SESEORANG YANG PANTAS UNTUKMU . . . .
Selamat Membaca..
CHAPTER 1 – APA YANG KAMU LAMUNKAN ?
Ruangan itu sudah sepi, tidak ada seorangpun disana. Jendela masih terbuka, angin berhembus kencang masuk, kertas – kertas berhamburan terbang tertiup angin Pensil, bolpoin, pengapus, dan alat tuliis lainnya terjatuh juga karena angin yang kencang.
Uzumaki Naruto terdiam tanpa sepatah katapun, matanya yang biru langit itu terlihat kosong. Tangannya yang sedang memegang pensilnya pun ikut jatuh. Pikirannya sudah kosong, tak ada yang sedang dipikirkannya. Awalnya Ia ingin mengosongkan pikirannya dan melupakan kejadian pahitnya minggu lalu.
Betapa sangat sakit hatinya untuk merasakan kepahitan yang melandainya. Namun yang sudah terjadi ya terjadi, tidak bisa diulang kembali. Ia bukanlah Pengendali waktu, bukan Tuhan, Ia hanya Manusia biasa. Apa dayanya untuk bisa mengubah masa yang sudah terjadi. Seminggu ini Ia hanya memikirkan bagaimana caranya agar bisa kembali ke waktu itu, sebelum kejadian pahit terjadi. Ia bisa menghentikannya, tapi...Ia baru sadar seseorang telah mengganggunya ketika itu. Naruto mencoba mengingat kembali, siapa orang yang telah menghalangi kejadian itu. Dia sudah ingat, orang itu...
BRUGGG
"Hei Naruto, apa yang sedang Kau lamunkan ? sudah larut sore ini belum pulang."tiba – tiba seseorang membuyarkan pikirannya. Naruto tersentak kaget, Ia melirik siapa orang yang mengganggunya, tampak tidak asing lagi.
"Ada apa Hinata ?"tanya Naruto dengan nada lesu. Orang yang membangunkan lamunannya adalah seorang Gadis SMA Negeri Konohagakure, Hyuuga Hinata.
"Apa – apaan dengan nada lesumu itu ? Kau tak seperti biasanya. Wajahmu pucat Naruto."kata Hinata.
"Benarkah ? sekarang jam berapa ?"tanya Naruto. Hinata melirik jam tangannya yang berbentuk Rubah.
"Hmm... jam lima kurang lima belas menit. Kenapa Kau belum pulang ? biasanya Kau suka pulang cepat."jawab Hinata.
"Kau sendiri kenapa ? tidak sebaiknya seorang Siswi jam segini masih di sekolah."ucap Naruto.
"Aku baru saja pulang Esktrakulikuler, pastinya jam segini Aku masih di sekolah, tapi Aku ketinggalan kotak bentoku disini."kata Hinata. Naruto mengangguk mengerti. Naruto mengambil tasnya dan membuka resletingnya, lalu mengambil kembali alat tulis gambarnya yang berserakan di lantai. Hinata membantunya juga.
"Tak perlu repot – repot, biarkan Aku saja yang melakukannya."kata Naruto.
"Berisik, dibantu malah keberatan. Biarkan Aku membantumu. Ini sudah menjadi institusiku."balas Hinata. Naruto tak menghiraukannya. Sekarang semuanya sudah beres, tinggal pergi meninggalkan ruangan kelasnya.
"Ngomong – ngomong Kau tidak pulang bersama Sakura ?"tanya Hinata, ketika Naruto sedang menutup pintu kelasnya. Ia terdiam sejenak. Sakura...Sakura...Haruno Sakura. Benar Ia ingat, Ia memang mempunyai pacar yang bernama Haruno Sakura, kenapa bisa terlupakan begitu saja.
"Ah benar juga. Sakura-ch—"ucap Naruto terhenti, Hinata heran mendengarnya,
"Sakura kenapa ?"tanya Hinata. Naruto masih terdiam tanpa kata. Pikirannya kembali kosong.
"Hei...Naruto ? Naruto...? Narutooo...?"Hinata terus memanggil namanya, tapi tidak ada respon sama sekali, Ia heran kenapa Naruto bisa menjadi patung seketika. Hinata berpikir sejenak, sembari memegang dagunya, Ia berpikir...Ah Ia ingat, Ia punya ide yang bagus.
"Naruto lihat, Kushina-san ada di belakangmu, wahh menyeramkan sekali tampangnya. Sepetinya Kau membuatnya marah deh."ucap Hinata. Sukses membuyarkan lamunan Naruto. Matanya membulat seketika. Naruto memang sangat takut terhadap Ibunya. Bagaikan Monster merah yang selama ini mengasuhnya dan mendidiknya, namun sering kali Ia melalaikan perkataan Ibunya.
