkulkan lengannya pada bahu Yoongi. Sebelah tangannya mengambil paper bag dari bawah kakinya dan memberikannya pada Yoongi.
"Buka saja, dan kau akan tau." Hoseok memberikan Yoongi kedipan sebelah mata dan Yoongi merasa sesuatu yang tidak mengenakan akan terjadi hari ini.
Dengan mata yang memincing tajam ke arah paper bag tersebut, Yoongi membuka tas kertas itu dengan perlahan dan setelahnya matanya melebar kaget.
Hoseok terkekeh melihat reaksi Yoongi, sangat bagus. "Kita akan melakukan Chapstick Challange!"
"Tidak!"
Yoongi sudah melempar tas kertas itu ke atas pangkuan Hoseok, membuat sang empu yang sebelumnya tersenyum langsung menurunkan kedua sudut bibirnya. "Kenapa~ kau pasti malu harus menciumku didepan kamera, ya?"
Dan benar saja, wajah Yoongi memerah dan matanya kembali melotot menatap Hoseok, sang kekasih bodohnya tersayang. Dan si bodoh ini hanya tersenyum penuh dan senyuman itu membentuk hati yang begitu lucu. Yoongi hampir luluh, hampir.
"Tidak, aku tidak malu-"
"Bagus! Jadi kita langsung saja!"
Yoongi ingin memprotes lagi tetapi satu baris kata pun tidak keluar dari mulutnya. Dan Hoseok sudah seenaknya pergi ke laci yang berada di sudut kamar, mengambil kain hitam panjang polos dan kembali duduk disamping Yoongi. Tiba-tiba saja perasaan Yoongi tidak enak.
"Untuk apa itu?" Hoseok hanya bergumam dengan tangannya yang sibuk melipat-lipat kain itu.
Setelah selesai dengan urusannya, Hoseok memutar tubuh Yoongi agar ia memunggunginya. "Tentu saja untukmu. Untuk menutup matamu."
"Ap-" perkataan Yoongi bahkan terpotong oleh pekikkannya sendiri, Hoseok tanpa aba-aba sudah melingkarkan kain itu menutupi matanya. Mengikatnya tidak terlalu kencang dibelakang kepala Yoongi, setelahnya kembali memastikan agar Yoongi benar-benar tidak bisa melihat apa-apa.
"Uh," Yoongi mendengus sebal, dengan cara apa pun Yoongi mencoba untuk menolak tetap saja Hoseok punya caranya sendiri. "Ini terlihat sangat kinky."
Hoseok tertawa kencang, tubuhnya ambruk kebelakang dan ia terbahak dengan memegang perutnya sendiri. Yoongi yang tidak bisa melihat apa-apa hanya bisa terdiam dan meniup helaian poninya, menunggu Hoseok selesai tertawa dan segera melakukan kegiatan bodoh ini.
"Astaga, Yoon. Aku tidak menyangka kau akan berbicara seperti itu." Hoseok menghapus setitik air mata yang mengenang di ekor matanya. Tangannya menggapai kembali paper bag yang sebelumnya tergeletak jatuh di samping kakinya.
"Baiklah aku akan memulainya. Aku akan memakai beberapa Chapstick ini dan kau tentu saja harus menebak rasa apa yang aku gunakan. Tajamkan indera pengecapanmu, Yoon. Kau hanya boleh menciumku, oke?"
Yoongi memutarkan kedua bola matanya di balik kain hitam itu, tentu saja Jung Hoseok selalu bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti sekarang ini.
Benar-benar menyebalkan.
.
.
.
.
Hoseok mengambil benda kecil itu dan membaca rasa yang tertara di sana. Kepalanya mengangguk dan Hoseok segera memoleskan Chapstick tersebut di bibirnya beberapa kali, memastikan agar Yoongi dapat merasakannya.
"Hm, kau akan menyukainya." Hoseok menaruh kembali benda kecil itu disamping tubuhnya, ia segera menghadap Yoongi. "Ayo tebak!"
Tangan Yoongi terangkat diudara, mencari kepala Hoseok dan setelah ia menemukannya, Yoongi mendengus. "Ini benar-benar sangat bodoh, kau tidak perlu menutup mataku menggunakan kain ini."
