Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto.
New
Chapter: 1
Terlihat dua orang pemuda sedang memasukki sebuah cafe clasik, yang berada di kawasan konoha. Tidak banyak yang tau tentang cafe ini, karna cafe ini hanya bisa di kunjunggi oleh orang-orang tertentu.
"Baka aniki, kenapa kau membawaku ke tempat ini?" tanya pemuda yang berrambut seperti pantat ayam.
"Tidak, ada apa-apa baka otouto. Aku hanya ingin makan bersamamu saja Sasuke." Jawab Itachi.
Merekapun duduk di kursi yang sudah dipesan. Tempatnya cukup strategis, karna dekat dengan panggung yang ada di sana. Dan di sana terdapat seorang gadis dengan rambut indigonya sedang memainkan biolanya.
Sasuke memusatkan perhatiaanya kepada gadis itu. Dan hanya ada satu kata dibenaknya yaitu
INDAH...
Ya itu lah yang ada di benak Sasuke sekarang. Seorang wanita berrambut indigo, bermata lavender , dan rona merah di pipinya. Tetapi gadis itu memakai topeng yang menutupi sekeliling matanya. Dan ia memakai dress tanpa lengan panjangnya sebawah lutut dan berwarna biru tua.
Pemandangan yang indah sekali. Atas kecantikanya, kemanisannya dan permainan biolanya yang indah.
"Sasuke, kau kagum melihatnya ya?" Tanya Itachi.
" Hn." Jawab sasuke yang berartikan ya.
"Tujuaanku membawamu juga untuk memperlihatkan ini."
"Hn, kau sering kemari Itachi?" Tanya Sasuke tanpa mengalihkan perhatiaanya terhadap gadis itu.
"Ya, aku sering kemari untuk melihat gadis itu." Jawab Itachi atas pertanyaan sasuke terhadapnya.
"Jadi, kau tahu nama gadis itu?"
"Dia tidak pernah memberi tahu namanya dan dia juga tidak pernah melepaskan topengnya. Maka dari itu, orang-orang yang sering mengunjungi cafe ini menjulukinya Mystery girl."Dan mereka pun memesan makanan. Beberapa saat kemudian mereka sudah menyantap makanan mereka sambil menikmati alunan musik yang di mainkan mystery girl itu.
..
HINATA. POV
KRING KRING KRING.
Bel tanda pulang telah perdenting. Aku masih duduk manis di bangkuku, menuggu semua orang keluar dari kelas. Setelah kelas kosong aku pergi meninggalkan kelas. Dan mulai berjalan ke tempat parkiran. Seperti biasa tempat Naruto ̶ kekasihku ̶ biasa menungguku untuk pulang bersama.
"Sakura aku mencintaimu." Suara itu, suara Naruto.
Suara itu terdengar dari kelas XII-A. Aku mendekat kearah kelas itu. Aku mulai gelisah.
Dan dugaanku ternyata benar, aku mengintip dari celah pintu dan aku bisa melihat Naruto sedang berpegangan tanggan dengan Sakura. Dan setelah itu Naruto memeluk tubuh Sakura.
BRUK!
Kotak bento yang aku genggam jatuh, dan aku mulai berlari dengan berlinangan air mata.
Aku tidak bisa melihat lebih dari ini. Aku memang sudah tau akhirnya pasti akan begini, tapi apakah harus secepat ini? Aku tidak menyangka rasanya akan sesakit ini.
Tujuanku saata ini hanya satu. Ruang musik.
Aku menggeser pintu itu dan mulai masuk. Yang bisa aku lakukan sekarang hanya bermain biola. karna itu adalah satu-satunya hal yang akan menenangkan suasana hatiku.
Aku mulai memainkan biola yang berada diruang musik. Dengan berlinangkan air mata
END HINATA. POV
..
Naruto berjalan ke depan pintu kelas XII-A. Naruto kaget di sana tergeletak kotak bento. Dan Naruto tau pasti itu kotak bento. Hinata.
'Apakah tadi Hinata melihat yang aku lakukan bersama Sakura' Ucap Naruto dalam hati.
"Ada apa Naruto?" Sakura mulai mendekati Naruto ke ambang pintu.
"I-ini ko-kotak bento Hinata!" kata Naruto terbata-bata.
..
SASUKE. POV
Aku pulang dengan menyusuri koridor sekolah. Masih teringat di kepalaku tentang gadis itu. She mystery. Sepertinya aku menyukainya. Cinta pada pandangan pertama!
Suara ini, suara biola. Persis seperti permainan yang di mainikan gadis itu. Aku mengikuti arah suara itu. Suara itu berasal dari ruang musik.