"KAA-CHAN?"Naruto kaget, kemudian Ia menoleh ke arah Hinata. Hinata tampak tenang serta melipatkan tangannya, berpikir seolah – olah tidak ada yang terjadi.
"Dimana Kaa-chan ?"tanya Naruto sambil menoleh kebelakang. Naruto ingat, Ia kan masih di sekolah, kenapa harus ada Kushina di sekolah.
"Hei Hinata apa maksud perkataanmu barusan ? Kau membohongiku ?"tanya lanjut Naruto.
"Yahh. Soalnya Kau menjadi patung begitu, ku panggil – panggil tidak merespon sama sekali. Jadi...Ku beritahu saja kalau ada Kushina-san sedang marah karenamu."kata Hinata. Naruto menggelengkan kepalanya.
"Hinata...jangan membuatku takut, itu tidaklah lucu."kata Naruto. Kemudian Hinata menatap tajam matanya.
"Kalau begitu kenapa Kau melamun seketika ? Kau menggantung ucapanmu. Sakura kenapa ?"tanya Hinata, membuat sekali lagi Naruto tersentak akan pertanyaannya.
"Sakura-chan...Aggghhhhh."Naruto merasa kesakitan ketika menyebut nama Sakura. Hinata kaget pula.
"Woi...Naruto, Naruto ? Kau kenapa ? Kau baik – baik saja kan ?"tanya Hinata sambil memegang tangan Naruto.
"Entahlah, kepalaku terasa sakit, Hinata bisakah Kau mengantarku pulang ? Aku tidak yakin bahwa Aku bisa sampai di rumah. Aku merasa pusing."kata Naruto. Hinata segera mengangkat Naruto dan meletakkan tangannya di pangkulan lehernya.
"Baka! Tentu saja, Kau terlihat tidak sehat. Aku akan mengantarmu."jawab Hinata, Naruto tersenyum kemudian Ia memejamkan matanya. Mereka berdua berjalan pulang dengan pelan – pelan. Raut wajah Hinata sangat cemas sekali, melihat kondisi Naruto yang tiba – tiba memburuk, sekarang semakin pucat wajahnya.
...
"Hinata-san, terima kasih sudah mengantarnya. Aku tidak tahu kalau Anak ini akan menyusahkanmu."kata Kushina, Ibu Naruto.
"Tidak. Tidak apa – apa, lagian Dia temanku. Aku harus membantunya."kata Hinata.
"Dia sudah merepotkanmu kan ?"lanjut Kushina. Hinata menggelengkan kepalanya. Ia sudah tahu jika sesuatu terjadi pada Naruto yang dapat membuat Kushina cemas pasti akan terlihat rasa bersalah Kushina pada Hinata.
"Dia tidak merepotkanku. Anggap saja kali ini Aku bisa membantunya, selama ini Naruto selalu membantuku. Jadi tak salahnya Aku membantunya sekali – kali. Aku sangat senang hati bisa membantunya."kata Hinata. Kushina tersenyum.
"Aku mengerti, terima kasih kembali atas pertolonganmu. Jujur Aku sangat mengkhawatirkannya. Dia Anakku satu – satunya. Dia sangat berharga bagiku."lanjut Kushina. Hinata menanggapinya hanya dengan senyuman.
"Aku tahu, tapi selama ini Naruto memang Lelaki yang kuat, tapi baru kali ini Dia menjadi lemah seperti itu. Aku tidak tahu apa penyebabnya, padahal hari ini Dia terlihat sehat biasa saja, tapi ketika pulang sekolah, Naruto terlihat menjadi berbeda, seolah – olah ada yang terjadi padanya, dan membuatnya merasa kecewa. Itulah yang Aku pahami dari Naruto kali ini."jelas Hinata. Kushina menunduk.
"Hati Anak itu pasti sedang tidak baik. Sebagai Ibunya Aku kurang mengawasinya."kata Kushina.
"Jangan khawatir, Aku selalu mengawasinya, karena Kami sebangku. Aku tahu apa yang selalu di kerjakannya."kata Hinata.
"Begitu ya, kalau begitu ketika Aku tidak disampingnya tolong jaga Dia."
"Tentu, dengan senang hati."
...
Naruto baru saja bangun dari tidurnya, Ia mengambil jam tangannya, Ia ingin tahu jam berapa sekarang.
"Setengah sembilan malam ? Kenapa bisa Aku tidur disini ? Aku terakhir di sekolah kan ?"gumam Naruto. Ia mencoba mengingat kembali, apa yang sudah terjadi. Naruto ingat, Ia jatuh pingsan di sekolah ketika hendak pulang, lalu seseorang menolongnya, dan pastinya orang itu mengantarnya.