Hoseok terkekeh, tidak menjawab pertanyaan Yoongi dan menunggu Yoongi untuk segera menciumnya. Tetapi Yoongi masih saja kesulitan mencari letak bibir Hoseok menggunakan jemarinya. Setelah menemukannya, Yoongi menarik nafas dalam-dalam, dan memajukan kepalanya untuk bertemu dengan bibir HOseok yang telah menunggunya.
Hoseok tersenyum senang, membiarkan Yoongi berkali-kali mengecup bibirnya, sesekali melumatnya. Kepala Yoongi menjauh, mencoba menerka rasa apa yang berada di bibirnya. Sensasi dingin langsung menyelimuti bibirnya sendiri. "Mint?"
"Benar!" Hoseok berseru senang, mengambil kembali Chapstick yang sebelumnya ia gunakan untuk diperlihatkan pada kamera. "Rasa Mint."
Hoseok mengelapkan bibirnya pada handuk kecil yang sebelumnya ia telah sediakan, membiarkan Yoongi berbicara pada kamera tentang keluhannya pada Hoseok dan permainan bodoh ini. Ia mengambil satu Chapstick yang menarik perhatiannya dan setelahnya Hoseok membolakan matanya keetika membaca rasa yang tertara disana.
Tanpa pikir panjang Hoseok segera memoleskannya pada bibirnya, kedua alisnya menyatu. "Ini benar-benar tidak masuk akal."
"Kau berusaha meracuniku, ya?" Yoongi kembali menggapai kepala Hoseok. Dan setelah mereka berhadapan, Yoongi langsung terbatuk ketika mencium sesuatu yang mengganjal.
"Hoseok! Kau gila! Baunya tidak enak!"
Hoseok hanya terkekeh dan menarik paksa kepala Yoongi untuk segera menciumnya dan membuat sang kekasih memekik tertahan di bibirnya. Maka Yoongi tidak akan lama untuk mencium Hoseok, mendorong jauh kepala Hoseok.
"Uh, rasanya benar-benar aneh." Hoseok tertawa melihat Yoongi mengelap bibirnya menggunakan punggung tangannya.
"Kau mau tau rasa apa itu?" setelah melihat Yoongi mengangguk, Hoseok menurunkan sedikit kain yang menutup mata Yoongi dan menyodorkan Chapstick tersebut di hadapannya.
"Double Chesee Burger?! Kau gila!" Hoseok tertawa kencang, tangannya menggapai belakang kepala Yoongi dan menariknya kembali untuk memaksa Yoongi menciumnya.
Dan tentu saja Yoongi membiarkan Hoseok meringis memegangi pelipisnya yang berdenyut karena pukulan Yoongi.
"Baiklah, baiklah. Ayo kita lanjutkan."
Hoseok kembali menutup mata Yoongi, mengambil handuk kecil untuk mengelap bibirnya lagi. Hoseok menelaah setiap Chapstick yang tergeletak di atas ranjangnya, mengambil satu yang menurutnya Yoongi akan suka.
Setelah Hoseok selesai memoleskannya, Yoongi tanpa pikir panjang mempertemukan bibir mereka bersamaan. Kening Yoongi bertaut dan kepalanya menjauhi wajah Hoseok. "Apa ini?"
Hoseok tersenyum dan mengangkat kedua bahunya. "Tidak tahu, kau harus mencobanya lagi." Yoongi mendengus tetapi tetap mencium Hoseok kembali, mengecapnya dan sedikit menjilatnya.
Yoongi kembali menjauhkan wajahnya, menjilati bibirnya sendiri. "Strawberry?"
"Kurang tepat, sedikit lagi."
Yoongi kembali meraih kepala Hoseok. Memberikan lumatan pada bibir bawah dan atas Hoseok, setelah itu menjauhkan wajahnya agar Yoongi dapat menjilati bibirnya sendiri.
"Bahkan aku bisa merasakan ini lebih dari Strawberry." Yoongi tanpa sadar mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan Hoseok barusan. Ia kembali mencium Hoseok, hanya sebentar. Lalu Yoongi kembali mendekatkan wajahnya, sampai hidung mereka menempel tetapi Yoongi belum juga menciumnya. Membuat Hoseok menaikkan sebelah alisnya dan menatap Yoongi yang ternyata tengah mengendus bibirnya.
"Hey! Kau harus menciumnya, bukan mengendusnya." Yoongi terkekeh karena ia telah tertangkap basah melakukan kecurangan. Yoongi kembali mencium kekasihnya.
Yoongi menjauhkan wajahnya, mengecap sebentar sebelum menjawab. "Hm, Strawberry Milk?"
