BACK OF TIME
BY Cyunha
RATED : M
CAST:CHANYEOL, KYUNSOO,BAEKHYUN, TAO, KRISS,
DISC: cerita ini hanya fiktif belaka jika ada kesamaan nama dan kejadian... itu
namanya kebetulan :p
WORD: 2.868
FORMAT:CHAPTER
WARNING: BXB, YAOI, TYPO IS EVERYWHERE
ENJOYED AND DONT BE SIDERS ~~
Andai waktu dapat di ulang kembali! Andai aku dapat kembali ke masa yang penuh tawa itu. Andai aku bisa memperbaiki kesalahan yang ku lakukan dulu, ijinkan aku kembali walau hanya untuk memperbaikinya.
February 2015
Chanyeol berjalan gontai bagai tak memiliki aura kehidupan dalam dirinya. Berjalan menyusuri lorong yang penuh dengan orang-orang dengan kesibukannya sendiri
"Chanyeol..." teriak seseorang dari belakang sontak membuat seorang chanyeol menoleh
"hmm"dengan malas ia menjawab
"mau ke club? Tao mengundang ku untuk mencicipi hidangan baru disana" ucap pria tinggi di hadapan chanyeol
"aku tak bergairah untuk itu kris hyung" ia membalikan tubuhnya dan berjalan meninggalkan pria yang di panggil kris hyung itu. Kris yang merasa di acuhkan oleh deongsaengnya itu berlari kecil menggapai pundak chanyeol
"ayolah chanyeol jangan terus menangisi kyungsoo, kau ingin ia tidak tenang disana?" kata-kata kris membuat chanyeol menghentikan langkahnya, memunculkan wajah aneh dari kris
"ne aku akan ikut, tapi aku tak akan melakukan apapun hanya saja pikiranku sedang ingin di tenangkan" ucap chanyeol menyerah
"bagus lagi pula kan baekhyun juga datang"lagi-lagi pria tinggi yang di juluki es batu ini membuat langkah kaki chanyeol berhenti, ia menatap tajam laki-laki di sisinya lalu masuk ke dalam kelas
...
"Chanyeol?"teriak kyungsoo saat melihat pria yang di panggil chanyeol itu tanpa busana dan sedang asik bersetubuh dengan pria yang tak asing menjatuhkan barang belanjaannya di lantai dan berlalu meninggalkan mereka
"kyungsoo aku bisa jelaskan" dengan wajah kaget ia melepaskan miliknya dari pria yang ia setubuhi dan memasang pakaiannya, chanyeol mengejar kyungsoo dengan wajah bersalah. Kyungsoo berlari dengan air mata yang deras menetes
"apa kurang cintaku padamu hingga kau berselingkuh dengan baekhyun?" kyungsoo bertanya pada dirinya sendiri tanpa menghentikan larinya
"kyungsoo ku mohon aku bisa menjelaskan semuanya" chanyeol masih mengejar kyungsoo yang tak jauh darinya
"aku kurang memuaskanmu? Apa yang kurang dariku hingga kau melakukan semuanya? Apa cintaku kurang padamu padahal aku sudah meninggalkan semua bahkan jong in pun aku tinggalkan demi dirimu" langkah kyungsoo terhenti saat batu di hadapannya membuatnya tersungkur di tanah dengan darah di lututnya
"kyungsoo kau baik-baik saja?" chanyeol meraih tubuh kecil kyungsoo lalu memeluknya "maafkan aku sungguh bukan maksudku mengkhianatimu aku sangat mencintaimu" ia semakin mengeratkan pelukannya
"anhi, tidak ada yang harus kau jelaskan lagi aku tau, aku bodoh telah mempercayakan hatiku padamu, aku bodoh telah memberikan seluruh hidupku padamu bahkan aku bodoh telah sangat mencintaimu dan meninggalkan orang yang sangat mencintaiku" kyungsoo mengeluarkan kata-kata yang sekarang membuatnya menyesal. ia-kyungsoo meronta untuk lepas dari pelukan chanyeol, tapi chanyeol tetap memeluk erat tubuh kyungsoo
"lepaskan biarkan aku pergi chanyeol" dengan sisa tenaganya ia mendorong chanyeol hingga tersungkur di tanah. Ia berlari dengan kaki yang masih terasa perih akibat terjatuh, kyungsoo berlari menyebrang tanpa melihat bahwa truk siap untuk menabrak dirinya dan
"KYUNGSOOOOOOOOOOOOOOOOOO"
Dengan nafas terengal-engal chanyeol bangun dari tidurnya mengatur nafas yang berat akibat mimpi buruk yang di alaminya. Ia mengelap peluh yang bersarang di sekujur wajahnya
"mianhae kyungsoo-ya" ia menghapus air mata yang menetes setitik di pipinya. Drettt drettt ponsel chanyeol bergetar tak karuan, ia meraih ponsel yang tadi di letakan di meja di pinggir ranjang
"ne hyung" jawab chanyeol
"kau dimana? Apa perlu aku jemput"
"aku baru saja bangun hyung, kau bisa jemput aku? Aku malas bawa mobil" jawab chanyeol pada orang di serbang telepon
"baik aku akan segera kesana, tao sudah marah-marah. Pastikan aku sampai kau sudah siap okeh" kris memutuskan sambungan teleponnya.