"Hinata?"Naruto ingat, Hinatalah yang mengantarnya, Ia sendiri yang mengingatnya. Naruto merasa tidak enak padanya. Ia segera mengambil smartphonenya di mejanya. Naruto mencari kontak Hinata dan menelponnya, Ia tahu pastinya jam segini, Hinata belum tidur.
"Moshi-moshi..?" terdengar suara lembut dari smartphonenya, wajah Naruto berseri seketika. Ia senang Hinata memang belum tidur.
"Hinata kau belum tidur ?"tanya Naruto. Terdengar suara hembusan dari smartphonenya.
"Tentu saja belum, Aku masih menyelesaikan Quest ku yang belum terselesaikan."
"Dasar Kau ini. Maniak Game online."umpat Naruto.
"Kalau begitu ada apa menelponku ? Kau rindu padaku ?"tanya Hinata.
"Tidak, Apakah Kau yang mengantarkanku pulang ?"
"Kalau iya kenapa ?"
"Aku hanya ingin berterima kasih saja. Aku sangat merepotkanmu. Aku setengah sadar ketika itu."kata Naruto.
"Oh Begitu ? Apa sudah selesai ? Aku tidak bisa me-pause lebih lama lagi. Aku akan kehilangan poinku"
"Apa benar Kau tidak keberatan tadi sore ?"
"Tidak masalah. Anggap saja Aku bisa menolongmu, Kau sudah menolongku beberapa kali, hanya ini yang bisa kulakukan untuk membantumu."
"So...? Hinata maukah besok sepulang sekolah mampir ke rumahku ? Kaa-chan akan membuatkan makan malam yang lezat sekali. Sepertinya Aku tidak bisa besok untuk pergi sekolah."
"Aku mengerti, Aku akan mampir. Kau cepat tidur, biar cepat sembuh. Aku tidak ada teman sebangku."
"Seharusnya Aku yang bilang begitu. Hahaha nikmati dulu kesendirianmu."
"Dasar..."
"Baiklah Aku sudahi saja, pokoknya terima kasih banyak, Aku akan segera tidur kembali. Hinata Oyasumi."Naruto menutup panggilannya, terdengar ada rasa kecewa dari sang penerima telepon.
Hinata sebenarnya sedang berbaring di kasurnya, tidak senang main game, Hinata membohongi Naruto agar Ia bsa berbicara lebih lama dengan Naruto. Hinata melipatkan tangannya di dadanya, sangat berdegup kencang dadanya. Sudah satu minggu terakhir Naruto menghubunginya, Ia sudah lama menantinya. Panggilan yang membuat hatinya berdegup kembali. Hinata tahu Naruto sudah mempunyai kekasih, Haruno Sakura, atasannya. Hinata selama 2 semester ini telah menjabat sebagai Sekertaris OSIS, sedangkan Sakura adalah Ketua OSIS. Hinata sebenarnya sangat membenci Sakura karena sudah banyak mengambil apa yang berharga baginya, bermula dari kepopuleran sebagai siswi teladan, atlet lari, jabatan Ketua OSIS dan sampai yang terebut darinya adalah...sang pujaan hati, Uzumaki Naruto.
Haruno Sakura berhasil mendapatkan hati Naruto semester kemarin. Padahal Hinata lebih dekat dengan Naruto, Sakura hanya baru beberapa bulan mengenal Naruto. Naruto pun langsung jatuh cinta pada Sakura, entah apa yang dimiliki Sakura sehingga bisa merebut apa yang berharga baginya. Tapi saat ini hubungan Mereka berdua baik – baik saja. Sebagai Teman dan Rekan di OSIS. Hinata seperti biasa bersikap tenang dan cermat di OSIS, Sakura tidak mencurigai ataupun merasa tidak enak dengan hawa keberadaan Hinata di sampingnya. Sakura sangat mempercayai Hinata sebagai Sekretarisnya.
Di SMA Negeri Konohagakure, Sekretaris adalah peran penting bagi OSIS juga Ketuanya. Tak heran kalau Hinata yang terpilih menjadi Sekretarisnya setelah mengalami kekalahan telak dalam pemilihan Ketua OSIS, tapi Hinata tidak mempermasalahkan hal itu, namun yang paling di permasalahkan adalah...Uzumaki Naruto. Dua minggu setelah terpilihnya Haruno Sakura sebagai Ketua OSIS juga Idol Sekolah membuat Naruto segera menjalin hubungan dengan Sakura. Hinata sangat tidak menduganya, Naruto berpacaran dengan Sakura ? yang benar saja ?. Itulah yang selalu ada di pikiran Hinata ketika paska Mereka jadian.