Pintunya tidak dikunci dan juga tidak ditutup. Jadi, aku bisa melihat dengan jelas siapa yang memainkanya.
Gadis dengan rambut indigonya sedang memainkan biola. Tunggu rambut indigo, she mystery juga berrambut indigo.
Merasa diperhatikan olehku gadis itu pun menoleh ke arahku. Gadis bermata lavender, wajah yang pucat sekali, dan air mata yang membanjiri wajahnya. Tunggu dia adallah she stupid. Hyuga Hinata gadis terbodoh di sekolah ini. Setahuku dia tidak memiliki bakat apapun. Bahkan aku dengar-dengar dia tidak memiliki bakat dan dia itu bodoh sekali, melebihi bodohnya Naruto.
aku sangat kaget melihat wajahnya yang pucat sekali dan air mata itu.
"Hei, kau tidak apa-apa?" Tanyaku.
"A-aku ti-tidak apa-apa " Dia berhenti memainkan biola dan menaruhnya lalu dia akan melewatiku tetapi, dia terjahut dan aku reflek menopang tubuhnya.
"Hei, kau baik-baik saja!" Dia hanya tersenyum miris. Dan ia pun menutup matanya.
"ah, shit" aku mengendong tubuhnya menuju parkiran.
Aku mendudukanya di kursi sebelahku. Shit aku tidak tau dimana alamat rumahnya.
Untung akau ini Uchiha jadi aku ini genius -narsis mood on- . Aku mangambil tasnya dan membuka tasnya. Aku pun mencari-cari buku yang mencantumkan alamat rumahnya. Great, ketemu.
Aku mulai melajukan mobilku ke alamat rumah gadis itu. Aku perhatikan gadis ini cantik dan manis.
END SASUKE. POV
Setelah sampai di depan rumah Hinata pun membuka matanya.
"A-aku ada dimana?" tanya Hinata sambil memegangi kepalanya.
"kau ada di mobilku dan sekarang kau sudah sampai didepan rumahmu she stupid.". Hinata hanya tersenyum miris atas hinaan Sasuke terhadapnya.
"kau akan menarik ucapanmu Uchiha" Hinata bersuara pelan sekali. Sasukepun tidak mendengarnya karna saking pelanya suara Hinata. Kenapa Hinata bisa mengenal pria itu berclan Uchiha? mudah saja. Siapa yang tidak mengenal Uchiha satu ini? pria tertampan di KSHS. Yang memiliki banyak fen's di sekolah. Wajah tampan, genius, dan hebat dalam bermain basket. Pria ini hampir bisa di bilang perfect.
Hinata membuka pintu mobil dengan susah payah. Dan Sasuke juga ikut keluar dari mobil. Sasuke sudah berada di depan rumah Hinata, Hinata mulai menghampirinya.
Hinata hampir jatuh bila Sasuke tidak memegangi lengannya tadi.
"Uchiha-san kau ingin mampir terlebih dahulu?" Tanya hinata dengan suara lembutnya.
"Hn." Jawab Sasuke.
Hinata pun mengeluarkan kunci rumah dan mulai masuk kedalam rumah. Dan sasuke mengikuti Hinata masuk kedalam rumah yang indah itu.
"Silahkan duduk Uchiha-san." Sasuke lalu duduk di sofa berwarna biru tua itu.
Sasuke memperhatikan sekeliling ruang tamu itu. Di sebelah sofa itu terdapat lemari. Dan lemari itu penuh dengan piagam-piagam dan juga penghargaan. Seperti juara satu olimpiade kimia, fisika, biologi, metematika. Dan juga piala-piala atas permainan biolanya. Sasuke sontak terkejut. Gadis ini dijuluki she stupid tapi mengapa banyak sekali penghargaan tentang dirinya.
Hinata kembali ke ruang tamu dengan baju yang telah diganti sambil membawa nampan diatasnya terdapat gelas yang berisikan jus jeruk. Hinata menaruh jus itu di meja dan duduk di sebrang sofa yang diduduki Sasuke. Sasuke masih memperhatikan lemari berisikan piagam itu.
" A-aku dulu adalah murid terpintar di smp" Sasuke menoleh kearah Hinata. Dan menatap lurus kemata lavender Hinata.
"lalu mengapa kau menjadi seperti ini she stupid?" tanya Sasuke masih tetap menatap mata Hinata. Sekarang tatapan lavender itu berubah menjadi tatapan kosong.