...
Hanya ada keheningan di antara duo gantar ini, yang satu hanya fokus pada jalanan di hadapannya dan yang satu lagi hanya diam memandang pemandangan luar.
"hyung, jika kau melakukan kesalahan dan di beri 1 kesempatan untuk kembali ke waktu itu apa yang akan kau lakukan" chanyeol memulai percakapan tanpa melihat sang lawan bicara
"hanya 1 yang akan aku lakukan"ucapnya-kriss "aku akan memperbaiki kesalahan itu walau membuatku sakit" perkataan kriss membuat kepala chanyeol menoleh kearahnya
"apa aku bisa melakukannya?" jawabnya-chanyeol sambil meletakan kepalanya kepinggir jendela mobil
"oh ayolah kau sepeti ini selama 2 tahun apa kau tidak letih, kita sudah sampai disini bersenang-senanglah dan nikmati sisa hidupmu" kriss membuka pintu mobilnya "kau akan tetap disana, ah come on" chanyeol menghela nafas sebelum ia mengeluarkan tubuh tingginya dari mobil mewah kriss. Chanyeol duduk di depan bar tender ia hanya memesan jus padahal itu adalah club
"chagi.."teriak tao dari arah jam 9 (kalian bisa bayangin sendiri yah) ia—tao melambaiakan tangan dan di sisinya ada byun baekhyun dengan kepala yang terus menunduk. Tao bersama Baekhyun menghampiri tempat kriss dan chanyeol, seperti sepasang kekasih yang tak bertemu lama kriss memeluk erat tubuh ramping tao dan melahap bibir ranumnya. Membuat chanyeol dan baekhyun malas untuk melihatnya
"sudah, sampai kapan kalian melakukan itu di hadapanku" ucap chanyeol mendorong kecil tubuh kriss
"akh kau membuat suasana hatiku hancur sajah" balas kriss dengan satu jitakan empuk di kepala chanyeol membuat sang empunya kesakitan. Tao membawakan mereka hidangan baru di club mereka, kalian tak usah bertanya hidangan seperti apa yang jelas sesuatu yang selalu ada di club.
"baekhyun duduklah, apa kau akan berdiri di sana terus melihat kita duduk" ucap kriss yang sudah duduk di sebelah tao. Mereka memutuskan mencari tempat duduk yang lebih nyaman, baekhyun bingung harus duduk dimana karena ia masih merasa bersalah pada chanyeol. Dengan terpaksa ia tempelkan pinggulnya di kursi sebelah chanyeol.
"tao-ya..." panggil chanyeol di sela-sela ciuman mereka—taokriss, membuat tao menoleh "bawakan aku sesuatu untuk ku makan jangan yang beralkohol ya aku tak ingin mabuk" ucap chanyeol dengan wajah polosnya
"ck kau mengangguku lagi" ucap kriss menghela nafasnya
"kau kan yang mengajakku kesini—turuti saja, hyung mau aku kelaparan dan hanya melihat kemesraan kalian di sini?" rajuk chanyeol
"sudah-sudah, sebentar hyung aku akan ambilkan sesuatu yang bisa kau makan"tao beranjak dari duduknya mengambilkan beberapa makanan yang bisa ChanBaek makan.