Yang Hinata tahu bahwa Sakura, Ketua OSISnya itu dekat dengan Wakil Ketua OSIS, Uchiha Sasuke. Siswa tertampan di sekolah ini. Naruto juga memang tidak kalah tampannya dari seorang Uchiha. Keluarga Uchiha memang sangatlah di hormati disekolah ini. Bagaikan seorang Bangsawan yang belajar di sekolah. Semua Perempuan di penjuru sekola ini sangat menyukai Uchiha Sasuke, namun Sasuke menolaknya dengan halus. Seseorang yang memiliki kepribadian yang lembut, tenang, dan cermat seperti Hinata. Berbeda sekali dengan Uzumaki Naruto, memiliki kepribadian, acuh, dingin, dan irit bicara, tapi Hinata tahu, Naruto adalah lelaki yang baik.
Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke sebelumnya adalah teman baik, bisa dibilang juga adaah sahabat sejak kecil. Keduanya tidak pernah lepas, masa TK, SD dan SMP, namun sejak awal masuk SMA keduanya menjadi saling menjauhi, seolah – olah, di mata Hinata itu Naruto dan Sasuke tidak saling mengenal. Tapi Hinata tahu tentang itu. Ia sering mendengar cerita Naruto dan Sasuke dari Kushina. Hinata sempat bertanya, kenapa Naruto dan Sasuke tidak lagi bersama seperti biasa, namun tampaknya Kushida tidak terlalu tahu tentang hubungan persahabatan antara Naruto dan Sasuke. Kushina hanya tahu bahwa Naruto masih seperti biasa – biasanya saja bersama Sasuke. Hinata mengerti, tapi sepertinya ada yang ganjal, seperti ada masalah, masalah diantara Mereka berdua.
Apakah karena Cinta, posisi, martabat, ataupun apa, yang pasti diantara semua itu menjadi putusnya rantai pertemanan Naruto dan Sasuke. Hinata mengenal betul Naruto dengan baik. Ia sudah bersama Naruto sejak SMP, namun tidak terlalu mengenalnya lebih dekat, hanya sekedar tahu. Hinata sering mengikuti Naruto di belakangnya tanpa disadarinya. Waktu itu Hinata selalu melihat Naruto dan Sasuke, bermain bersama, main kartu, bahkan makan siang bersama.
Tapi setelah lulus SMP, suasananya menjadi berubah, tidak seperti dulu lagi. Hinata sangat mengagumi persahabatan diantara Mereka berdua. Kompak, bersemangat, saling membantu, dan kerja sama yang luar biasa. Itu tidak pernah kembali terlihat olehnya, bahkan sampai saat ini. Kalaupun Naruto bertemu Sasuke, Mereka hanya bersikap biasa dan saling menyapa, dan tidak ada lanjutannya. Hinata yang sudah satu tahun bersama Naruto di SMA ini sangat tahu bagaimana Uzumaki Naruto itu. Sejak awal Hinata ingin sekali melihat Naruto dan Sasuke akur kembali, menjadi teman baik, namun sayang sekali, itu tidak pernah terjadi lagi di matanya. Hinata pernah bertanya langsung kepada keduanya, ada apa dengan hubungan Mereka, jawabannya sama, Mereka mengatakan bahwa, tidak ada apa – apa diantara Kami. Itulah katanya, Hinata sempat berpikir, apakah Naruto dan Sasuke sudah bosan terus bersama, memang benar, Mereka dulu tidak pernah terpisahkan sejak kecil, sudah seperti Adik dan Kakaknya, Sasuke lebih tua 7 bulan dari Naruto.
Sekarang yang membuatnya penasaran adalah, kenapa bisa Naruto berpacaran dengan Haruno Sakura Ketua OSIS nya ? dan apa penyebab sebenarnya runtuhnya persahabatan antara Naruto dan Sasuke. Apakah ada orang ketiga diantara Mereka ? yang memutuskan tali persahabatan itu ? Hinata ingin sekali menjadi penghubung tali itu, dan sekaligus menjadi...tali penyambung untuk Naruto. Ia ingin Naruto memegang teguh talinya, tidak pernah terlepaskan, biarkan tali diantara Mereka terikat keras dan tidak bisa terlepas. Biarkan Tali perempuan lain terputus, dan digantikan olehnya. Itulah keinginan keras Hyuuga Hinata.
Next Chapter 2 – Dia Milikku
#Agar cepat rilis chapternya, Author mohon Review sebanyak – banyaknya juga jangan lupa Follow dan Favoritekan Fic ini.
THANKS
==================REVIEW =-=-=-=-