"Aku sebenarnya bi-bisa saja menjawab semua pertanyaan dengan benar. Aku bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Tetapi aku melakukan semua ini demi lelaki yang aku suka yaitu kekasihku Naruto. Kau juga pasti tau dia itu bodoh. Dan aku tidak mau melihat dia menjadi yang paling bodoh, biarlah aku saja yang menjadi bodoh, biarlah aku yang di hina asalkan jangan dia. Aku selalu menjawab pertanyaan dengan salah tetapi sebenarnya aku tahu jawaban yang benar." Mata Hinata mulai berkaca-kaca.
"Kau itu bo-" Sebelum Sasuke menyelesaikan perkataanya Hinata telah memotongnya.
"Ya aku tahu aku bodoh, karna pengorbananku selama ini hanya berbuahkan rasa sakit. Setelah dia menerimaku menjadi kekasihnya sekarang dia malah mengatakan cinta terhadap orang lain." Sekarang air mata Hinata mulai jatuh.
"Hiks hiks." Sasuke menghampiri Hinata. Dan mulai memeluknya membenamkan kepala Hinata di dadanya. Hinata awalnya kaget tetapi dia mulai membalas pelukanya. Entah apa yang merasuki pemuda bermarga Uchiha! Bisa-bisanya dia memeluk Hinata! Mungkin dia sendiri tidak sadar apa yang ia lakukan.
"Tetapi, semua itu akan berubah besok," Ucap Hinata pelan.
Hinata melepaskan pelukan Sasuke. Dan menatap mata Sasuke.
"Jangan menangis lagi." Sasuke memperlihatkan senyum tipis namun tulus. Hinata menganguk lalu tersenyum dengan lembut ditambah semburan merah di kedua pipinya
"Kau makin manis dengan rona merah di pipimu mystery girl." Hinata kaget mengapa Sasuke bisa mengetahu itu.
"Sudah malam aku pulang dulu ya Hinata."
"iya."
Dan Hinata mengantar Sasuke kedepan rumahnya.
"T-terima kasih Uchiha-san." Sasuke mengangguk lalu berlalu menuju mobilnya. Sasuke membuka kaca jendela mobilnya.
"Jaa," Ucap Hinata sambil melambaikan tangan.
"Jaa," balas Sasuke. Lalu mobil itu pun melaju ditengah gelapnya malam.
..
HINATA. POV
Mengapa aku terus memikirkan Sasuke? Dan setiap aku memikirkannya pasti jantungku berdetak lebih kencang. Apakah aku menyukai Sasuke? Tidak mungkin aku baru mengenalnya.
DRET DRET DRET!
Handponeku bergetar. Menandakan ada pesan masuk. Aku membuka handpone flipku dan membaca pesan itu. Nomor tidak di kenal!
From:081423XXXXXX
Tadi dirumah mu sepi sekali. memang keluargamu belum pulang?
Ini aku tahu pasti ini adalah si bungsu Uchiha. Dan aku pun menyimpan nomor itu di handponenya. Tapi dari mana dia tau nomor handponeku?
To: Sasuke
Dari mana kau mengetahui nomor handponeku?
Aku tinggal sendiri di rumah. Keluargaku ada di mansion Hyuuga.
Beberapa detik kumudian pesan kembali masuk.
Frome: Sasuke
Kau tidak perlu tau aku mendapatkanya dari mana.
Mengapa kau tinggal sendiri? Apa keluargamu mengusirmu?
Pantas, tadi aku berfikir mengapa rumah keluarga Hyuuga yang terpandang tidak sebesar yang orang-orang bicarakan.
To: Sasuke
Aku tinggal sendiri karna aku ingin berusaha menjadi orang yang mandiri. Dan mana mungkin keluargaku membuangku tuan Uchiha.
From: Sasuke
Panggil saja aku Sasuke. Dan apakah besok kau mau aku jemput untuk berangkat bersama?
Ternyata Sasuke itu baik dan tidak sedinggin yang aku pikirkan.
To: Sasuke
Tidak terima kasih aku ingin berangkat menggunakan mobilku. Aku belum pernah menggunakan mobil untuk berangkat kesekolah.
Entah mengapa sakit yang tadi aku terima seketika musnah begitu saja. Dan aku meulai menikmati obrolan ini.
Dan kamipun melanjutkan obrolan ini sampai larut malam. Apa sudah pukul 12!
To: Sasuke
Sasuke sudah larut. Dan akupun mulai mengantuk, kita sudahi dulu ya.
Jaa.
Dan aku pun terlelap dalam kehangatan selimut di ranjangku yang empuk.
END HINATA. POV
..
Waaa fic pertama! Gimana?
Maaf ya mae masih belajar kalo ada kesalahan tolong kasih tau!
Don't forget to review!