"hanya ada ini di sini makan lah hyung" ucap tao memberikan kentang goreng untuk mereka berdua—chanbaek makan. Tao? Tentu kembali bermain bibir dengan si tiang es itu membuat kedua orang di sebrangnya meneguk paksa salivanya
"mianhae" satu kata yang baru saja terucap dari bibir tipis baekhyun
"untuk?" chanyeol menjawab dengan wajah datar tanpa melihat ke arah baekhyun
"semuanya, selama ini aku tak bisa menampakan diriku padamu karena aku sangat merasa bersalah padamu"ucap baekhyun lirih sambil menundukan kepalanya
"sudahlah, jangan menyalahkan siapapun aku sudah mengikhlaskan kyungsoo" chanyeol menghela nafasnya meminum minuman yang ada di hadapannya
...
"seharusnya aku tak mengiyakan ajakanmu hyung, kau menyusahkan" ucap chanyeol yang berusaha menggendong tubuh besar milik kriss yang kini terkulai lemas karena mabuk. Chanyeol memasukan tubuh yang lebih tinggi darinya itu kedalam kursi penumpang, dan ia terpaksa menyetir menuju apartemen kriss dan iapun harus menginap. Itu adalah musibah untuknya jika ia menginap di rumah yang ia panggil hyung itu. Karena ia akan bangun sangat pagi dan menyiapkan sarapan seperti seorang pembantu.
"chanyeol kau yakin tak apa-apa jika mengantar kriss hyung sendiri" ucap baekhyun yang juga berusaha menggendong tao. Chanyeol mengangguk dan menutup pintu mobil kriss
"justru aku khawatir denganmu, yakin bisa menggendong tubuh tao?"chanyeol meihat bagaimana susahnya baekhyun yang notabene lebih pendek dari tao membopong tubuh tao.
"aku tak apa-apa aku akan mengantar tao, kalau begitu pergilah hati-hati yah" ucap baekhyun.
Chanyeol menyetir mobil milik kriss dengan kecepatan yang lumayan, sesekali ia melirik keadaan kriss yang membuatnya menggerutu terus menerus. "kau menyusahkanku hyung"batin chanyeol terus saja menyesali keadaan sekarang. Lampu lalu lintas mengubah warna dari hijau menjadi merah yang pertanda semua kendaraan di haruskan berhenti. Chanyeol menghentikan mobilnya menunggu lampu itu kembali berubah, ia memutar kepalanya ke kanan dan kekiri melihat area sekitar yang tak begitu ramai. Terlihat di belokan seorang anak kecil dengan kardus yang berada di tubuhnya yang bertuliskan "kau ingin memperbaikinya? Maka kembalilah ke masa itu" chanyeol memperhatikan anak kecil itu dengan wajah anehnya, mencoba menerka tulisan itu. Setelah lampu merah merubah warnanya menjadi hijau chanyeol membelokan mobilnya menuju anak kecil yang sedari tadi ia perhatikan, ia turun dari mobilnya meninggalkan tubuh kriss yang kaku seperti mati itu.
"toki..! boleh ku tanya maksud dari tulisan ini" chanyeol menunjuk tulisan di kardus yang digunakan oleh anak itu
"kau akan membutuhkan ini, perbaikilah semuanya dan kembali ke masa ini dengan wajah tanpa penyesalan" perkataan anak kecil itu semakin memusingkan kepala chanyeol yang saat ini mencoba mengerti semuanya benar-benar semuanya
"apa maksudmu? Sungguh jangan membuat aku berfikir terlalu keras aku sudah memikirkan si es batu yang sekarang kaku dalam mobil"ucap chanyeol mengacak-acak rambutnya
"kau hanya perlu mencampurkan ini pada minumanmu sebelum kau tidur, dan kau pasti bisa memperbaikinya" ucap anak kecil itu memberikan sebotol kecil yang berisikan ramuan tak berwana. Chanyeol menerima dan memperhatikan dengan detail botol itu, tanpa petunjuk tulisan merek dan hal-hal semacam botol-botol biasanya
"hey nak..." saat di lihat kembali tak terlihat anak kecil yang sedari tadi di hadapannya "kemana dia membuatku merinding" chanyeol membawa botol itu ke mobil dan kembali menyetir mobilnya ke apartement kriss
...