"Yap! Tepat sekali!"
Yoongi mendengus. "Ini benar-benar bodoh."
Hoseok terkekeh dan dengan gemas mengusak rambut Yoongi. "Bertahanlah, ini yang terakhir."
Hoseok mengambil Chapstick terakhir, yang sedari tadi ingin ia coba. Dengan segera memoleskannya pada bibirnya, berkali-kali agar Yoongi dapat dengan mudah menebaknya.
Setelah Hoseok mengetuk tangan Yoongi sebagai pertanda bahwa ia telah siap, Yoongi segera meraih kepala Hoseok dan tanpa ragu mencium bibirnya. Yoongi bergumam di dalam tautan bibir mereka. Sesekali menjauhkan wajahnya untuk menjilati bibirnya sendiri, lalu setelahnya ia akan mencium Hoseok lagi.
"Apa kau bisa menebaknya." Hoseok bertanya disela-sela ciuman mereka, Yoongi memberikan jilatan pada bibir bawah Hoseok sebelum benar-benar menjauhkan wajahnya.
"Ini sangat mudah-" Yoongi baru saja ingin menjawabnya tetapi Hoseok membungkamnya dengan ciuman tiba-tiba.
Hoseok melepaskan tautannya, membuka ikatan yang berada di belakang kepala Yoongi dan melepaskan kain itu. Membuangnya sembarangan setelahnya, dan Yoongi mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menatap Hoseok. Kekasihnya kembali mendekatkan wajahnya hanya untuk menyatukan kening mereka.
"Kue kesukaanmu, Tiramisu."
Hoseok tersenyum penuh. Membiarkan Yoongi terkikik geli karena Hoseok mengusakan hidung mereka bersamaan. "Benar, kau selalu benar."
.
"Jadi, jika kalian menyukai video ini, bari kami banyak Like dan Subscribe!"
Hoseok dan Yoongi bersamaan mengancungkan kedua ibu jarinya. "Jangan lupa cek Channel-ku juga! Aku dan Hobi melakukan Q & A dari pertanyaan yang kalian kirim di Twitter dengan #AskSobi."
Hoseok mengangguk. "Aku akan menaruh Link-nya di Description." Yoongi bergumam terima kasih dan Hoseok membalasnya dengan kecupan di pelipis.
"Oh! Cek juga Vlog Yoongi yang baru saja di Upload kemarin, jika video itu mendapat 1.000.000 Like, akan ada kejutan khusus! Apa itu, Yoon?"
Yoongi membiarkan Hoseok merangkulnya. "Boyfriend VS Brother! Karena kemunculan Adikku, Jungkookie di Vlog kemarin, kalian langsung membanjiri kolom komentarku untuk membuat video Boyfriend VS Brother. Dan aku tahu, kalian hanya ingin melihat wajah Adikku saja, bukan?"
Hoseok dan Yoongi tertawa setelahnya. Memang benar, kemunculan Adik Yoongi di Vlog yang ia buat kemarin membuat banyak orang yang menyuruhnya untuk membuat video bersama Adiknya dan kekasihnya. Tentu saja ada beberapa yang hanya mengharapkan wajah tampan Jungkook kembali terpampang di video Yoongi.
Hoseok mengeratkan rangkulannya pada pundak kekasihnya. Yoongi hanya membiarkannya dan menggenggam tangan Hoseok.
"Sampai bertemu di video selanjutnya!"
.
.
.
.
.
END
.
.
.
.
.
YASSSS! AKHIRNYA KESAMPAIAN BIKIN SOBI YOUTUBERS AU :') DAN AKHIRNYA KEMBALI BUAT FENFIK uhuk
Aku cuma selesaiin ini selama satu jam setengah -_- jadi maaf kalau kurang memuaskan and dont mind the typo guys
Aku suka banget sama Au ini kalau boleh jujur, karena emang pada dasarnya aku juga sering nontonin orang lain nge vlog atau apalah/? jadi gampang gampang susah bikinya.
Dan mungkin kedepannya aku bakal kebanyakan bikin youtubers au deh :") jangan bosen bosen deh ya
JANGAN TANYAIN AKU TENTANG FENFIK YANG BELUM DILANJUT KARENA AKU AJA GATAU MAU DILANJUT APA ENGGA :") miyaneh~
Thank you for reading. I love you all and review please?
- minyunghei
