Bagi Hibari Kyoya, Dino Cavallone itu hanyalah seorang herbivore kaku, bodoh dan-seorang pembohong. Herbivore itu itu pernah berkata bahwa ia tak akan pernah meninggalkannya. Bahwa setiap ia pergi-dia pasti kembali . Bahwa dia tak akan pernah mengatakan selamat tinggal.
[ Aku hanya pergi, tuk sementara~
Bukan tuk meninggalkanmu, selamanya~
Aku pasti kan kembali,pada dirimu~
Tapi kau jangan nakal~
Aku pasti kembali~~~]
Satu hal yang dibenci kyoya selain sekumpulan herbivore lemah adalah-kebohongan. Dino Cavallone tahu, bahwa jika dia menemui kyoya dan memberikan senyum lebar yang selalu dipamerkannya. Pasti—hibari akan memberinya sebuah ciuman-melalui besi dingin yang disebut tonfa.
Namun bagi Dino, itu adalah cara seoranng Hibari Kyoya menunjukan perhatiannya. Bagi Dino, sebentuk perhatian 'unik' itu terasa lebih baik daripada sebuah ketidakpedulian dari sang Skylark.
Masokis ? Bukan-Dino hanya terlalu menciiintai Kyoya. Cinta yang terkadang membuat seseorang tak bisa membedakan antara rasa sakit dan kebahagiaan.
Dino juga tahu, bahwa Kyoya itu benci menunggu dan dibohongi.`
Dibalik wajah dinginnya dan juga auranya yang seperti demon, Kyoya adalah sosok lembut yang terlalu rapuh. Sekali luka diberikan kepadanya, maka seakan tak ada obat di dunia ini yang bisa mengobatinya. Sekali kepercayaan kau rampas darinya, maka Dewa pun tak mampu mengembalikannya.
Seperti sebuah gelas kaca yang keras dan kuat namun juga rapuh. Sedikit saja retakan, tak akan bisa kembali ke bentuk semula. Mungkin seperti itulah bentuk dari hati Kyoya.
"Pembohong!" lirih Hibari, menatap lurus pada hamparan hijau di depan matanya. Semilir angin nan sejuk sedikit menerbankan helaian raven yang sedikit lebih panjang dari sebelumnya.
'Maaf..Kyouya…'
Tapi Hibari tak menjawab, genggaman tangannya semakin erat mencengkram apa yang ada di tangan kirinya. Manik metallic blue itu menatap tajam padanya- namun entah kenapa ada sesirat luka yang terlalu dalam dari ekspresi wajahnya.
'Kyoya…' Lagi, lirih suara dino yang memanggil nama sang skylark tak di indahkan oleh Hibari. Mata Sang Skylark tak sedikitpun beralih untuk menatap Dino.
Dino sadar, bahwa Hibari bukanlah tipe orang yang care dan perhatian. Dia terkesan apatis dan tidak peduli bahkan merasa kesal setiap kali Dino memanggilnya. Tapi entah kenapa, bentuk ketidakpedulian Hibari kali ini terasa terlalu menyakitkan.
"Aku membencimu, Dino… Sangat membencimu…"
I hate how I really love you, idiot !
'Kyoya….please,,, I love you,,,,"
Tapi sekali lagi, Hibari tak mempedulikannya. Sekarang ia melempar apa yang ada di tangannya. Serangkai krisan putih yang akhirnya jatuh mengenai batu di depannya. Dan langkah kaki hibari mulai berbalik, berjalan pergi meninggalkan Dino yang tak bisa beranjak dari tempatnya.
Bunga krisan yang berarti rasa sakit dan kesedihan…..
Sungguh—Hibari membencinya-membenci setiap kesedihan yang ditinggalkan dari janji palsu Dino. Membenci bagaimana rasa sakit karena kehilangan cinta yang diberikan padanya.
If you will leave me in the end, Maybe it would be better if we never met since the beginning...
'No…Kyoya—Don't leave me…'
Tapi… Hibari tak menggubrisnya-atau mungkin tidak akan pernah bisa mendengarnya. Langkahnya tetap pergi menjauh dari batu nisan yang bertuliskan- Dino Cavallone.
'Kyoya…Please forgive me…Don't ever forget that I love you...'
[sumpah tak ada lagi
kesempatanku untuk bisa bersamamu
kini ku tau bagaimana cara ku untuk dapat
trus denganmu]
Song : Aku pasti kembali -Pasto / Bawalah Cintaku-Afgan
Review ?