Chanyeol duduk sambil memainkan botol itu setelah menidurkan tubuh kriss di kasurnya. Ia masih memikirkan perkataan anak kecil itu "apa benar-benar bisa memperbaiki semuanya hanya dengan meminum ini?"batin chanyeol. Dengan rasa penasaran yang besar,ia mengambil gelas yang berisikan air di dalamnya "hanya perlu mencampurkan ini kedalam bukan?" tanya chanyeol pada dirinya sendiri, ia meneteskan ramuan itu kedalam minumanya lalu meneguknya. Ia menidurkan tubuhnya di sofa ruang tengah menutup tubuhnya dengan selimut milik kriss yang di ambilnya di lemari.
Angin berhembus tak biasanya, lebih kencang bahkan seperti badai. Jam memutar berbeda dari arah sebenarnya, hujan deras membasuhi area sekitar. Petir-petir menyambar tak karuan gempa, gempa? Tidak ini bukan disebut gempa karena hanya guncangan kecil di area sekitar
Agustus 2012
Tetesan air hujan yang tersisa di daun-daun menetes setetes demi setetes. Burung-burung mulai berkicauan memadukan dengan cerahnya udara di kota seoul itu. Chanyeol membuka matanya membiasakan dengan sinar matahari yang masuk di sekitar ruangan itu. Ia mencoba duduk dari tidurnya mencoba mengumpulkan nyawa yang hilang saat tidur
"Ya..park chanyeol mau sampai kapan kau tidur? Ayo bangun atau eomma siram kau"seorang wanita yang tak terlalu tua itu masuk sembari menyikap hordeng kamar chanyeol, tunggu eomma?. Chanyeol membuka penuh matanya melihat eomma di hadapannya tak percaya
"eomma?" kaget chanyeol
"eoh kau sudah bangun ternyata? Ayo mandi ini hari pertamamu masuk kuliah"
"sedang apa eomma disini" dengan wajah yang setengah sadar chanyeol mendudukkan posisi tidurnya
"eoh kamu tak ingin eomma ada di sini" ibunya berdecak
"anhi aku senang eomma di sini" ucap chanyeol yang buru-buru memeluk ibunya "aku rindu eomma" ia mengeratkan pelukannya
"kau berlebihan kita tiap hari kan bertemu sayang" sang eomma mengusap surau rambut hitam chanyeol "ayo mandi kita sarapan bersama okeh" ia melepaskan pelukan chanyeol dan menyuruhnya untuk mandi. Chanyeol bersiap untuk berkuliah, dengan pakaian yang biasa ia pakai—ia berjalan menuju dapur dan mengambil satu potong roti yang sudah di siapkan oleh sang eomma
"eomma aku berangkat, aku mencintaimu" ucapnya-chanyeol mencium ibunya lembut, dan hanya di balas anggukan dan lambaian tangan.
...
Ia berjalan melewati lorong menuju kelasnya, ia dudukkan pinggulnya di kursi yang biasa ia duduki memperhatikan pelajaran yang sebetulnya sudah ia pelajari sebelumnya. Setelah pelajaran berakhir ia sesegera mungkin menghampiri ruang kesenian mencari sosok yang ia rindukan 2 tahun ini. Ya kyungsoo, pria itu sedang berdiri di pinggir piano bernyanyi dengan di iringi piano disana
"aku merindukanmu kyungsoo" tetesan air mata itu mengalir di pelupuk matanya, ia tak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri. Hanya diam memperhatikannya tanpa harus menghampirinya, dengan begitu kyungsoo tak akan mengenalinya. Itu cara yang baik untuk menjaganya tetap hidup 2 tahun ke depan. Tapi apa bisa takdir itu di rubah dengan hanya kembali ke masa ini?
"kau?" seseorang dengan suara bass menepuk pundak chanyeol membuat chanyeol kaget dan menoleh "apa yang kau lakukan disini?" tanyanya
"kriss hyung" chanyeol tak sengaja memanggilnya, bagaimana bisa ia lupa bahwa masa ini mereka belum mengenal satu sama lain
"kau mengenalku?"
"ahh anhi, aku hanya mendengar cerita tentang sunbae, ia benar tentang sunbae!" ucap chanyeol mengusap tengkuknya yang tidak gatal
"jinjja? Aish kenapa aku ini, aku bertanya apa yang kau lakukan disini? Melihat kyungsoo bernyanyi?" tiang es ini memberikan pertanyaan seperti mau merampok,bertubi-tubi seperti itu
"tidak, aku tidak sengaja lewat sini dan mendegar seseorang bernyanyi" chanyeol berbohong
"hmm"gumam kriss kecil "kyungsoo" teriak kriss membuat chanyeol panik, jangan sampai kyungsoo bertatap muka dengannya, bagaimana ini
"maaf sunbae aku harus ke kamar kecil" tanpa persetujuan dari kriss ia berlari dari tempatnya berdiri
"apa hyung?" kyungsoo datang setelah melihat kepergian chanyeol yang buru-buru
"anhi, tao bersamamu? Aku merindukannya" ucap kriss tersenyum tipis
"-.- hyung kau tak tau yang namanya ponsel kah? Kenapa kau tak meneleponnya" dengan wajah datar kyungsoo kembali masuk ke dalam ruangan.
...
"aish untung saja, tapi aku bahagia melihat kyungsoo baik-baik saja, aku sungguh merindukanmu kyungsoo" dengan nafas yang terengal-engal chanyeol berhasil kabur dari pertemuannya dengan kyungsoo, ia berjalan menuju kantin karena perutnya sudah berperang minta di isi. Ia memesan spaghety kesukaannya dan juga jus yang biasa di pesan olehnya. Ia mendudukkan tubuhnya di kursi dekat jendela sehingga ia bisa melihat suasana di luar kantin. Para pria itu sangat asik memainkan bola berwarna merah itu, memasukannya ke dalam keranjang yang tergantung di atas. Membuat ingatan chanyeol tentang kyungsoo muncul kembali, di mana ia dan kyungsoo berlomba memasukkan bola ke keranjang. Ia tersenyum kecil mengingatnya, kyungsoo yang notabene bertubuh kecil yang berusaha merebut bola darinya
"aku rindu masa itu kyungsoo" ia kembali menyantap makanannya menyeruput kecil jusnya
"jongin-na tolong pesankan aku makanan ya"suara itu membuat bulu kuduk chanyeol bangkit, pasalnya suara itu seperti suara... kyungsoo, ia ada di belakang chanyeol sekarang. Ia ingin menoleh tapi takut,chanyeol hanya diam dan mencoba tenang sambil memakan makanannya
"suaramu membuatku sakit kyungsoo, aku benar-benar ingin memelukmu aku sangat sangat merindukanmu sungguh"batin chanyeol, tetesan air mata turun di makanan yang sedang di nikmatinya. Kau bodoh chanyeol kenapa sedari tadi kau hanya menangis, sekarang saatnya kau perbaiki semuanya. Bukankah itu yang kau fikirkan sebelum ke masa ini, buatlah ia bahagia tanpa mengenalmu.
"kyungsoo-ya ini makananmu, habiskan ya aku tak ingin kau memberikan sisa makananmu padaku lagi" suara jongin membuat hati chanyeol makin tersayat. Ia akan merelakan kyungsoo hanya untuk jongin iya untuk jongin bukan untuknya. Chanyeol menyudahi acara makannya dan beranjak dari tempat duduknya mencoba pergi tanpa menatap kyungsoo.
...
Kyungsoo berjalan menuju halte untuk pulang ke apartemenya sendirian, tanpa adanya jongin. Tak jauh dari posisi kyungsoo berjalan sebuah mobil yang di kendarai chanyeol mengikutinya. Tanpa disadari sedikitpun, kyungsoo masuk kedalam bis dan mendudukkan tubuhnya di pinggir jendela. Chanyeol masih membuntutinya dari arah yang tak jauh dari posisi bis itu berjalan. Chanyeol membelokan mobilnya karena bis yang di hadapannyapun belok, ia ingat bertemu anak kecil itu disini dan sekarang ia muncul lagi
kau akan mendengar apa yang orang lain tak mendengar, sehingga kau bisa memperbaikinya. Chanyeol melirik ke arah anak kecil itu dan menghentikan laju mobilnya, saat ia keluar dari mobil ia sama sekali tak mendapati anak kecil yang baru saja ia lihat tadi. Memunculkan keheranan dalam fikiran chanyeol.
"apa maksudnya itu" ia terheran-heran dan kembali melajukan mobilnya mengikuti kyungsoo. Ia kini memarkirkan mobilnya di depan apatemen milik kyungsoo, ia tau kyungsoo tinggal sendiri disini
"Kuliah hari ini membuatku lelah argh"
"suara siapa itu" chanyeol mencari sumber suara, melirik ke kanan dan ke kiri tapi tak ada
"aku ingin es krim, tapi aku malas kembali ke supermarket"
Lagi-lagi chanyeol mendengar suara yang sama tapi dengan kata-kata berbeda "ini suara kyungsoo, apa dia menginginkan sesuatu?"chanyeol menyalakan mesin mobilnya menuju sebuah supermarket dan membeli apa yang di butuhkan kyungsoo.
Chanyeol menekan bel apartemen kyungsoo lalu buru-buru pergi sebelum sang pemilik keluar dan melihatnya.
"iya tunggu sebentar ya" kyungsoo menghentikan memasaknya berjalan cepat menuju pintu. Saat membuka pintu ia tak mendapati sapapun di sana hanya sebuah bingkisan yang tergantung di knop pintunya "apa ini" ia mengambil bingkisan dan membukanya "es krim? Oh god siapa yang meninggalkan ini? Keberuntungan untukku" kyungsoo kembali kedalam sambil membawa bingkisan dan mengeluarkan isinya untuk dimakan.
Chanyeol tersnyum kecil melihat tingkah orang yang dirindukannya itu, andai saja chanyeol bisa memeluknya ia akan berlari kencang dan memeluk tubuh kecil itu. Chanyeol mengendarai mobilnya menuju rumahnya, dengan gontai ia berjalan menuju pintu rumah.
"eomma aku pulang" tak ada jawaban atas sapaannya, membuat pria tinggi itu mengerutkan keningnya berfikir kemana perginya orang di rumah ini. Barang-barang yang mulai berkurang, seperti mau pindah, melihat area sekitar barang-barang yang sudah di bereskan siap di angkut esok bahkan barang-barangnya sudah siap di angkut
Ibu pergi untuk waktu yang lama,pindahlah ke apartement karena rumah itu sudah ibu jual. Ibu sudah mengirim uang ke rekeningmu gunakan sebaik mungkin, sesekali eomma akan mengunjungimu. Besok akan ada yang mengambil barang-barang, eomma sudah membelikanmu apartemen hiduplah dengan tenang.
Chanyeol berdecak, bagaimana bisa keluarganya sendiri tak memberitahu terlebih dahulu kalau mereka akan pindah. Bagaimana pula ia bisa lupa kalau di masa mendatang ia memang tinggal di sebuah apartemen. Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar membaringkan tubuhnya di sebuah sofa yang sudah di balut oleh kain putih.
Drrtttdrttt, ponsel chanyeol bergetar—ia mengambil ponselnya dari saku jaket
from eomma
yeolli mianhae, halmoni sakit dan eomma harus menjaganya appa setuju untuk pindah ke eunpyeong, maaf juga eomma tidak pamit padamu. Barang-barang sudah beres semua sebagian barang-barangmu sudah di antar ke apartemen barumu. Galaxy apart nomor 1127 itu apartemenmu. Tidur yang nyenyak yah saranghae :*
chanyeol berdecak sesaat membaca pesan yang di kirimkan ibunya tanpa berniat membalas ia masukkan lagi ponselnya kedalam saku jaket.
TBC..
review juseyo~
